August 1, 2024

Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2024

Kegiatan Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2024 telah diselenggarakan di Lapangan Timika Indah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada tanggal 18 s.d. 20 Juli 2024.

Gambaran Umum

  • Timika Inside Festival of Art (TIFA) merupakan salah satu event yang berhasil masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Kegiatan yang diinisasi oleh sanggar seni lokal bernama Sanggar Amuta Wapuri - Noken Star Papua Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya yaitu PT. Freeport Indonesia, Pemerintah Kabupaten Mimika, dan Kemenparekraf/Baparekraf RI. Kegiatan ini telah dilaksanakan ke-4 kalinya sejak tahun 2019 dan telah melibatkan sanggar-sanggar seni di Timika dalam menampilkan berbagai penampilan seni budaya daerah Mimika maupun nusantara serta melibatkan 30 UMKM pada kegiatan bazaar selama 3 hari.
  • TIFA 2024 mengusung tema “Bangun, Bergerak, Berdiri, dan Berkolaborasi", merayakan semangat untuk tumbuh, bergerak maju, dan bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang memberikan dampak yang baik bagi pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni tradisi, menggali potensi dan kreativitas anak-anak muda, melestarikan kebudayan daerah, serta meningkatkan ekonomi daerah, khususnya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Rangkaian Kegiatan

🔴 Hari Ke-1 (18 Juli 2024)

🔶 Penampilan hiburan musik dari East End Rapp, Prison Gold Amungsa Lapas Timika, Blapos Rapp

🔶 Persembahan Karnaval Mimpi

🔶 Parade Papua Culture Week

🔶 Penampilan Sanggar Seni Tanimbar (Maluku Tenggara Barat Daya)

🔶Acara Pembukaan TIFA 2024

dihadiri oleh:

  1. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bapak John Wempi Wetipo;
  2. Pj. Bupati Mimika, Bapak Johannes Rettob;
  3. Lektor Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Bapak Alexander Reyaan;
  4. Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PT. Freeport Indonesia, Bapak Nathan Kum;
  5. Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, Bapak Yopi Toisuta;
  6. Ketua Tim Kelompok Kerja Event Daerah Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, Kemenparekraf, Ibu Rosalin Petrina Kristianti;
  7. Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbudpora Mimika, Ibu Alberthin Timang;
  8. Ketua Umum Cendikiawan Perempuan Papua (CPP), Ibu Rosaline Irene Rumaseuw;
  9. Perwakilan Majelis Rakyat Papua, Provinsi Papua Tengah;
  10. Ketua Panitia TIFA 2024, Ibu Dina Merani;
  11. Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan para awak media di Kabupaten Mimika.

Rangkaian acara:

  • Diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” dan pembacaan doa.
  • Penampilan tarian persembahan "Tari Seka" dari 100 Penari Sekolah Santa Maria Timika.
  • Penampilan Sanggar Seni Yakarima Maluku
  • Penampilan Komunitas Karaka Squad Timika
  • Penayangan Video Testimoni dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno.
  • Laporan Ketua Panitia TIFA 2024, sebagai berikut:
    • TIFA melibatkan komunitas sanggar seni, paduan suara, modeling, baik dari kalangan anak-anak, pelajar, pemuda-pemudi serta masyarakat umum di Mimika maupun dari luar Mimika.
    • TIFA telah menjadi suatu gelaran rutin yang menggerakkan kecintaan terhadap seni sebagai upaya melestarikan budaya asli Mimika serta daerah lainnya yang berada di dalamnya.
    • Tema yang diangkat pada tahun ini atas dasar kesatuan nusantara yang saling mendukung akan perbedaan dalam keberagaman seni dan budaya di Mimika.
    • Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang diberikan oleh Kemenparekraf RI, PT. Freeport Indonesia, Pemerintah Kabupaten Mimika, dan para sponsor lainnnya.
  • Sambutan Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PT. Freeport Indonesia, sebagai berikut:
    • Menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berpartisipasi sehingga penyelenggara TIFA 2024 dapat terwujud.
    • Kolaborasi berbagai pihak diperlukan agar perhelatan TIFA dapat lebih besar dan bermanfaat lebih luas.
    • Freeport mendukung pengembangan ekonomi kreatif, dan pelestarian budaya. Kegiatan TIFA melibatkan anak-anak muda, hal ini sejalan dengan program Freeport untuk pelestarian budaya dari berbagai suku yang ada di Mimika.
    • Dengan adanya TIFA, bisa menciptakan kedamaian dan Bhinneka Tunggal Ika. Meski berbeda-beda namun kita tetap satu. Semoga kegiatan kita bernilai positif, semua anak muda dapat terus semangat.
  • Sambutan Pj. Bupati Mimika, sebagai berikut:
    • TIFA 2024 terbentuk atas usaha yang luar biasa dari anak muda Mimika. Event ini dibuat dengan konsep yang sangat luar biasa dan akan terus digaungkan di tahun-tahun mendatang.
    • Event ini harus kita perjuangkan dan orang tau bahwa di Timika seni yang luar biasa. Menyampaikan apresiasi TIFA 2024 diinisiasi oleh anak muda Papua yang penuh kreativitas. Tema yang diangkat sangat sesuai dengan keberagaman suku adat dan budaya yang saat ini mendiami Mimika.
    • Mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mimika khususnya agar mendukung event TIFA ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PT. Freeport Indonesia, dan seluruh pendukung kegiatan TIFA 2024.
    • Selaras dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Mimika menjadikan Mimika ‘Rumah Bersama’ bagi semua suku dan etnis, agama dan budaya. Terdapat sekitar 27 kewarganegaraan yang mendiami Mimika. Selain itu, masyarakat di Mimika telah multietnis. Mimika menjadi rumah peradaban suku, bahasa dan budaya nusantara.
  • Sambutan Wakil Menteri Dalam Negeri RI, sebagai berikut:
    • Menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas kreatif yang ada di Mimika atas penyelenggaraan TIFA 2024.
    • Mendorong pemerintah daerah khususnya Kabupaten Mimika membangun Taman Budaya untuk mewadahi potensi seni dan talenta yang dimiliki oleh masyarakat setempat agar keragaman budaya yang dimiliki oleh suku bangsa yang ada di Mimika dapat bersatu untuk memajukan daerah.
    • Kurang lebih ada 314 ribu penduduk yang tinggal di Kabupaten Mimika dan memiliki potensi keragaman budaya yang besar. Dari jumlah itu, 38 persen di antaranya merupakan Orang Asli Papua (OAP). Sementara sisanya diisi oleh Paguyuban Nusantara dan berbagai suku lainnya.
    • Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota menyiapkan sarana bagi masyarakat agar bisa berkembang. Ketika masyarakat golongan muda berkembang, maka anak-anak pun akan ikut mengembangkan potensi mereka. Dengan begitu, diharapkan mereka bisa bersaing dan meningkatkan potensi kreatifnya untuk kemajuan daerah.
    • Diharapkan semangat kolaborasi dapat ditingkatkan sehingga gaung kegiatan TIFA mampu ke kancah nasional bahkan internasional.
  • Pembukaan TIFA 2024 secara simbolis oleh tamu undangan VVIP dengan cara pemukulan alat musik Tifa.
  • Penyerahan Piagam Penghargaan Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 dari Perwakilan Kemenparekraf RI kepada Penyelenggara TIFA melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika.
  • Acara Talk & Sharing “Suara TIFA” dengan tema “Bangun, Berdiri, Bergerak dan Berkolaborasi Membangun Ekonomi Kreatif dari Indonesia Timur” dengan menghadirkan beberapa narasumber sebagai berikut:
    1. Bapak Alexander Reyaan, Lektor Politenik Pariwisata NHI Bandung;
    2. Bapak Antonius M. Ayorbaba, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Papua;
    3. Ibu Rosaline Irene Rumaseuw, Ketua Cendikiawan Perempuan Papua;
    4. Ibu Dina Merani, Ketua Umum TIFA;
    5. Bapak Hendrikus Wiriyu, Yayasan Maramowe.
  • Penampilan hiburan oleh Artis/Penyanyi Nasional, Atresye Novliana T. (Tesa Indonesian Idol)
  • Sepanjang kegiatan berlangsung dimeriahkan dengan Bazaar UMKM.

🔴 Hari Ke-2 (19 Juli 2024)

🔶 Karnaval parade budaya yang dimeriahkan dengan Papua Culture Week, Papua Plus Size Modeling, dan Family Fashion Show.

🔶 Penampilan panggung seni budaya dan Tabur Tifa oleh Komunitas Prison Gold Amungsa (Lapas Timika), SMP Yapis Timika, SMAN 1 Mimika, Sanggar Dwipa Bali, Sekolah Luar Biasa Timika, SMA Tiga Raja, Sanggar Seni Yakarima Provinsi Maluku, SMP Ebenhaezer, Sanggar Pregor, Sanggar Ebenhaezer, Sanggar Neo Nalin Provinsi Bali, Sanggar Cyclop, Komunitas Karaka Squad, Sanggar Seni Honong Waena Jayapura, Sekolah Santa Maria, Sanggar Avatar Nabire, Kak Douglas Papua Barat Daya, Juli Art, Sanggar Iriani Jayapura.

🔶 Penampilan hiburan oleh Penyanyi Nasional, Dycal Siahaan.

🔴 Hari Ke-3 (20 Juli 2024)

🔶Acara Penutupan TIFA 2024

  • Penampilan panggung seni budaya dan Tabur Tifa oleh Kawendak Entertainment Asmat Papua Selatan, Sanggar Kabupaten Puncak Papua Tengah, Sanggar Neo Nalin Provinsi Bali, Sanggar Cyclop, Komunitas Karaka Squad, Sanggar Avatar Nabire, Sanggar Iriani Jayapura.
  • Pengumuman Duta TIFA 2024.
  • Sambutan dan penutupan kegiatan oleh Perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika, dengan beberapa poin sebagai berikut:
    • Menyampaikan apresiasi atas penyelengaraan TIFA 2024 dan semangat anak-anak Muda di Kabupaten Mimika dalam berkarya dan mengangkat martabat daerah melalui seni budaya.
    • Penyelenggaraan TIFA 2024 menjadi warna baru bagi generasi muda dalam upaya mempromosikan dan melestarikan seni budaya khususnya di Kabupaten Mimika.
    • Pemerintah Kabupaten Mimika akan terus mendukung kegiatan TIFA, agar tahun depan berlangsung lebih spektakuler.
  • Penampilan hiburan dari Artis/Penyanyi Nasional, antara lain Onesias Chelvox Andreas Urbinas (Epo), Barithon Jimmy Levison (Omcon), Yoseph Richard Yawiwa (Nanjhi).

🟤 Promosi dan Publikasi

🔸 Media Luar Ruang: Videotron di sekitar lokasi kegiatan

🔸 Akun media sosial instagram @karismaeventnusantara dan @timikainsidefestivalofart

🔸 Publikasi website dan media sosial lain

🔸 Peliputan event di berbagai media online

🟤 Bentuk Dukungan

🔸 Sarana dan prasarana event, meliputi sound system, LED, kaos, dan tenda UMKM

🔸 Panggung dan dekorasi

🔸 Pengisi acara (penari)

🟤 Kesimpulan dan Evaluasi

🔹 Ide dan Konsep Acara

  1. Timika Inside Festival of Art (TIFA) telah berusaha melakukan kolaborasi dengan kabupaten/kota bahkan beberapa provinsi di luar Papua Tengah seperti Bali yang ikut serta tampil pada beberapa rangkaian kegiatan dan event ini telah berjalan secara berkelanjutan selama 4 (empat) tahun sehingga perlu penjajakan kerja sama dengan TA/TO dalam menyusun pola perjalanan wisata dan paket wisata dengan mengedepankan storynomics dari destinasi-destinasi wisata dan juga seni budaya di Kabupaten Mimika khususnya.
  2. Desain panggung dan dekorasi belum banyak mengangkat kearifan lokal, backdrop yang digunakan pada panggung utama hanya menggunakan layar LED dan belum banyak menampilkan dekorasi dengan kearifan lokal. Kapasitas lokasi yang digunakan dapat menampung pengunjung sesuai dengan jumlah target.
  3. Minimnya pencahayaan di lokasi penyelenggaraan Lapangan Timika Indah membuat suasana acara cukup tidak baik dipandang mata, karena saat pengambilan gambar apalagi acara di malam hari sehingga menghasilkan dokumentasi berupa foto dan video menjadi kurang maksimal.
  4. Operasional jadwal pelaksanaan event tidak ada perubahan tanggal dan tempat sejak awal diajukan dan pelaksanaan opening ceremony berjalan sesuai dengan susunan acara.

🔹 Manajemen Kegiatan

  1. Crowd management perlu ditingkatkan kembali, mengingat bahwa event ini tidak menjual tiket sehingga banyak pengunjung yang hadir masih perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan pada satu titik area, yaitu panggung utama. Tata letak / layout venue masih perlu dievaluasi dalam memperhatikan kenyamanan pengunjung dan estetika acara secara keseluruhan masih perlu ditingkatkan dengan memadukan dekorasi yang lebih mengangkat unsur-unsur kearifan lokal. Selain itu, acara seremonial perlu dipersingkat agar menjaga flow antusiasme pengunjung serta penataan area media / fotografer masih perlu ditingkatkan.
  2. Masih kurangnya antusias masyarakat pada saat hari pertama kegiatan terutama saat dimulainya kegiatan Sharing & Talk dengan beberapa narasumber profesional yang telah didatangkan. Suasana di lokasi terlihat sangat sepi pengunjung dari setelah acara pembukaan hingga acara hiburan artis/penyanyi nasional berakhir. Disimpulkan bahwa pemilihan acara ataupun hiburan harus disesuaikan dengan minat dari masyarakat setempat.
  3. Fasilitas pengunjung kurang tersedia memadai, masih diperlukan adanya signage atau penunjuk arah seperti letak toilet, pintu masuk dan pintu keluar, area kuliner, area UMKM, dan titik kumpul evakuasi.
  4. Perlunya kurasi UMKM dalam kegiatan bazaar TIFA 2024 yang masih didominasi produk ekraf kriya seperti rajutan noken, pahatan patung, dan lukisan, dalam hal ini masih perlu menyeimbangkan dengan produk ekraf lainnya seperti kuliner khas dalam upaya meningkatkan transaksi ekonomi dan pengunjung.

🔹 Manajemen Risiko

  1. Penanganan aspek keamanan dan keselamatan pengunjung pada kegiatan ini masih perlu ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak dalam penyediaan Jalur Evakuasi, Posko Kesehatan, Pusat Informasi, Ambulans, Toilet dan WC Portable bersih, Musholla/Tempat Ibadah, dan Mobil Pemadam Kebakaran. Selain itu, perlunya diperhatikan keamanan di setiap sudut lokasi venue seperti adanya lubang-lubang di jalan.
  2. Belum adanya himbauan ataupun video mitigasi bencana, informasi titik kumpul evakuasi, posko kesehatan, pusat informasi, maupun mobil ambulans di sekitar lokasi acara.

🔹 Pemasaran dan Komunikasi

  1. Masih kurang terlihat strategi promosi secara menyeluruh, tidak adanya baliho dan umbul-umbul tersebar di beberapa lokasi seperti Bandar Udara, Pusat Perbelanjaan, dan pusat kota Timika dengan desain yang terfokus pada informasi event, hanya terlihat adanya videotron yang digunakan dekat lokasi kegiatan, serta pemanfaatan media promosi online yang masih perlu dimaksimalkan.
  2. Perlu dilaksanakannya kegiatan aktivasi melalui media sosial selama event berlangsung seperti pelaksanaan kuis agar dapat mengoptimalkan kegiatan promosi on-event.
  3. Masih terlihat kurangnya komunikasi yang intens antara pihak penyelenggara dengan Pemerintah Daerah sehingga ada beberapa hal yang seharusnya dapat dijadikan sebuah kolaborasi yang baik menjadi kurang maksimal di dalam penyelenggaraan event TIFA tersebut.

🔹 Dampak Ekonomi

  1. Event ini berhasil mendatangkan kunjungan sebanyak sekitar 30.000 orang, baik dari dalam maupun luar Timika. Sedangkan perputaran ekonomi sekitar 1,7 Miliar Rupiah yang dihasilkan dari pelaku UMKM lokal, parkir, penginapan. Selain itu, terdapat 30 UMKM yang menyuguhkan berbagai karya seni Papua, seperti rajutan noken, pahatan patung, lukisan, serta produk ekraf lainnya.

🔹 Dampak Sosial Budaya

  1. TIFA 2024 diinisiasi para pelaku seni asli Papua khususnya di Kabupaten Mimika sejak tahun 2019. Pada kali ke-4 ini dimeriahkan persembahan tari kolaborasi dari berbagai daerah di Papua dan Nusantara oleh sanggar – sanggar seni, seperti tari adat Suku Kamoro, Maluku, dan Bali. Kegiatan ini juga menampilkan bibit-bibit berbakat di bidang peragaan fesyen dengan rancangan gaun dan batik Papua.
  2. Melalui event ini, diharapkan ke depannya semakin dapat melestarikan dan mempromosikan budaya asli masyarakat khususnya Suku Kamoro dan lainnya di wilayah Kabupaten Mimika.

🔹 Dampak Lingkungan

  1. Petugas kebersihan sudah cukup banyak dan baik melibatkan anak-anak muda dengan membersihkan sampah – sampah yang ada di lokasi acara, namun masih perlu diperbanyak kembali agar kebersihan tetap terjaga selama event berlangsung dan himbauan oleh MC maupun berupa ad libs yang dapat diputar terus menerus perihal peringatan agar tidak membuang sampah sembarangan untuk meningkatkan kesadaran para pengunjung.
  2. Limbah yang dihasilkan dari kemasan makanan dan minuman perlu dipertimbangkan untuk menggunakan bahan daur ulang atau biodegradable dapat dikelola dengan baik.
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex