August 12, 2024

BISA Festival Rapai dan Seni Kreasi di Kota Banda Aceh

Mohon izin menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan BISA Festival Rapai dan Seni Kreasi di Kota Banda Aceh, pada tanggal 4 Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan bentuk Kerjasama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal Anggota Komisi X DPR RI. Kegiatan dapat kami laporkan sebagai berikut :

1️⃣ BISA Festival Rapai dan Seni Kreasi di Kota Banda Aceh, pada tanggal 4 Agustus 2024;

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

🔴🔴 4 Agustus 2024: BISA Festival Rapai dan Seni Kreasi Kota Banda Aceh.

🔴 Kegiatan dihadiri oleh:

  1. Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal - Anggota Komisi X DPR RI;
  2. Ibu Nia Agmon - Kepala Kelompok Kerja Tata Usaha dan Kemitraan Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf RI
  3. Bapak Ismail - Kepala Bidang Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh;
  4. Bapak Syamsul Bahri - Narasumber Festival Rapai dan Seni Kreasi ;
  5. Peserta dari pelaku Parekraf berjumlah 65 orang.

🔴 Rangkaian Kegiatan:
1️⃣ Registrasi dan Pembukaan :
🔹 Pembukaan oleh MC
🔹 Penampilan Pembuka Acara Kesenian oleh Sanggar Meusyeuhu Aceh Dengoen Seni
🔹 Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
🔹Pembacaan Doa

2️⃣ Sambutan-sambutan
🔹Sambutan Kepala Bidang Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Bapak Ismail

  • Saat ini Aceh sedang mempersiapkan kegiatan PON yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 – 20 September 2024. Diprediksikan akan dihadiri oleh 4,2 juta wisatawan Nusantara selama perhelatan PON berlangsung. Kita perlu mempersiapkan kehadiran wisatawan Nusantara tersebut, sektor Kuliner, Kriya, Fashion dan terutama Pariwisata akan menjadi factor pendukungnya.
  • Sebagai informasi, Aceh telah menjadi peringkat kedua selama 3 tahun berturut-turut sebagai destinasi wisata Ramah Muslim, kita hanya halah dari Nusa Tenggara Barat. Namun, informasi baiknya ialah kita mengalahkan Sumatera Barat yang menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim yang mewakili Pulau Sumatera. Bisa disimpulkan saat ini Aceh adalah Destinasi Wisata Ramah Muslim di Pulau Sumatera. Aceh memerlukan trobosan baru untuk dapat berkembang menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim terbaik di Indonesia.
  • Semoga kedepannya, kita berharap Kemenparekraf dapat menyelenggarakan kegiatan IMTI kembali dan Aceh akan menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim terbaik di Indonesia

🔹Sambutan Perwakilan Kemenparekraf, Ibu Nia Agmon – Kepala Pokja Tata Usaha dan Kemitraan Direktorat Wisata Minat Khusus:

  • Kegiatan BISA Festival ini merupakan bentuk kemitraan antar Lembaga, yaitu antara Kemenparekraf RI dengan Komisi X DPR RI yang bertujuan sebagai sharing informasi dan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari Masyarakat dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
  • Seperti yang disampaikan oleh Bpk Menteri yaitu Bapak Sandiaga Salahudin Uno, Pariwisata Indonesia saat ini akan diarahkan kepada jenis pariwisata minat khusus yang dimana lebih difokuskan kepada kualitasnya.
  • Kami melihat Aceh kaya akan potensi tersebut khususnya wisata religi, sejarah, warisan seni dan budayanya.
  • apabila dikelola dan dikemas dengan baik dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata.
  • salah satu contoh yang sangat kami apresiasi adalah Event Aceh Ramadhan Festival 2024 yang juga masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

🔹Sambutan dan Pembukaan Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Hj, Sakinah Aljufri :

  • Tau Tari Saman? tau bahwa Tari Saman sudah mendunia? Tari Saman telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Aceh ini bukan hanya Tari Saman saja yang dapat dikenal dalam kancah Internasional. Seperti contohnya Seni Rapai
  • ⁠Saat ini kita melihat kebudayaan Aceh selain Tari Saman yaitu Rapai. Rapai berasal dari Aceh Utara, Rapai ini dapat dikolaborasikan dengan tarian-tarian lain bahkan dapat dikolaborasikan dengan musik metalcore. ⁠contoh Killa The Phia, Band Metalcore asal Aceh yang konser di Jerman sebagai konser terbesar Metalcore di dunia. Bahkan Killa The Phia ini menampilan opening menggunakan alat musik Rapai. Ini salah satu contoh mengenalkan budaya Aceh ke kancah Internasional
  • Dengan kegiatan BISA FEST ini, kita harapkan budaya Aceh ini tidak punah. Kita perlu melestarikan kebudayaan Aceh yang banyak ini. Jangan hanya kita besarkan di Tari Saman saja, tapi yang lainnya juga perlu kita angkat salah satunya Rapa’i ini.
  • ⁠Jadi untuk para peserta yang hadir hari ini, jangan lupa di posting ke Media Sosial masing2, kita support Rapai ini supaya bisa go international seperti Tari Saman.

3️⃣ Penyerahan Souvenir dari Kemenparekraf kepada:
🔹Kemenparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI
🔹 Kemenparekraf RI kepada Kepala Bidang Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh
🔹 Kemenparekraf RI Kepada Narasumber

4️⃣ Foto Bersama

5️⃣ Talkshow dengan narasumber Bapak Syamsul Bahri - Narasumber Festival Rapai dan Seni Kreasi ;

  • Berbicara sejarah, Rapai itu aslinya adalah musik perang, jadi dulunya masyarakat tidak bisa melihat Rapai sebagai kebudayaan. tapi seiring berjalannya waktu Rapai ini menjadi alat musik dipadukan dengan tarian dan menjadi kebudayaan.
  • ⁠Rapai ini ada beberapa jenis, misalnya; Rapai Debus, Rapai Geleng, Rapai Sedati yang harus 8 orang. Bahkan Rapai ini pemainnya harus ganjil tidak boleh genap
  • Rapai ini bisa berkolaborasi dengan tarian2 lain. Rapai ini harus menjadi pembuka PON 2024 ini, ini untuk menjadi trobosan untuk mengenalkan Kebudayaan Aceh khususnya Rapai ke kancah Nasional bahkan International
  • Acara BISA FEST ini keren banget, dapat mensupport budayawan terutama seni Rapai ini untuk di dorong potensi-potensinya

6️⃣ Penampilan kelompok Festival Rapai dan Seni Kreasi Kota Banda Aceh:
🔹Sanggar Geuma Pase Naggroe
🔹 Sanggar Kelapa Gadeng
🔹 Sanggar Rapa’I Tuha

7️⃣ Penyerahan Piagam Penghargaan diserahkan oleh perwakilan Kemenparekraf kepada kelompok penampil.

8️⃣ Penutupan acara dan penyelesaian administrasi

🔴 Kesimpulan:

  • Kegiatan BISA FEST memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, serta menjadi ruang silaturahmi dan diskusi, sekaligus memperluas wawasan dan pemahaman untuk para pelaku Seni Rapai di Kota Banda Aceh;
  • Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat terus termotivasi, kreatif dan optimis baik dalam berkarya dan mengembangkan potensi Seni Kreasi Rapai di Kota Banda Aceh guna mendorong promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Aceh.

Atas perhatian dan perkenan Bapak, disampaikan terima kasih. Terlampir dokumentasi kegiatan sebagai berikut:

fahri surya altakwa

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex