August 12, 2024

Pelaksanaan 3 (tiga) BISA Fest di Jawa Timur

Mohon izin menyampaikan laporan kegiatan:
1️⃣ BISA Fest: Pesona Budaya Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 18 Juli 2024
2️⃣ BISA Fest: Pesona Seni Tradisional Jawa Timur di Kota Surabaya, pada tanggal 19 Juli 2024.
3️⃣ BISA Fest: Ragam Kreasi Seni Jawa Timur di Kota Surabaya, pada tanggal 20 Juli 2024.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama kemitraan antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.
Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

1️⃣ BISA Fest: Pesona Budaya Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 18 Juli 2024.

🟡 Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Ibu Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI secara Daring;
  2. Bapak Yudhi Iriyanto, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata yang mewakili
  3. Bapak Muhammad Arman Awwiby, Analis Pariwisata
  4. Bapak Joko Winarko, Narasumber
  5. 65 orang peserta BISA Fest yang terdiri dari Pelaku Seni, Parekraf, dan UMKM.

🟡 Rangkaian kegiatan:
🔸 Registrasi Peserta dilanjutkan pembukaan acara oleh MC
🔸 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa.
🔸 Penampilan pembuka dari Sanggar Lakar Budaya Nusantara, membawakan tarian selamat datang tari banjar kemuning,
Tari ini menggambarkan kesederhanaan masyarakat Banjarkemuning. Banjarkemuning merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan.

🔸 Sambutan oleh Ibu Vira Kabid Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur:

  • Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf atas penyelenggaraan BISA FEST. Semoga kegiatan ini membantu mengembangkan dan mempromosikan budaya ekonomi kreatif di Kabupaten Sidoarjo
  • Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha sangat penting dalam menciptakan daya tarik wisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan serta berdampak positif bagi masyarakat
  • Harapan kami, peserta BISA FEST dapat meningkatkan kebanggaan terhadap budaya dan pariwisata Sidoarjo, mempercepat pemulihan ekonomi, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan gotong royong, kita bisa mewujudkan Sidoarjo yang maju dan berkelanjutan.
  • Pada tanggal 18 Agustus 2024, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan menggelar Karnaval Shining Jayandaru. Semoga acara ini menjadi magnet wisatawan dan ruang kolaborasi bagi penggiat budaya, pelaku ekonomi kreatif, serta masyarakat umum.

🔸 Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI, Sdra, M. Arman Awwiby, Analis Pariwisata;

  • Kegiatan BISA Festival ini merupakan bentuk kemitraan antara Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI dan tentunya juga Pemerintah Daerah
  • BISA Festival bertujuan untuk memberdayakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar kembali produktif dan inovatif dalam era kenormalan baru, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
  • Kekayaan budaya Sidoarjo perlu didorong dan dipromosikan untuk menarik wisatawan nusantara dan mancanegara. Sidoarjo adalah salah satu pintu masuk utama wisatawan mancanegara melalui Bandara Internasional Juanda, yang menempati peringkat kelima dengan 218,46 ribu kunjungan atau 1,87% dari total kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia
  • Kami berharap BISA Festival ini mampu menjadi wadah para pelaku seni budaya Kabupaten Sidoarjo untuk berkreasi, menampilkan kekayaan seni dan tradisinya serta menjadi tempat diskusi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif

🔸 Sambutan dan pembukaan oleh Ibu Puti Guntur Soekarno, Anggota Komisi X DPR RI secara Daring;

  • Terima kasih kepada mitra kerja yaitu Kemenparekraf yang selalu melaksanakan BISA FEST, sehingga meningkatkan kualitas sumber daya di Sidoarjo.
  • Seni pertunjukan tradisional berjuang untuk bangkit kembali di tengah derasnya arus perubahan zaman.
  • Pasca COVID-19 sangat berdampak pada keberlanjutan kebudayaan di Kabupaten Sidoarjo
  • Menurut Kemenparekraf tahun 2023, ekonomi kreatif menyumbang PDB sebesar 1,4 triliun, dengan seni pertunjukan berkontribusi 6 miliar atau sekitar 1% dari total pekerja ekonomi kreatif, meliputi perancang teknis dan pengerja terampil
  • Aspek digital diperlukan untuk memperluas apresiasi publik terhadap seni-budaya lokal dan menyebarkan filosofi serta nilai-nilai seni-budaya ke publik yang lebih luas.
  • Berkembang atau tidaknya kebudayaan, baik seni tari maupun kebudayaan lainnya, bergantung pada kolaborasi stakeholder

🔸 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI yang mewakili, Kabid Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, Narasumber dan Moderator
🔸 Pemberian Piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Narasumber, Moderator, Perwakilan dari 4 Sanggar
🔸 Menyaksikan penampilan Pesona Budaya Sidoarjo.

  1. Tari Bedoyo Majakirana
  2. Tari Asmara Maheso Suro Sanggar Omah Budaya Prajanara
  3. Musik Patrol Sanggar Griya Budaya Bahuwarna

🔸 Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Joko Winarko, Staf Pengajar (Dosen) Program Studi Musik fakultas bahasa dan Seni Unesa Surabaya dengan judul Diglosia Seni, Idealis Seni dan Terapan Variasi:

  • Diglosia mencerminkan pemahaman tentang idealisme dan keteguhan prinsip hidup.
  • Dalam seni, idealisme adalah pilihan untuk terus menggeluti, menggali, dan memperdalam seni karena keyakinan bahwa seni memberikan kepuasan, pengetahuan, dan pengalaman batin
  • Langkah penciptaan adalah ruang proses kreatif yang menerapkan fungsi-fungsi seni, baik primer maupun sekunder.
  • Pengamatan mendalam adalah langkah idealis seniman dalam menemukan jati diri dan identitas

🔸 Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

2️⃣ BISA Fest: Pesona Seni Tradisional Jawa Timur di Kota Surabaya, pada tanggal 19 Juli 2024.
🟡 Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Ibu Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI;
    2.bBapak Sani Achmad Irsan, Tenaga Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga
  2. Ibu Nurul Hasmy Mallahi, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda
  3. Bapak Joko Winarko, Narasumber
  4. 65 orang peserta BISA Fest yang terdiri dari Pelaku Seni, Parekraf, dan UMKM.

🟡 Rangkaian kegiatan:
🔸 Registrasi Peserta dan pembukaan oleh MC.
🔸 Penampilan pembuka dari Sanggar Seni Singo yang membawakan tarian Lenggang Surabaya.
Tari yang menceritakan tentang kehidupan seorang wanita yang ingin memperjuangkan kebebasan untuk memilih cinta sejatinya.
🔸 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa.

🔸 Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI, Sdri. Nurul Hasmy Mallahi, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda:

  • Jawa Timur memiliki potensi seni dan budaya tak benda yang sudah ditetapkan Kemendikbudristek.
  • Total 99 budaya Jatim masuk dalam kategori tersebut.
  • Berdasarkan data yang kami himpun, total 7.105 potensi kebudayaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
  • Keberagaman yang ada tersebut dapat dikembangkan, dalam bentuk pemeliharaan 3A: atraksi, aksesibilitas, dan amenintas; serta dilakukan promosi berupa kegiatan event dan publikasi yang bisa bekerja sama dengan Kemenparekraf, untuk menarik perhatian wisatawan.

🔸 Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Joko Winarko:

  • Menggabungkan berbagai elemen musik membutuhkan idealisme sebagai modal utama bagi seniman. Banyak orang kurang mengenal identitas asal mereka, sehingga sering salah menyebutkannya.
  • Ludruk, kesenian khas Surabaya, kini kesulitan mencari lahan tampil. Panggung virtual bisa menjadi solusinya karena pesona seni harus disesuaikan dengan zaman.
  • Anak-anak perlu kebebasan untuk berkreasi, bukan didoktrin. Ciptakan pesona seni yang sesuai dengan lingkungan dan usia penikmatnya.

🔸 Sambutan dan pembukaan oleh Ibu Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI;

  • Jawa Timur memiliki banyak kesenian yang layak go internasional, dengan beberapa tarian sudah mencapai tingkat ini. Namun, tanpa dukungan politik, usaha memajukan kesenian kurang maksimal. Politik adalah bagian dari budaya, dengan Pancasila sebagai dasar
  • Politik kebudayaan penting untuk pembangunan nasional. Contoh suksesnya adalah Korea, yang fokus pada musik dan perfilman dengan dukungan regulasi ketat, menciptakan Korean Wave yang meningkatkan devisa Negara
  • Indonesia memerlukan regulasi dan blueprint politik budaya untuk memajukan kesenian Jawa Timur dan nasional
  • Seniman membutuhkan pendampingan pasca pandemi untuk bangkit dan berkontribusi dalam pengembangan seni budaya.

🔸 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI, dan Narasumber.
🔸 Pemberian Piagam Penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Narasumber, Moderator, Perwakilan dari 4 Sanggar.
🔸 Kegiatan ditutup dengan foto bersama

3️⃣ BISA Fest: Ragam Kreasi Seni Jawa Timur di Kota Surabaya, pada tanggal 20 Juli 2024.
🟡 Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Ibu Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI;
  2. Bapak M. Aswan Sekdis Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya
  3. Ibu Nurul Hasmy Mallahi, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda
  4. Bapak Joko Winarko, Narasumber
  5. 65 orang peserta BISA Fest yang terdiri dari Pelaku Seni, Parekraf, dan UMKM.

🟡 Rangkaian kegiatan:
🔸 Registrasi Peserta dan pembukaan oleh MC
🔸 Penampilan pembuka dari Sanggar seni Padepokan Trisno Budoyo yang membawakan tarian Tari Separkling Surabaya. Tarian kreasi baru yang menggambarkan jati diri masyarakat dan kota Surabaya, Jawa Timur. Tarian ini merupakan perpaduan tarian modern dan tradisional yang digarap dengan baik tanpa meninggalkan nilai seni dan budaya yang ada pada kota Surabaya.
🔸 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa
🔸 Sambutan Bapak M. Aswan Sekdis Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya

  • Pemerintah Kota Surabaya memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya atas terselenggaranya acara BISA Festival yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf yang berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI
  • Dukungan ini menunjukkan komitmen untuk memajukan ekonomi kreatif sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi kota dan Semoga acara ini membawa manfaat besar dan menghasilkan inovasi baru bagi sektor ekonomi kreatif di Surabaya
  • Mengikutsertakan pelaku ekonomi kreatif merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif . Penguasaan teknologi sangat penting dalam mendukung aktivitas seni, mulai dari produksi hingga pemasaran. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antar komponen, termasuk pelaku seni, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.

🔸 Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI, Sdri. Nurul Hasmy Mallahi, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda;

  • Ekonomi kreatif di Jawa Timur berada di posisi kedua berkontribusi bagi ekonomi kreatif nasional, dengan capaian 20,85% dibandingkan dengan capaian nasional yang berada di angka 14%. Sebagaimana fashion, kuliner, kriya, dan seni kreatif. - Bonus demografi dengan penduduk usia produktif yang terus berkembang hingga tahun 2030 sampai 2040, menjadi kesempatan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, agar mulai berkreasi demi meningkatkan perekonomian dan menyosong Indonesia Emas 2045.

🔸 Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Joko Winarko:

  • Kreasi seni merupakan upaya strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Melalui seni, kita dapat mengembangkan budaya, memperkaya identitas nasional, dan memajukan kreativitas yang mendukung kemajuan bangsa.
  • Manajemen produksi dan artistik sangat penting untuk menciptakan karya seni yang sukses. Manajemen produksi memastikan efisiensi dan penggunaan sumber daya yang tepat, sementara manajemen artistik mengelola aspek kreatif dan penyampaian visi. Kombinasi keduanya menghasilkan seni yang menarik, berkualitas, dan berdampak maksimal dan disesuaikan dengan kondisi dan zaman.

Sesi Diskusi

  • Sejauh mana pemerintah membantu perkembangan keminatan seni budaya yang ada? Agar regenerasi pelaku seni budaya tetap eksis?
  • Ketika seniman menunjukkan karya, butuh idealis. Tapi dalam realita ternyata ada perbedaan antara idealis dan realita tersebut. Bagaimana dalam perspektif seniman, untuk menyesuaikan antara idealis dan realita?
    Jawaban
  • Harus saling berkoordinasi antar pemerintah dan masyarakat. Pelaku akan menyesuaikan dengan era dan zaman dalam kaitannya dengan seni dan budaya. Pertanyaan harus ditanyakan kepada diri sendiri juga, bagaimana kita meregenerasi diri kita sendiri tentang pemahaman dan pengetahuan kita tentang seni budaya itu sendiri.
  • Agar idealis dan selera bisa relevan adalah jika hal tersebut bermanfaat. Jika belum relevan maka belum bermanfaat. Cara agar bermanfaat adalah dengan merelevankan dengan kondisi dan situasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyerahkan kepada generasi yang ada. Karena kesenian itu media, maka kesenian itu harus diterima di zaman dan situasi yang ada. Intinya adalah selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi zaman yang ada

🔸 Sambutan dan pembukaan oleh Ibu Puti Guntur Soekarno Anggota Komisi X DPR RI;

  • Seni budaya elemen penting dari identitas nasional yang mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia. Sebagai bagian dari jati diri bangsa, seni harus dilestarikan dan dikembangkan untuk memperkuat rasa kebangsaan
  • Pelaku seni saat ini bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada generasi berikutnya. Setelah mentransfer pengetahuan, generasi muda diharapkan dapat mengembangkan dan menyesuaikan karya seni sesuai dengan minat dan preferensi mereka sendiri, sehingga menghasilkan inovasi yang segar.

🔸 Penyerahan cendera mata Piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI, Sekdis Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya dan Narasumber.

🔸 Pemberian Piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Narasumber, Moderator, Perwakilan dari 4 Sanggar

🔸 Menyaksikan penampilan Ragam Kreasi Jawa Timur

  • Sanggar Baladewa: Pertunjukan Wayang Anak
  • Sanggar Seni Sememi Bergerak Wani, Pertunjukan Kraya Tari Pembarong
  • Omah Budaya Triloka, Cokek’an Klasik

🔸 Kegiatan ditutup dengan foto bersama

Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan arahan Bapak kami ucapkan terima kasih.

fahri surya altakwa

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex