Talkshow Pengembangan Wisata Religi dengan tema "Wisata Religi untuk Edukasi dan Pemberdayaan Ekonomi Umat" dalam rangka Istiqlal Ramadhan Fair 1443 H
Talkshow Pengembangan Wisata Religi dengan tema "Wisata Religi untuk Edukasi dan Pemberdayaan Ekonomi Umat" dalam rangka Istiqlal Ramadhan Fair 1443 H, dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 31 Maret 2022 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
⚪ Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Bapak Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Imam Besar Masjid Istiqlal
2. Ibu Masruroh, S. Sos, MAB, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE)
3. Bapak H. Mubarok, M.Sc, Kepala Sekretariat BPMI
4. Bapak Dr. KH. Buchori Sail Attahiri, Lc., MA, Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan BPMI
5. Bapak Dr. H. Faried F. Saenong, MA, M.Sc., Ph.D, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
6. Bapak Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. KH. Asep Saepudin, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat
7. Bapak Irjen Pol (Purn) Dr. H. M. Said Saile, M.Si, Kepala Bidang Riayah
8. Bapak Mulyono Lodji, M.Si, Direktur Utama Istiqlal Global Fund
9. Bapak Ahsanul Haq, Praktisi Wisata dan Direktur Pengembangan Usaha dan Kerja Sama Korporasi IGF
10. Bapak/Ibu Pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf
11. Bapak/Ibu Pengurus Masjid Istiqlal
⚪ Adapun rangkaian kegiatan ini sebagai berikut :
1️⃣ Kegiatan dimulai dengan Penampilan Tapak Suci oleh Tim Madrasah Istiqlal
2️⃣ Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diiringi oleh Marching Band Madrasah Istiqlal dan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an.
3️⃣ Berikutnya disampaikan keynote speech oleh Bapak Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, selaku Imam Besar Masjid Istiqlal. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal diharapkan akan menjadi pusat wisata religi yang juga berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi umat. Kehidupan pariwisata termasuk kreativitas dan daya tarik bernilai seni dianjurkan dalam Islam dimana Mekah menjadi contoh pusat wisata religi internasional. Kemenparekraf turut mendampingi Masjid Istiqlal dalam rangka mengembangkan wisata religi terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Istiqlal memiliki visi baru dalam menjadikan Masjid sebagai salah satu objek yang akan memberi pencerahan kepada masyarakat.
4️⃣ Selanjutnya menyaksikan video keynote speech dan opening kegiatan oleh Bapak Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno. Beliau menyampaikan harapannya agar kolaborasi bersama antara Kemenparekraf dengan Tim Masjid Istiqlal mampu mendorong fungsi dan peran masjid dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat.
5️⃣ Kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan penampilan Tari Nirmala, Tari Saman dan Tim Archery oleh Madrasah Istiqlal. Kemudian untuk mengawali kegiatan Kajian Wisata Religi Berbasis Masjid dilakukan pembacaan doa.
6️⃣ Talkshow Kajian Wisata Religi Berbasis Masjid dengan rincian pembahasan :
- Bapak Mulyono Lodji, M.Si, Direktur Utama Istiqlal Global Fund
IGF fokus untuk melihat potensi Masjid dalam rangka wisata religi. Wisata religi dibagi menjadi 3 hal yaitu sesuatu yang ingin dilihat dapat berupa budaya, sejarah, sosial, design atau terkait ibadahnya, sesuatu yang ingin dilakukan sehingga wisatawan mendapatkan pengalaman dan sesuatu yang ingin dibeli.
- Ibu Masruroh, S. Sos, MAB, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE)
Pada RPJMN 2020 - 2024 Kemenparekraf lebih fokus dalam meningkatkan kualitas dibanding kuantitas wisatawan. Semenjak terjadinya Covid - 19, pasar wisatawan berubah dimana wisatawan tidak hanya menikmati keindahan dari suatu objek wisata tetapi juga mengharapkan adanya added value atau pengalaman yang akan didapatkan ketika berkunjung. Diharapkan destinasi wisata akan berbenah menyesuaikan situasi pasar saat ini. Wisata religi dalam pariwisata tidak hanya berisi tentang Islam, namun dikarenakan mayoritas penduduk adalah Muslim sehingga wisatawan yang berkunjung juga didominasi oleh Muslim. Inilah salah satu alasan saat ini kami masih fokus pada pengembangan Wisata Religi Islam. Media yang dapat dipilih salah satunya melalui Masjid. Masjid Istiqlal tidak hanya sebagai ikon muslim tetapi juga menyajikan sebagai ikon budaya, kota, toleransi beragama, bahkan bangsa.
- Bapak Dr. KH. Buchori Sail Attahiri, Lc., MA, Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan BPMI
Masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat peribadatan tetapi juga dijadikan sebagai media untuk berwisata, untuk itu Masjid Istiqlal telah berupaya agar menjadikan Masjid menjadi lebih menarik bagi pengunjung yang datang baik Muslim maupun non Muslim. Misalnya dengan mengadakan kegiatan Halal Expo, menyiapkan souvenir yang dapat dibeli pengunjung hingga memperbaiki berbagai fasilitas yang ada di Masjid Istiqlal. Harapannya kerjasama dengan IGF atau Kemenparekraf juga dapat dikolaborasikan pada hari besar Islam lainnya.
- Bapak Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. KH. Asep Saepudin, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat
Konsep awal pembangunan Masjid Istiqlal ada habluminallah, habluminannas juga habluminal alam. Prinsipnya adalah memanfaatkan segala sesuatu yang ada di Masjid bagi umat khususnya dalam pengembangan wisata religi.
- Bapak Irjen Pol (Purn) Dr. H. M. Said Saile, M.Si, Kepala Bidang Riayah
Definisi wisata yaitu berpergian bersama - sama untuk memperluas pengetahuan secara menyenangkan. Banyak hal yang dapat dipelajari dari Masjid Istiqlal. Misalnya infrastruktur didominasi oleh marmer dan stainless. Kebanyakan marmer tersebut diproduksi oleh domestik yakni dari Tulungagung sedangkan marmer yang ada di kubah sama dengan yang ada di Masjidil Haram. Terdapat 8 pintu gerbang didominasi stainless dengan berat beban pintu sebesar 3 ton. Keunggulan arsitek Silaban membuat Masjid Istiqlal dapat bertahan hingga 300 tahun, saat ini usianya baru 44 tahun. Adanya pemanfaatan solar energy bisa mensupply penggunaan PLN hingga 15%. Ada juga sistem recycle air wudhu. Semenjak Ramadhan tahun ini, pengunjung dapat menikmati air minum gratis yang diolah oleh Kemenristek dengan kapasitas 10.000 liter/hari.
- Bapak Dr. H. Faried F. Saenong, MA, M.Sc., Ph.D, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Sebuah survey di Malaysia menyebar kuesioner kepada 1.200 wisatawan yang berkunjung ke Malaysia ternyata sekitar 48% pengunjung menjadikan Masjid sebagai tujuan wisatanya. Hal ini menandakan bahwa Masjid dapat menjadi destinasi utama. Survei ini juga mengukur tingkat kepuasan wisatawan saat mengunjungi Masjid dimana diperoleh hasil bahwa nilai tinggi didominasi oleh penilaian untuk unsur fasilitas & akses, kebersihan serta scenery & landscape.
Di Indonesia belum ada unit khusus yang mengurus Islamic tourism untuk itu Tim Masjid Istiqlal siap untuk bekerja sama dengan stake holder terkait.
- Bapak Ahsanul Haq, Praktisi Wisata dan Direktur Pengembangan Usaha dan Kerja Sama Korporasi IGF
Kami ingin menampilkan Masjid Istiqlal sebagaimana filosofi Masjid yang disampaikan oleh Rasul, dimana 80% kegiatan Masjid terkoneksi dengan bidang budaya, seni, ekonomi dll. Istiqlal sudah memiliki unit UMKM binaan untuk membangun area yang produktif. Diharapkan Istiqlal dapat menjadi agen penguatan destinasi wisata religi sedangkan Kemenparekraf sebagai wadahnya.
7️⃣ Pemberian cinderamata kepada para narasumber.
8️⃣ Penutup
Demikian laporan kegiatan ini kami sampaikan, atas perhatian nya kami ucapkan terima kasih.