Sosialisasi Pedoman Penyelenggaraan Event Berbasis Protokol CHSE Palu 2021
Sosialisasi Pedoman Penyelenggaraan Event Berbasis Protokol CHSE dilaksanakan di Swissbell Hotel, Palu, pada 28 Oktober 2021, pkl. 07.30 – 12.00 WITA, yang dihadiri oleh;
1. Bapak Drs. I Nyoman Sriadjaya, M.M., (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah);
2. Bapak Hafiz Agung Rifai; (Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah)
3. Bapak Zulkifly Pagessa (Praktisi Event)
4. Bapak Okky Yonny Syahputra; (Plt. Kasubbag Kepegawaian, Hukum dan Organisasi, Sekretariat Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
5. Peserta para pelaku Event.
🔸 Susunan acara sbb:
➖ Sambutan dari Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Bapak Hafiz Agung Rifai
Pandemi global Covid-19 yang sudah berlangsung selama hampir 2 tahun ini di Indonesia, telah memberikan dampak kepada seluruh sektor, tidak terkecuali pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigatif dan penanganan seoptomal mungkin untuk membangkitkan perekonomian Indonesia dimasa pandemi. Sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf telah menyusun protokol kesehatan dan panduan pelaksanaan CHSE. Dengan adanya protokol CHSE ini, diharapkan akan membangun optimisme dan semangat para pelaku parekraf untuk bangkit dalam menghadapi pandemi dengan terus menghidupkan industri parekraf, khsususnya industri event.
➖ Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, yang mejelaskan :
Berharap dengan adanya kegiatan Sosialisasi Pedoman Penyelenggaraan Event Berbasis Protokol CHSE, memberikan pemahaman tentang pentingnya menerapkan protokol CHSE dalam melaksanakan kegiatan atau event, baik yang bersekala Nasional atau pun regional khususnya di Sulawesi Tengah. Setelah kegiatan ini, berharap setiap para pelaku event yang ada di Sulawesi Tengah menerapakan apa yang menjadi panduan yang telah disusun oleh Kementerian Pariwisata/Badan Ekonomi Kreatif, dan bagaimana mengemas suatu event yang menarik, kreatif dan inovatif, tanpa melupakan pentingnya protokol CHSE.
🔸 Sesi paparan
➖Paparan oleh Bapak Okky Yonny Syahputra (Plt. Kasubbag Kepegawaian, Hukum dan Organisasi, Sekretariat Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events). Dengan materi “Strategi Penyelenggaraan Event dengan Kondisi Kenormalan Baru di Masa Pandemi COVID-19”. poin-poin materi, sebagai berikut:
🔘 Inovasi, Pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan event, sebagai contoh pelaksanaan event Virtual dan event hybrid. Virtual dan event hybrid event bukan hanya hadir saat masa pandemi Covid-19, namun menjadi alternatif bisnis baru di industri event. Dalam penerapannya selain musik dan seni, beberapa event olahraga dan Tour pun bisa memanfaatkan teknologi untuk dibuat dalam bentuk event virtual. Beberapa penyelenggaraan event juga memanfatkan teknologi untuk mmebuat aplikasi / platform dalam rangka menunjang penyelenggaran event mereka. Salah satu contoh event daerah yang memanfaatkan aplikasi digital sebagai strategi inovasi dan adaptasi adalah event Aceh Kullinary Festival
🔘 Adaptasi, Penerapan Standar CHSE untuk setiap penyelenggaraan event sebagai bentuk adaptasi di masa pandemi
🔘 Kolaborasi, bekerja sama dengan semua pihak untuk memulihkan sektor pariwisata dan Ekonomi kreatif khususnya industri event.
➖ Paparan oleh Bapak Zulkifly Pagessa selaku praktisi event. Dengan materi ”Pariwisata Berkelanjutan”, menyampakian poin-poin sebagaiberikut:
🔘 Ramah lingkungan atau yang dikenal dengan go-green merupakan pemasaran yang mengarah pada produk dan jasa, hukum, kebijakan serta pedoman yang berusaha untuk meminimalisir bahkan meniadakan bahaya pada ekosisitem lingkungan. Termasuk diantaranya adalah industri pariwisata.
🔘 Kesesuaian secara budaya, semakin sering digunakan sehubungan dengan perekrutan dan pencarian pekerjaan, dan juga mulai digunakan dalam industri pariwisata. Kesesuaian secara budaya dalam konteks industri pariwisata ini mengacu pada kesesuaian nilai dan kepercayaan antara wisatawan dan destinasi yang dikunjungi.
🔘 Layak secara ekonomi, pariwisata berkelanjutan harus menerapkan, melakukan penerapan skema keuangan, yang mampu menggerakkan pengelolaan sampah, perlindungan sumber air dan energi terbarukan yang ramah lingkungan agar bisa mewujudkan pasar masa depan yang lebih ramah lingkungan.
🔘 Adil secara sosial, manusiawi dan kesetaraan gender. Pariwisata berkelanjutan harus mampu menghadirkan keadilan sosial dalam industri pariwisata dimasa depan. Pembangunan pariwisata harus dibangun dengan melibatkan masyarakat lokal baik dalam tataran ide, hingga berujung pada kesejahteraan masyarakat lokal. Industri pariwisata harus lebh manusiawi dan humanis serta memperhatikan kesetaraan gender dalam pengelolaannya.
🔸 Sesi tanya jawab
[caption id="attachment_3230" align="alignnone" width="300"]
Tes antigen dan registrasi[/caption]
[caption id="attachment_3233" align="alignnone" width="300"]
Tarian pembuka : tarian Mokabu, dari Kepa Group Tari Kamonji Pesona Sulteng[/caption]
[caption id="attachment_3231" align="alignnone" width="300"]
Mendengarkan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa[/caption]
[caption id="attachment_3237" align="alignnone" width="300"]
Sambutan dari Bapak Hafiz Agung Rifai selaku Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah dan Sambutan serta membuka kegiatan dari Bapak Drs. I Nyoman Sriadijaya selaku Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Tengah[/caption]
[caption id="attachment_3235" align="alignnone" width="300"]
Pemeberian cindramata dari Kemenparekraf RI kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah dan kepada Bapak Zulkifly Pagessa selaku narasumber dari praktisi event[/caption]
[caption id="attachment_3232" align="alignnone" width="300"]
Sesi foto bersama[/caption]
[caption id="attachment_3236" align="alignnone" width="300"]
Sesi paparan narasumber dari Bapak Okky Yonny Syahputra dari Kemenparekraf/Baparekraf dan Bapak Zulkifly Pagessa (Praktisi Event)[/caption]
[caption id="attachment_3234" align="alignnone" width="300"]
Sesi tanya jawab[/caption]