Rapat Koordinasi Pembahasan Skema Pendampingan Event
Rapat Koordinasi Pembahasan Skema Pendampingan Event dilaksanakan di The Margo Hotel Depok, pada tanggal 19-21 April 2021, yang dihadiri oleh :
• Deputi PWPK
• Plt. Direktur Penyelenggara Kegiatan (Event)
• Pejabat Koordinator dan Subkoordinator Direktorat Penyelenggara Kegiatan (Event)
• Staf Bidang Pengelolaan Penyelenggara Kegiatan (Event)
• Tim Kurator
Kegiatan dimulai dengan sambutan dan pembukaan kegiatan oleh Ketua Tim Kurator, Bapak Josua Puji Mulia Simanjuntak, dengan arahan bahwa tujuan perlu disusun Pedoman Kurasi Event dan Skema Pendampingan Event adalah kesadaran perlu adanya sistemasi kurasi dan pendampingan event yang bisa digunakan sebagai panduan oleh siapa pun dan kapan pun (bahkan jika Kemenparekraf berubah strukur dan personil sekalipun).
Agenda pembahasan, antara lain :
1️⃣ Finalisasi Hasil Kurasi - draft BAST
Berikut poin bahasannya, antara lain :
• KEN adalah payung event secara keseluruhan.
• Idealnya Kurasi KEN itu harusnya di akhir tahun untuk dilaksanakan tahun berikutnya. Jadi kurasi yang selanjutnya itu untuk pelaksanaan tahun 2022.
• Perlu ada sosialisasi KEN. Untuk kurasi tahun depan (finaslisi hasil kurasi di akhir tahun).
• Concern Kurator terkait masa pandemi : Kreatifitas, CHSE, Hybrid system. Dan 4 kualifikasi : Tujuan, Konsep, CHSE, dan Dampak. Bukan soal banyaknya kunjungan wisatawan. Kalau tahun depan keadaan sudah membaik, boleh saja kembali menargetkan mengenai banyaknya kunjungan wisatawan. Karena tujuan meng-internasional-kan event Indonesia tidak hanya dari keinginan/program kerja Kemenparekraf, tapi berasal dari RPJMN Negara, yaitu untuk mendatangkan wisman ke Indonesia.
• Skema pendukungan secara umum :
Pengajuan kegiatan – Kurasi – Penentuan Pendukungan – Pelaksana Kegiatan – Laporan Hasil
Agar bisa dipantau KPI event-nya.
• Salah satu outputnya yaitu untuk ada Pedoman Kurasi KEN yang ditangani oleh professional.
2️⃣ Pembangunan Aplikasi SATU PINTU : satupintu.kemenparekraf.go.id
Dengan poin bahasan, antara lain:
• Ke depannya pengajuan proposal akan melalui aplikasi SATU PINTU.
• Sudah berkoordinasi dengan Pusdatin juga dengan D5 dan D7. Tapi karena belum siap juknisnya, maka akan diawali dengan D6.
3️⃣ Skema Program Pendampingan & Kolaborasi Event (Indonesia Event Co-Help)
Dengan poin bahasan, antara lain:
• Mengenai kolaborasi dengan asosiasi. Konsepnya Asosiasi menjadi ‘perpanjangan tangan’ dari Tim Kurator Pusat. Perwakilan Asosiasi dari daerah (DPD) akan menjalani TOT/Pelatihan terlebihan dahulu untuk menyamakan persepsi dengan Tim Kurator dan Kemenparekraf, hingga kemudian dapat menjadi Tim Pendampingan Daerah.
• Pendampingan dengan konsep Mentor dan Mentee (*Pemilihan bahasa/istilah ‘Mentor’ dan ‘Mentee’ akan dikaji ulang). Tujuannya bukan untuk ‘menggurui’ tapi untuk berdiskusi dan berkolaborasi sebagai mitra yang sepadan.
Mentor (Tim Pendamping) : Tim Kurator Pusat & Tim Pendampingan dari Asosiasi yang telah melewati training.
Mentee (Penyelenggara Event), idealnya tentu saja pentahelix, tapi intinya :
o Dinas Daerah
o Komunitas (penyelenggara dan partisipan)
o Swasta (EO yang ditunjuk untuk melaksanakan event) – tentatif/menyesuaikan sikon daerah
• Tim Pendampingan adalah rekomendasi asosiasi yang akan menjadi pendamping daerah, yang melewati training. Sehingga ini adalah sebagai cara Kemenparekraf untuk membuka jejaring antara Pemda/dinas dengan komunitas/asosiasi, sehingga mereka tidak bekerja sendiri, agar berkolaborasi.
• Saran : menu pendampingan :
1) Perkenalan & Mapping
2) Observasi dan tanya jawab/interview
3) FGD, diskusi, brain storming
Selanjutnya bisa ke tahap workshop oleh Tim Pendampingan
• Pendampingan perlu komitmen Kepala Daerah.
• Skema pendampingan ini bisa dipresentasikan langsung (secara online) ke seluruh daerah. Lalu kita tawarkan siapa yang tertarik dengan pendampingan ini. Kita bisa lihat minat daerah dari sini (setelah ToT Tim Pendamping Daerah). Untuk pilot project tahun ini direncankan untuk 10 event.
• Usulan Asosiasi untuk Tim Pendampingan Daerah, antara lain:
1) APMI
2) Forum Backsatgers Indonesia
3) IVENDO
4) ICCN
5) APESI – Budayawan, konseptor
6) AKARI
Tindak Lanjut :
1. Timeline kerja
2. Pertemuan dengan Asosiasi dan Dinas
3. Tim Kurator agar menentukan 10 provinsi dan event apa yang akan didampingi
4. Persiapan Kurasi KEN 2022
5. Menginformasikan pada Dinas mengenai :
• Rencana Persiapan Kurasi KEN 2022 (Paling lambat kurasi di November 2021, akhir tahun 2021 launching KEN 2022)
• Contoh/referensi timeline ideal penyelenggaraan event dari awal sampai akhir
Laporan disusun oleh:
Vitria Narwastu