Rapat Koordinasi dalam Pencapaian Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan di Jawa Barat
Laporan Kegiatan
Rapat Koordinasi dalam Pencapaian Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan di Jawa Barat
Hotel De Paviljoen Bandung, 1 Maret 2021
Kegiatan ini dihadiri oleh:
Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggataan Kegiatan (Event)
Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat;
Heri Partomo, S.Ip, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat;
Budi Raharja, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi;
Hari Tri Santosa, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Sumedang;
Safari Agustin, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya;
Usman Zaelani, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi;
Asep Setia Permana, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Subang;
Wasi, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis;
Agus Hasan Sapudin, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta;
Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor (Sekretaris Dinas);
Perwakilan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cirebon (Sekretaris Dinas); dan
Pejabat Eselon II dan koordinator pada Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
Adapun detail kegiatan adalah sebagai berikut:
Sambutan dan pembukaan oleh Bapak Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan beberapa point penting, meliputi:
Dukungan Menteri terhadap KEK dengan tema overland.
Dukungan Menteri melalui kunjungan ke Lido: overland, desa wisata, dan kalender event.
Dukungan Deputi sebelumnya melalui Balasa, BISA, dan CHSE di 700 lokasi dengan dana 77 milyar.
Program perlu di inline kan di tahun 2021.
Sambutan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggataan Kegiatan (Event). Dalam sambutanya, beliau menyampaikan beberapa point penting, meliputi:
Perlu ada aksi, inovasi dan koolaborasi, bergerak bersama untuk Jawa Barat ke depannya, sehingga Kemenparekraf dapat mendukung. Dikarenakan sering adanya pembangunan pariwisata yang merupakan bagian Kementerian lain, perlu dilakukan koordinasi.
Koordinator dan subkoordinator diundang, karena mereka merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan. Perlu disampaikan kegiatan kegiatan tersebut baiknya di laksanakan oleh deputi mana.
Masing masing kabupaten pastikan untuk memiliki tema kegiatan perbulan, yang nanti akan kami lihat dan bisa bantu promosikan dalam CoE.
Program BISA bekerja sama dengan NGO, sehingga destinasi tidak hanya bersih tapi menjadi pilot project untuk pengelolaan sampah destinasi.
Paparan oleh Bapak Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan point penting sebagai berikuti:
Zona yang menjadi kekuatan: betawi, priangan, cirebonan.
Destinasi berbasis alam, bagaimana membuat sebuah inovasi.
Industri yang berkaitan dengan locally. Jawa Barat 1500 pelaku ekraf dengan PDB nasional 20%.
Pengembangan 5 kawasan geopark Jawa Barat.
Geopark di Cileteuh sudah ada masukan dari Unesco mengenai apa yang harus dilakukan.
Tanggapan Deputi Bidang Produk Wisata dan Event terkait paparan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, meliputi:
Perlu dilakukan pertemuan di Geopark, dengan mengundang Kemenpar dan orang orang dari perguruan tinggi.
CoE harus dilihat skalanya nasional dan provinsi, sehingga jumlah dukungan dari Kemenpar bisa disesuaikan.
Perlu ada dalam bentuk digital mengenai event yang ada dengan tema untuk mudah masuk dalam kegiatan Kemenpar.
Tanggapan Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan terkait paparan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, meliputi:
Potensi ekowisata di wilayah geoprak, konsevasi, heritage, kuliner.
Di Indonesia ada 10 DPP, dikerucutkan menjadi 5. Lokasi program sesuai dengan RPJMN, ada beberapa yang menyebutkan mengenai wilayah Jawa Barat.
Event di daerah tidak bisa jalan karena satgas, menteri melakukan audiensi.
Pengembangan alam, budaya, MICE dan dukungan promosi adalah yang bisa Kemenpar lakukan, tapi harus tingkat nasional.
Paparan oleh Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan.
Paparan mengenai kegiatan Direktorat Wisata Alam, Budaya, dan Buatan yang dilaksanakan di Jawa Barat.
Paparan oleh ibu Florida Pardosi, Koordinator di Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf.
Paparan mengenai kegiatan Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf yang dilaksanakan di Jawa Barat.
Paparan oleh Bapak Robby Hasan, Koordinator di Direktorat MICE Kemenparekraf.
Paparan mengenai kegiatan Direktorat MICE yang dilaksanakan di Jawa Barat.
Paparan Bp. Heri Partomo, S.Ip, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, dengan point penting sebagai berikut:
Ada pusat kebudayaan yang merupakan destinasi pariwisata, dengan gedung pertunjukan dll. Kekurangan hanya pada sarana.
Sudah ada genose, peningkatan pariwisata akan semakin giat.
Kesimpulan dalam kegiatan ini disampaikan oleh Bapak Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Acara kemudian dilanjutkan dengan perumusan bersama tindak lanjut kegiatan berupa pembuatan matriks sinkronisasi kegiatan dan kebutuhan dukungan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat untuk diserahkan kepada Kemenpar/Baparekraf di akhir minggu ini (awal Maret 2021).
(Penulis: Nurul Hasmy M; Foto: PCO)
[caption id="attachment_1447" align="alignnone" width="300"] Swab peserta sebelum pelaksanaan kegiatan[/caption]
[caption id="attachment_1438" align="alignnone" width="300"] Pembukaan kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya[/caption]
[caption id="attachment_1439" align="alignnone" width="300"] Sesi diskusi Kemenparekraf/Baparekraf dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat[/caption]