Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bali
Laporan Kegiatan Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bali yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu :
- Launching Toyota EV Smart Mobility Project” yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Maret 2021 di The Peninsula Nusa Dua, Bali.
- Webinar Nasional Medical Tourism Integrative Medicine for Post Covid Recovery Program and Recover Bali Tourism” oleh Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Maret 2021 di Auditorium Widya Sabha, Jimbaran, Bale.
Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
3. Bapak Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Provinsi Bali
4. Mr. Susumu Matsuda, President Director PT Toyota Astra Motor
5. Bapak Ari Prasetyo, Direktur Operasi dan Inovasi Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali
6. Bapak Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf
7. Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan
🟠 Acara diawali dengan menyanyikan Bersama lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan sambutan dari tamu VVIP.
🟠 Sambutan pertama oleh Rektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi:
- Seminar Nasional ini nantinya akan dilanjutkan pada workshop yang merupakan energi yang mengalir dari penghayatan visi Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan berbudaya.
- Kegiatan ini merupakan dukungan nyata Universitas Udaya terhadap program pemerintah pusat dan pemerintah daerah, membangun Bali dengan semangat
- Kegiatan ini merupakan langkah awal bersama untuk mengembangkan medical tourism berbasis budaya untuk mengembalikan perekonomian dan pariwisata di era pandemi ini.
🟠 Sambutan kedua oleh Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati:
- 13 Maret 2020, masa awal dimulainya pandemi Covid-19 di Provinsi Bali. Dampaknya sangat luar biasa dirasakan khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan sektor andalan Provinsi Bali dimana total PDB Bali sebesar 53% lebih bersumber dari pariwisata.
- Harapan besar di tahun 2021 ini pandemi berangsur-angsur membaik. Pemerintah Provinsi Bali berupaya bagaimana kita dapat keluar dari pandemi ini.
- Protokol kesehatan atau Program CHSE telah banyak diterapkan oleh industri pariwisata khususnya hotel, restaurant, spa, dan sebagainya.
- Pemerintah Provinsi Bali sangat mengapresiasi Kementeri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah membantu penyediaan vaksin yang rencananya akan sejumlah 3 juta.
- Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan agar program-program guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali sehingga pembangunan perekonomian dan pariwisata serta ekonomi kreatif dapat segera pulih dan bangkit kembali.
🟠 Sambutan terakhir oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno (sebagai Keynote Speaker):
- Wisata Kesehatan telah menjadi perhatian pemerintah dan menjadi salah satu andalan pariwisata dalam mendatangkan wisatawan mancanegara.
- Pengembangan pariwisata di sektor Kesehatan bukan merupakan hal baru, oleh karena Wisata Kesehatan telah diinisiasi sejak tahun 2012 lalu.
- Dalam implementasinya pada tahun 2017 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Kementerian Kesehatan telah membuat Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama untuk mengembangkan Wisata Kesehatan dan telah melakukan Uji Trail Wisata Kesehatan Joglosemar – Bali guna mengidentifikasi dan resource mapping daya tarik Wisata Kesehatan yang ada.
- Pada akhir tahun 2019, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Kementerian Kesehatan juga telah meluncurkan Katalog Wisata Kesehatan dan Skenario Perjalanan Wisata Kebugaran di Joglosemar dan Bali.
- Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam sinergi dan kolaborasi mengembangkan Wisata Kesehatan, pada akhir tahun 2020, telah dilaksanakan pembaharuan dari Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang sebelumnya, guna untuk menjadi salah satu produk Wisata unggulan Indonesia.
- Poin – poin yang terdapat Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama tersebut menjadi pijakan untuk melangkah bersama dalam meningkatkan mutu produk Wisata Kesehatan, mempromosikan kepada target pasar yang tepat, serta mendorong kualitas pelaku industri Kesehatan Indonesia.
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki 3 (tiga) pilar utama Program Aksi, antara lain:
- Education; melakukan edukasi secara massif dengan menuliskan temuan baru di jurnal iternasional.
- Quality Control; melakukan pembinaan dan sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam menunjang Program Post Covid Recovery
- Marketing (New Branding); bersama dengan para akademisi, praktisi pariwisata dan stakeholders terkait menggaungkan layanan Post Covid sebagai pintu gerbang layanan Medical Tourism berbasis budaya.
- Peluang besar industri Wisata Kesehatan yang belum banyak tergarap di Indonesia dapat dilakukan dengan memperluas penetrasi usaha dalam mengembangkan potensi Wisata Kesehatan ini. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan segera melaksanakan Quick Wins Rencana Aksi yang berupa Intensifikasi Word of Mouth (WOM) serta Pembentukan dan Pengoperasian Badan / Entitas Bisnis Kolaboratif yang akan membentuk ekosistem Wisata Medis Indonesia.
- Dengan demikian, nilai manfaat ekonomi yang didorong oleh sektor Pariwisata Kesehatan akan berkontribusi signifikan bagi pembangunan nasional, peningkatan mutu pelayanan Kesehatan, peningkatan devisa negara, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
- Pengembangan Wisata Kesehatan ini juga merupakan upaya merespon trend akan pentingnya menjaga Kesehatan fisik, mental, dan spiritual, terlebih ditengah situasi dan paska pandemi.
- Tentunya, kita berharap Pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga keadaan dapat kembali normal khususnya industri pariwisata Bali yang sangat terdampak. Dalam kondisi seperti saat ini, seluruh pihak terkait diharapkan dapat saling bergotong-royong serta saling memberikan semangat satu sama lain dalam menghadapi masa-masa sulit. Oleh karenanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen penuh untuk melaksanakan pengembangan Wisata Kesehatan dengan penuh tanggung jawab. Besar harapan kami, agar upaya ini dapat memberi manfaat serta dampak positif seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.
✅Kesimpulan/Tindak Lanjut:
- Destinasi Wisata Medis Indonesia saat ini pengembangannya akan berfokus di 3 (tiga) lokasi, antara lain Medan, Jakarta dan Bali. Pemetaan tersebut berdasarkan rating atau penilaian kualitas Medical Services yang ada dan kebijakan pengembangan Medical Tourism yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Pengembangan Wisata Kesehatan merupakan langkah strategis yang ditujukan dalam rangka mendorong pergerakan Wisatawan Nusantara di masa pandemik Covid-19, untuk memanfaatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang berkualitas di dalam negeri.
- Selain itu, dapat meningkatkan jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara untuk mendapat layanan kesehatan di Indonesia sebagai sumber devisa yang berkontribusi pada pemulihan ekonomi negara.
(Penulis: Puput Harpa; Foto: PCO)
[caption id="attachment_1685" align="alignnone" width="300"]
Sambutan oleh para tamu undangan VIP yaitu Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian; Bapak Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Provinsi Bali; dan Mr. Susumu Matsuda, President Director Toyota Astra Motor.[/caption]
[caption id="attachment_1689" align="alignnone" width="300"]
Pemukulan gong oleh Menparekraf sebagai tanda pembukaan seminar dan penyerahan cinderamata dari Universitas Udayana kepada Menparekraf[/caption]
[caption id="attachment_1683" align="alignnone" width="300"]
Sambutan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno (sebagai Keynote Speaker); Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati; dan ektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi.[/caption]
[caption id="attachment_1682" align="alignnone" width="300"]
Foto bersama Menparekraf dengan Wagub Bali, Kapolda Bali, Rektor Universitas Udayana[/caption]
[caption id="attachment_1687" align="alignnone" width="300"]
Acara ditutup dengan Launching Ceremonial dilanjutkan foto bersama lalu para tamu undangan VIP dan BOD melakukan Test Drive Toyota Electronic Vehicle.[/caption]