Kegiatan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) Fest: Pesona Musik Tradisional Betawi
Kegiatan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) Fest: Pesona Musik Tradisional Betawi dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2023 bertempat di Sanggar Betawi Ngoempoel, Kota Depok.
Berikut poin – poin yang dapat kami laporkan:
1️⃣ Kegiatan BISA Fest: Pesona Musik Tradisional Betawi dihadiri oleh:
1. Bapak Ir. H. Nuroji, Anggota Komisi X DPR RI;
2. Bapak Dadan Rustandi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok;
3. Ibu Rosalin Petrina Kristianti, Ketua Tim Kerja Event Wilayah Bali dan Nusa Tenggara;
4. Ibu Christine Desima Arthauli, Kepala Bidang Kebudayaan, Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif;
5. Bapak Entong Manisa Boy, Penggiat Seni Budaya Betawi Kota Depok
6. Seluruh peserta BISA Fest.
2️⃣ Rangkaian kegiatan BISA Fest: Pesona Musik Tradisional Betawi, sebagai berikut:
🔹Registrasi peserta yang terdiri dari para berbagai sanggar penggiat Seni Budaya Betawi di Kota Depok, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok, dan akademisi.
🔹Penampilan Tradisi Palang Pintu oleh Sanggar Selendang Putih
Sebuah tradisi unik dari Betawi yang berisi laga pencak silat dan adu pantun, sebagai simbol yang harus dilalui untuk tamu pendatang untuk membuka pintu dari pemilik tempat yang akan didatangi.
🔹Pembukaan oleh MC dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
🔹Pembacaan Doa
🔹Penampilan Tari Lenggok Si Botoh dari Sanggar Tari Hidup Bersama
Sebuah tarian yang merupakan perpaduan seni tari dan musik Betawi yang khas, yang bersifat teatrikal dan komunikatif lewat gerakan gemulai.
🔹Sambutan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok, Bapak Dadan Rustandi
Kota Depok memiliki banyak para penggiat seni budaya, yang menjadikan Kota Depok juga memiliki beragam kesenian yang tetap harus terus dilestarikan kedepannya. Pemerintah Kota Depok sangat memberikan apresiasi kepada kegiatan seni budaya yang diinisiasi oleh Kemenparekraf bersama Komisi X DPR RI untuk diselenggarakan di Kota Depok, agar dapat terus mengembangkan kegiatan seni budaya yang ada di Kota Depok.
🔹Sambutan Perwakilan Kemenparekraf / Baparekraf RI, Ibu Rosalin Petrina Kristianti
Apresiasi kepada Bapak Nuroji atas inisiasi dan kerja sama yang telah mendukung pelaksanaan BISA Fest hari ini serta kolaborasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Depok dan semua pihak yang terlibat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan BISA FEST: Pesona Tradisional Musik Betawi.
Kemenparekraf yang bermitra dengan Komisi X DPR RI ingin menyapa secara langsung para penggiat dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah, memberikan edukasi, serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas ekosistem parekraf, salah satunya melalui Program BISA Fest.
Kedepannya, semoga seni tradisional Betawi khas kota Depok ini bisa menjadi atraksi yang menarik dengan pendekatan inklusif, berkualitas dan berkelanjutan sehingga membuat wisatawan tertarik berkunjung dan akan kembali lagi ke kota Depok.
🔹Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Nuroji
Pada penyelenggaraan kegiatan BISA Fest kali ini mengambil tema khusus musik tradisional, dengan tujuan untuk terus membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui bentuk sosialisasi kepada para pelaku seni budaya yang ada di Kota Depok.
Salah satu strategi untuk memajukan seni budaya yang ada di Kota Depok, dengan membentuk Betawi Ngoempoel Creative Centre (BNCC), sebagai wadah bagi pelaku seni dan budaya di Depok dan juga sebagai tempat belajar bagi generasi milenial untuk lebih mendalami seni, mulai dari seni tari, musik hingga melukis.
Perkembangan seni budaya lokal perlu dilestarikan karena di Kota Depok ada banyak kesenian mulai seni tradisional Gambang Kromong, wayang kulit Betawi dan juga seni tari dari Sunda serta dari Betawi, Topeng Cisalak dan lainnya. Beragam seni budaya Betawi yang ada di Kota Depok sangat perlu dukungan dalam pengembangannya, karena para penggiat seni budaya mengemban misi melestarikan budaya daerah ditengah gerusan budaya luar yang menggerogoti budaya tradisional.
🔹Penyampaian cinderamata dari Kemenparekraf / Baparekraf RI kepada Komisi X DPR RI dan Narasumber
🔹Penyerahan Piagam Penghargaan dari Kemenparekraf / Baparekraf RI kepada Pengisi Acara dan Narasumber
🔹Penampilan Sanggar Musik Tradisional Betawi Ngoempoel
🔹Talk Show Potensi Kesenian Tradisional di Kota Depok
Lenong berkembang sejak awal abad ke-20, berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong, dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak 1920-an. Lakon lenong berkembang dari lawakan tanpa alur cerita yang dirangkai, hingga pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang. Pada awalnya, kesenian ini dipertunjukkan dari kampung ke kampung, di tempat terbuka tanpa panggung.
Pada umumnya, terdapat dua jenis lenong, yaitu:
1. Lenong denes, penampilan yang ceritanya berlatarkan kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan. Lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus.
2. Lenong preman, penampilan lenong yang umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari dan bahasa yang digunakan biasanya sehari-hari.
Para seniman dan penggiat seni budaya mengharapkan kesenian dan kebudayaan Betawi bisa tetap terus lestari dan jadi tuan rumah di negeri sendiri, terlebih soal seni pertunjukan teater rakyat Betawi, yaitu Lenong.
🔷 Sesi Tanya Jawab dengan Peserta
Pertanyaan:
Bagaimana para pelaku seni dapat memasukkan kesenian Betawi ke muatan lokal di kurikulum sekolah, seperti seni musik gambang kromong, lenong, dll? Hal ini ditujukan agar kesenian Betawi tidak punah dan tetap dilestarikan antar generasi.
Tanggapan:
Pemerintah Kota Depok terus berkomitmen dalam melestarikan kebudayaan asli daerahnya sendiri, salah satunya dengan memasukan kebudayaan Betawi menjadi muataj lokal pada pembelajaran sekolah. Hingga saat ini, sudah adanya komunikasi dengan pihak Pemerintah Provinsi mengenai rencana tersebut untuk dapat diimplementasikan di sekolah. Oleh karena, budaya sangat penting diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini, agar dapat terus dihargai serta lestari.
Saran/Masukan:
Harapan para penggiat Seni Budaya Betawi kepada pihak Pemerintah Kota Depok, agar komunitas kesenian para sanggar Betawi dapat dilibatkan dalam promosi budaya Betawi pada kegiatan Pemerintah Daerah atau diikutsertakan pada pameran budaya yang ada di luar negeri.
Saran/Masukan:
Para penggiat seni budaya yang masuk dalam sanggar sangat membutuhkan serta mengharapkan adanya dukungan modal dari pemerintah untuk dapat melakukan atau membuat karya dengan berbagai bentuk, mulai dari kerajinan tangan hingga seni pertunjukan untuk dapat terus mempertahankan seni budaya Betawi yang ada.
🔹Penampilan Sanggar Musik Tradisional Betawi Ngoempoel
🔹Penutupan oleh MC
3️⃣ Kesimpulan Pelaksanaan Kegiatan BISA Fest: Pesona Musik Tradisional Betawi
Pelestarian atas beragamnya Seni Budaya Betawi yang ada di Kota Depok untuk terus dijaga, agar tidak tergerus dengan keberadaan budaya modern yang ada saat ini. Pelestarian Seni Budaya Betawi ini dapat menjadi atraksi wisata yang menarik untuk mendatangkan wisatawan ke Kota Depok, sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Depok dapat terus semakin berkembang maju dan menyejahterakan masyarakat.