Indonesia Tourism & Business Event Forum 2022
kegiatan
Indonesia Tourism & Business Event Forum yang dilaksanakan pada tanggal 15 - 16 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema Kolaborasi Untuk Bangkit
š¹Kegiatan hari pertama :
ā
Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (hadir secara daring)
2. Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran
3. Mrs. Jane Vong Holmes , Chairperson of ICCA Asia Pacific Chapter
4. Mrs. Supawan Teerarat, Senior Vice President of TCEB
5. Bapak Pungkas Riandika, Leader WIR Group
6. Bapak Andry Alamsyah, Associate Professor Telkom University
7. Teguh Prasetya, Head of IOT, AI & BIG DATA
8. Bapak Andi Wuyono, Ketua Umum ASIDEWI
9. Ibu Maria Nindita, Pakar CSR dan SDGs Universitas Trisakti
10. Bapak Fransiskus Xaverius Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Kemenparekraf
11. Perwakilan Direktorat MICE, Kemenparekraf
12. Para Stakeholders pariwisata, ekonomi kreatif dan MICE nasional
š“ LATAR BELAKANG:
Indonesia Tourism and Business Event Forum 2022 merupakan forum interaktif untuk memperkaya wawasan, meningkatkan networking, sarana marketing dan promosi serta menciptakan peluang bisnis di bidang pariwisata dan business event.
Aktivitas yang berlangsung selama pelaksanaan ITBEF 2022 antara lain :
1. Forum interaktif
2. business matching
3. Pameran
š“ DUKUNGAN KEMENPAREKRAF:
1. Pendukungan Pelaksanaan ITBEF 2022
2. Bapak Menparekraf bertindak sebagai keynote speaker melalui Video tapping
3. Ibu Direktur MICE menjadi Narasumber pada plenary session dengan tema Global MICE trend .
š“ PELAKSANAAN KEGIATAN:
Acara diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Penampilan tari Tepak Kipas Koneng
Opening Ceremony
āŖSambutan oleh Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf secara video taping
- Seperti yang kita ketahui bersama, sejak masa sebelum pandemi hingga pemulihan saat ini, Sektor MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) tumbuh menjadi industri yang berkontribusi besar terhadap pendapatan devisa sebuah negara, tak terkecuali di Indonesia. Pelaku MICE juga memiliki pengeluaran perjalanan yang jauh lebih besar dari turis leisure, mencapai 4-5 kali lipat.
- Penyelenggaraan kegiatan MICE secara in person perlahan mulai kembali dilaksanakan di berbagai destinasi di Indonesia dan diharapkan mampu menjadi core pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam masa pemulihan saat ini.
- Selain itu, Kemenparekraf bersama Asosiasi profesi juga secara aktif terus melakukan bidding kegiatan MICE internasional untuk dilaksanakan di Indonesia. Para pelaku pameran MICE juga tetap semangat dalam melaksanakan pameran di masa pandemi hingga pemulihan ini secara sukses dengan menjalankan prokes sesuai CHSE MICE.
- Posisi Indonesia di mata dunia juga menunjukan kemajuan yang berarti. Berdasarkan
Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021, Indonesia berada di peringkat 32 yang sebelumnya pada tahun 2019 berada di peringkat 44. Pada sektor MICE juga tidak kalah menunjukan posisi yang membanggakan.
āŖSambutan Bapak Daswar Marpaung, selaku Direktur PT Dyamall Graha Utama :
- Sektor MICE telah tumbuh menjadi industri yang berkembang pesat, industri MICE memiliki efek domino yang besar untuk Indonesia
- Perlu adanya rencana besar untuk sektor MICE, ITBEF berupaya untuk menjadi bagian dari rencana besar tersebut
- Kontribusi sektor MICE berdampak besar terhadap ekonomi, bisnis, sosial, dan pendidikan. ITBEF berupaya menjadi bagian dari rencana besar kebangkitan industri MICE. Pada kesempatan ini, ITBEF mendatangkan 40 sellers dan 200 buyers, dan 20 peserta. output: peningkatan wawasan, dan perluasan jejaring bisnis.
Plenary Session
Tema : Global Mice Trends: Issues and Opportunities
Jane Vong Holmes, Chair of ICCA Asia Pasific Chapter
- Business event dapat mereprensentasikan iconic experiences yaitu menjual dan mempromosikan destinasi melalui potensi yang sudah dikenal dan potensi lainnya atau beyond dengan melibatkan banyak unsur pendukung industri MICE sehingga dapat membangun economic knowledge kepada masyarakat.
- Tren industri MICE adalah hybrid atau virtual event.
- Digital event memungkinkan terjadinya pertukaran data penyelenggaraan event utk keperluan marketing pada pre-on-post yang dapat didukung oleh: Kecanggihan teknologi, Data collection misalnya registration session, polling, survey, Pengalaman untuk membentuk engagement.
- Event MICE bisa meninggalkan legacy bagi negara penyelenggara, tidak hanya berdampak ekonomi.
- Tahapan menciptakan event di Indonesia dapat dilakukan dengan: Perencanaan, Implementation, Pengukuran dan Sharing success story
Supawan Teerarat, Senior Vice President of TCEB
- Tren MICE saat ini pengunjung menekankan pada aspek networking, media sosial, F2F, agenda terkontrol, dan pengalaman yang berharga atau unik mencakup fasilitas, teknologi, dan entertainment.
- Industri MICE lebih personal yang memungkinkan terjadinya kontak secara digital atau meeting in person yang didukung oleh kecanggihan teknologi sehingga pengunjung merasakan pengalaman yang menyenangkan. Selain itu, sepanjang perjalanan bisnis, dapat disematkan aktivitas kesehatan/ wellness.
- Studi kasus TCEB Strategies ā Thailand MICE yaitu : peningkatan ekonomi Thailand melalui rencana expand logistic dan transportasi untuk Eastern Economic Corridor (EEC) dan sekitarnya, pengembangan pendekatan bleisure dengan menggandeng komunitas lokal untuk menciptakan produk MICE yang premium, mengadopsi Bio Cicular Green (BCG) Model melalui penyediaan sumber daya bagi pelaku MICE untuk menyelenggarakan event yang berkelanjutan dengan menggunakan carbon footprint calculator agar dapat memantau proses dan mereview parameter mengenai carbon-neutral event, dan merancang strategi net-zero carbon.
Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran
- Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional pada tahun 2022 akan mencapai 4,3% lebih tinggi dari perkiraan capaian 2021
- Dukungan /Kebijakan untuk Mendukung Pengembangan MICE antara lain stimulus report, domestic and regional campaign, Reactivate pending MICE events dan Events Calendar Management
- Berdasarkan dari jumlah pelaksanaan meetings dan jumlah delegasi, Indonesia menduduki peringkat 4 dari kompetitor di ASEAN.
- Tantangan pengembangan MICE saat ini : Regulasi / Kebijakan baru yang diterapkan di Indonesia maupun di Negara target pasar MICE terkait pelaksanaan kegiatan MICE, Ketersediaan penerbangan ke Indonesia dari Negara target pasar MICE masih terbatas, Kondisi Asosiasi dan Korporasi MICE masih dalam Pemulihan ekonomi untuk kembali melaksanakan bidding, konferensi ataupun perjalanan insentif, serta Adanya arahan refocusing anggaran
Break out Session
Sesi 1 dengan tema : MICE di Metaverse
Pembicara :
1. Bapak Pungkas Riandika,
2. Bapak Andry Alamsyah,
3. Teguh Prasetya
Poin Pembahasan :
- Perkembangan metaverse sudah cukup lama terjadi, saat ini dikembangkan melalui perubahan Facebook menjadi Meta
- Fungsi Metaverse salah 1 nya bisa menjadi media transaksi baik dalam ekonomi, pendidikan dan bahkan bisnis dengan skala besar
- Metaverse juga bisa menjadi penyambung MICE secara global. Penyedia creator ekonomi, penyedia human interface hingga penyedia infrastruktur. Namun metaverse dalam MICE sebaiknya hanya menjadi opsi karena kehadiran secara in person akan tetap menjadi cara yang lebih memberikan value
- WIR Group melakukan riset bahwa Gen Z memiliki ketertarikan lebih kepada metaverse dengan presentasi ketertarikan sekitar 68%
Sesi 2 dengan Tema : Peran Kemitraan Desa Wisata Berkelanjutan
Pembicara :
1. Bapak Andi Wuyono,
2. Ibu Maria Nindita,
3. Bapak Fransiskus Xaverius Teguh
Poin pembahasan :
- Adanya pembeda antara suasana pedesaan dan perkotaan. Namun bukan berarti meniru apa yg dilakukan di kota.
- Desa wisata harus tetap mempertahankan kelokalannya dan menggerakan komunitas muda untuk dapat menggali potensi desa wisata
- Desa wisata adalah āindonesia miniā sbagai ruang untuk mempromosikan alam, budaya, dan kearifan lokal
- Sertifikasi desa wisata sangat penting untuk mendapatkan status desa wisata berkelanjutan sekaligus mengangkat reputasi desa wisata tersebut dan menarik orang datang ke desa wisata
Acara ditutup oleh Master of Ceremony
š¹Kegiatan hari kedua :
ā
Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak Odo RM Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenkomarves
2. Bapak Basuri Tjahja Purnama, Dirut PT. Jababeka Morotai
3. Bapak Sapta Nirwandar, Chariman Indonesia Tourism Forum
4. Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Mina Khusus
5. Bapak Nandang Prihadi, Direktur Pemanfaatan Lingkungan hutan Konservasi
6. Bapak Arif Zul Purnama, Ketua Cerita Alam Indonesia
7. Bapak John Sumampau, Board Member Taman Safari Indonesia
8. Perwakilan Direktorat MICE, Kemenparekraf
9. Para Stakeholders pariwisata, ekonomi kreatif dan MICE nasional
š“ PELAKSANAAN KEGIATAN:
Acara diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Plenary Session
Tema : Peluang Investasi Sektor Parekraf Pasca Pandemi
Pembicara :
1. Bapak Odo RM Manuhutu,
2. Bapak Basuri Tjahja Purnama,
3. Bapak Sapta Nirwandar
Poin Pembahasan :
- Kendala umum investasi sektor Pariwisata Indonesia antara lain terkendala dalam kemudahan regulasi dan insentif, kendala pembebasan lahan, kendala ketersediaan SDM, kendala promosi investasi belum optimal serta akses pembiayaan
- Pariwisata Indonesia sangatlah berpotensi dalam hal wisata bawah laut, wisata sejarah, wisata pantai, wisata island hoping dan wisata Hiking
- Sisi lain dari pariwisata yang dapat menarik wisatawan adalah tari tradisional, kehidupan mayarakat lokal, cerita rakayat dan kuliner lokal serta story telling
- Salah satu dukungan perbankan (BRI) untuk masyarakat yang suka melakukan travelling dengan mengeluarkan kartu ATM dengan gambar 5 DSP
Break out Session
Tema : Peluang dan Tantangan Adventure Tourism Indonesia
Pembicara :
1. Bapak Alexander Reyaan,
2. Bapak Nandang Prihadi,
3. Bapak Arif Zul Purnama,
4. Bapak John Sumampau
Poin Pembahasan :
- Wisata petualangan menjadi salah satu portofolio produk untuk wisata minat khusus
- Kemenparekraf membuat pocket book travel pattern untuk beberapa daerah, Kemenparekraf juga telah menerbitkan beberapa document untuk CHSE Wisata Petualangan
- Implementasi prgram strategis Kemenparekraf terdiri dari Adaptadi (pemulihan produk wisata, pemulihan citra produk wisata), inovasi (pengembangan produk wisata dan digitalisasi produk wisata dan pemasaran) ,kolaborasi (Pentahelix : Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media)
- Sangat penting bagi suatu destinasi wisata terbuka untuk menjaga kelestarian satwa dan alamnya sebaik mungkin, karena dalam alam dan satwa yang terawat baik akan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
- Taman Safari telah berusaha untuk tidak hanya menyuguhkan alam yang terjaga namun turut berusaha meningkatkan kesejahteraan dan turut mengembangkan spesies baik tanaman maupun satwa.
- Kegiatan wisata di kawasan taman nasional mencakup 3 hal yakni : -conservation, community and comodity yang berjalan secara
Acara ditutup oleh Master of Ceremony
[caption id="attachment_7474" align="alignnone" width="300"]
Hari I : 1. Pembukaan acara oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Penampilan Tari TepakĀ KipasĀ Koneng[/caption]
[caption id="attachment_7476" align="alignnone" width="300"]
Hari I : 2. Sambutan oleh Menparekraf (secara videoĀ taping)[/caption]
[caption id="attachment_7477" align="alignnone" width="300"]
Hari II : 1. Plenary Session dengan Narasumber Bapak Odo RM Manuhutu - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenkomarves
, Bapak Basuri Tjahja Purnama - Dirut PT. Jababeka Morotai, Bapak Sapta Nirwandar - Chariman IndonesiaĀ TourismĀ Forum[/caption]
[caption id="attachment_7478" align="alignnone" width="300"]
Hari I : 6. Breakout session dengan narasumber Bapak Andry Alamsyah (Associate Professor Telkom Univ), Bapak Teguh Prasetya (Masy. Telematika Indonesia- Head of IOT, AI, & Big Data (TRIOTA) dan Bapak Pungkas Riandika (Leader WIR Group) sertaĀ sesiĀ diskusi.[/caption]
[caption id="attachment_7479" align="alignnone" width="300"]
Hari I : 3. Pembukaan acara secara resmi ditandai dengan pemukulanĀ gong[/caption]
[caption id="attachment_7480" align="alignnone" width="300"]
Hari I : 4. Plenary session dengan narasumber: Ibu Masruroh (Direktur MICE), Ibu Supawan Teerarat (Senior Vice President of TCEB), Ibu Jane Vong Holmes (Chair of ICCA Asia PasificĀ Chapter).[/caption]
[caption id="attachment_7481" align="alignnone" width="300"]
Hari II : 2. Penyerahan Sertifikat kepada paraĀ Narasumber[/caption]