Geopark Night Specta 6.0
Geopark Night Specta 6.0 yang diselenggarakan pada tanggal 28 s.d. 29 Juni 2024 di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gambaran umum
- Geopark Night Specta 6.0 diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul didukung oleh Pemerintah DIY melalui Dana Keistimewaan dan Kemenparekraf melalui Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
- Geopark Night Specta bertujuan untuk memberikan awareness kepada wisatawan tentang geopark, memperkenalkan potensi, melestarikan geodiversity, biodiversity, dan budaya masyarakat, serta serta memberikan wadah bagi masyarakat untuk mempromosikan Geoproduk dari Gunung Sewu UNESCO Global Geopark.
- Geopark Night Specta 6.0 bertema “Nglanggeran in Harmony” diselenggarakan di Panggung Terbuka/Amphitheater Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul dengan rangkaian kegiatan meliputi penampilan kesenian tradisional dan modern, lomba poster geopark, Ngobrol Bareng (Ngobar) Geopark, dan pameran geoproduk/bazaar UMKM dan produk kreatif unggulan.
Rangkaian kegiatan
🔴 Hari ke-1: Jumat, 28 Juni 2024
- Senam Bersama Universal Line Dance yang diikuti oleh Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) di Kabupaten Gunungkidul
- Sambutan oleh Bupati Gunungkidul dilanjutkan dengan Pelepasan Burung sebagai simbolis pembukaan rangkaian event.
- Penampilan musik dan pertunjukan kesenian yang ditampilkan di mini stage, antara lain:
- Legundi Band
- Tari Pendet
- Salbatic Band
- Pramudya Band
- Tari Gambyong
- Nirvana Loka Band
- Dewi Tik Akustik
- Tari Mangastuti
- Swarasvarga (Rampak Kendang ft. Campursari)
- Pameran Geoproduk yang berlangsung selama pelaksanaan event
🔴 Hari ke-2: Jumat, 29 Juni 2024
Kegiatan ini diikuti oleh para pelajar SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi di Gunungkidul dan DIY. Tujuan Ngobar (Ngobrol Bareng) Geopark untuk mengedukasi masyarakat, pelajar, dan pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya pelestarian dan pengelolaan warisan geologi sebagai sumber daya berharga bagi masyarakat dan lingkungan yang menghadirkan 3 orang narasumber, antara lain:
- Dosen Universitas Gajah Mada, Bapak Agus Hendratno
- Paniradya Pati, Bapak Aris Eko Nugroho
- Sekretaris Geopark Gunung Sewu, Bapak Hary Sukmono
- Penampilan musik dan pertunjukan kesenian di mini stage, antara lain:
- Suhud Akustik
- Tari Pisungsung
- Space Band
- Keroncong Tuna Laras
- Harmoni Kita Band
- Tari Siyaga Jurid
- Asa Musik Band
- Reog Manggala Mataram
- Swarasvarga (Rampak Kendang ft. Campursari)
- Pameran Geoproduk yang berlangsung selama pelaksanaan event
Puncak Acara dilaksanakan pada malam hari ke-2 di area main stage:
Kegiatan dihadiri oleh:
- Bupati Gunungkidul, Bapak Sunaryanta
- Direktur Event Daerah, Bapak Reza Fahlevi
- Paniradya Pati, Bapak Aris Eko Nugroho
- Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Bapak Agustin Peranginangin
- Forkopimda Kabupaten Gunungkidul
- Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Bapak Wahyu Nugroho
- Kepala Bappeda Kabupaten Gunungkidul, Bapak Mohamad Arif Aldian
- Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Bapak Oneng Windu Wardhana
- Kepala Dinas Pariwisata se-DIY atau yang mewakili
- Para pelaku seni budaya, pariwisata, dan media
Rangkaian kegiatan
- Penampilan Rumandika Band ft. Abel
- Pertunjukan Tari Nyai Rangda oleh Sanggar Taman Mekarsari
- Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
- Sambutan Bupati Gunungkidul
- Awarding Lomba Poster Geopark
- Lomba Poster Geopark tingkat SMP dan SMA diselenggarakan sebagai rangkaian pra-event pada tanggal 20 Mei s.d. 10 Juni 2024.
- Hadiah dan piagam diserahkan kepada para pemenang lomba oleh Bupati Gunungkidul, Direktur Event Daerah, dan Paniradya Pati.
- Penyerahan Piagam KEN oleh Direktur Event Daerah kepada Bupati Gunungkidul
- MC Gimmick dan pembagian doorprize
- Penampilan musik Georkestra ft. Okky Kumalasari, Ngatmombilung, dan Denny Caknan.
🟣 Promosi dan Publikasi
- OOH: Baliho
- Akun media sosial Dispar Kab. Gunuungkidul
- Publikasi website dan media sosial lain
- Peliputan event di berbagai media oline
🟣 Bentuk Dukungan
- Dekorasi (pameran geoproduk dan panggung utama)
- Sarana dan prasarana (soundsystem, genset, lighting, tenda bazar)
- Promosi (baliho di 4 lokasi)
- Pengisi acara (6 komunitas ekraf di mini stage)
🟣 Kesimpulan dan Evaluasi
- Geopark Night Specta 6.0 merupakan event yang dirancang untuk menghargai kebumian serta memperkenalkan potensi hasil kebumian yang ada di Gunung Sewu UNESCO Global Geopark Geoarea Gunungkidul melalui penampilan kesenian modern dan tradisional, perlombaan, bazar produk lokal unggulan, dan aktifitas pendukung lainnya untuk memeriahkan event.
- Event diselenggarakan di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan latar belakang keindahan alam Situs Nglanggeran yang merupakan bagian dari UGG Gunung Sewu, menjadi salah satu daya tarik tersendiri dalam event ini. Area panggung terbuka (amphitheater) yang menjadi area main stage pada event ini memiliki kapasitas sebanyak 2.500 kursi dan area lapang di sekitar panggung memungkinkan daya tampung pengunjung lebih banyak. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan puncak acara dari area mini stage secara live melalui layar. Pemilihan venue sangat sesuai dengan konsep dan target event.
- Akomodasi dan amenitas di sekitar lokasi event cukup tersedia, namun masih perlu ditingkatkan, Aksesibilitas menuju lokasi event belum tersedia angkutan umum. Toilet dan sarana ibadah tersedia, namun masih diperlukan penunjuk arah.
- Mitigasi risiko sudah cukup baik, sudah tersedia tenaga kesehatan, ambulans, serta kolaborasi dengan kepolisian, TNI, dan petugas keamanan. Tempat sampah tersedia cukup memadai, terdapat beberapa fasilitas cuci tangan dan kebersihan cukup terjaga. Belum terdapat mobil pemadam kebakaran karena lokasi tidak memungkinkan, namun tersedia APAR.
- Penyelenggara event, dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, cukup komunikatif dan aktif dalam melakukan koordinasi serta telah melakukan kolaborasi.
- Dekorasi event secara umum sudah cukup baik, di mana pada gate utama, photobooth, area pameran geoproduk, dan mini stage sudah menggunakan material alami, yaitu bambu yang didesain dengan sentuhan kearifan lokal. Sedangkan pada area main stage, sudah menggunakan LED dengan visual yang sesuai dengan konsep event, namun dekorasi masih dapat ditingkatkan dengan mengangkat kekhasan daerah.
- Event ini memberlakukan tiket masuk bundling dengan fasilitas kendaraan shuttle bagi pengunjung umum yang hadir pada puncak acara sebagai upaya pembatasan dan meningkatkan kenyamanan pengunjung. Alur masuk-keluar pengunjung dilakukan satu arah untuk menghindari terjadinya kerumunan dan kemacetan. Namun demikian, manajemen keramaian di area main stage masih perlu ditingkatkan, perlu disediakan area khusus bagi para media agar tidak terganggu ketika melakukan peliputan dan dokumentasi kegiatan.
- Jumlah pengunjung terpusat pada rangkaian puncak acara di main stage pada hari ke-2, sedangkan rangkaian kegiatan di mini stage, baik hari pertama maupun kedua, masih belum mendatangkan kunjungan yang maksimal. Rangkaian kegiatan di mini stage masih dapat ditingkatkan promosi dan daya tariknya untuk mengoptimalkan jumlah pengunjung dalam dua hari pelaksanaan event. Selain itu, sebagai alternatif, dapat juga seluruh rangkaian kegiatan agar diefisienkan dalam satu hari dengan aktivitas yang beragam agar lebih menarik untuk memberikan pengalaman tambahan bagi pengunjung dan mengoptimalkan jumlah pengunjung di keseluruhan rangkaian event. Jumlah dan jenis geoproduk / produk ekraf dapat diperbanyak.
- Promosi dan publikasi sudah cukup baik dilakukan. Media sosial utama yang digunakan penyelenggara saat ini menggunakan akun Dispar Kabupaten Gunungkidul. Ke depannya, perlu dibuat akun khusus untuk mempromosikan event ini.
- Event ini berhasil mendatangkan kunjungan sebanyak 6.939 orang, baik dari dalam maupun luar DIY, dan perputaran ekonomi sekitar 220 juta yang dihasilkan dari pameran geoproduk, UMKM lokal, parkir, penginapan, dan biaya pelayanan kawasan yang dikelola Desa Wisata Nglanggeran, melibatkan sebanyak 15 stan geoproduk dan 25 produk UMKM lokal.
- Event ini berhasil memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di Kabupaten Gunungkidul, khususnya melalui upaya promosi geoproduk sebagai pemanfaatan potensi lokal masyarakat sekitar, edukasi seputar pelestarian dan pengelolaan warisan geologi, serta pemeliharaan identitas budaya.
Secara umum, event ini terlaksana dengan baik dan lancar.