Focus Group Discussion Penyusunan Kajian Subvention MICE di Batam (Online)
Kegiatan
Focus Group Discussion Penyusunan Kajian Subvention MICE Dalam Rangka Pengembangan Strategi MICE Batam dan Makassar melalui zoom meeting.
🔹FGD Subvention MICE Batam tanggal 2 Agustus 2022.
✅Kegiatan dihadiri oleh :
1. Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran - Kemenparekraf RI
2. Perwakilan Dispar Prov. Kepulauan Riau
3. Perwakilan Dispar Batam
4. Bapak Robby Hasan, Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE - Kemenparekraf RI;
5. Tiara Firsalina Surya, Sub Koordinator Strategi MICE
6. Yolanda Caroline, Sub Koordinator Kemitraan MICE
7. Bapak Rahmat Aminullah Muhadli, Sub Koordinator Kajian Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
6. Staf Koordinator Kajian Strategis III;
7. Staf Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE.
8. Stakeholders MICE yang terdiri dari perwakilan Asosiasi, Industri, Akademisi dan Disparprov Kepri dan Disparkot Batam;
Fasilitator dari MICE CENTER :
1. Bapak Imam Syafganti, S.Sos., M.Si., Direktur MICE Center Politeknik Negeri Jakarta.
2. Bapak Fauzi Mubarak, Ketua Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta;
3. Bapak M. Iqbal Katik Rajo Endah, Dosen MICE Politeknik Negeri Jakarta;
4. Bapak Firman Syah S.Sos.I., MM., Dosen Program Studi MICE Politeknik Nejeri Jakarta
✅ Rangkaian Acara :
1️⃣ Sambutan sekaligus pembukaan oleh Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran - Kemenparekraf RI;
- Setelah 2 tahun masa-masa sulit pandemi dan walaupun saat ini pandemi masih berlangsung, kita sudah waktunya bangkit membuat strategi pengembangan pariwisata khususnya MICE
- Tujuan kegiatan ini untuk mengidentifikasi kebutuhan yang bisa didukung pemerintah pada suatu proses penyelenggaraan event MICE mulai dari bidding hingga post event.
- Kemenparekraf sudah melakukan desk research dengan melakukan benchmarking terhadap kompetitor untuk melihat apa saja subvensi yang mungkin bisa kita terapkan di Indonesia.
- Untuk itu dengan FGD ini kami juga ingin mengkonfirmasi apakah subvensi yang selama ini telah diberikan tepat sasaran, tepat manfaat sesuai dengan yang dibutuhkan.
2️⃣ Pemaparan oleh Bapak Muhammad Iqbal Katik - Fasilitator dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
- Benchmark Program Subvensi yang dilakukan dari beberapa negara yaitu : Taiwan, Vietnam, Thailand, United Kingdom, Australia, Malaysia, Singapore dan Austria dengan kriteria negara pesaing Indonesia terdekat, negara yang memiliki jumlah meeting terbanyak di Asia Pasifik, Eropa, dan di dunia versi ICCA.
- 7 Kluster Subvensi yang dirangkum dari benchmarking : Human Resources Development, Venue and Infrastructure Development, Bidding Support, Marketing and Promotion, Privilege Access, Financial Grant, Provision and Improvement of Technology
3️⃣ Sesi Diskusi yang dipandu oleh fasilitator Bapak Muhammad Iqbal Katik. Pembahasan dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Pre Event, During Event dan Post Event
- Sebaiknya subvention yang diberikan jelas dan pasti dalam sebuah matriks, seperti Incentive yang diberikan kepada pelaku yang dapat membawa wisatawan 100.000 akan mendapatkan incentive seberapa besar, membawa wisman 200.000 akan mendapatkan incentive berapa (hitung-hitungannya jelas).
- Dari sisi wisatawan, subvention yang selama ini telah diberikan seperti souvenir khas Indonesia, gala dinner sudah cukup bagi wisatawan akan tetapi mungkin bisa lebih ditingkatkan lagi seperti bisa disediakan jalur khusus untuk clearance.
- Salah satu tantangan pariwisata Batam saat ini adalah ada biaya VOA bagi negara- negara diluar ASEAN sebesar Rp. 500.000, para wisatawan agak keberatan karena karakter wisatawan ke Batam hanya datang untuk satu/dua hari seperti untuk main golf sehingga jika harus membayar VOA sebesar 500.000 untuk sehari sangat memberatkan. Diharapkan biaya VOA dapat diringankan.
- Selain itu biaya penyebrangan ferry juga dirasa mahal sehingga para pelaku industri pariwisata untuk membuat paket tour harganya menjadi mahal. Hal ini yang menjadi kekurangan kita dari kompetitor.
- Saat ini dukungan dari Disparprov Kepri dan Disbudpar Batam sudah sangat membantu para pelaku industri. Dukungan yang diberikan seperti : pertunjukan tarian, gala dinner, diskon untuk biaya pemasangan banner event, promosi di sosial media, dll.
4️⃣ Kesimpulan
- Subvention yang dibutuhkan selain finansial juga kemudahan-kemudahan fasilitas imigrasi, bea cukai dan jalur khusus.
- Saat ini pariwisata Batam sudah mulai bangkit kembali, untuk itu diharapkan dapat masalah seperti biaya VOA dan penyeberangan ferry dapat dibantu untuk dapat diringankan agar bisa bersaing dengan kompetitor Johor Baru.
- Akan tetapi hal utama yang segera perlu dibangun adalah ekosistem MICE yang terintegrasi.
5️⃣ Penutup oleh Bapak Robby Hasan, Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE
[caption id="attachment_7347" align="alignnone" width="300"]
Sesi pembukaan oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia raya, dan sambutan Ibu Direktur Pertemuan, Insentif. Konvensi dan Pameran[/caption]
[caption id="attachment_7346" align="alignnone" width="300"]
Sesi paparan dan diskusi[/caption]
[caption id="attachment_7348" align="alignnone" width="300"]
Foto peserta FGD Penyusunan Subvention MICE di Batam[/caption]