August 1, 2024

Festival Gunung Slamet #7 Tahun 2024

Festival Gunung Slamet #7 yang diselenggarakan pada tanggal 12 s.d 14 Juli 2024 di D’Las Lembah Asri Serang, Desa Wisata Serang, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.

🟣 Gambaran umum

  • Festival Gunung Slamet #7 diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Wisata Serang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kemenparekraf melalui Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
  • Festival Gunung Slamet #7 bertujuan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat Desa Serang guna meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Purbalingga, khususnya Desa Wisata Serang dan menjadi wadah promosi destinasi wisata di sekitar Gunung Slamet.
  • Festival Gunung Slamet #7 bertema “7 Beauty of Purbalingga” menyajikan ragam atraksi budaya berlatar belakang Gunung Slamet, dengan rangkaian kegiatan meliputi Bersih Desa & Kenduri, Gelar Budaya Desa Wisata, Tanam Pohon & Senam Massal, Serang Bersholawat, Pengambilan Air Sikopyah, Menikmati Nasi 3G, Kirab Gunungan, Serang Carnival, Gelar Budaya Lingkar Slamet, Akustik Kabut Lembut, Perang Tomat, Penampilan Musik, serta Gelar Produk Desa Wisata dan Kampung UMKM.

🟣 Rangkaian kegiatan

🔸 Hari ke-1: Jumat, 12 Juli 2024

  • Bersih Desa & Kenduri oleh masyarakat & Pemerintah Desa Serang
  • Senam Bersama oleh komunitas senam se-Purbalingga
  • Gelar Budaya Desa Wisata
  • Opening Ceremony

dihadiri oleh:

  1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno;
  2. Bupati Purbalingga, Ibu Dyah Hayuning Pratiwi;
  3. Direktur Event Nasional dan Internasional, Bapak Fransiskus Handoko;
  4. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Bapak Agustin Peranginangin;
  5. Unsur Forkopimda Kabupaten Purbalingga;
  6. Sekretaris Daerah Purbalingga, Ibu Herni Sulasti;
  7. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Purbalingga, Bapak R. Budi Setiawan;
  8. Pimpinan OPD dan Instansi Kabupaten Purbalingga;
  9. Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Bapak Endro Wicaksa;
  10. Perwakilan Direktorat Event Daerah, Ibu Diana Indriati;
  11. Kepala Desa Serang, Bapak Sugito.

Rangkaian Opening Ceremony

  • Penanamam Pohon Bersama oleh Menparekraf dan para tamu undangan
  • Penampilan Tari Carang Lembayung oleh Sanggar SMKN 1 Purbalingga. Tari ini mengangkat mitos keberadaan suku carang lembayung yang dipercaya hidup di Purbalingga Utara, khususnya di Gunung Slamet, dan ajakan untuk senantiasa melestarikan lingkungan.
  • Sambutan Bupati Purbalingga, Ibu Dyah Hayuning Pratiwi:
    • Festival Gunung Slamet sudah berjalan 7 tahun dan tahun ini untuk pertama kalinya tepilih dalam KEN 2024. Harapannya, keberhasilan event ini dapat lebih memperkenalkan potensi yang dimiliki Kabupaten Purbalingga kepada masyarakat luas sehingga meningkatkan kunjugan wisata;
    • D’Las Lembah Asri Serang merupakan destinasi wisata unggulan di Purbalingga ini telah mencapai profit sebesar Rp 9 Miliar. Oleh karenanya patut dijadikan destinasi wisata kebanggaan Purbalingga. Pelaksanaan Fetival Gunung Slamet ini diharapkan dapat menjadi sarana promosi wisata Purbalingga guna meningkatkan jumlah wisatawan.
  • Sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Baoak Sandiaga Uno:
    • Apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga, masyarakat Desa Serang, dan seluruh sektor yg terlibat, atas terpilihnya Festival Gunung Slamet kedalam KEN 2024;
    • Event ini layak masuk dalam KEN karena keberlanjutan event yg sudah terlaksana hingga 7 tahun serta memiliki Unique Selling Point yg membawa pesan ke masyarakat mengenai pelestarian lingkungan;
    • Desa Wisata Serang yang telah berhasil mencapai profit Rp 9 Miliar setiap tahun ini membuktikan bahwa pariwisata berpotensi membuka lapangan kerja baru dan memberikan dampak menyeluruh bagi masyarakat sekitar. Kemenparekraf menargetkan untuk membuka 4,4juta lapangan kerja di tahun 2024, salah satunya melalui program KEN.
  • Penyerahan Piagam KEN oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kepada Bupati Purbalingga dilanjutkan kepada Kepala Desa Serang, dan penyerahan cendera mata oleh Bupati Purbalingga kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Pembukaan event secara resmi ditandai dengan pemukulan gong oleh Menparekraf bersama seluruh tamu VVIP.
  • Seluruh tamu VVIP mengunjungi stan Gelar Produk Desa Wisata dan Kampung UMKM.
  • Gelar Budaya Desa Wisata, merupakan penampilan seni budaya oleh 23 desa wisata di Kabupaten Purbalingga.
  • Serang Bersholawat
  • Kegiatan ini dipimpin oleh tokoh agama dan diikuti oleh masyarakat Desa Serang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memanjatkan doa atas kesuburan alam dan kesejahteraan masyarakat Desa Serang dan Gunung Slamet sekaligus dalam rangka menyambut bulan Muharram.
  • Rangkaian kegiatan shalawat diiringi dengan penampilan Grup Hadroh Lantunan Mutiara dan Tarian Sufi.

🔸 Hari ke-2: Sabtu, 13 Juli 2024

  • Pengambilan Air Sikopyah
  • Prosesi pengambilan Air Sikopyah dimulai dengan pembacaan doa dan pelepasan peserta dari Dusun Kaliurip, Desa Serang. Rombongan yang terdiri dari 77 pria dan 77 wanita membawa lodong (tempat air dari bambu) menuju Tuk Sikopyah di Lereng Gunung Slamet, yang berjarak sekitar 1 kilometer.
  • Tradisi pengambilan Air Sikopyah telah dilakukan secara turun temurun oleh warga Serang. Prosesi ini bukan hanya ritual semata, tapi sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas berkah alam serta pengingat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan;
  • Kirab Budaya & Serang Carnival
  • Setelah prosesi pengambilan air, rombongan kembali ke Dusun Kaliurip dan mengirab lodong berisi Air Sikopyah menuju Objek Wisata D’Las Serang. Mereka diiringi masyarakat Desa Serang yang membawa 48 gunungan berisi hasil bumi, peserta karnival, pembawa nasi 3G, dan pengombyong kegiatan. Kegiatan kirab budaya diikuti oleh sekitar 3.000 orang.
  • Sesampainya di D’Las Serang rombongan disambut ribuan pengunjung yang bersiap berebut gunungan hasil bumi dan Air Sikopyah.
  • Serang Carnival mengangkat “7 Beauty of Purbalingga”, yaitu 7 potensi unggulan Kabupaten Purbalingga yang ditampilkan dalam bentuk ilustrasi dalam kostum karnival.
  • Penerimaan Air Sikopyah

Prosesi penerimaan Air Sikopyah diserahkan oleh para masyarakat Desa Serang kepada tamu undangan VIP, antara lain:

  1. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Purbalingga, Bapak Muqoddam;
  2. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Purbalingga, Bapak R. Budi Setiawan;
  3. Perwakilan Direktorat Event Daerah, Ibu Diana Indriati;
  4. Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Bapak Endro Wicaksa;
  5. Kepala Bappelitbangda Purbalingga, Bapak Siswanto;
  6. Tokoh Desa Serang, Kyai Syamsuri
  7. Kepala Desa Serang, Bapak Sugito.

Setelah air sikopyah dari lodong dimasukkan ke dalam wadah gentong, dilakukan prosesi doa bersama dan perebutan gunungan hasil bumi.

  • Menikmati Nasi 3G. Nasi 3G dibagikan sebagai salah satu experience bagi pengunjung, yakni dengan 3 macam lauk khas masyarakat kaki Gunung Slamet saat menghadapi gunung yang sedang aktif. Lauk unik tersebut antara lain Gandul (sayur pepaya muda), Gundil (tempe), dan Gereh (ikan asin).
  • Fashion Show oleh Asosisasi Fashion Designer Purbalingga;
  • Penampilan Gelar Budaya Lingkar Slamet oleh Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal;
  • Penampilan Musik oleh Dion Idol;
  • Penampilan Akustik Kabut Lembut bersama Fiersa Besari.

🔸Hari ke-3: Minggu, 14 Juli 2024

  • Perang Tomat
  • Perang Tomat merupakan salah satu daya tarik utama Festival Gunung Slamet yang mengangkat sejarah asal usul Desa Serang. Nama desa tersebut berawal dari banyaknya jawara yang datang untuk menguji kesaktian sesepuh desa dengan perang sehingga mereka menyerukan “serang” saat mulai berperang.
  • Seiring berjalannya waktu, untuk melestarikan tradisi dan sejarah ini, masyarakat mengganti media perang dengan tomat, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yg berlimpah. Tomat yang digunakan ialah yang tidak layak konsumsi sebanyak 1,5 ton dan diikuti oleh sekitar 700 orang masyarakat dan pengunjung event.
  • Penampilan Musik oleh Aftershine, Novi Sasmita, dan Rizki Mbambot.

🟣 Promosi dan Publikasi

  • OOH: Baliho dan Umbu-Umbul
  • Akun media sosial instagram Festival Gunung Slamet
  • Publikasi website dan media sosial lain
  • Peliputan event di berbagai media oline dan televisi

🟣 Bentuk Dukungan

  • Sarana dan prasarana event, meliputi soundsystem, lighting, LED, barikade, tenda sarnavil, dan sewa baju karnaval.
  • Dekorasi panggung

🟣 Kesimpulan dan Evaluasi

🔸 Ide dan Konsep

  1. Desain panggung dan dekorasi sudah mengangkat kearifan lokal, backdrop yang digunakan pada panggung utama menggunakan material alami yaitu bambu dengan latar belakang keindahan Gunung Slamet yang merupakan salah satu daya tarik utama event yang diangkat menjadi judul event ini. Kapasitas lokasi yang digunakan dapat menampung pengunjung sesuai dengan jumlah target;
  2. Operasional jadwal pelaksanaan event tidak ada perubahan tanggal dan tempat sejak awal diajukan, dan pelaksanaan opening ceremony berjalan sesuai dengan rundown, tidak ada keterlambatan waktu;
  3. Festival Gunung Slamet telah berkolaborasi dengan kabupaten di lingkar Gunung Slamet yang ikut serta tampil pada beberapa rangkaian kegiatan, dan event ini telah berjalan secara berkelanjutan selama tujuh tahun sehingga perlu penjajakan kerja sama dengan TA/TO dalam menyusun pola perjalanan wisata dan paket wisata dengan mengedepankan storynomics dari Gunung Slamet;
  4. Masih perlu ditingkatkan gagasan kontribusi dalam isu-isu global seperti keberlanjutan lingkungan.           

🔸 Manajemen Kegiatan

  1. Crowd management perlu ditingkatkan kembali, mengingat bahwa event ini tidak menjual tiket sehingga banyak pengunjung yang hadir masih perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan pada satu titik area, yaitu panggung utama.
  2. Fasilitas pengunjung tersedia memadai, namun masih diperlukan adanya signage atau penunjuk arah seperti letak toilet, pintu masuk dan pintu keluar, area kuliner, area UMKM, dan titik kumpul evakuasi.

🔸 Manajemen Risiko

  1. Mitigasi risiko sudah cukup baik, sudah tersedia petugas pemadam kebakaran, serta kolaborasi dengan kepolisian, TNI, petugas keamanan, dan petugas kesehatan.
  2. Penanganan aspek keselamatan dan kenyamanan pengunjung perlu ditingkatkan, belum adanya himbauan ataupun video mitigasi bencana, informasi titik kumpul evakuasi, posko kesehatan, pusat informasi, maupun mobil ambulans disekitar venue.

🔸 Pemasaran dan Komunikasi

  1. Strategi promosi secara konvensional telah optimal, baliho dan umbul-umbul tersebar di beberapa lokasi venue dan pusat kota Purbalingga maupun kota/kabupaten sekitar dengan desain yang terfokus pada informasi event, serta pemanfaatan media promosi online masih perlu dimaksimalkan.
  2. Perlu dilaksanakannya kegiatan aktivasi melalui media sosial selama event berlangsung seperti pelaksanaan kuis atau trivia agar dapat mengoptimalkan kegiatan promosi on-event.

🔸 Dampak Ekonomi

  1. Event ini berhasil mendatangkan kunjungan sebanyak sekitar 46.698 orang, baik dari dalam maupun luar Purbalingga, jumlah tersebut telah melampaui target 30.000 orang. Sedangkan perputaran ekonomi sekitar 2,9 M rupiah yang dihasilkan dari pelaku seni dan penampil, UMKM lokal, parkir, penginapan, dan biaya pelayanan kawasan yang dikelola Desa Wisata Serang, melibatkan sebanyak 53 produk desa wisata dan UMKM di area kampung UMKM serta sekitar 250 UMKM lokal di kawasan wisata D’Las Serang.

🔸 Dampak Sosial Budaya

  1. Penyelenggaraan Festival Gunung Slamet memberdayakan seluruh masyarakat Desa Serang dengan semangat kebersamaan, serta melibatkan 23 desa wisata lain yang ada di Kabupaten Purbalingga dengan mengangkat kekhasan budaya dan kearifan lokal. 
  2. Dengan adanya penampilan Gelar Budaya Lingkar Slamet yg melibatkan 4 Kabupaten, dan ritual adat Air Sikopyah berhasil memberikan dampak sosial budaya, rangkaian penampilan tersebut masih sangat kental dengan tradisi dan belum terkontaminasi. Melalui event ini, diharapkan ke depannya semakin dapat melestarikan dan mempromosikan budaya asli masyarakat di lingkar Gunung Slamet.

🔸 Dampak Lingkungan

  1. Masih perlu diperbanyak kembali petugas kebersihan, dan himbauan oleh MC maupun berupa adlibs yg dapat diputar terus menerus perihal peringatan agar tidak membuang sembarangan untuk meningkatkan kesadaran para pengunjung;
  2. Limbah yg dihasilkan dari kemasan makanan dan minuman perlu dipertimbangkan untuk menggunakan bahan daur ulang atau biodegradable serta sampah umbul-umbul dan baliho dapat dikelola dengan baik.

Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex