Festival Budaya To Berru XI
Laporan dukungan pelaksanaan Festival Budaya To Berru XI pada tanggal 16 – 18 September 2022 di Anjungan Pantai Sumpang Binangae, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
1️⃣ Gambaran Umum Festival Budaya To Berru
🔹 Festival Budaya To Berru merupakan event budaya dan pariwisata Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Event ini sangat ditunggu oleh warga masyarakat Barru dan seluruh peserta yang merasa bangga jika menjadi bagian dari festival ini, dengan berbagai konten menarik dan berbeda setiap tahunnya dan menghadirkan peserta tidak hanya dari dalam Kabupaten Barru, namun juga dari beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Event ini menjadi satu-satunya festival di Sulawesi Selatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan selama 11 tahun berturut-turut dan tahun 2022 merupakan kali ke-11 pelaksanaanya dengan mengusung tema “Mempresentasikan Spirit Colliq Pujie: Paras Mozaik Budaya Barru”.
🔹 Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Barru yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) serta didukung pula oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui program Indonesiana. Tujuannya mendorong kegiatan-kegiatan budaya yang telah menjadi local wisdom sebagai salah satu destinasi wisata yang juga melibatkan seluruh pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
2️⃣ Rangkaian Kegiatan Festival Budaya To Berru XI 2022
🔵 Hari Ke-1 (Jumat, 16 September 2022)
🔸 Karnaval Budaya
▪️ Rute: Lapangan Sumpang Binangae menuju Anjungan Pantai Sumpang Binangae
🔹 Acara Pembukaan Festival Budaya To Berru XI
▪️Acara pembukaan dihadiri oleh:
1. Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, Bapak Mohammad Amin;
2. Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan Kemendikbudristek, Bapak Syamsu Rijal;
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Bapak Abustan AB;
4. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran, Bapak Teken;
5. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Barru, Bapak Musmuntahar Syam;
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru, Bapak Andi Adnan Azis;
7. Perwakilan Direktorat Event Daerah Kemenparekraf, Subkoordinator Promosi, Bapak Abdullah Syukri Fahmi;
8. Kurator Karisma Event Nusantara (KEN) 2022, Ibu Vera Damayanti;
9. Forkopimda Kabupaten Barru;
10. Seluruh peserta Festival Budaya To Berru XI.
▪️ Rangkaian acara pembukaan sebagai berikut:
🔹Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
🔹Pembacaan Doa
🔹 Laporan Kegiatan oleh Ketua Panitia FBTB XI (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru). Beliau menyampaikan:
▪️Festival Budaya To Berru dapat menjadi ajang pembelajaran selain hiburan bagi masyarakat.
▪️Event ini masuk dalam Karisma Event Nusantara Kemenparekraf sehingga akan terus dilaksanakan secara berkala, setiap tahun harus lebih baik dengan kemasan acara yang tidak monoton tetapi tetap menonjolkan kearifan lokal.
▪️Keberadaan festival ini diharapkan menjadi ajang mendorong perekonomian warga, khususnya dalam upaya meningkatkan UMKM dan brand lokal di Kabupaten Barru.
🔹 Sambutan Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf. Beliau menyampaikan:
▪️Nama event ini tetap "Festival Budaya To Berru" itu akan menjadi penting, yang ke depannya dpt menjadi ikon atau branding event di Kabupaten Barru. Inilah salah satu yang membentuk ciri khas dari sektor ekonomi kreatif yaitu branding, sehingga sebaiknya nomenklatur dari sebuah event tidak diubah-ubah.
▪️Apresiasi untuk Pemkab Barru melalui Disparpora dan dukungan dari Disbudpar Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi untuk memajukan sektor parekraf khususnya atas terselenggaranya event ini.
▪️Event ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mempromosikan kekayaan tradisi budaya, SDA yang dimiliki dan tentunya untuk mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Barru. Selain itu, event ini tentunya sebagai sarana memperkenalkan beranekaragam produk UMKM, sehingga pasti akan memberikan multiplier effect bagi sektor parekraf yang akan berujung pada meningkatknya perekonomian masyarakat di Kabupaten Barru dan sekitarnya.
🔹 Penampilan Tarian Kolosal "Colliq Pujie", menggambarkan perjuangan Colliq Pujie dahulu saat melawan Belanda. Bernama asli Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroe ri Tucae, merupakan bangsawan Bugis asal Barru, ia dikenal sebagai penyalin berbagai naskah kuno Bugis, terutama I La Galigo yang merupakan karya epos terpanjang di dunia yang melebihi naskah Mahabharata.
🔹 Sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Barru. Beliau menyampaikan:
▪️Festival Budaya To Berru merupakan kegiatan budaya di Barru yang selalu sukses digelar karena adanya kerja sama antara Pemkab Barru dan Kemenparekraf, dukungan tersebut juga ditunjukkan melalui kehadiran langsung dalam acara.
▪️Pihak dari Kemenparekraf dan Kemendikbudristek turut hadir di acara pembukaan, ini menunjukkan salah satu upaya kolaborasi yang sangat baik dari seluruh stakeholders dengan tujuan pengembangan budaya.
▪️FBTB XI ini menampilkan tarian massal Colliq Pujie. Riset yang telah dilakukan terkait penjemputan dari Tanete ke Makassar oleh Belanda. Selain sebagai Arung Matoa, Colliq Pujie selain sebagai penyalin naskah I La Galigo, banyak yang belum mengetahui karya beliau lainnya termasuk juga perjuangan beliau dalam perlawanan terhadap Belanda.
▪️Melalui acara ini, komunitas seni dan budaya se Indonesia bertemu dan sekaligus kita bisa melihat lebih dekat budaya lokal Barru selain sosok Colliq Pujie juga mengenal seperti mappadendang, mappabite manu, hingga mattojang.
🔹 Prosesi pembukaan Festival Budaya To Berru XI oleh para tamu VVIP ditandai dengan menggunakan lesung.
🔹 Penampilan Tari "Makunrai Ujung Lero" dipersembahkan oleh Sawitto Art Kabupaten Pinrang.
🔹Penampilan Tari "To Pare" dipersembahkan oleh Sanggar Seni Kalimbaung SSK dari Kabupaten Bantaeng.
🔹 Penampilan Tari "Bulu' Maraja" dari Kota Parepare.
🟢 Hari ke-2 (Sabtu, 17 September 2022)
🔸 Workshop Pencipta Tari
🔸 Penobatan Duta Budaya 2022
🔸 Temu Karya Komunitas Lokal
🔸 Temu Karya Koreografer
🔸 Temu Karya Komposer
🔸 Pameran dan Lomba Foto Budaya dan Pariwisata
🔸 Pameran Kuliner dan Brand Lokal
🟣 Hari ke-3 (Minggu, 18 September 2022)
🔹 Lomba Permainan Tradisional
🔹 Fashion Design Wastra FBTB XI
🔹 Madduppa Bossara
3️⃣ Kesimpulan dan Evaluasi
▪️Secara umum konsep pelaksanaan Festival Budaya To Berru XI 2022 sudah baik karena melibatkan pelaku seni dan budaya tidak hanya dari dalam Kabupaten Barru namun juga dari luar, antara lain Kabupaten Bantaeng, Pinrang, dan Kota Parepare.
▪️Desain dan penataan panggung sudah cukup artistik dengan disematkan beberapa instalasi-instalasi yang terbuat dari bahan bambu sebagai dekorasi karena panggung sudah dibangun permanen, namun ke depannya dapat dibuat lebih menampilkan elemen suasana tradisi lokal dari Barru atau Bugis itu sendiri.
▪️Untuk lebih mengoptimalkan event FBTB ini sebagai salah satu daya tarik wisata di Barru bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, diperlukan promosi dan publikasi event yang harus lebih digencarkan dan dipadukan dengan paket-paket wisata di Sulawesi Selatan khususnya yang sudah ada.
▪️FBTB juga menampilkan karnaval seperti di kota-kota lainnya yang juga memiliki karnaval khususnya Jember. Namun, terlihat di event ini karnaval belum memiliki tema yang spesifik. Kedepannya dalam pemilihan tema karnaval, dapat lebih dikembangkan kreativitasnya sehingga peserta dapat lebih variatif dan leluasa dalam berkreasi, khususnya mengangkat seni, budaya, potensi dan kearifan lokal di Barru atau Sulawesi Selatan.
▪️Event ini kurang baik dalam hal crowd management atau pengaturan keramaian, masih terlihat pengunjung tersebar tidak teratur dalam lokasi sekitaran panggung acara pembukaan, sehingga sangat mengganggu pandangan dari para tamu VVIP dan undangan, penampilan para peserta juga terlihat kurang baik karena adanya penempatan soundsystem di panggung yang terlihat tidak rapi, serta para fotografer yang juga tidak disediakan tempat untuk mengambil dokumentasi, sehingga mereka berpindah-pindah dan cukup mengganggu pandangan.
▪️Permasalahan sampah masih harus tetap menjadi hal prioritas pada saat pelaksanaan event FBTB karena terlihat para pengunjung yang membuang sampah sembarangan meskipun telah disediakan beberapa tempat sampah di lokasi kegiatan.
▪️Statistik transaksi ekonomi dari Festival Budaya To Berru XI 2022:
a. Jumlah pengunjung: masih menunggu data dari penyelenggara
b. Jumlah partisipan UMKM: masih menunggu data dari penyelenggara
c. Jumlah pelaku seni: 244 orang, terdiri dari:
- Pendukung drama tari kolosal: 126 orang
- Talent kostum karnaval: 35 orang
- Temu karya koreografer: 80 orang
- Akustik etnik: 3 orang
d. Jumlah komunitas: 11 komunitas, terdiri dari 7 komunitas (dalam wilayah Kab.Barru) dan 4 komunitas (luar wilayah Kab.Barru)
e. Jumlah tenaga kerja: masih menunggu data dari penyelenggara
f. Estimasi jumlah transaksi ekonomi: masih menunggu data dari penyelenggara
▪️Event ini cukup baik dalam hal penyelenggaraannya, hanya untuk dapat diajukan kembali masuk dalam daftar kurasi Karisma Event Nusantara di tahun yang akan datang perlu pertimbangan dan penilaian kembali dan juga saran-saran dari para kurator.
Demikian disampaikan, terlampir dokumentasi dan tautan pemberitaan kegiatan dimaksud.
tautan pemberitaan kegiatan dimaksud:
https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6297776/pemkab-barru-kenalkan-sosok-colliq-pujie-lewat-festival-budaya-to-berru
https://www.sulselsatu.com/2022/09/17/sulsel/ajattapareng/sekda-barru-sebut-festival-budaya-to-berru-2022-penuh-kolaborasi.html
https://bugispos.com/2022/09/17/maroa-pembukaan-festival-budaya-to-berru-ke-xi-tahun-2022/
https://makassar.tribunnews.com/2022/09/17/festival-budaya-to-berru-berlangsung-meriah-di-anjungan-pantai-sumpang-binangae
https://www.ujungjari.com/2022/09/17/festival-budaya-to-berru-masuk-event-nasional-2/
https://sulsel.fajar.co.id/2022/09/17/festival-budaya-to-berru-hadirkan-keberagaman-budaya-lokal/
https://infoindonesianews.press/festival-budaya-to-berru-di-anjungan-sumpang-binangai-barru-di-kemas-dengan-kearifan-lokal/
https://beritakotamakassar.com/berita/2022/09/20/sekkab-fbtb-harus-lebih-baik-dari-sebelumnya/