Festival 3 Danau telah diselenggarakan pada tanggal 17 – 19 September 2021 di Queen Orca Houseboat yang berlayar di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan seluruh rangkaian acara dapat disaksikan pada kanal YouTube dan akun media sosial Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Festival 3 Danau merupakan event daerah yang digagas oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan salah satu event yang masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) kategori Reguler. Kegiatan ini mengangkat seni budaya dan keberlanjutan lingkungan (ekowisata) di Kawasan Tiga Danau terbesar di Kalimantan Timur, yakni Danau Semayang. Danau Melintang, dan Danau Jempang. Kegiatan Festival 3 Danau ini merepresentasikan pesona petualangan di kawasan cascade 3 danau terbesar di Kalimantan Timur sekaligus eksplorasi terhadap kehidupan sosial dan budaya serta kegiatan ekonomi masyarakat.
Festival 3 Danau dihadiri secara hybrid oleh:
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak H. Hadi Mulyadi;
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP;
Direktur Wisata Minat Khusus, Bapak Alexander Reyaan;
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Dra. Sri Wahyuni, MPP;
Plt. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kutai Barat, Bapak Drs. Bahtiar, M.Si.;
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Endang Effendi, S.Sos.;
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Bapak David H.K. Saputra;
Koordinator Tim Ahli Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Dr. Erwiantono, S.Pi., M.Si.;
Peneliti Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia), Ibu Daniela Kreb.
Rangkaian kegiatan Festival 3 Danau hari ke-1 antara lain:
Acara dimulai pada pukul 16.00 WITA dan dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Dra. Sri Wahyuni, MPP secara virtual dan sesi bincang bersama Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, Bapak David H.K. Saputra. Adapun poin-poin pembahasan sebagai berikut:
Kawasan 3 Danau, yaitu Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang merupakan kawasan strategis yang meliputi wilayah Semayang, Tenggarong, dan Tanjung Isuy.
Festival 3 Danau sebagai event daerah pertama yang diselenggarakan di atas kapal berlayar, yaitu Queen Orca Houseboat. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mengangkat kawasan 3 danau sebagai pusat pertumbuhan perekonomian baru.
Perlu dilakukan kolaborasi dan sinergi antar pemerintah daerah, yaitu antara pemerintah kota dan kabupaten serta provinsi.
Talkshow: Eksotika Dayak Benuaq dengan Plt. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kutai Barat, Bapak Drs. Bahtiar, M.Si., dan Juru Pelihara Lamin Mancong, Bapak Basri sebagai narasumber. Adapun poin-poin pembahasan sebagai berikut:
Legenda Danau Jempang konon dipercaya sebagai gunung yang runtuh dan memiliki keunikan, di mana setiap 5 tahun sekali mengalami surut hingga kekeringan.
Sebagian besar masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan, petani, dan berkebun memiliki warisan Lamin Mancong yang digunakan sebagai tempat dilakukannya ritual dan musyawarah masyarakat Dayak Benuaq.
Lamin Mancong yang dulu berfungsi sebagai rumah tinggal berdiri tahun 1920 harus dilestarikan sebagai cagar budaya, termasuk aktivitas masyarakat di dalamnya.
Talkshow: Explore to Inspire Series Jempang dihadiri oleh influencer/traveler, yaitu Iqsan, Rinanda, dan Catur yang membagikan pengalamannya setelah menjelajahi keindahan dan eksotika Danau Jempang dan budaya masyarakatnya.
Acara diselingi dengan penampilan seni budaya kawasan 3 danau, meliputi Tarian Arak Jamu, Tenun Doyo, dan Tari Gantar, serta TVC Festival 3 Danau dan CHSE kemudian ditutup dengan serah terima cinderamata.
Rangkaian kegiatan Festival 3 Danau hari ke-2 antara lain:
Acara dimulai dengan penayangan video pengantar oleh Bapak Thauhid Afrilian Noor, SP., M.Si. selaku Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun poin-poin sambutan sebagai berikut:
Festival 3 Danau sejalan dengan program Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara yang mendukung ekonomi kreatif dan pengembangan pariwisata.
Program pembinaan kepada nelayan dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terus dijalankan, khususnya bagi masyarakat desa di sekitar kawasan 3 danau, dalam rangka ikut mendukung keberlangsungan lingkungan.
Talkshow Konservasi Danau: Merawat 3 Danau dengan poin-poin pembahasan sebagai berikut:
Paparan Direktur Wisata Minat Khusus, Bapak Alexander Reyaan:
Tren pariwisata dunia pasca pandemi ditekankan pada 7 poin, yaitu digital, media sosial, ekowisata (destinasi ramah lingkungan), MICE, petulangan, pengalaman otentik, dan perjalanan pendek (short trip). Tentunya dengan memperhatikan higienitas dan penerapan protokol kesehatan.
Kecenderung wisatawan saat ini lebih memilih destinasi wisata yang tidak ramah, pada saat waktu tenang (bukan weekend), dan memperhatikan dampak lingkungan (konservasi), di tempat-tempat alam terbuka.
Prinsip ekowisata yang ditetapkan di Indonesia, yaitu 1) Prinsip konservasi, memberikan dampak lingkungan berkelanjutan dengan keterlibatan masyarakat. 2) Prinsip ekonomi bagi masyarakat. 3) Prinsip edukasi, seperti berupa narasi dan storytelling melalui visualisasi alam, 4) Prinsip wisata, yaitu memanfaatkan potensi ekowisata di Indonesia.
Strategi yang diterapkan oleh Kemenparekraf, yaitu 1) Adaptasi, yaitu penerapan protokol kesehatan untuk pemulihan produk wisata, 2) Inovasi, yaitu diversifikasi dan digitalisasi, dan 3) Kolaborasi, yaitu sinergi antar stakeholder pentahelix.
- Dalam pengembangan ekowisata berbasis konservasi, perlu berfokus pada pengembangan produk wisata, promosi ekowisata, SDM pariwisata, dan adaptasi baru ekowisata pasca pandemi.
Paparan Koordinator Tim Ahli Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Dr. Erwiantono, S.Pi., M.Si.;
Membicarakan konservasi 3 danau, berarti tanggung jawab dan tugas bersama-sama karena semua pihak berbagi ruang ekosistem yang sama. Dampak lingkungan bisa dilihat dari ukuran ikan yang mengecil dan beberapa spesies ikan sulit ditemui saat ini.
Langkah konservasi bisa dimulai dari sector perikanan untuk merevitalisasi budidaya spesies ikan lokal yang semakin jarang ditemui, hal ini juga berdasarkan penetrasi pasar yang tetap menginginkan spesies lokal meskipun dengan harga yang tinggi. Perlunya sinergi dalam membangun model pemetaan revitalisasi tersebut.
Dalam mengukur keberhasilan Kawasan 3 Danau sebagai destinasi wisata, dilihat dari wisatawan repeater dan bisa membawa orang lain ke tempat ini. Hal tersebut mengindikasikan kepuasan wisatawan.
Perlunya meningkatkan kepercayaan wisatawan dengan menciptakan sarana dan prasarana yang aman (safety). Selain itu perlunya memperhatikan carrying capacity.
Diharapkan para anak muda, seperti para influencer muda, dapat bisa ikut beraksi dalam pengembangan konservasi di Kawasan 3 Danau.
Paparan Daniela Kreb, Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia);
Program Yayasan Konservasi RASI berfokus pada salah satu fatwa terancam punah di Kalimantan Timur, yaitu Pesut Mahakam. Konservasi Pesut Mahakam tidak terlepas dari prinsip pengembangan ekowisata agar ekosistem dan habitat pesut tetap terjaga.
Aspek keamanan bagi pesut harus diperhatikan, seperti perikanan yang aman. Saat ini ada penurunan kematian pesut sebagai upaya yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi RASI dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Selain itu perlunya memperhatikan pengelolaan sampah dan peralatan yang tidak ramah lingkungan. Hal ini juga menjadi sosialisasi yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi RASI.
Wisata adalah upaya meninggalkan kenangan, diharapkan wisatawan yang mengunjungi Kawasan 3 Danau mendapatkan kenangan yang baik.
Rangkaian kegiatan Festival 3 Danau hari ke-3 antara lain:
Acara dimulai dengan penampilan musik “Festival 3 Danau” dari tim kesenian Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Mulawarman.
Sambutan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak H. Hadi Mulyadi dengan poin-poin sebagai berikut:
Festival 3 Danau meskipun diselenggarakan secara virtual, namun event ini sebagai bentuk dari kreativitas dan optimisme masyarakat untuk terus bangkit dan semangat di masa pandemi.
Perlunya kerjasama dan sinergitas yang baik dalam menyelenggarakan kegiatan ini, untuk kedepannya diharapkan dapat melibatkan anak-anak sehingga dapat melatih kreativitas anak bangsa.
Diharapkan kegiatan seperti Festival 3 Danau dapat melahirkan generasi yang optimis dan kreatif.
Sambutan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP dengan poin-poin sebagai berikut:
Festival 3 Danau menjadi menarik karena melibatkan peran anak muda seperti para influencer/traveler dengan minat beriwisata winat khusus.
Kalimantan Timur dianugerahi 3 danau yang sangat indah sehingga diharapkan sinergi seluruh stakeholder dengan baik.
Kalimantan Timur memiliki Festival 3 Danau yang bisa menjadi role model dalam penyelenggaraan kegiatan di masa pandemi.
Selain Kemenparekraf, Kemendikbud juga akan ikut memajukan desa-desa wisata di sekitar kawasan danau.
Penayangan video sambutan Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno dengan poin-poin sebagai berikut:
Apresiasi kepada pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival 3 Danau sebagai Kharisma Event Nusantara kategori Reguler.
Kemenparekraf telah menyusun pedoman CHSE dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai langkah mitigasi di di masa pandemi.
Diharapkan Festival 3 Danau ikut memberikan dampak ekonomi daerah, membangun semangat serta kesadaran masyarakat terhadap pelestarian kawasan 3 danau.
Acara dilanjutkan dengan penampilan Musikalisasi Puisi Danau Semayang, Tarian Jepen Bekipas, Tarian Kukar, dan talkshow interaktif.