September 14, 2022

Famtrip Inspiring Village Desa Wisata Tetebatu

Famtrip Inspiring Village Desa Wisata Tetebatu, 18 Maret 2022, bertempat di Desa Wisata Tetebatu dan Ashtari Lounge, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, sebagai berikut:

1️⃣ Acara dihadiri oleh:

1. Bapak Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

2. Bapak Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat;

3. Rifat Helmy Sungkar, Wakil Ketua Umum Mobility, Ikatan Motor Indonesia;

4. Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus;

5. Komunitas Motor Aspal Kota Bikers Unity, Modern Vespa Chapter Lombok, Bermotor Project;

6. Perwakilan dari 10 Desa Wisata di NTB yang telah dikurasi; dan

7. Rekan-rekan Media

2️⃣ Adapun peserta sebanyak 50 orang terdiri dari:

👥 30 orang dari perwakilan 10 Desa Wisata yang telah dikurasi antara lain: Desa Bonjeruk, Desa Sade, Desa Kuta Mandalika, Kupang Rinjani Shelter (KRS), Desa Senaru, Desa Sembalun (digantikan oleh Desa Kembang Kuning), Desa Batu Kumbung, Desa Sesaot, Desa Tetebatu, Desa Loyok;

👥 15 orang dari Komunitas Modern Vespa Chapter Lombok dan Komunitas Bermotor Project;

🎥 5 orang dari perwakilan media (Kompas TV, Liputan6 TV, Antaranews, Radar Lombok, Grid.oto)

3️⃣ Rangkaian acara antara lain:

1. Peserta dari komunitas motor berkumpul di Peraja Coffee Loyok, sebagai meeting point, lalu melanjutkan perjalanan menuju Tetebatu.

2. Peserta melakukan registrasi acara di Lembah Ulem di mana peserta mendapat briefing singkat terkait rute riding; 

3. Acara Ramah Tamah dengan Kepala Desa Tetebatu, Ketua Pokdarwis, dan Kemenparekraf/Baparekraf dengan para peserta kegiatan. 

▪️ Bapak Sabli, Kepala Desa Tetebatu, menyampaikan:

– Bangga dengan terpilihnya Desa Tetebatu untuk masuk ke dalam nominasi  UNWTO Best Tourism Villages 2021

– Berharap lebih banyak program yang dikerjasamakan dan di selenggarakan di Desa Wisata Tetebatu

▪️Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus, menyampaikan: 

– Kegiatan Moto GP juga diharapkan dapat memberikan dampak bagi masyarakat desa

– Desa wisata adalah percontohan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, dan dapat berkelanjutan apabila pengelolaannya dapat dijaga 

– Kegiatan famtrip ini merupakan kelanjutan kegiatan kurasi yang telah dilakukan sebelumnya untuk dapat tetap mengangkat desa wisata yang sudah terkurasi

– Rencana pameran terkendala adanya permasalahan perizinan satgas covid, maka kegiatan pameran 10 desa wisata belum dapat dilaksanakan.

– Desa Wisata Tetebatu menjadi tuan rumah, karena menjadi salah satu desa wisata yang diajukan ke UNWTO.

– Desa wisata lainnya diharapkan tetap semangat dan saling berkolaborasi untuk pengembangan pariwisata dan mensejahterakan masyarakat melalui pelibatan masyarakat.

– Media diharapkan dapat meliput desa agar bisa dikenal oleh masyarakat dari luar Lombok.

▪️Bapak Zainul Fadli, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Tetebatu, menyampaikan:

– Desa Tetebatu adalah salah satu desa wisata tertua di Lombok Timur. Dimulai sejak 1930, dengan dikirim-nya dr sujono karena adanya wabah Cholera. Beliau mengajarkan masyarakat bercocok tanam dan masyarakat Tetebatu membalas dengan membangun rumah untuk beliau yang mana rumah tersebut  sering menjadi tempat persinggahan dari kolega dr Sujono baik dari Indonesia maupun dari Belanda. Hal tersebut yang menjadi cikal bakal berkembangnya pariwisata di Desa Tetebatu

– Pada tahun 1980, Desa Tetebatu mendapat bantuan bedah rumah 20 unit dari Kemen Perumahan Rakyat, dan hal tersebut sebagai cikal bakal homestay di Desa Tetebatu

– 90% tamu di Desa Tetebatu adalah wisman dari Eropa (Belanda, Perancis, Jerman, dll). Baru pada tahun 2019 menerima kehadiran Wisnus

– Pelaku pariwisata di Desa Tetebatu adalah para petani dan peternak

– Aktivitas Minat Khusus adalah Bird Watching, dengan burung endemik Celepuk Rinjani; kemudian wisata petualangan berupa Pendakian Sangkarelang yang dijuluki Tembok Cina di Lombok karena memiliki struktur bebatuan yang mirip.

– Produk unggulannya adalah kopi dan kuliner dengan bahan Ares (jantung pisang).

4. Rombongan Desa Wisata Tetebatu, Kemenparekraf/Baparekraf, dan peserta kemudian bergerak ke Kolam Alam Mencerit, untuk melihat langsung potensi keindahan alam dan melakukan ibadah solat jumat

5. Sementara itu, Rifat Sungkar memulai vlog riding dari Lembah Ulem dengan mengendarai Vespa menuju Kolam Alam Mencerit lalu menuju Wisma Soedjono.

6. Seluruh peserta berkumpul di Wisma Soedjono untuk makan siang. Wisma Soedjono merupakan tempat penginapan pertama di Desa Tetebatu yang didirikan pada tahun 1930.

7. Tepat pukul 14.00 WITA, peserta melanjutkan perjalanan menuju Ashtari Lounge, Mandalika.

8. Tiba di Ashtari Lounge pukul 16.00 WITA, peserta berkumpul untuk menikmati sajian khas Lombok dan persiapan acara menyambut Menparekraf. Peserta dari 10 Desa Wisata menata souvenir yang dibeli oleh Kemenparekraf dari UMKM desa wisata masing-masing.

9. Menparekraf hadir pukul 16.50 WITA, disambut oleh kesenian Gendang Beleq, kemudian memasuki area resto. Pada acara inti tersebut, Menparekraf menyapa para perwakilan 10 desa wisata dengan mengabsen satu persatu.

10. Acara dimulai dengan Sambutan Bapak Yusron Hadi, selaku Kadispar Nusa Tenggara Barat, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan desa wisata tidak hanya di Lombok namun Nusa Tenggara Barat secara keseluruhan. Selain itu, produk-produk ekraf dari desa wisata dapat lebih dikembangkan lagi melihat dari contoh-contoh standar produk ekraf yang berkualitas.

11. Kemudian dilanjutkan dengan Sambutan Rifat Sungkar, menyampaikan terkait pengalamannya mengunjungi Lembah Ulem-Ulem yaitu salah satu bendungan yang aliran airnya dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Ulem-ulem memiliki lokasi untuk perkemahan dan kegiatan outbond. Rifat juga mengunjungi Wisata Kolam Alam Mencrit yaitu kolam pemandian yang aliran airnya langsung dari Gunung Rinjani yang dibuat dan dikelola oleh desa wisata setempat. Di sana terdapat Wisma Soedjono yaitu salah satu penginapan pertama yang dibangun oleh dokter pertama di Desa Tetebatu. Desa ini memiliki Air Terjun Terjun Sarang Walet, Air Terjun Tibu Topat.

12. Menparekraf memberikan Sambutan mengenai ucapan terima kasih Kita sudah merancang Inspiring Village Desa Wisata Tetebatu untuk mendapatkan inspirasi yang berhasil jadi desa wisata terbaik dunia. Kemenparekraf telah menetapkan 10 desa wisata di Lombok untuk dijadikan penggerak bangkitnya desa wisata lainnya yakni Desa Wisata Bonjeruk, Desa Rambitan Sade, Desa Kuta Mandalika, Desa Kopang Remige, Desa Senaru, Sembalun, Desa Batu Kumbung, Sesaot, Desa Loyok dan Desa Wisata Tetebatu. Selain itu, keberadaan ajang Pertamina Grand Prix Of Indonesia di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit tersebut merupakan pemicu dalam membangkitkan pariwisata. Sehingga pengembangan desa wisata tersebut diharapkan bisa menjadi penggerak lokomotif kebangkitan ekonomi kreatif bagi masyarakat.

13. Acara dilanjutkan dengan penyerahan souvenir dari Rifat Sungkar ke Menparekraf berupa Jaket Touring, sementara Menparekraf memberikan souvenir Baju Tenun Lombok ke Rifat Sungkar. Tidak hanya itu, secara simbolis Menparekraf juga memberikan souvenir khas dari 10 desa wisata kepada salah satu peserta kegiatan.

14. Sebelum meninggalkan lokasi, Menparekraf menyempatkan untuk berfoto bersama dengan para peserta kegiatan Inspiring Village Desa Wisata Tetebatu.

4️⃣ Dalam laporan ini, turut kami lampirkan:

1. News/Pemberitaan dari media yaitu Radar Lombok Tengah, Liputan6.com, Tribunnews.com, Antaranews.com;

2. VLOG dari Youtube Rifat Sungkar dengan jumlah subscriber 540k dan Post IG Rifat Sungkar @rifato dengan jumlah followers 403k;

3. Post kegiatan di Instagram Menparekraf; 

4. Video Cinematic kegiatan yang juga dibagikan ke peserta untuk di post di sosial media masing-masing;

Irwandi Tama

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex