BISA Fest: Pesona Tarian Tradisional dan Budaya Sumatera Utara
laporan pelaksanaan kegiatan BISA Fest: Pesona Tarian Tradisional dan Budaya Sumatera Utara pada tanggal 24 Juli 2023 bertempat di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’iyah Mahmudiyah, Kabupaten Langkat.
Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
1️⃣ Kegiatan BISA Fest: Pesona Tarian Tradisional dan Budaya Sumatera Utara dihadiri oleh:
1. Bapak Prof. Djohar Arifin Husin, Anggota Komisi X DPR RI;
2. Ibu Nur Elly Heriani Rambe, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat;
3. Bapak Abdullah Syukri Fahmi, Ketua Tim Kerja Promosi Event Daerah;
4. Bapak Irfan Syah, Penggiat Seni Budaya Kabupaten Langkat;
5. Pelaku seni budaya di Kabupaten Langkat dan sekitarnya.
2️⃣ Rangkaian kegiatan BISA Fest: Pesona Tarian Tradisional dan Budaya Sumatera Utara, sebagai berikut:
🔹Registrasi peserta yang terdiri dari berbagai sanggar penggiat seni budaya di Kabupaten Langkat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, serta akademisi.
🔹Penampilan Tari Persembahan dari Sanggar Purnama
Sebuah tarian penyambutan kedatangan tamu agung yang dibawakan oleh pemuda pemudi perwakilan dari kampung setempat dengan menghantarkan tepak sirih sebagai salah satu pelambang adat budaya Melayu.
🔹Pembukaan oleh Host dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
🔹Pembacaan Doa
🔹Penampilan tari Lemak Manis dari sanggar Mansa Entertainment
Tari ini terinspirasi dari hubungan asmara muda-mudi Melayu dalam mencari pasangan hidup. Penggarapan tari ini tidak terlepas dari unsur dan nilai-nilai budaya Melayu.
🔹Sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat, Ibu Nur Elly Heriani Rambe:
Kabupaten Langkat memiliki banyak penggiat seni dan beragam budaya yang harus terus dilestarikan. Pemerintah Kabupaten Langkat sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan seni budaya di Tanjung Pura yang diinisiasi oleh Kemenparekraf bersama Komisi X DPR RI ini, sehingga ke depannya, para penggiat seni dan budaya dapat terus mengembangkan dan mendorong penyelenggaraan event seni budaya di Kabupaten Langkat.
🔹Sambutan Perwakilan Kemenparekraf/ Baparekraf RI, Bapak Abdullah Syukri Fahmi:
▪️BISA Fest merupakan singkatan dari Bersih, Indah, Sehat, dan Aman. Program ini merupakan kolaborasi Kemenparekraf dengan Komisi X DPR RI dalam merespon dampak pandemi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Festival seperti ini mampu memberdayakan pelaku seni dan budaya di Indonesia yang diharapkan dampak positifnya langsung dapat dirasakan masyarakat.
▪️Kegiatan ini, diharapkan menjadi momen yang tepat dalam mengupayakan kolaborasi Geber, Gercep dan Gaspol dalam menggali dan mengembangkan potensi parekraf di Kabupaten Langkat untuk menjadi atraksi wisata, khususnya festival. erlu diingat, kebudayaan dapat menghidupkan pariwisata, dan pariwisata dan melestarikan kebudayaan.
🔹Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Prof. Djohar Arifin Husin
▪️ Kegiatan BISA Fest kali ini bertema tari tradisional, dengan tujuan untuk terus membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sharing dan diskusi dan kepada para pelaku seni budaya yang ada di Kabupaten Langkat.
▪️ Pengembangan seni budaya lokal perlu didorong karena Kabupaten Langkat memiliki beragam potensi yang menarik, termasuk tari tradisional. Budaya daerah perlu terus dilestarikan, di tengah gerusan budaya luar yang masuk sebagai upaya mempertahankan identitas bangsa.
🔹Penyampaian cendera mata oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Komisi X DPR RI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Langkat, dan Narasumber.
🔹Penyerahan piagam penghargaan dari Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada pengisi acara dan Narasumber
🔹Penampilan Rentak Nak Dare dari Sanggar Permata
Tari ini merupakan tarian muda-mudi yang membawa pesan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan agama, pendidikan sosial, dan pendidikan moral.
🔹Talk show "Potensi Tari Tradisional dan Budaya Sumatera Utara sebagai Daya Tarik Pariwisata" dilanjutkan tanya-jawab:
▪️ Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang eksistensinya menonjol karena keberagaman budayanya. Keberagaman ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti sejarah, geografi, pertumbuhan ekonomi yang relatif pesat, keberadaan wilayah pertanian dan tambang, etnografi yang unik, dan lain-lain. Keanekaragaman Sumatera Utara juga mencakup aspek agama, bahasa, ras dan etnik, kesenian, dan lainnya.
▪️ Dengan adanya keberagaman tersebut, Sumatera Utara memiliki beragam tari tradisional yang perlu dilestarikan, sebagai wujud persembahan kepada leluhur hingga ungkapan perasaan dan asmara. Tari tradisional Sumatera Utara hadir sebagai tradisi yang sakral, hiburan masyarakat, maupun penyambutan dan penghormatan tamu. Hingga kini, tarian tersebut masih ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan.
▪️ Pelaku seni budaya perlu meningkatkan kreativitas dan terus berinovasi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal ini tentunya dapat terwujud melalui kolaborasi berbagai pihak, salah satunya diperlukan pembinaan untuk pelestarian seni budaya melalui dukungan Kemendikbud. Kemenparekraf dapat membantu promosi terkait pelestarian kebudayaan melalui penyelenggaraan festival semacam ini.
▪️ Pemerintah Kabupaten Langkat terus berkomitmen dalam melestarikan kebudayaan asli daerahnya, salah satunya dengan memasukan kebudayaan tari menjadi pembelajaran sekolah. Hingga saat ini, sudah ada komunikasi dengan Pemerintah Provinsi mengenai rencana tersebut untuk dapat diimplementasikan di sekolah. Pendidikan budaya sangat penting diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini, agar dapat terus dihargai serta lestari.
🔹Penampilan Tari Tor Tor Sahundulan dari sanggar MAN 1 Langkat:
Tari ini menggambarkan nilai falsafah budaya yang dipegang oleh masyarakat Simalungun dalam kehidupan bermasyarakat, yang menjadi tradisi serta adat-istiadat, termasuk dalam pembagian kerja.
🔹Penampilan Tari Lasam Lasam dari sanggar Tanjung Kenangan:
Tari dari Tanah Karo ini bercerita tentang petuah dari orang tua kepada anak-anak dan generasi muda untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama dan saling menghargai orang lain.
🔹Penampilan Tari Serampang Dua Belas dari sanggar Purnama:
Tari ini menggambarkan tahapan sepasang kekasih yang saling mencintai, mulai dari pertemuan hingga ke pelaminan.
🔹Penutupan oleh Host
3️⃣ Kesimpulan Pelaksanaan Kegiatan BISA Fest: Pesona Tari Tradisional dan Budaya Sumatera Utara:
Kegiatan ini berupaya menggali dan melestarikan beragam tari tradisional yang merupakan bagian dari budaya, khususnya Sumatera Utara, agar tidak tergerus dengan keberadaan budaya modern yang ada saat ini. Selain itu, adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi dan mendorong pelaku seni untuk terus kreatif dan inovatif dalam berkarya, termasuk berperan aktif dalam penyelenggaraan event di daerah. Seni tari tradisional berpotensi menjadi atraksi wisata yang menarik untuk mendatangkan wisatawan ke Sumatera Utara, sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Langkat dapat terus semakin berkembang maju yang berujung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
.