BISA Fest: Pesona Kukis Khas Manado, BISA Fest: Kreasi Kue Kampung Minahasa Utara, dan BISA Fest: Festival Kue Tradisional Sulawesi Utara
BISA Fest: Pesona Kukis Khas Manado, BISA Fest: Kreasi Kue Kampung Minahasa Utara, dan BISA Fest: Festival Kue Tradisional Sulawesi Utara yang telah dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 Mei 2023 di Talise Park, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.
Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
1️⃣ Hari ke-1 - BISA Fest: Pesona Kukis Khas Manado
🟡 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey;
2. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
3. Kepala Dinas Pariwisata Kabupten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego;
4. Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Oddy Mewengkang;
5. Executive Chef Three R Hotel Manado, Chef Glenn Welan, selaku Narasumber.
🟡 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi Peserta dan pembukaan oleh Host
🔹 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa
🔹 Penampilan Pembuka, yaitu Tari Kenari oleh Aliansi Keke Utu (AKU) Sulawesi Utara, yang menggambarkan proses mendapatkan kenari dari pohon hingga diolah menjadi makanan, karena Minahasa Utara merupakan salah satu penghasil kenari.
🔹 Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego:
🔺Pemerintah pusat telah menetapkan Likupang sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) dan KEK. Penetapan tersebut mendorong terciptanya program-program strategis berbasis teknologi.
🔺Daya tarik utama Likupang adalah wisata bahari, namun kuliner manjadi salah satu daya tarik wisata yang paling dicari oleh para wisatawan karena dapat langsung dinikmati dan menjadi oleh-oleh khas daerah Sulawesi Utara.
🔹 Sambutan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Oddy Mewengkang:
🔺Manado menjadi salah satu gerbang masuk wisatawan mancanegara karena memiliki penerbangan langsung ke Singapura dan Korea Selatan.
🔺Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Manado semakin meningkat, sehingga diperlukan peningkatan kualitas kuliner daerah khas Sulawesi Utara. Oleh karena itu, kegiatan BISA Fest hadir untuk menjadi wadah edukasi bagi para pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dalam menghasilkan makanan khas daerah yang berkualitas.
🔹 Sambutan Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
🔺Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan yang sekaligus dapat diterapkan dalam bidang kuliner, yaitu relevan : sajian kuliner terus berimprovisasi beradaptasi dengan konsumennya, digitalize : pemanfaatan media digital/media sosial perlu dan penting sebagai sarana promosi dan pemasaran dan sustainable : pemanfaatan material lokal/nilai-nilai lokal menjadi pilihan agar produk kuliner dapatberkelanjutan serta berdampak positif bagi perekonomian, budaya serta alam.
🔺Harapannya kegiatan BISA Fest hari ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan dan mempromosikan kukis (jajanan pasar) khas Manado sebagai salah satu potensi sajian kuliner maupun buah tangan dalam menunjang promosi dan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Utara dan Minahasa Utara.
🔹 Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey
🔺Kuliner khas Sulawesi Utara, termasuk Manado, dapat menjadi daya tarik wisata untuk berkunjung. Oleh karena itu, diharapkan para peserta dapat memanfaatkan kegiatan BISA Fest untuk menghasilkan kukis yang bersih, indah, sehat, dan aman untuk dikonsumsi oleh wisatawan.
🔹 Penyerahan cenderamata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Kadispar Kabupaten Minahasa Utara, dan Narasumber, dilanjutkan foto bersama.
🔹 Arahan Narasumber, Chef Glenn Welan, dilanjutkan dengan kegiatan memasak kukis khas Manado oleh seluruh peserta BISA Fest yang terbagi ke dalam 13 kelompok. Kukis yang dimasak antara lain: Popaco, Kueku, Tolu Saus Gula Merah, Panada, Koyabu, Biapong Goreng, Onde-Onde, Lampu-Lampu, Binyolos, Nogosari, Kue Dadar Cokelat, serta Kue Martabak Mini.
🔹 Penilaian, evaluasi, dan diskusi oleh Narasumber, Chef Glenn Welan.
🔹 Pengumuman hasil penialaian dan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta memasak dan narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama dan penutupan oleh Host.
2️⃣ Hari ke-2 - BISA Fest: Kreasi Kue Kampung Minahasa Utara
🟡 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey;
2. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
3. Kepala Dinas Pariwisata Kabupten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego;
4. Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Bapak Roy Saroinsong;
5. Sekretaris Indonesian Chef Association (ICA) BPD Sulawesi Utara, Chef Farry Paath, selaku Narasumber.
🟡 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi peserta dan pembukaan oleh Host
🔹 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa
🔹 Penampilan Pembukaan, yaitu tari Rame-Rame oleh Aliansi Keke Utu (AKU) Sulawesi Utara, yang merupakan tarian kreasi baru dari sulawesi Utara. Tari ini menggambarkan kebersamaan, kebahagiaan, dan persatuan pemuda pemudi Sulawesi Utara, khususnya di Minahasa Utara.
🔹 Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego
🔺Kegiatan BISA Fest pada hari ini bertujuan untuk mendorong para pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner untuk terus berinovasi mengembangkan kuliner khas Minahasa Utara dan Sulawesi Utara.
🔺Diharapkan peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknyan supaya dapat menghasilkan kreasi kuliner khas Minahasa Utara yang bermutu tinggi.
🔹 Sambutan Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Roy Saroinsong:
🔺Kabupaten Minahasa Utara merupakan sentra jajanan pasar, tentunya kegitan ini sejalan dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Minahasa Utara, sebagai upaya meningkatkan kualitas hasil olahan pangan.
🔹 Sambutan Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
🔺Kuliner nusantara menjadi penting dan berpotensi sebagai salah satu hal yang menarik dalam mendukung promosi destinasi pariwisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.
🔺Kuliner nusantara yang mengangkat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dapat dikembangkan menjadi salah satu ikon destinasi sekaligus salah satu diplomasi budaya yang menjadi tanggung jawab bersama dalam pengembangan ledepannya.
🔹 Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey:
🔺Kuliner telah menjadi tujuan utama para wisatawan ketika berkunjung ke suatu daerah, sehingga para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM perlu meningkatkan kompetensi mereka dalam menyajikan kuliner khas daerah yang berkualitas.
🔹 Penyerahan cenderamata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Kadispar Kabupaten Minahasa Utara, dan Narasumber, dilanjutkan foto bersama.
🔹Arahan Narasumber, Chef Farry Paath, dilanjutkan dengan kegiatan memasak oleh seluruh peserta BISA Fest yang terbagi ke dalam 13 kelompok, yang terdiri dari kue kampung Minahasa Utara, meliputi donat, biapong, biapong kacang, apang putih, dan kue cucur sebagai sajian utama, serta tinutuan sebagai salah satu makanan khas Sulawesi Utara.
🔹 Penilaian, evaluasi, dan diskusi oleh Narasumber, Chef Farry Paath.
🔹 Pengumuman hasil penialaian dan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta memasak dan narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama dan penutupan oleh Host.
3️⃣ Hari ke-3 - BISA Fest: Festival Kue Tradisional Sulawesi Utara
🟡 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey;
2. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
3. Kepala Dinas Pariwisata Kabupten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego;
4. Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Doli Korengkeng;
5. Executive Chef Three R Hotel Manado, Chef Glenn Welan, selaku Narasumber.
🟡 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi peserta dan pembukaan oleh Host
🔹 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa
🔹 Penampilan pembuka, yaitu tari Tetengkoren oleh Aliansi Keke Utu (AKU) Sulawesi Utara. Tari Tetengkoren merupakan salah satu tarian kreasi dari Minahasa. Pada tarian ini, para penari menggenggam dan memukul tetengkoren atau batang bambu (kentongan) yang bermakna mengajak masyarakat untuk bergotong royong.
🔹 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa
🔹 Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara, Ibu Femmy Pangkerego:
🔺Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara sangat mengapresiasi kegiatan BISA Fest yang dilaksanakan selama tiga hari ini karena kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam mengembangkan potensi para pelaku ekonomi kreatif di daerah.
🔹 Sambutan Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Doli Korengkeng:
🔺Kegiatan BISA Fest penting untuk diselenggarakan karena dapat menambah wawasan para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di bidang kuliner agar mereka dapat menerapkan ilmu dan wawasan yang mereka dapat dalam proses produksi makanan khas Sulawesi Utara, termasuk Minahasa Utara.
🔹 Sambutan Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
🔺Wisata kuliner memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata daerah. Wisata kuliner merupakan tren baru karena dapat memberikan pengalaman baru dan unik ketika wisatawan mengonsumsi makanan tertentu yang menjadi khas suatu daerah.
🔺Potensi kekhasan kuliner ini selanjutnya dapat lebih dikembangkan misalnya dengan menjadikannya sebuah event kuliner ataupun festival dengan lebih mengolah kembali penyajian, atraksi proses memasaknya ataupun dengan mengangkat story telingnya sehingga menambah pengalaman baru bagi para wisatawan.
🔹 Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Adriana Charlotte Dondokambey
🔺Keragaman kuliner khas Sulawesi Utara maupun Minahasa Utara menjadikan kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan daerah.
🔺Kegiatan BISA Fest selama tiga hari ini memberikan dampak positif bagi kebangkitan para pelaku kuliner setelah terdampak pandemi COVID-19.
🔹 Penyerahan cenderamata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Kadispar Kabupaten Minahasa Utara, dan Narasumber, dilanjutkan foto bersama.
🔹 Arahan Narasumber, Chef Glenn Welan, dilanjutkan kegiatan memasak kue tradisional Sulawesi Utara, meliputi panekuk, apang merah, wajik, dan ombeikuk, serta mie cakalang sebagai salah satu kuliner khas Sulawesi Utara.
🔹 Penilaian, evaluasi, dan diskusi oleh Narasumber, Chef Glenn Welan.
🔹 Pengumuman hasil penialaian dan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta memasak dan narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama dan penutupan oleh Host.
Kesimpulan
🔹Kegiatan BISA Fest yang dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 Mei 2023 di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara telah terlaksana dengan lancar. Peserta dari kegiatan tersebut berasal dari para pelaku UMKM dan industri parekraf, terutama subsektor kuliner di Kabupaten Minahasa Utara, sehingga diharapkan kegiatan ini tepat sasaran dan tepat manfaat bagi para peserta dalam pengembangan kuliner di Sulawesi Utara.
🔹BISA Fest kali ini mengusung tema kuliner khas Sulawesi Utara dan Minahasa Utara dengan konsep kegiatan memasak secara langsung, dengan mengundang seorang koki sebagai narasumber. Kegiatan ini diharapkan memberikan wawasan lebih luas melalui proses praktik memasak yang secara langsung didampingi oleh narasumber profesional.
🔹Setelah mengikuti kegiatan BISA Fest ini, para peserta diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk olahan pangan mereka, sehingga menjadi sajian yang memiliki nilai tambah dan menjadi daya tarik wisata, khususnya di Sulawesi Utara.
Demikan kami sampaikan, berikut terlampir dokumentasi kegiatan.