August 2, 2024

BISA Fest : Kreasi Budaya Seni Tari Jawa Barat

Pelaksanaan kegiatan BISA Fest : Kreasi Budaya Seni Tari Jawa Barat pada tanggal 20 Juli 2024 di Universitas Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama kemitraan antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Anggota Komisi X DPR RI, Bapak H. Acep Adang Ruhiyat;
  2. Perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Bapak Cecep Satia, Analis Kebijakan Ahli Muda;
  3. Perwakilan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya, Bapak H. Dodi Ajat Sudrajat, Sekretaris Dinas;
  4. Sastrawan dan Budayawan, Bapak Acep Zamzam Noor, selaku Narasumber;
  5. 65 orang peserta kegiatan, terdiri dari pelaku seni, budaya, dan parekraf.

Rangkaian kegiatan:

  • Registrasi peserta, kemudian dilanjutkan pembukaan oleh MC
  • Seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
  • Penampilan pembuka Tarian Banjaran Kembang oleh Sanggar Cihuy Production. Tari Banjaran Kembang ini menceritakan Mojang atau wanita cantik yang diibaratkan sebagai bunga yang saling berjejer atau bersusun. Tarian ini juga dibawakan sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta.
  • Sambutan perwakilan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bapak H. Dodi Ajat Sudrajat yang menyampaikan:
    • Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sangat mengapreasiasi dan berterimakasih kepada Komisi X DPR RI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah senantiasa bersinergi dalam mendorong perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif terutama kreasi seni tari di Jawa Barat.
    • Penyelenggaraan event bukanlah selebrasi semata melainkan upaya untuk menggerakan ekonomi di suatu daerah, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan terus berupaya untuk mendorong penyelenggaraan event agar seluruh pelaku seni dan ekonomi kreatif yang ada di Jawa Barat khususnya Kabupaten Tasikmalaya, agar dapat terus berkarya.
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Bapak Cecep Satia, Analis Kebijakan Ahli Muda, yang menyampaikan:
    • Kegiatan BISA Fest (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) Festival ini merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kembali produktif dan berinovasi dengan selalu menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.
    • Kegiatan BISA Fest ini juga merupakan kegiatan kemitraan antarlembaga yang bertujuan untuk bertukar informasi dan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya dengan mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal dan memberikan ruang ekspresi dan apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif di daerah.
  • Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Acep Adang Ruhiat:
    • Salah satu tujuan pelaksanaan BISA Fest adalah untuk mempromosikan suatu destinasi wisata. Selain suatu destinasi wisata harus memiliki standar, kita juga harus memperhatikan bagaimana caranya kita dapat mendorong agar destinasi wisata tersebut semakin menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan dan pertunjukan yang dapat memperkenalkan aspek lain yang menarik dari suatu destinasi kepada wisatawan.
    • Kedepannya diharapkan akan ada pelaksanaan event seni budaya lain di tempat ini agar kita dapat memberikan para pelaku seni dan ekraf semangat untuk terus berkarya. Apalagi pelaksanaan event selain dapat menunjukan sisi yang berbeda dari destinasi wisata, juga dapat memberikan manfaat lainnya seperti manfaat edukatif.
  • Penyerahan cenderamata oleh Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya dan Narasumber.
  • Penampilan ragam tari kreasi Jawa Barat:
    1. Tari "Bedok Lubuk" oleh Sanggar Imah Baraya. Tarian bedog lubuk menceritakan perjuangan warga Karawang saat melawan penjajah menggunakan golok. Tari kreasi yang menggabungkan tari jaipong dengan bedog lubruk ini telah menjadi simbol perjungan warga Karawang yang nyaris terlupakan.
    2. Tari Ronggeng Nyentrik oleh Sanggar Kawentar Arum. Tarian ini menggambarkan tentang seorang perempuan yang memiliki perangai baik, lemah lembut dan sabar, tetapi dibalik sifat lembutnya itu dia memiliki sisi lain yaitu keberanian dan ketangguhan.
    3. Tari Geboy oleh Sanggar Anbaya. Tari Geboy adalah satu tarian pengembangan tari sunda jaipongan yang berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tari ini adalah tari garapan yang menggabungkan beberapa elemen elemen seni tradisi. Gerakannya yang energik yang ingin menunjukan bahwa perempuan Jawa Barat adalah perempuan yang penuh semangat, lincah, kuat serta penuh perjuangan
  • Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Acep Zamzam, Sastrawan dan Budayawan yang dipandu oleh MC:
    • Penciptaan tari sudah mengakar kuat dalam sejarah manusia sejak zaman dahulu kala, begitu pula di Jawa Barat dimana tarian tarian ini dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan memiliki makna simbolis.
    • Suatu karya seni seperti seni tari selain memiliki makna simbolis juga harus terbuka untuk ditafsir. Makna suatu tarian tidak hanya dimiliki oleh penari melainkan penonton pun harus bisa merasakan makna dari gerakan yang ditampilkan oleh karena itu dalam menciptakan karya seni tari kita harus memperhatikan tersebut.
    • Perkembangan seni tari di Indonesia sangatlah kaya dengan sejarah dan keberagaman, di Jawa Barat saja banyak ragam tari yang berbeda beda gerakan dan makna yang dibawanya, misalnya tari topeng yang menggambarkan perjalanan manusia atau tari jaipong yang menjadi bentuk rasa syukur akan panen yang melimpah. Ada pula tarian lain di daerah pesisir selatan Jawa Barat yang menggambarkan sepak terjang bajak laut.
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh Kemenparekraf kepada Narasumber dan para penampil dan kegiatan ditutup dengan foto bersama.

Kesimpulan:

  1. Kegiatan BISA Fest memiliki tujuan untuk memberikan inspirasi, motivasi, serta memperluas wawasan khususnya bagi para pelaku seni, yang dalam hal ini pelaku seni tari kreasi, untuk terus berinovasi dalam berkarya.
  2. Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan materi dan masukan yang disampaikan oleh narasumber untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam berkarya agar bisa mempromosikan nilai seni kreasi tari yang akan berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex