August 1, 2024

BISA Fest Kab. Langkat - Juli 2024

Telah dilakukan perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan BISA Fest sebagai berikut:

  1. BISA Fest: Pergelaran Seni Tradisi Nusantara, pada tanggal 15 Juli 2024 di Gedung UDW Pertamina, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
  2. BISA Fest: Kreasi Seni Pertunjukan Nusantara, pada tanggal 16 Juli 2024 di Aula STAI Jam'iyah Mahmudiyah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
  3. BISA Fest: Atraksi Seni Budaya Nusantara, pada tanggal 17 Juli 2024 di Aula Cabdis Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama kemitraan antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI yang dikemas dalam bentuk mini festival.

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan.

A. BISA Fest: “Pergelaran Seni Tradisi Nusantara”

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Djohar Arifin Husin;
  2. Perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya;
  3. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, Ibu Yuni Ariani Nasution, Pamong Budaya Ahli Muda;
  4. Penggiat Seni dan Budaya, Ibu Hj. Dilinar Adlin, selaku Narasumber;
  5. Peserta kegiatan, terdiri dari pelaku seni, budaya, dan parekraf.

Rangkaian kegiatan:

  • Registrasi peserta, kemudian pembukaan oleh MC
  • Seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
  • Penampilan pembuka Lantunan Marawis berjudul “Ya Immamarrusli Ya Sanadi” dan "Anta Ba’dallahi Mu’tamadi" oleh Group Shalawat Al Bathul “Itisiham”, yang merupakan sebuah penampilan memainkan alat musik pukul secara bersamaan dengan syair yang bernafaskan Islami,  merupakan salah satu media dakwah dalam bentuk seni musik, gunanya sebagai media dalam pembinaan akhlak remaja. Makna dari judul shalawat diatas “ wahai penghulu para Rasul, wahai sandaranku” satu bentuk cinta kepada Rasulullah yang harus diteladani, bukan hanya Akhlak mulia yang dimiliki beliau yang harus diteladani, yang menjadi contoh  yang harus di ikuti seluruh manusia.
  • Sambutan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang diwakilkan oleh Pamong Budaya Ahli Muda, Ibu Yuni Ariani Nasution menyampaikan bahwa Kabupaten Langkat memiliki 14 etnis yang dimoninasi melayu, dan di kecamatan pangkalan Brandan didominasi oleh etnis melayu tersebut. Sehingga kesenian sangat erat bagi warga pangkalan Brandan, dinas kebudayaan dan pariwisata sangat berterima kasih dengan adanya BISA fest ini yang di inisiasi oleh Komisi X DPR-RI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sangat membantu untuk melestarikan pagelaran Seni agar terus eksis pada zaman sekarang. Oleh karena itu dinas Kebudayaan dan pariwisata mendorong seluruh sanggara seni budaya untuk mendaftarkan legalitas sanggarnya supaya berbadan hukum, sehingga dalam pagelaran seni budaya yang di ikuti sanggara tersebut bisa memliki nilai jual yang pasti untuk setiap pagelaran, dan inovasi dan kreasi yang diciptakan oleh sanggar tidak bisa diakui dengan sembarangan oleh pihak lain. Berdasarkan hal diatas dinan Kebudayaan dan pariwisata akan membantu untuk mempermudah pendaftaran legalitas dari sanggar baik dari segi perizinan dan pembiayaan tersebut..
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya, yang menyampaikan bahwa:
    • Kegiatan BISA Fest (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) Festival ini merupakan kegiatan pemberdayaan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kembali produktif dan berinovasi dengan selalu menerapkan protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan.
    • Kegiatan BISA Fest ini juga merupakan kegiatan kemitraan antar lembaga yang bertujuan untuk sharing informasi dan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Program BISA Fest dengan tema Pagelaran Seni Tradisi Nusantara pada dasarnya ditujukan untuk memberdayakan kembali para pelaku seni budaya khususnya seni tari di Kabupaten Langkat untuk mempromosikan nilai-nilai kearifan local dan memberikan ruang ekspresi dan apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif di daerah. Pengembangan sektor seni, budaya dan pariwisata dapat dicapai melalui 3 aspek yaitu (1) inovasi produk seperti melalui penciptaan tari-tari kreasi baru (2) adaptasi melalui pengembangan digitalisasi dan (3) kolaborasi dengan melakukan kerja sama lintas sektoral dengan melibatkan unsur pentahelix yaitu Pemerintah, Komunitas, Lembaga Usaha, Akademisi dan Media.
    • Festival/event pariwisata dan kebudayaan sebagai pendorong pergerakan dan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi. Keberadaan sebuah event dapat memperkuat image dari destinasi. Penguatan image destinasi memerlukan dukungan dari seluruh komponen stakeholders.
    • Kami juga ingin memperkenalkan salah satu program strategis Kemenparekraf yaitu Karisma Event Nusantara (KEN), yang terdiri dari 100 KEN dan 10 event Top KEN yang merupakan event daerah unggulan dari seluruh indonesia yang terpilih melalui proses kurasi.
    • KEN merupakan salah satu program kolaborasi Kemenparekraf dengan daerah melalui penyelenggaraan event berkualitas yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi, meningkatkan kunjungan wisatawan, pemberdayaan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
  • Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Djohar Arifin Husin, yang menyampaikan bahwa jumlah penduduk Sumatera utara menurut survey yg terbesar adalah melayu 42%, batak 32% dan lain, makanya suku melayu harus mengambil kesempatan yg besar dalam seni budaya, maka kegiatan Bisa Fest seperti ini sangat penting kami usulkan untuk di adakan karena kurangnya perhatian akan seni budaya dan para pelakunya, selanjutnya promosi daerah pariwisata khususnya di kabupaten langkat harus diangkat seni dan kebudayaannya disamping destinasi pariwisatanya karena kental sekali akan budaya yang bisa di pamerkan sebagai karya seni.kita sebagai putra asli melayu harus bangga akan seni budaya yang kita miliki, terlebih untuk generasi muda, harus lebih memperhatikan seni dan budaya melayu. Untuk itu agar seni budaya ini tidak ditinggalkan, kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman, dengan pola seni tradisional ini kita harus berinovasi, termasuk di era digital yang serba visual. Selain itu dari kegiatan BISA Fest ini, selaku anggota DPR RI Menekankan dua aspek yaitu Bersih dan Aman,  dikarenakan dua aspek ini inti dari pemenuhan kebutuhan para wisatawan yang akan melakukan wisata di tempat destinasi pariwisat.
  • Penyerahan cendera mata oleh Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, dan Narasumber.
  • Penampilan seni tradisi nusantara:
  • Pencak Silat Melayu “Silat Cimande” oleh Sanggar Seni Kembang Kuala

Silat Cimande adalah salah satu aliran pencak silat tertua yang telah melahirkan berbagai Perguruan silat di Indonesia bahkan di luar Negeri. Pencak silat ini dipelopori Eyank Khair pada abad ke 17. Eyank Khair merupakan pendekar silat yang dikenal dan disegani pada masanya. Memiliki 33 jurus gerakan silat tangan kosong.

Adapun tujuan dari silat Cimande ini :

  1. Terwujudnya kesadaran yang mendalam tentang jiwa pencak silat cimande sehingga dapat mengamalkan secara konsekwen
  2. Terwujudnya keluarga besar pencak silat cimande yang taat dan soleh dalam melaksanakan ibadah
  3. Sikap dan perilaku hidup serta amal perbuatan keluarga besar pencak silat cimande yang berpedoman pada taleq { kode etik}  yang harus ditaati..
  4. Puisi dan Syair berjudul “Alam dan Hutanku” oleh Sanggar Seni Pusaka (SKATA)

Penampilan ini berisi ajakan terhadap pelestarian kekayaan alam Indonesia.

  • Tari Mengirik Padi oleh Sanggar Tegak Lurus

Tradisi mengrik padi  ini merupakan warisan para leluhur yang dikhawatirkan akan punah, maka  perlu dilakukan pemeliharaan dan pelestarian melalui sebuah pagelaran.

Tradisi mengirik Padi { berahoy} ini pertama kali dilakukan dimasa kepemimpinan kesultanan Langkat yang Pertama { Sultan Musa Almuazam} di Kuala Putri sekarang bernama  {Gebang}. Pelaksanaan mengirik Padi { berahoy} dilaksanakan pada malam hari disaat terang rembulan.

Kegiatan upacara berahoy ini pertama dilakukan dengan mulaka ngerabah atau membersihkan lahan, dilanjutkan dengan mula kanukal atau menyemai dan menanam bibit padi, lalu setelah padi menguning dilakukanlah panen padi.

Mengirik Padi tujuannya adalah memisahkan bulir padi dengan tangkainya yang dihadiri masyarakat dikampung tersebut beserta para pemuda pemudi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat. Para belia/pemuda beramai ramai memisahkan bulir padi tersebut dan yang lainnya beramai ramai pula menumbuk padi untuk dijadikan emping padi, dan ada pula yang menyiapkan kelapa untuk dikukur dan akhirnya dsiapkan menjadi sebuah hidangan untuk dimakan bersama-sama.

  • Talkshow bersama Narasumber, Ibu Dilinar Adlin, Dosen Pendidikan Tari/Penggiat Seni dan Budaya:
    • Seni tradisional di Kabupaten Langkat, Sumatera utara, adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup masyarakat, seni tradisional harus bersifat aktual. Untuk menjaga aktualisasi seni tradisional langkah-langkah preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak hilang.
    • Seni itu sendiri merupakan bentuk keahlian atau keterampilan manusia untuk mengekpresikan dan menciptakan hal-hal yang indah serta bernilai bagi kehidupan baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat umum
    • Cabang Seni Tersebut Dibagi Menjadi :
      1. Seni Tari
      2. Seni Rupa
      3. Seni Musik dan
      4. Seni Theater
    • Jadi dari unsur cabang seni dikolaborasi menjadi satu dapat menciptakan suatu pagelaran yaitu penggabungan semua unsur cabang seni, Bisa di adakan dalam satu waktu yang bertujuan menyampaikan kisah-kisah/cerita yang berkembang dimasyarakat yang mengandung banyak budaya.
    • Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, pengembangan seni tradisional di Kabupaten langkat dapat terus berlanjut dan menjadi bagian integral dari identitas budaya serta sumber kebanggaan bagi masyarakat setempat
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh Kemenparekraf kepada Narasumber dan para penampil dan kegiatan ditutup dengan foto bersama.

.

B. BISA Fest: Kreasi Seni Pertunjukan Nusantara

Kegiatan dihadiri oleh:

  1. Anggota Komisi X DPR-RI, Bapak Djohar Arifin Husin;
  2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, Ibu Nur Elly Heriani Rambe:
  3. Perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya;
  4. Penggiat Seni dan Budaya, Bapak Martozet, selaku Narasumber;
  5. Peserta kegiatan, terdiri dari pelaku seni, budaya, dan parekraf.

Rangkaian kegiatan

  • Registrasi peserta, pembukaan oleh MC.
  • Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
  • Penampilan pembuka tari Zapin Purnama oleh Sanggar Purnama
  • Tari ini merupakan tarian khas Melayu yang menceritakan keseharian masyarakat Melayu, seperti meniti batang, pinang kotai, siku keluang, dan pusing tengah (pusar belanak).
  • Tarian ini juga pada gerak pembuka membentuk huruf Alif yang melambangkan keagungan Tuhan. Disisi lain kandungan  dalam seni pertunjukan ini mengekpresikan tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantarkan menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.
  • Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, Ibu Nur Elly Heriani Rambe, menyampaikan bahwa dalam tahun 2024 ini,  ada 12 kegiatan seni budaya yang diselenggarakan di kabupaten langkat, dimana salah satunya melalui kegiatan BISA Fest yang merupakan bentuk Kolaborasi antara DPR RI dan Pemerintahan Baik Tingkat Pusat maupun daerah, kami dari dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten langkat mengarahkan untuk setiap kegiatan seni budaya ini mengangkat unsur etnis di Sumatera utara khususnya 14 etnis yang ada di kabupaten langkat, saat ini ada peraturan gubernur untuk menyaring kebudayaan di daerah Sumatera utara yang di dalamnya melayu akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda salah kebudayaan melayu yg di ajukan dinas langkat, taring dulang menjadi warisan budaya tak benda,untuk itu kami menyampaikan kepada setiap sanggar yang berada di kabupaten Langkat mendorong untuk memiliki legalitas dan berbadan hukum, agar karya seni yang dimajukan dapat bernilai dan bisa diajukan sebagai warisan budaya.
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya, yang menyampaikan bahwa:
    • Festival/event merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu daerah untuk menjadi destinasi pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Event pariwisata tidak perlu banyak namun harus berkualitas.
    • Suatu festival/event mempunyai manfaat yang multi-ganda, baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya:
    • Untuk memperkenalkan destinasi melalui media values dan news values yang tinggi terutama melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lain-lain
    • Sebagai icon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung menyaksikan event tersebut.
    • Memotivasi masyarakat lokal, untuk mengembangkan kreatifitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan;
    • Menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal, yang merupakan modal dasar kepariwisataan.
    • salah satu program strategis Kemenparekraf yaitu Karisma Event Nusantara (KEN), yang terdiri dari 100 KEN dan 10 event Top KEN yang merupakan event daerah unggulan dari seluruh indonesia yang terpilih melalui proses kurasi. Dari provinsi Sumatera Utara, tahun ini ada 4 (empat) event yang masuk dalam KEN 2024, yaitu :
      1. Festival Pesona Aekhula dari Kabupaten Nias Barat;
      2. Gelar Melayu Serumpun dari Kota Medan;
      3. Festival Bunga dan Buah Karo dari Kabupaten Karo;
      4. Samosir Music Internasional dari Kabupaten Samosir.
    • Dalam kesempatan yang baik ini kami ingin mendorong Kabupaten Langkat agar juga bisa mengajukan event daerah unggulannya untuk bisa mengikuti kurasi KEN selanjutnya, yang setiap tahun dibuka pendaftarannya di sekitar bulan September, kemudian proses kurasi di bulan Oktober – Desember, hingga diumumkan dan diresmikan di bulan Januari tahun depannya.
  • Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Djohar Arifin Husin, yang menyampaikan bahwa Kabupaten langkat memiliki banyak sumber daya pariwisata dan seni budaya khususnya melayu, jadi yg harus di perhatikan koordinasi seluruh perangkat daerah harus Bersatu padu memajukan langkat sebagai daerah pariwisata krn akan mendatangkan income dari sektor pariwisata yang didalamnya ada unsur seni dan budaya, maka dari itu kita harus serius mengembangkan seni dan budaya ini melalui kreasi-kreasi baru sesuai dengan perkembangan zaman, terutama untuk generasi muda, agar seni dan budaya melayu akan terus ada dan tidak terlupakan.
  • Penyerahan cendera mata oleh Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, dan Narasumber.*
  • Penampilan seni pertunjukan nusantara
    1. Penampilan Seni Musik Melayu "Ronggeng Melayu" oleh Tanjung Kenangan Production. Tari Ronggeng Melayu  yang selama kita ketahui sebagai pertunjukan tradisional yang hampir punah. Group musik tersebut  nantinya akan menyayikan beberapa buah lagu  diiringi  para penari sambil meronggeng. Karya seni ronggeng ini nantinya dapat berintraksi dengan penonton dan saling berbalas pantun pula. Kesenian ronggeng digolongkan sebagai seni pertunjukan rakyat yang mengemas tontonan yang berasal dari rakyat untuk rakyat sebagai sebuah budaya yang digunakan dalam kegiatan kegiatan yang bersifat adat, sosial, dan budaya yang secara tradisi dalam kehidupan.
    2. Penampilan Tari “P5” oleh Sanggar Sinar Rembulan. Tarian khas Batak yaitu Sinaggar Tulo. Masing masing tarian ini akan dibawakan secara bergantian. Perlu kita ketahui salah satu  yg akan ditampilkan adalah tari profil Pelajar Pancasila yang disingkat dengan tarian P5. Adapun tujuan digelar tari Pancasila tersebut, untuk menumbuhkan semangat peserta didik sekaligus untuk menjaga imunitas, selain itu tari profil pelajar Pancasila ini mencerminkan penanaman cinta terhadap Pancasila, dimana dalam setiap gerakan dalam tarian ini melambangkan kegembiraan dengan alunan irama musik nyang kontemporer.
    3. Penampilan Teater Aksi “BISA dan Lestari” oleh sanggar MA Tamal. Menampilkan acara mecah bual sambil berbalas pantun, menceritakan tentang slogan wisata disuatu daerah  yang selama ini telah digaungkan Bapak menteri Pariwisata beserta jajarannya yang didukung anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  yaitu B I S A. Mengandung tujuan untuk menjaga kelestarian dan senang dikunjungi para wisatawan di sebuah daerah pariwisata haruslah bersih , Indah, Serasi dan Aman.
  • Talkshow bersama Narasumber, Bapak Martozet, Dosen Pendidikan Seni Pertunjukan dan Penggiat Seni dan Budaya:
    • Seni pertunjukkan Memiliki unsur penting Sebagai berikut
    • gerak tubuh : merupakan visualisasi yang disampaikan ke penonton, gerak tubuh ini dikemas mengandung filoasi ataupun simbolis dari seni yang akan dipertunjukkan, dalam hal gerak tubuh memiliki ritmen/ketukan setiap Gerakan melalui gerak tangan, kaki, mimik muka dan semua panca indra.
    • Dialog : merupakan ekpresi yang disampaikan melalui kata kata yang telah terkonsep untuk meyampaikan apa yang akan disampaikan oleh penampil ke penonton,
    • Tata Panggung dan music : merupkan unsur dari pelengkap dan kemegahan dari pertunjukan yang tidak bisa lepas dari inti pertunjukan
    • Dalam pertunjukan ini harus memiliki etika dalam setiap penampilannya dia dalam menetukan kostum mulai dari warna, bentuk, filoasfi yang akan di angkat menjadi sebuah cerita dari pertunjukan, lalu diperlukan kreasi kreasi yang mampu mewakili adanya bentuk seni dan kebudayaan baik tradisional ataupun modern.
    • Bentuk- betuk dari seni pertunjukan yaitu:
      1. Seni pertunjukan musik
      2. Seni pertunjukan Tari
      3. Seni Pertunjukan Teater (Drama)
    • Dari bentuk seni pertinjukan tersebut bisa di kolaborasikan satu sama lain ataupun keseluruhan dan akan terbentuknya seuatu pagelaran seni pertunjukan.
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh Kemenparekraf kepada Narasumber dan para penampil.

.

C. BISA Fest: Atraksi Seni Budaya Nusantara

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Djohar Arifin Husin;
  2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, Ibu Nur Elly Heriani Rambe:
  3. Perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya;
  4. Penggiat Seni dan Budaya, Ibu Hj. Dilinar Adlin, selaku Narasumber;
  5. Peserta kegiatan, terdiri dari pelaku seni, budaya, dan parekraf.

Rangkaian kegiatan

  • Registrasi peserta, pembukaan oleh MC.
  • Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
  • Penampilan pembuka tarian penyambutan Tari Zapin Bersahaja oleh sanggar SMANSA

Tarian ini Dibawakan oleh 4 penari Mudi melayu, dengan gerakan lincah dan energik tetapi tetap melambangkan lemah gemulai wanita pada dasarnya, tarian ini dibuat dengan niat yg baik, dari unsur gerak dapat dilihat bahwa tarian ini merupakan tarian sekawanan yg sama-sama berproses dan saling bercengkrama satu sama lainnya, tetap riang dalam keadaan susah, tetap menjadi pelipur dikala hati yang gundah.

Penampilan tari yang diiringi group musik melayu modern. Adapun tarian yang akan ditampilkan yaitu tarian Zapin merupakan tarian khas Melayu yang menggambarkan kisah seharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, siku keluang, pusing tengah {pusar belanak} dan lainnya. Tarian ini juga pada gerak pembuka membentuk huruf Alif yang melambangkan keagungan Tuhan. Disisi lain kandungan  dalam seni pertunjukan ini mengekpresikan tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantarkan menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan.

  • Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, Ibu Nur Elly Heriani Rambe , menyampaikan bahwa:

Dalam tahun 2024 ini,  ada 12 kegiatan seni budaya yang diselenggarakan di kabupaten langkat, dimana salah satunya melalui kegiatan BISA Fest yang merupakan bentuk Kolaborasi antara DPR RI dan Pemerintahan Baik Tingkat Pusat maupun daerah, kami dari dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten langkat mengarahkan untuk setiap kegiatan seni budaya ini mengangkat unsur etnis di Sumatera utara khususnya 14 etnis yang ada di kabupaten langkat, saat ini ada peraturan gubernur untuk menyaring kebudayaan di daerah Sumatera utara yang di dalamnya melayu akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda salah kebudayaan melayu yg di ajukan dinas langkat, taring dulang menjadi warisan budaya tak benda,untuk itu kami menyampaikan kepada setiap sanggar yang berada di kabupaten Langkat mendorong untuk memiliki legalitas dan berbadan hukum, agar karya seni yang dimajukan dapat bernilai dan bisa diajukan sebagai warisan budaya.

  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Ibu Afrida Pelitasari, Analis Kebijakan Ahli Madya , yang menyampaikan bahwa:
    • Kegiatan BISA Fest (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) Festival ini merupakan kegiatan pemberdayaan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kembali produktif dan berinovasi dengan selalu menerapkan protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan.
    • Kegiatan BISA Fest ini juga merupakan kegiatan kemitraan antar lembaga yang bertujuan untuk sharing informasi dan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Program BISA Fest dengan tema Pagelaran Seni Tradisi Nusantara pada dasarnya ditujukan untuk memberdayakan kembali para pelaku seni budaya khususnya seni tari di Kabupaten Langkat untuk mempromosikan nilai-nilai kearifan local dan memberikan ruang ekspresi dan apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif di daerah. Pengembangan sektor seni, budaya dan pariwisata dapat dicapai melalui 3 aspek yaitu (1) inovasi produk seperti melalui penciptaan tari-tari kreasi baru (2) adaptasi melalui pengembangan digitalisasi dan (3) kolaborasi dengan melakukan kerja sama lintas sektoral dengan melibatkan unsur pentahelix yaitu Pemerintah, Komunitas, Lembaga Usaha, Akademisi dan Media.
    • Festival/event pariwisata dan kebudayaan sebagai pendorong pergerakan dan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi. Keberadaan sebuah event dapat memperkuat image dari destinasi. Penguatan image destinasi memerlukan dukungan dari seluruh komponen stakeholders.
    • Kami juga ingin memperkenalkan salah satu program strategis Kemenparekraf yaitu Karisma Event Nusantara (KEN), yang terdiri dari 100 KEN dan 10 event Top KEN yang merupakan event daerah unggulan dari seluruh indonesia yang terpilih melalui proses kurasi.
    • KEN merupakan salah satu program kolaborasi Kemenparekraf dengan daerah melalui penyelenggaraan event berkualitas yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi, meningkatkan kunjungan wisatawan, pemberdayaan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
  • Sambutan Bapak Djohar Arifin Husin , Anggota Komisi X DPR RI, yang menyampaikan bahwa Kabupaten langkat memiliki bnyak sumber daya pariwisata dan seni budaya khususnya melayu, jadi yg harus di perhatikan koordinasi seluruh perangkat daerah harus Bersatu padu memajukan langkat sebagai daerah pariwisata krn akan mendatangkan income dari sektor pariwisata yang didalamnya ada unsur seni dan budaya, maka dari itu kita harus serius mengembangkan seni dan budaya ini melalui kreasi-kreasi baru sesuai dengan perkembangan zaman, terutama untuk generasi muda, agar seni dan budaya melayu akan terus ada dan tidak terlupakan. Beliau juga menyampaikan permohonan undur diri dan akan terus berjuang memajukan seni budaya khsusnya di kabupaten langkat. Dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Masyarakat selama ini untuk dirinya. Semoga pemimpin baru kedepannya dapat memberikan kemajuan yang lebih untuk kabupaten langkat khususnya seni dan budaya.
  • Penyerahan cendera mata oleh Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat, dan Narasumber.
  • Penampilan atraksi seni budaya nusantara:
    1. Shalawat dan Zikir “Salla Rabbuna, Salyarab, Salatullah” oleh sanggar Pusaka Abadi Barodah. Barodah sebuah warisan budaya  yang dalam permainannya memakai alat musik rebana besar yang dipukul secara beramai ramai. Para pesertanya semua laki-laki yang dipimpin salah seorang yang di hormati, diikuti oleh pemain lainnya menyampaikan syair untuk memuji Allah SWT dan Nabi  Muhamad SAW. Kesenian haderah/ Barodah ini dilakukan oleh suatunkelompok yang bukan saja menyanyi secara ritmemenyebut nama Allah, akan tetapi juga desertai alat musik rebana. Haderah ini juga mempunyai tari. Cara menarinya duduk dan berdiri dalam satu barisan yang panjang dengan berpakaian seragam baju melayu.
    2. Penampilan Atraksi Pantun dan Syair  “Madu Tiga” oleh Sanggar Cempaka. Sanggar yang dibina Prof. Dr.Ir.Djohar Arifin nantinya akan kembali menampilkan acara berbalas pantun dan sambil mecah bual. Penampilan kali ini membawakan judul “Madu Tiga” . Kisah komedi romantis Melayu menceritakan   seorang Pemuda telah menikahi tiga wanita tanpa satupun dari mereka yang menyadari bahwa suami mereka berpoligami.
    3. Kolaborasi Musik dan Tarian oleh ZeO Production. Group musik ini akan tampil sebagai pengiring acara  berkolaborasi  dengan sanggar yang akan tampil bersamaan sambil meronggeng. Musik yang ditampilkan cenderung lebih modern tanpa meninggalkan unsur unsur budaya tetapi lebih kepada pendekatan kepada kawula muda. Lagu lagu yang akan ditampilkan akan disesuaikan dengan group tari yang akan meronggeng seperti tarian Zapin, Joget Pahang , tarian batak sitogol togol.
  • Talkshow bersama Narasumber, Ibu Dilinar Adlin, Dosen Pendidikan Tari dan Penggiat Seni dan Budaya:
    • Atraksi merupakan karya seni yang dipadupadankan dengan kreasi terkini dan mempunyai alur cerita atau storytelling yang menyampikan kisah maupun peristawa dengan unsur edukasi.
    • Maka penggiat seni yang mempunyai pengalaman langsung, seperti orang tua yang masih menggeluti dan melestarikan seni budaya tersebut, bisa dikategorikan sebagai “Maestro” yang harus diberikan penghargaan bagi dedikasi terhadap seni dan budaya.
    • Atraksi bisa menjadi bagian dari aspek pariwisata, memiliki daya jual untuk mendatangkan wisatawan dan juga menumbuhkan minat generasi muda untuk menggeluti dan melestarikan seni budaya.
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf kepada Narasumber dan para penampil.

.

🔵 Kesimpulan:

  1. Kegiatan BISA Fest bertujuan memberikan inspirasi serta motivasi, tentunya memperluas wawasan khususnya bagi para pelaku dan seniman seni tradisional untuk turut berpartisipasi dan berkolaborasi dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai seni tradisional di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
  2. Didalam hal seni dan budaya saat ini mengenal isitilah:
  3. Art to Education yaitu seni yang diperuntukkan untuk edukasi dalam pelaksanaannya, jadi dalam pelaksaaan pertunjukan,atraksi dan kreasi seni budaya memasukkan u sur mengedukasi
  4. Art to Art yaitu seni yang murni diperuntukan pengembangan ataupun perubahan dari atrasi dan kreasi yang ada
  5. Art to Mart yaitu seni yang peruntukkan  menyikuti pasar yang sedang berlaku pada zaman sekarang (Memodifikasi).
  6. Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan materi dan masukan yang disampaikan oleh narasumber, menjaga optimisme dan semangat dalam mempromosikan seni tradisional daerah yang akan berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Langkat, Sumatera utara
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex