BISA Fest: Festival Kreasi Selawat dan BISA Fest: Festival Nasyid Milenial
laporan kegiatan:
BISA Fest: Festival Kreasi Selawat yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 April 2023 di Roemah Sadoe Resto, Kab. Bandung.
BISA Fest: Festival Nasyid Milenial yang dilaksanakan pada Minggu, 16 April 2023 di Cafe and Bungalow View Bintang, Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI. Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
π΄π΄ Hari ke-1: Festival Kreasi Selawat
π Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak H. Dede Yusuf Macan Efendi, Wakil Komisi X DPR RI;
2. Bapak Vicky Apriansyah - Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah;
3. Bapak Muhamad Sofiyurahman - Kepala Seksi Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud Kab. Bandung;
4. Bapak Yosef Nurdjaman Alamsyah - Praktisi Seni dan Budaya Jawa Barat; serta
5. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.
π Rangkaian Kegiatan:
π· Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.
π· Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan pembuka Tari Ngaji dari Sanggar Ethno Art Company Indonesia. Merupakan akronim dari ngigel dina ajaran islam atau menari dalam ajaran islam. Tarian yang kemudian muncul sebagai bentuk seni dalam budaya Islam di seluruh dunia, berlandaskan gagasan ketunggalan dan transendensi Allah.
π· Sambutan dari Bapak Muhamad Sofiyurahman - Kasi Ekraf Disparbud Kab. Bandung Barat:
- Setelah pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan di Kabupaten Bandung kembali meningkat seperti sebelumnya, hal ini merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata dan ekraf di Kab. Bandung;
- Pada bulan ramadhan ini Disparbud bekerjasama dengan PO Bus dan HPI untuk mengajak anak yatim berwisata sekaligus memberikan santunan;
- Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menggerakkan ekosistem kepariwisataan dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing.
π· Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Bapak Vicky Apriansyah:
- Banyak keutamaan dan kemuliaan ketika kita rajin membaca sholawat, mulai dari meningkatkan derajat dan kebaikan, menghapua keburukan, hingga menambah pahala;
- Pelaksanaan BISA Fest di Kab. Bandung ini merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku parekraf yang produktif untuk peningkatan kualitas ekosistem pariwisata dan ekraf;
- Harapan kami pelaku seni dan ekraf di Kab. Bandung bisa menjadi atraksi yang menarik dengan pendekatan inklusif, berkualitas dan berkelanjutan.
π· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Bapak H. Dede Yusuf Macan Efendi:
- Dalam program BISAFest, Kemenparekraf bermitra dengan Komisi X DPR RI ingin bertemu dan menyapa secara langsung para penggiat dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk memberikan pengalaman seru, edukasi, serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif;
- Pada BISA Fest kali ini mengangkat tema Festivla Kreasi Selawat, yang sesuai dengan bulan ramadhan dimana kita bisa mendengar sholawat secara menarik dan interaktif;
- Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong para pelaku musik di Kab. Bandung untuk menampilkan serta menciptakan karya-karya yang menarik.
π· Penyerahan cenderamata kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Perwakilan Disparbud Kab. Bandung dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.
π· Penampilan peserta
- Penampilan Group 1 "Hastina Percussion", yang membawakan lagu Tola'al dan Shalawat Badar;
- Penampilan Group 2 "Tangi", yang membawakan lagu Solawat Busyro Tibbik Qulub dan Shalawat Isfalana;
- Penampilan Group 3 "Kawan Lama", yang membawakan lagu Aes dan Shalawat Badar;
π· Evaluasi hasil penampilan para peserta oleh para narasumber:
- Secara keseluruhan, para peserta menampilkan pertunjukan yang sangat bagus, tetapi perlu dikembangkan lagi terutama dalam harmonisasi musik dan kesesuaian kostum.
π· Pemaparan Oleh Bapak Yosep Nurdjaman Alamsyah, Praktisi Seni dan Budaya. Pemaparna beliau lebih karah sejarah singkat, perkembangan, dan kreasi musik shalawat
π Kesimpulan:
- Kegiatan BISA Fest: Festival Kreasi Selawat memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, ruang silaturahmi dan diskusi, sekaligus memperluas wawasan dan pemahaman para pelaku musik sholawat.
- Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat terus termotivasi, kreatif dan optimis baik dalam berkarya dan mengembangkan potensi musik shalawat guna mendorong promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung.
π΄π΄ Hari ke-2: BISA Fest: Festival Nasyid Milenial
π Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak H. Dede Yusuf Macan Efendi, Wakil Komisi X DPR RI;
2. Bapak Vicky Apriansyah - Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah;
3. Bapak Kikim Rahman Hakim - Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kab. Bandung;
4. Bapak Mustika Iman Zakaria- Praktisi Seni dan Budaya; serta
5. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.
π Rangkaian Kegiatan:
π· Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.
π· Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan pembuka tari Nurati 'ayami dari Sanggar Bandung World Ethnic. Sebuah tarian yang menggambarkan proses kehidupan manusia yang diberi penerangan oleh Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan melalui gerak tari yang disajikan oleh 2 orang penari dengan elok, gemulai, dan energik.
π· Sambutan dari Bapak Kikim Rahman Halim - Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kab. Bandung:
- Apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Komisi X DPR RI dan Kemenperekraf karena telah menyelenggarakan acara di Kab. Bandung dengan memberdayakan masyarakat.
- Kab. Bandung memiliki banyak potensi pariwisata dan di tahun 2023 ini Kab. bandung memiliki 50 Desa Wisata yang kedepannya akan diberi pelatihan untuk menggali potensi-potensi yang ada di desa tersebut.
- Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan edukasi serta menjadi acuan penyelenggaraan event di Kab. Bandung guna mendukung perkembangan pariwisata dan ekraf di Kab. Bandung.
π· Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Bapak Vicky Apriansyah:
- Penyelenggaraan event merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mempromosikan kekayaan tradisi, seni, budaya, sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah, sekaligus untuk mempromosikan destinasi wisatanya;
- Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan event, yaitu Relevan, Digitalize, dan Sustainable.
- Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas para pelaku parekraf dalam menyelenggarakan sebuah event dan menggerakkan ekosistem kepariwisataan dan ekonomi kreatif di Kab. Bandung
π· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Bapak H. Dede Yusuf Macan Efendi:
- Potensi pariwisata di Kabupaten ini sangatlah unik, dikarenakan dibuat oleh masyarakat sekitar sini, maka dari itu mari kita mendorong untuk mengembangkan event yang bisa menjadi icon dari wilayah ini;
- Sesuai dengan info dari Disparbud Kab. Bandung ada 50 Desa Wisata di Kab. Bandung, melihat potensi itu beliau berencana akan mengadakan 7 event di beberapa desa wisata tersebut.
- Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong dan menciptakan kegiatan (event) yang dapat menjadi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
π· Penyerahan cenderamata kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Perwakilan Disparbud Kab. Bandung dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.
π· Penampilan peserta
- Penampilan Group 1 "Bevoice", yang membawakan lagu Musabah Cinta dan Bidadari Surga;
- Penampilan Group 2 "Hasanah", yang membawakan lagu Sepotong Kayu dan Ya Maulana;
- Penampilan Group 3 "Tsurayya", yang membawakan lagu Marhaban Ya Nabi Salam Alaika dan Ketika Cinta X Dealova.
π· Evaluasi hasil penampilan para peserta oleh para narasumber:
- Secara keseluruhan, para peserta menampilkan pertunjukan yang sangat bagus, tetapi perlu dikembangkan lagi terutama dalam harmonisasi irama musik dan vokal.
π· Pemaparan oleh Bapak Mustika Iman Zakaria selaku praktisi seni dan budaya. Pemaparan beliau lebih kearah definisi dan sejarah singkat, perkembangan, serta bentuk penyajian nasyid dikalangan milenial.
π Kesimpulan:
- Kegiatan BISA Fest: Nasyid Milenial memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, ruang silaturahmi dan diskusi, sekaligus memperluas wawasan dan pemahaman para pelaku musik nasyid di Kab.Bandung terutama kepada kaum milenial;
- Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat terus termotivasi, kreatif dan optimis baik dalam berkarya dan mengembangkan potensi musisi muda guna mendorong promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kab. Bandung.
Terlampir dokumentasi kegiatan.
[caption id="attachment_7057" align="alignnone" width="300"]
Hari pertama: Tari Ngaji Oleh Sanggar Ethno Art Company[/caption]
[caption id="attachment_7058" align="alignnone" width="300"]
Hari pertama: Sambutan dari Perwakilan Disbudpar Kab. Bandung, Perwakilan Kemenparekraf, dan Wakil Ketua Kom. X DPR RI[/caption]
[caption id="attachment_7059" align="alignnone" width="300"]
Hari pertama: Penampilan peserta[/caption]
[caption id="attachment_7060" align="alignnone" width="300"]
Hari kedua: Penampilan Tari Nurati 'ayami dari Sanggar Bandung World Ethnic[/caption]
[caption id="attachment_7061" align="alignnone" width="225"]
Hari kedua: Sambutan dari Perwakilan Disbudpar Kab. Bandung, Perwakilan Kemenparekraf, dan Wakil Ketua Kom. X DPR RI[/caption]
[caption id="attachment_7062" align="alignnone" width="300"]
Hari kedua: Penyerahan Cenderamata, Penyerahan Piagam Peserta dan Foto Bersama[/caption]