Banyumas 10.000 Lengger Bicara

Banyumas 10.000 Lengger Bicara yang diselenggarakan pada tanggal 22 Juni 2024 di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Gambaran umum

  • Banyumas 10.000 Lengger Bicara diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Lengger Banyumas didukung oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk pertama kalinya pada tahun ini dalam rangka mempromosikan potensi Kabupaten Banyumas, khususnya potensi pariwisata dan ekonomi kreatif melalui tari Lengger yang merupakan tarian tradisional dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
  • Lengger bagi masyarakat Banyumas yang sebagian besar bermatapencahariaan sebagai petani, biasanya menjadi ritual yang dilaksanakan sebelum memulai bercocok tanam atau memanen hasil bumi yaitu pada waktu yang dikenal dengan nama mapag mangsa, yang berarti masa menjemput musim sebagai tradisi masyarakat, di mana tarian ini dengan berbagai makna filosofisnya, juga dipercaya mengandung nilai kesuburan dan religi. Tarian ini dilakukan dengan gerakan yang lincah dan dinamis, dengan iringan musik gamelan dan calung, serta berdasarkan nilai sejarahnya, tarian ini umum dilakukan oleh penari pria yang berdandan layaknya perempuan.
  • Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Juni 2024 di ​GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas dengan rangkaian kegiatan meliputi tari kolosal oleh target 10.000 orang penari, penganugerahan Rekor MURI, serta pameran produk kreatif dan UMKM.

Kegiatan dihadiri oleh:

  1. Pj. Bupati Banyumas, Bapak Hanung Cahyo Saputro
  2. Forkopimda Kabupaten Banyumas
  3. Kapolresta Banyumas, Bapak Edy Suranta Sitepu
  4. Dandim 0701 Banyumas, Bapak Ida Bagus Adi Purnama
  5. Perwakilan Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Bapak Pandu Pradana
  6. Maestro Rumah Lengger, Bapak Rianto
  7. Maestro Tari Indonesia, Bapak Didik Nini Thowok
  8. Executive Producer Event, Bapak Andy F. Noya
  9. Perwakilan MURI, Bapak Eros Djarot
  10. Para Maestro, Penari, Budayawan, Sponsor, dan Media

Rangkaian kegiatan

  • Registrasi ulang peserta Lengger.
  • Pementasan tari Lengger sekaligus Pemecahan Rekor MURI “Pagelaran Tari Lengger oleh Penari Terbanyak”.
  • Penampilan musik dan hiburan
  • Penayangan video support, antara lain oleh Ketua MPR, Menteri Kesehatan, Menteri ESDM, Menteri PPA, dan Menteri LHK.
  • Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
  • Pembacaan doa dipimpin oleh Bapak Fakih M. Hamdani dari Universitas Jenderal Soedirman.
  • Sambutan Pj. Bupati Banyumas, Bapak Hanung Cahyo Saputro:
    • Penyelenggaraan event Banyumas 10.000 Lengger Bicara diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap tradisi dan budaya Indonesia, khususnya tradisi Lengger.
    • Melalui pemecahan rekor MURI penari Lengger terbanyak, diharapkan dapat menyuarakan Lengger ke penjuru dunia serta event ini dapat diselenggarakan secara rutin.
    • Hal lainnya adalah melalui event ini diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur budaya yang sesuai dengan karakter bangsa dan nilai kearifan lokal kepada generasi muda menjadi pedoman hidup di era digital.
  • Sambutan perwakilan Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Bapak Pandu Pradana:
    • Lengger yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2019 oleh Kemendikbud harus didorong agar tumbuh dan berkembang serta dijaga eksistensinya. Untuk mewujudkannya, diperlukan semangat kolaborasi seluruh pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Komunitas, dan masyarakat.
    • Harapannya kedepan, Lengger dapat diakui sebagai WBTB oleh UNESCO dengan upaya pengembangan kebudayaan, pemanfaatan media sosial, dan pendataan aktivitas komunitas.
    • Event ini diharapkan dapat memotivasi pelestarian budaya di Kabupaten Banyumas.
  • Penayangan video sambutan Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno.
  • Penampilan Tarian Fragmen Mapag Mangsa oleh Sanggar Musik bersama Sanggar Tari se-Banyumas.
  • Penampilan Gebyar Penari Lengger Banyumasan.
  • Penayangan video highlight pementasan tari Lengger pada Pemecahan Rekor MURI.
  • Seremoni Penghargaan MURI “Pagelaran Tari Lengger oleh Penari Terbanyak”.
  • Penyerahan Piagam Penghargaan dan Medali oleh perwakilan MURI, Bapak Eros Djarot kepada Pj. Bupati Banyumas didampingi dan disaksikan oleh perwakilan Kemendikbudristek RI, Bapak Pandu Pradana; Maestro Lengger, Bapak Rianto; Maestro Tari, Bapak Didik Nini Thowok; dan Executive Producer Event, Bapak Andy F. Noya .
  • Penyerahan piagam dan Pengalungan Medali MURI oleh Pj. Bupati Banyumas kepada Maestro Lengger, Bapak Rianto.
  • Pengalungan Sampur oleh Maestro Lengger, Bapak Rianto kepada perwakilan MURI, Bapak Eros Djarot; Pj. Bupati Banyumas; perwakilan Kemendikbudristek, Bapak Pandu Pradana; Maestro Tari, Bapak Didik Nini Thowok; dan Executive Producer Event, Bapak Andy F. Noya.
  • Penampilan Tari Sekar Gadung yang merupakan kolaborasi tarian oleh para Maestro Tari.
  • Event ditutup dengan penampilan musik dan pesta kembang api.

🟣 Promosi dan Publikasi

  • Talkshow event Banyumas 10.000 Lengger Bicara di RRI Purwokerto
  • OOH: Spanduk dan umbul-umbul di Kabupaten Banyumas
  • Akun media sosial Banyumas Lengger Bicara
  • Publikasi website dan media sosial lain
  • Peliputan event oleh berbagai media online
  • Penayangan secara live di Youtube Rumah Lengger

🟣 Bentuk Dukungan

  • Dokumentasi
  • Sarana dan prasarana (LED, Broadcast System)

🟣 Kesimpulan dan Evaluasi

  1. Banyumas 10.000 Lengger Bicara bertujuan mempromosikan potensi wisata Kabupaten Banyumas melalui tarian kolosal dan pemecahan Rekor MURI “Pagelaran Tari Lengger oleh Penari Terbanyak”. Berdasarkan hasil penghitungan MURI, event ini berhasil memecahkan rekor dengan penari sebanyak 10.245 orang berasal dari berbagai unsur masyarakat meliputi sanggar, komunitas, mahasiswa, siswa siswi SD, SMP, SMA, ASN, POLRI, TNI, dan umum dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.
  2. Venue event di GOR Satria Purwokerto mempunyai kapasitas yang cukup memadai baik untuk penari dan tersedia tribun bagi penonton. GOR memiliki 2 gerbang masuk dan 7 pintu masuk pengunjung, namun pengaturan gate masuk dan keluar belum dipisahkan.
  3. Akomodasi, amenitas, maupun aksesibilitas menuju lokasi event tersedia memadai. Toilet dan sarana ibadah tersedia, namun masih diperlukan penunjuk arah.
  4. Mitigasi risiko sudah cukup baik dengan tersedianya tenaga kesehatan, ambulans, pemadam kebakaran, serta kolaborasi dengan kepolisian, TNI dan petugas keamanan. Tempat sampah tersedia cukup, petugas kebersihan secara berkala melakukan pengecekan. Imbauan keselamatan dan kebersihan kepada pengunjung/wisatawan juga ditayangkan melalui video dan MC secara berkala.
  5. Penyelenggara event dalam hal ini Rumah Lengger, maupun Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, cukup komunikatif dan aktif dalam berkoordinasi.
  6. Dekorasi event pada gate maupun panggung, untuk kedepannya dapat ditingkatkan dengan menggunakan material ramah lingkungan dan reusable , seperti bambu, kayu dan kain.
  7. Manajemen keramaian pengunjung masih perlu ditingkatkan, khususnya karena melibatkan banyak penampil dan pengunjung, termasuk pengaturan pintu masuk dan keluar pengunjung. Namun demikian, penyelenggara sudah melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di sekitar lokasi event.
  8. Narasi event selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk storynomics, sehingga pengunjung dapat terinformasi dengan baik perihal alur cerita serta nilai-nilai budaya yang unik dan menarik yang dapat menjadi Unique Selling Point event ini.
  9. Event ini berhasil memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat Kabupaten Banyumas, namun kedepannya perlu ditingkatkan konsep keberlanjutan lingkungan, salah satunya adalah penggunaan material kemasan produk UMKM.
  10. Secara umum, event ini terlaksana dengan baik dan lancar. Waktu penyelenggaraan yang bersamaan dengan event Semarak Kata Kreatif di Menara Teratai Purwokerto pada tanggal 21 dan 23 Juni 2024 diharapkan dapat mengoptimalkan jumlah pengunjung dan wisatawan yang hadir.
Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan