Festival Bakar Tongkang 2024

Festival Bakar Tongkang 2024 telah dilaksanakan pada tanggal 20 – 22 Juni 2024 di Bagan Siapi-Api, Kab. Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Gambaran Umum

  • Ritual Bakar Tongkang merupakan tradisi sebagai bentuk penghormatan kepada dewa langit dan bentuk rasa syukur masyarakat Tionghoa atas kelimpahan rezeki. Menurut cerita juga menyebutkan bahwa event ini dimaksudkan untuk mengenang leluhur masyarakat Tionghoa yang pertama kali menemukan Bagan Siapi-api dan memutuskan untuk menetap disana dengan cara membakar tongkang yang merupakan alat transportasi mereka.
  • Event yang menampilkan atraksi utama pembakaran replika kapal tongkang ini juga dipercaya masyarakat Tionghoa memberikan arah rejeki di tahun berjalan sesuai arah jatuhnya tiang tongkang yang terbakar, antara laut atau daratan.
  • Dengan adanya penyelenggaraan Event Wisata Nasional Festival Bakar Tongkang ini diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di Indonesia khususnya Kabupaten Rokan Hilir sehingga akan terjadi lonjakan peningkatan perekonomian bagi masyarakat.

Kegiatan dihadiri oleh :

  1. Bupati Rokan Hilir;
  2. Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga – Kementerian Pemuda dan Olahraga;
  3. Sekda Kabupaten Rokan Hilir;
  4. Direktur Event Nasional dan Internasional;
  5. Kepala Dinas Pariwosata Prov Riau;
  6. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hilir;
  7. Forkopimda Kabupaten Rokan Hilir;

Rangkaian Kegiatan

🔴 Hari pertama : 20 Juni 2024

  • Ritual Chia Thi Kong (Pertanda Sudah dimulainya Sembahyang Dewa) yang bertempat di Kelenteng Ink Hock King-Bagansiapiapi. Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk pertanda sudah dimulainya ritual bakar tongkang. Acara ini dimulai pada Dini hari sampai sore (selama 1 hari)
  • Pentas Seni GEMERLAP BAGAN yang bertempat di Jl. Merdeka-Bagansiapiapi. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menarik pengunjung/wisata yang berkunjung untuk menyakasikan Festival Bakar Tongkang. Acara ini berlangung selama 3 hari.

🔴 Hari kedua : 21 Juni 2024

  • Kirab Chia Thi Kong (Prosesi Arak-arakan Replika Tongkang) yang bertempat di Kelenteng Ink Hock King-Bagansiapiapi. 1 hari sebelum pembakaran replika tongkang, dilaksanakan kirab/arak-arakan Tongkang. Acara ini dilakukan semacam pawai keliling kota sambil membawa / memikul Replika Tongkang
  • Penyambutan Tamu & Temu Ramah Dengan Para Undangan yang bertempat di kediaman Bupati Rokan Hilir
  • Opening Fest. Bakar Tongkang/ Malam Kesenian. Acara ini merupakan malam Launching Event Festival Bakar Tongkang, acara ini dilaksanakan di Gedung IP PLAZA Bagansiapiapi

🔴 Hari ketiga : 22 Juni 2024

  • Persiapan bakar tongkang di Kelenteng Ink Hock King dimulai pada pukul 08.00 WIB.
  • Seremonial pelepasan kirab dimulai dari Klenteng Ink Hock King, dilanjutkan arak-arakan replika tongkang menuju lokasi pembakaran tongkang diiringi oleh perwakilan anggota kelenteng dan mayarakat Tionghoa. Arak-arakan ini disambut meriah seluruh masyarakat Bagan Siapiapi yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui.
  • Sambutan Bupati Rokan Hilir, yang menyampaikan bahwa kini event Bakar Tongkang tidak lagi menjadi milik masyarakat Tionghoa di Bagan Siapi-api saja. Namun saat ini Bakar Tongkang merupakan simbol dan pesta budaya lokal, Bakar Tongkang telah masuk di kalender nasional sebagai salah satu wisata yang terdapat di provinsi Riau. Event ini merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan ritual ini setiap tahunnya membuat Kota Bagan Siapi-Api dipenuhi lautan manusia.
  • Ritual Pembakaran Replika Tongkang. Tamu undangan VIP naik ke atas tongkang terlebih dulu untuk menyapa masyarakat. Setelah turun dari kapal, prosesi pembakaran tongkang bersama masyarakat dimulai. Sesi yang paling ditunggu masyarakat adalah saat jatuhnya tiang tongkang yang dipercaya akan memberi arah datang rejeki, dan tahun ini tiang tongkang jatuh ke mengarah ke darat.
  • Pentas Seni GEMERLAP BAGAN Sekaligus Penutupan Festival Bakar Tongkang 2024 yang bertempat di Jalan Merdeka Bagansiapiapi. kegiatan ini dilaksanakan setelah selesai serangkaian acara maka masyarakat kembali berkumpul untuk menyaksikan acara hiburan rakyat sekaligus penutupan event.

🟣 Kesimpulan dan Evaluasi Kegiatan

Penyelenggaraan event Festival Bakar Tongkang telah terselenggara pada tanggal 20 – 22 Juni 2024 di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Event ini terselenggara dengan lancar dan sukses. Hal ini terlihat dari antusiasme ribuan pengunjung khususnya masyarakat Tionghoa yang hadir baik domestik maupun mancanegara Dalam pelaksanaannya, tujuan utama kegiatan diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di Indonesia khususnya Kabupaten Rokan Hilir sehingga akan terjadi lonjakan peningkatan perekonomian bagi masyarakat. Namun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, di antaranya:

  1. Dimensi Ide dan Konsep
    • Event Bakar Tongkang yang mengangkat adat tradisi kearifan lokal khususnya kebudayaan Tionghoa dengan ritual adat dan dekorasi khasnya warna warni dengan nuansa warna merah dan emas menjadikannya unik dan khas. 
    • Venue acara dipusatkan di Kelenteng Ink Hock King dan IP Plaza yang jaraknya berdekatan. Untuk lokasi Festival Kreatif yg berlokasi di Jalan Perwira, jaraknya cukup dekat dengan venue utama, sehingga memudahkan pengunjung untuk menyaksikan acara dan mengunjungi stand produk-produk kreatif.
    • Perlu adanya side event pada kegiatan dimaksud agar lenght of stay wisatawan dapat bertambah.
    • Masih perlunya penguatan storynomic mengenai ritual bakar tongkang yang dapat dikaitkan dengan potensi wisata lainnya di Bagan Siapi-Api seperti wisata sejarah dan wisata kuliner khas Tionghoa diharapkan akan dapat menambah keunikan dan kekhasan dari Kabupaten Rokan Hilir.
  2. Dimensi Pemasaran dan Komunikasi
    • Promosi di Pre-Event, On-Event dan Post-Event perlu dioptimalkan kembali. promosi Pre-Event masih cukup minim, Akan lebih baik jika promosi secara masif sudah dilakukan mulai H-1 bulan untuk menarik wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara.
    • Perlu dilaksanakan promosi event ke negara-negara di Asia yang memiliki hubungan sejarah dengan Festival Bakar Tongkang.  
  3. Dimensi Manajemen Kegiatan
    • perlu adanya kolaborasi dengan layanan penyedia provider seluler dikarenakan signal melemah pada saat penyelenggaraan kegiatan
    • Koordinasi dengan panitia serta stakeholder terkait perlu ditingkatkan agar optimalnya terselenggara kegiatan.
  4. Dimensi Manajemen Keuangan
    • Untuk dukungan dari pemda ataupun pemerintah pusat lebih baik ke side event dikarenakan untuk acara ini merupakan ritual tahunan yang sudah pasti akan terlaksana dan adanya sponsorship dari pengusaha lokal
  5. Dimensi Manajemen Resiko
    • Belum adanya crowd management/Manajemen Kerumunan yang mengakibatkan penumpukan orang pada titik tertentu.
  6. Dimensi Dampak Ekonomi
    • Keterlibatan UMKM kuliner khas Rokan Hilir masih cukup minim. Pada penyelenggaraan event selanjutnya, perlu dilaksanakan kurasi UMKM yang lebih optimal sehingga UMKM khas Riau pada umumnya dapat berpartisipasi secara aktif dalam event ini.
    • Kunjugan wisatawan yang melonjak pada saat event ini berlangsung belum didukung dengan ketersediaan akomodasi yang memadai.
  7. Dimensi Dampak Sosial Budaya
    • Peningkatan bakat masyarakat terkait seni budaya lokal dan etnis Tionghoa telah dapat dilaksanakan dengan optimal melalui penampilan seni budaya dari masing-masing kota/kabupaten/Etnis di Provinsi Riau.
  8. Dimensi Dampak Lingkungan
    • Ketersediaan tempat sampah yang minim yang berakibat pada menumpuknya sampah pada saat event berlangsung maupun selesai kegiatan.
Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan