BISA Fest Bogor

Pelaksanaan 2 (dua) kegiatan BISA Fest Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 8 – 9 Maret 2024, bersama Bapak Fahmy Alaydroes, Anggota Komisi X DPR RI. Kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :

  1. BISA Fest: Ragam Cipta Kuliner Khas dilaksananakan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 8 Maret 2024
  2. BISA Fest: Kreasi Kerajinan Tas Ciampea dilaksananakan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 9 Maret 2024.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama kemitraan antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.

 

🟡 BISA Fest: Ragam Cipta Kuliner Khas

Diselenggarakan di Ole Suites & Cottage, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 8 Maret 2024.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Bapak Fahmy Alaydroes, Anggota Komisi X DPR RI;
  2. Bapak Dharmawan Yogaswara, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pemasaran Kabupaten Bogor;
  3. Ibu Rosalin Petrina Kristianti, Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah;
  4. Bapak Andre Rudiyanto Wiguna, Anggota Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Bisnis Komite Ekonomi Kreatif Kab. Bogor/Pelaku Usaha Kuliner, selaku Narasumber;
  5. 65 orang peserta BISA Fest yang terdiri dari pelaku UMKM dan parekraf.

 

Rangkaian kegiatan:

  • Registrasi Peserta dilanjutkan pembukaan acara oleh Host
  • Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa
  • Penampilan pembuka tari Putra Nelayan oleh Sanggar Seni Gentra Montekar

Tari ini menggambarkan sekelompok nelayan yang sedang melakukan aktivitas melaut, sebagai bentuk kearifan lokal di pesisir laut Pasundan. Meskipun pekerjaannya sangat berisiko, mereka selalu bersyukur atas hasil yang didapatkan.

  • Sambutan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Bapak Dharmawan Yogaswara:
    • Apresiasi kepada Kemenparekraf yang telah berkolaborasi dengan Komisi X DPR dalam mendorong sektor parekraf melalui program BISA Fest.
    • Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya mensinergikan program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui potensi yang ada, termasuk subsektor kuliner yang selalu diminati masyarakat.
    • Salah satu program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mempromosikan potensi daerah adalah pengembangan aplikasi EKABO yang memungkinkan pengguna mengakses informasi destinasi wisata, termasuk wisata kuliner yang ada di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bogor. Ke depannya, diharapkan para pelaku industri kreatif, termasuk kuliner, dapat mendaftarkan usahanya pada aplikasi tersebut sebagai upaya promosi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Ibu Rosalin Petrina Kristianti:
    • Kemenparekraf berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI dalam peningkatan kualitas ekosistem parekraf melalui program BISA Fest yang dikemas dalam bentuk mini event/mini festival.
    • Penyelenggaraan event merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan dalam mempromosikan potensi daerah, salah satunya produk lokal, termasuk kuliner. Kuliner merupakan salah satu subsektor penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif di Indonesia dan potensi yang besar dalam menyerap tenaga kerja.
    • Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku parekraf, khususnya subsektor kuliner di Kabupaten Bogor dapat terus berinovasi dalam memajukan sektor parekraf Kabupaten Bogor sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
  • Sambutan dan pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Fahmy Alaydroes:
    • Kabupaten Bogor memiliki potensi ragam kuliner yang luar biasa. Potensi ini perlu terus dikembangkan dan dipromosikan.
    • Pelaku usaha kuliner harus dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam mengembangkan usahanya. Bulan Ramadan dan Hari Raya dapat menjadi momen yang tepat dalam mengembangkan usaha kuliner, di mana industri makanan dan minuman ini paling digemari oleh masyarakat, khususnya untuk berbuka puasa dan merayakan Idul Fitri.
    • Kuliner menjadi potensi yang luar biasa memberikan dampak positif bagi masyarakat apabila memenuhi beberapa unsur yang perlu diperhatikan, antara lain cita rasa yang lezat, tampilan sajian dan kemasan yang menarik, mudah diakses atau didapatkan, serta hospitality/pelayanan yang prima kepada para konsumen. Dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut, kuliner khas yang ada di Kabupaten Bogor tentunya akan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan makanan-makanan yang sudah memiliki brand terkenal.
  • Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dan Narasumber.
  • Peninjauan stan produk yang dipresentasikan oleh 7 (tujuh) UMKM kuliner lokal di Kabupaten Bogor, antara lain:
    1. Cimandala Makmur Sejahtera, olahan keripik dari ikan dan udang;
    2. Keripik si Abah, keripik dari singkong yang beraneka rasa;
    3. Tahu Bakso Talas, tahu bakso sapi dikombinasikan dengan tepung talas yang bebas gluten;
    4. Dapur Junnete, aneka bumbu sambal dapur dari cabai segar pilihan;
    5. SuaPisang, beragam camilan berbahan baku pisang;
    6. Kukimo, berupa produk kukis dan kue kering;
    7. Barliansyah, aneka makanan ringan.
  • Penyerahan piagam penghargaan kepada pelaku kuliner pengisi acara.
  • Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Andre Rudiyanto Wiguna, dengan judul “Pitch Your Deck”:
    • Pitch deck termasuk dalam instrumen pemasaran langsung yang merupakan “presentasi penjualan” untuk memperkenalkan ide bisnis dan produk. Keterampilan penting yang harus dimiliki dalam pitch deck antara lain komunikasi, kemampuan riset, pemecahan masalah, kreativitas, dan public speaking. Dalam pitch deck, perlu dilakukan analisis audiens karena akan berpengaruh pada durasi dan informasi yang perlu disampaikan dalam presentasi.
    • Tampilan presentasi dalam pitch deck sangat penting, meliputi penggunaan warna sesuai branding, pemilin jenis dan ukuran font, serta tampilan grafis yang jelas dan sesuai konten.
    • Keterampilan dalam pitch deck sangat penting dalam menunjang pemasaran produk, khususnya melalui digital marketing, termasuk produk kuliner. Keterampilan ini dapat dimiliki melalui latihan yang kontinyu dan konsisten serta uji kesesuaian dan evaluasi.
  • Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

 

🟡 BISA Fest: Kreasi Kerajinan Tas Ciampea

Diselenggarakan di Lorin Sentul Hotel, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 9 Maret 2024.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Bapak Fahmy Alaydroes, Anggota Komisi X DPR RI;
  2. Ibu Rosalin Petrina Kristianti, Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah;
  3. Bapak Robby Firliandoko, Wakil Direktur Pelaksana Harian Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Bogor, selaku Narasumber;
  4. 65 orang peserta BISA Fest yang terdiri dari pelaku UMKM dan parekraf.

 

Rangkaian kegiatan:

  • Registrasi Peserta dilanjutkan pembukaan acara oleh Host
  • Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa
  • Penampilan pembuka Orkes Gambus oleh Kampung Seni Yudha Asri yang membawakan 2 buah lagu.
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Ibu Rosalin Petrina Kristianti:
    • Kerajinan tas, yang termasuk dalam ekonomi kreatif subsektor kriya merupakan salah satu penyumbang PDB ekonomi kreatif yang perlu terus didorong pengembangan dan promosinya, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Beli Kreatif Lokal.
    • Untuk mendorong promosinya, perlu pemanfaatan teknologi digital, serta memperhatikan aspek inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam upaya peningkatan penjualan produk kreatif lokal dan UMKM.
  • Sambutan dan pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Fahmy Alaydroes:
    • Untuk memajukan produk UMKM dalam negeri, sangat penting untuk memperhatikan kualitas produk. Hal ini dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan kapasitas para pelaku usaha untuk dapat mengembangkan maupun mempromosikan produknya secara efektif.
    • Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menjaga kualitas produk kerajinan, antara lain konstruksi produk yang kokoh, kenyamanan bagi penggunanya, desain dan detail tampilan, serta reputasi jenama, yang tentunya dapat mempengaruhi pilihan konsumen.
    • Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku usaha kerajinan mendapatkan wawasan dan ilmu baru dalam memasarkan produknya, serta produk yang ditampilkan juga memiliki kesempatan lebih luas untuk diperkenalkan.
  • Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber.
  • Peninjauan kerajinan tas Ciampea yang dipresentasikan oleh 5 (lima) UMKM pengrajin tas, antara lain:
    1. Diba Group
    2. Anugrah Tas
    3. Yogie Collection
    4. Loppy Bags
    5. Odex Collection
  • Penyerahan piagam penghargaan kepada para tenan pengrajin tas Ciampea.
  • Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Robby Firliandoko, dengan judul “Copy Writing di Dunia Maya”:
    • Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi produk sudah menjadi kebutuhan yang manfaatnya akan lebih efektif apabila ditunjang dengan kecakapan copy writing.
    • Copy writing merupakan teknis pemasaran untuk membujuk calon konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam copy writing antara lain keunggulan produk, target pasar, serta nilai tambah yang dimiliki produk, seperti produk ramah lingkungan atau kearifan lokal.
    • Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan copy writing terhadap target pasar antara lain Attention (kalimat pembuka yang menarik perhatian target), Interest (menarik dengan dukungan fakta dan data), Desire (menyampaikan manfaat, keunggulan, bonus yang dimiliki produk), dan Action (kalimat ajakan pembelian dan penawaran khusus yang menguntungkan calon konsumen).
    • Peserta dapat mulai mencoba menyusun copy writing menggunakan alat bantu, antara lain copy.ai, Jasper, QuillBot, wordtune, dan Writesonic.
  • Kegiatan ditutup dengan kuis dan pembagian hadiah oleh Narasumber.

 

Kesimpulan:

  1. Kegiatan BISA Fest memberikan masukan, inspirasi, dan motivasi kepada para peserta untuk memperluas wawasan dalam memasarkan produknya, khususnya melalui media digital maupun pada penyelenggaraan event di daerah.
  2. Kegiatan ini mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya pada subsektor kuliner dan kriya, untuk dapat dilakukan pemasaran digital yang efektif.
  3. Kegiatan ini memberikan peluang jejaring dan pengenalan produk tenan serta peluang menghasilkan transaksi ekonomi.
  4. Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan materi dan masukan yang disampaikan oleh narasumber, menjaga optimisme dan semangat dalam mengembangkan dan memasarkan produknya, sehingga diharapkan dapat berdampak positif pada perekonomian.

 

Kegiatan BISA Fest: Ragam Cipta Kuliner Khas dan BISA Fest: Kreasi Kerajinan Tas Ciampea di Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah terlaksana dengan baik dan lancar.

Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan