Borobudur Heritage Dinner, The Dharmawangsa

Borobudur Heritage Dinner yang dilaksanakan di The Dharmawangsa, Jakarta, pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2022, pukul 19.00 s.d. 21.30 WIB.

1. Borobudur Heritage Dinner adalah perjamuan makan malam dengan sajian yang terinspirasi dari bahan pangan pada relief Candi Borobudur.

2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungan dalam rangka mempromosikan pola perjalanan wisata gastronomi: Borobudur bertema Borobudur Trail of Gastronomy: Relief to Table, sebagai salah satu travel pattern yang disiapkan untuk memperkaya perjalanan wisatawan, dalam hal ini khususnya wisatwan yang mengunjungi Kawasan Candi Borobudur. Jalur tersebut dirancang ke dalam 7 subtema berdasarkan 10 jenis bahan pangan pilihan serta beberapa peralatan memasak yang berasal dari interpretasi relief Candi Borobudur.

3. Pada tanggal 19 Agustus 2022, makan malam dihadiri oleh:
a. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
b. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
c. Duta Besar Jepang untuk Indonesia beserta istri
d. Duta Besar Singapura untuk Indonesia beserta istri
e. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf
f. Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek
g. Bpk Hariadi Jasim, Board Member of The Dharmawangsa
h. Bpk Adiel Jasim, Board Member of the Dharmawangsa
i. Deputy Editor in Chief, Kompas
j. Direktur Wisata Minat Khusus, Kemenparekraf
k. Kepala Badan Konservasi Borobudur
l. Direktur Erasmus Huis
m. Bpk Ade Alawi, Dewan Redaksi Media Group
n. Bpk Allistair Speirs, Now! Jakarta
o. Bpk Ramesh Jackson, Vice President, Indonesia Marriott International
p. Bpk Ricarda Schneider, Director of Operations, Indonesia Marriott International
q. Bpk Cyrill Noerhadi, Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi / Presiden Komisaris Javara Indonesia
r. Bpk Bara Raoul Pattiradjawane, Flavour and Food Developing Chef
s. Ade Putri Paramadita, Food Storyteller
t. Bpk Arto Soebiantoro, GambaranBrand
u. Direktur Pemasaran The Dharmawangsa

4. Acara diawali dengan welcoming cocktail yang menyajikan minuman berbahan dasar nira lontar, asam jawa, dan pala, serta kudapan berupa keripik jetkolet, bertempat di Majapahit Lounge. Selanjutnya, dengan diiringi prosesi Laku Lampa, para undangan menuju ke ruang makan malam di Presidential Suite.

5. Makan makan malam didahului oleh perkenalan dan sambutan dari host yang terdiri dari perwakilan The Dharmawangsa Jakarta, Ibu Helianti Hilman (Javara Indonesia) dan Bapak Sugi Lanus (filolog). Adapun hidangan yang disajikan diracik oleh Executive Sous Chef The Dharmawangsa, Chef Ignatius Julio.

6. Sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyampaikan mengenai:
a. Kebudayaan memiliki kekuatan untuk menghubungkan masyarakat dengan masa lalu, memberikan inspirasi untuk masa kini, serta ide untuk masa depan.
b. Kebudayaan merupakan driving force menuju masa depan yang berkelanjutan.
c. Masyarakat Indonesia harus terus melanjutkan kearifan lokal gotong royong untuk terus melestarikan warisan budaya Candi Borobudur.

7. Sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan mengenai:
a. Makanan memiliki keterkaitan yang erat dengan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya sebagai salah satu pendukung GDP terbesar di sektor ekonomi kreatif. Makanan juga merupakan alat promosi pariwisata Indonesia ke seluruh dunia, dalam hal ini terkait dengan salah satu pilar Indonesia Spice Up the World (ISUTW) yaitu menjadikan Indonesia sebagai destinasi gastronomi. Di tengah krisis yang terjadi karena pandemi, Kemenparekraf memandang gastronomi sebagai salah satu opportunity yang dapat diambil sebagai solusi.
b. Saat ini Kemenparekraf telah mengembangkan pola perjalanan wisata gastronomi bertajuk Discovering Indonesian Gastronomy, yang sarat dengan experience, education, and entertainment melalui teknik storytelling.
c. Dua travel pattern yang telah dikembangkan adalah Borobudur Trail of Gastronomy yang memiliki tema Relief to Table; dan Ubud yang memiliki tema Journey to A Healthy Life.

8. Makanan pembuka dengan bahan dasar mangga, teratai, jawawut, dan aren disajikan dengan narasi mengenai budaya pangan di Borobudur, khususnya mengenai food ecosystem (halaman, sawah, perkebunan, danau, hutan); serta klasifikasi dari tanaman pangan di Jawa (Pala Pendem, Pala Kesimpar, Pala Wija, Pala Gumantung, Pala Kitri). Selanjutnya, hidangan sup berbahan dasar kelapa, ikan beong, singkong, dan lontar disajikan dengan narasi mengenai profesi penduduk Borobudur serta kisah tentang tanaman dari 4 ekosistem yaitu kelapa, aren, sagu, dan lontar.

9. Hidangan utama dengan bahan dasar berupa burung dara, pala, dan beras disajikan dengan narasi mengenai peradaban manusia saat pembangunan Candi Borobudur, khususnya mengenai kondisi sosiopolitik, bahan pangan, susastra, perayaan, serta komoditas dan pertanian di Borobudur.

10. Hidangan penutup dengan bahan dasar buah nangka, manggis, pisang, kelapa, serta tebu disajikan dengan narasi mengenai makna simbolis buah-buahan serta tebu di Borobudur. Selanjutnya, kopi rempah Menoreh, tisane herbal dan rempah Borobudur, serta kudapan dodol krasikan disajikan dengan narasi mengenai dodol dan jenis-jenis gula.

Kesimpulan dan Rekomendasi:
1. Borobudur Heritage Dinner memberikan gambaran mengenai kekayaan pangan dan budaya Borobudur yang dapat dieksplorasi baik terkait isu keberlanjutan dan pangan global.
2. Kegiatan perjamuan seperti ini dapat menjadi contoh untuk diaplikasikan di destinasi aslinya dengan melibatkan sumber daya setempat, yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan dan pengembangan usaha masyarakat setempat.
3. Dalam mendukung program ISUTW Kementerian Pariwisata akan terus mengembangkan produk wisata gastronomi berbasis budaya menuju Indonesia sebagai destinasi gastronomi sesuai framework pilar keempat ISUTW dengan mengusung tema besar Discovering Indonesian Gastronomy. Setelah Borobudur, Kemenparekraf sedang memfinalisasi wisata gastronomi Ubud, Bali, serta akan menjajaki potensi destinasi lainnya sebagai destinasi gastronomi.

Author: Irwandi Tama

Tinggalkan Balasan