Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pengembangan Pola Perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC)

Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pengembangan Pola Perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC) tanggal 24 Agustus 2022 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan adalah sebagai berikut:

1️⃣ Tujuan pelaksanaan rapat ini adalah untuk membahas:
– Persiapan sosialisasi BToC kepada VITO dan wisatawan
– Pembahasan rencana pendampingan lebih lanjut terkait pengembangan BToC

2️⃣ Acara ini dihadiri oleh:
1. Bpk Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf
2. Bpk. Gunawan Andi, Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Magelang
3. Bpk. Subiyanto, Camat Borobudur
4. Tim Operator dan Tim Pengelola BToC

3️⃣ Rangkaian kegiatan ini antara lain:
🔸️ Arahan dan Pembukaan dari Bpk Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus, dengan poin-poin berikut:
– Informasi terkait BToC telah terpublikasi dan mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk VITO. Dalam hal ini, pihak VITO mengharapkan sosialisasi lebih lanjut, termasuk kesiapan operator lokal.
– Akan diimplementasikan mekanisme pengadaan fisik dan non fisik dari Kemenparekraf untuk mendukung kesiapan operasional 9 sub-tema BToC pada bulan September – November.

🔸️ Sambutan dari Bpk. Gunawan Andi, Kepala Bidang Destinasi Disparpora Kab. Magelang menyampaikan bahwa pada pertengahan September, akan ada G20 Ministerial Meeting di bidang Kebudayaan yang akan melakukan kunjungan di wilayah Borobudur. Konten terkait BToC dapat disampaikan melalui agenda tersebut.

🔸️ Sambutan dari Bpk. Subiyanto, Camat Borobudur dengan poin sebagai berikut:
– Telah dilakukan pembenahan berbagai penahan di kawasan Borobudur untuk dapat menunjang pemberdayaan masyarakat lokal.
– Pihak kacamatan bersedia untuk memfasilitasi ruangan kantor untuk tim operator dan pengelola BToC.

🔸️ Tim operator BToC dengan poin-poin sebagai berikut:
– Tim operator telah melakukan beberapa kali pertemuan untuk menentukan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam hal promosi BToC, seperti: pembuatan website dan media sosial, serta hal-hal lain seperti: pembentukan badan hukum usaha, kantor fisik, serta evaluasi kesiapan operasional dalam menjalankan pola perjalanan ini, dsb.
– Saat ini, sudah ada 5 jalur yang sudah siap untuk dijual kepada wisatawan, yaitu Waluku, Skilled Hands, Body and Soul, Journey of the Stone, dan Eternal Love Story: Sudhana Manohara

🔸️ Tim pengelola menyampaikan beberapa hal yang diperlukan untuk menunjang aktivitas wisata
– Waluku: 90% sudah bisa berjalan dan sudah banyak wisatawan yang membeli paket ini. Kebutuhan: pelatihan mengembangkan pengemasan paket untuk high-end customer, pengemasan kudapan yang higienis, atribut kirab budaya, toilet, gazebo-gazebo di pinggiran sawah, papan storytelling, kostum, untuk disewakan wisatawan.
– Body and Soul. Kebutuhan: menetapkan instruktur yoga lokal, kostum pekerja dan wisatawan, atribut penunjang wellness activity
– Skilled Hands. Kebutuhan: penyiapan workshop untuk aktivitas wisata dan galeri untuk showcase dan menjual produk jadi
– Journey of The Stone. Kebutuhan: gethek, toilet, tempat penyimpanan atribut, safety kit.
– Walking with The Stars. Kebutuhan SDM tidak menguasai astronomi, perlengkapan tenda untuk camping, toilet, kostum pemandu.
– Jataka. Kebutuhan: belum ada perlengkapan penceritaan (wayang, pakaian), pelatihan dongeng dan dalang, pembuatan buku storytelling dalam versi braille.

4️⃣ Tindak Lanjut Kegiatan
🔸️ Sosialisasi BToC:
– Tim operator BToC akan berpartisipasi dalam agenda sosialisasi jalur wisata kepada VITO dengan memberikan penjelasan yang lebih komprehensif pada 5 jalur wisata yang siap dijual.
– Kemenparekraf telah memiliki konten-konten berupa foto di 9 jalur wisata yang dapat diserahterimakan kepada tim operator agar dapat digunakan sebagai media promosi.

🔸️ Pendampingan pengembangan BToC:
– Kemenparekraf telah menyiapkan list kebutuhan fisik dan non fisik penunjang aktivitas di 9 sub tema BToC yang akan ditindaklanjuti sesuai juknis.
– Tim operator dan pengelola akan melakukan pemetaan kebutuhan yang perlu ditindaklanjuti melalui masyarakat, ataupun pemerintah daerah.
– Akan dilaksanakan pertemuan rutin bulanan yang difasilitasi pihak kecamatan sebagai forum mengevaluasi pengembangan BToC antara perangkat desa serta tim operator dan pengelola BToC untuk membicara isu-isu yang harus diselesaikan.

Author: Irwandi Tama

Tinggalkan Balasan