Lampung Krakatau Festival 2021

Lampung Krakatau Festival 2021 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dengan mengangkat tema “Wisdom to Victory” (Bijaksana untuk Berjaya). Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan ke-30 tahun, setelah tahun 2020 tidak dilaksanakan dan pada tahun ini memadukan pelaksanaan online dan offline. Lampung Krakatau Festival 2021 diselenggarakan sebagai pengingat meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan dimaksudkan sebagai sarana promosi pariwisata, seni budaya, dan pelestarian alam di Provinsi Lampung. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi khalayak luas mengenai Gunung Krakatau ditinjau dari berbagai perspektif serta mendorong Kawasan Gunung Krakatau diusulkan menjadi kawasan UNESCO Global Geopark (UGG). Konten kegiatan pada Lampung Krakatau Festival 2021 meliputi Webinar: “Krakatau Geopark sebagai Warisan Alam dan Budaya” dan Malam Pesona Kemilau Krakatau yang berisi penayangan video potensi wisata di Provinsi Lampung, pertunjukan musik tradisi dan tari dari berbagai kabupaten, serta pergelaran fesyen.

Acara Lampung Krakatau Festival 2021 dihadiri oleh:

  • Wakil Gubernur Lampung, Ibu Hj. Chusnunia Chalim, M.Si., M.Kn., Ph.D.;
  • Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Bapak Ir. Fahrizal Darminto, M.A.;
  • Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi Lampung, Bapak Dr. Edarwan, S.E., M.Si.;
  • Subkoordinator Event Wilayah IA, Kemenparekraf, Bapak Joko Suharbowo, S.Sn.;
  • Penggiat Pariwisata, Ibu Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc.;
  • Pakar Geologi, Institut Teknologi Sumatera, Bapak Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T.;
  • Budayawan Lampung, Bapak Ir. Anshori Djausal, M.T.;
  • Peneliti Budaya Lampung, Monash University Australia, Ibu Prof. Margaret J. Kartomi;
  • Produser Film Nasional, Ibu Lela Tresna, S.Sos.;
  • Para Bupati se-Provinsi Lampung;
  • Para Kepala Dinas Pariwisata se-Provinsi Lampung;
  • Para Kepala OPD dan Forkopimda Provinsi Lampung;
  • Para Pelajar, Tokoh Adat, dan Pelaku Seni Budaya dan Parekraf Provinsi Lampung.

Rangkaian kegiatan Lampung Krakatau Festival 2021 antara lain:

  • Webinar: “Krakatau Geopark sebagai Warisan Alam dan Budaya” (09.00 – 12.00 WIB) dengan rangkaian acara sebagai berikut:
  • Acara dimulai pada dengan menyanyikan bersama Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.
  • Sambutan oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi Lampung, Bapak Dr. Edarwan, S.E., M.Si. dengan poin-poin sebagai berikut:
    • Lampung Krakatau Festival telah memasuki tahun ke-30 meskipun pada tahun 2020 tertunda akibat pandemi Covid-19. Namun, dengan dukungan Kemenparekraf, kegiatan ini dapat berjalan kembali meskipun secara hybrid dan dilakukan pembatasan pengunjung.
    • Pengembangan Kawasan Gunung Krakatau menjadi salah satu upaya revitalisasi sektor pariwisata yang terintegrasi di Provinsi Lampung di mana telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat, seperti Kemenparekraf, KemenPUPR, dan KemenBUMN, serta Bank Himbara.
    • Diharapkan kegiatan webinar ini dapat menjadi cikal bakal menjadikan Kawasan Gunung Krakatau sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) yang tidak hanya mengangkat aspek wisata saja, melainkan aspek budaya, pengetahuan dan ekonomi.
  • Sesi Diskusi Panel yang dipandu oleh Ibu Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc. sebagai moderator dengan pemaparan empat orang narasumber, yaitu Bapak Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T., Ibu Prof. Margaret J. Kartomi, Bapak Ir. Anshori Djausal, M.T., dan Ibu Lela Tresna, S.Sos. Adapun ringkasan pembahasan sebagai berikut:
    • Membicarakan Gunung Krakatau merupakan bincangan mengenai masa lalu, masa kini, dan masa depan di mana dapat dipandang dari berbagai persepektif sebab kawasan ini adalah warisan geologi, biologi, dan budaya yang harus dijaga dengan baik.
    • Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 menjadi awal peradaban dunia, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia untuk meneliti dan mengunjungi kawasan tersebut, maka masyarakat Indonesia, khususnya Lampung, sudah sepatutnya mempelajarinya, salah satunya melalui webinar ini.
  • Pemaparan Narasumber 1, Bapak Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T.
    • Krakatau/Krakatoa adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif yang berada di antara Pulau Jawa dan Sumatera (Selat Sunda), Provinsi Lampung. Gunung api ini mampu memberikan pengaruh dan dampak global.
    • Aktivitas Krakatau mulai terasa pada bulan Mei 1883. Letusan diikuti dengan dentuman keras bertubi-tubi, hujan abu pekat, dan gelombang tsunami setinggi 30 m. Setidaknya 36.000 jiwa tewas dalam kejadian ini, meliputi selatan Sumatera dan barat Jawa.
    • Dalam menyikapi Krakatau untuk masa yang akan datang dapat dilakukan dengan bersinergi dalam melestarikan Krakatau sebagai ruang belajar dalam menemukan makna kearifan dan keselarasan dengan alam serta membangun peradaban yang kokoh dan utuh.
    • Hal tersebut dalam rangka mengukuhkan Krakatau sebagai warisan bumi sekaligus energi baru yang mengawal keberlangsungan alam serta pembangunan berkelanjutan.
  • Pemaparan Narasumber 2, Ibu Prof. Margaret J. Kartomi
    • Selama 36 tahun, yaitu sejak tahun 1980 – 2016, Ibu Prof. Margaret J. Kartomi mendedikasikan hidupnya mempelajari dan meneliti seni dan budaya masyarakat Lampung yang sangat unik. Pengalaman dan eksplorasi tersebut dituang ke dalam karya-karya ilmiah dan buku-buku yang ditulis olehnya.
    • Saat ini Ibu Prof. Margaret J. Kartomi tetap aktif mengajarkan seni dan budaya Lampung kepada para mahasiswa di Monash University Australia.
    • Dalam waktu dekat, akan diselenggarakan The International Conference and Cultural Event of Lampung Indonesia pada 14–16 Desember 2021 oleh Monash University Australia yang akan mengeksplorasi seni dan budaya Lampung. Sedikitnya terdapat 35 karya ilmiah yang akan membahas aspek seni, budaya, sejarah, sosial, dan ekonomi masyarakat di Lampung.
  • Pemaparan Narasumber 3, Bapak Ir. Anshori Djausal, M.T.
    • Letusan Krakatau pada tahun 535 menjadi yang terbesar dan menyebabkan terbentuknya Selat Sunda, dan diduga menjadi penyebab punahnya kebudayaan Pasemah (Lampung), Salakanegara (Banten), Beikhtano (Myanmar), peradaban pantai barat Malaya (Malaysia), dan peradabatan Oc Eo (Kamboja).
    • Dampak letusan Krakatau menjadi inspirasi bagi karya-karya seni, sastra, maupun perfilman yang memberikan makna mendalam bagi para penikmatnya, bagi masyarakat dunia maupun nasional.
    • Selain itu, Krakatau menjadi inspirasi bagi Pemerintah Provinsi Lampung untuk menjadikannya sebagai ikon dan branding pariwisata “Visit New Krakatau” setelah letusan pada tahun 2018. Pengelolaan Kawasan Gunung Krakatau menjadi perhatian bagi pemerintah daerah hingga saat ini.
    • Dalam menghadapi bencana alam seperti letusan Gunung Krakatau yang akan datang, maka perlu dibangun pusat ilmu pengetahuan, mitigasi bencana, serta kegiatan wisata pendidikan dan penyelenggaraan event/ festival yang mengangkat tema Krakatau.
  • Pemaparan Narasumber 4, Ibu Lela Tresna, S.Sos
    • Dalam mempromosikan Gunung Krakatau sebagai warisan budaya, Ibu Lela Tresna melibatkan aktor dan aktris nasional melalui produksi video promosi untuk dapat menarik minat para anak muda Indonesia dalam mencintai kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya Lampung, serta untuk mendapat perhatian pemerintah daerah maupun pusat.
    • Namun tidak cukup hanya promosi, masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam pengembangan Kawasan Gunung Krakatau sebagai destinasi wisata, seperti aksesibilitas untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan tanpa menghilangkan esensinya sebagai Kawasan Geopark.

Malam Pesona Kemilau Krakatau (19.30 – 21.30) dengan rangkaian acara sebagai berikut:

  • Kegiatan diawali dengan pelaksanaan test swab antigen bagi para tamu undangan dilanjutkan agenda makan malam pada pukul 18.30 – 19.30.
  • Acara selanjutnya adalah tari penyambutan tamu “Bedana Kipas” yang diiringi dengan instrumen musik oleh D’Cetik Community.
  • Para hadirin menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan mengikuti pembacaan doa.

Laporan pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi Lampung, Bapak Dr. Edarwan, S.E., M.Si. dengan poin-poin sebagai berikut:

  • Lampung Krakatau Festival 2021 diselenggarakan dalam rangka mempromosikan Lampung dengan mengangkat alam, seni budaya, serta pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan harapan dapat memulihkan roda perekonomian daerah serta mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke Lampung.
  • Tema “Wisdom to Victory” yang diusung mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan dalam penyelenggaraan kegiatan di masa pandemi, sehingga kegiatan ini digelar dengan konsep hybrid.
  • Rangkaian kegiatan Lampung Krakatau Festival 2021 melibatkan 30 influencer tingkat nasional dari berbagai daerah yang telah melewati proses kurasi, sehingga diharapkan dapat mempromosikan destinasi wisata di Lampung.
  • Telah dilaksanakan Webinar Krakatau Geopark sebagai Warisan Alam dan Budaya dalam rangka mengedukasi masyarakat terhadap Gunung Krakatau dari berbagai perspektif.
    Hal ini menjadi upaya percepatan Kawasan Gunung Krakatau yang akan diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
  • Malam Pesona Kemilau Krakatau menampilkan atraksi seni budaya dan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung. – Semua ini dapat berjalan baik disebabkan adanya dukungan dari Kemenparekraf RI.

Sambutan Menparekraf RI secara virtual (video taping), Bapak Sandiaga S. Uno, dengan poin-poin sebagai berikut:

  • Apresiasi bagi Pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan Lampung Krakatau Festival 2021.
  • Kemenparekraf / Baparekraf menyusun panduan pelaksanaan CHSE dalam rangka penerapan protokol kesehatan dan mendorong penyelenggaraan event di masa pandemi COVID-19 dengan strategi Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi.
  • Diharapkan Lampung Krakatau Festival 2021 dapat membangkitkan kembali serta memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung, sehingga meningkatkan perekonomian daerah serta mampu membuka peluang lapangan pekerjaan.

Sambutan Wakil Gubernur Lampung, Ibu Hj. Chusnunia Chalim, M.Si., M.Kn., Ph.D., dengan poin-poin sebagai berikut:

  • Pandemi tidak meredupkan semangat pemerintah Provinsi Lampung untuk menyelenggarakan kegiatan Lampung Krakatau Festival 2021 dalam membangkitkan sektor pariwisata.
  • Perlunya kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan destinasi wisata di Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang ke Pulau Sumatera.
  • Kunci suksesnya adalah penerapan protokol kesehatan CHSE dan 5M serta pengembangan parekraf secara terintegrasi dan inklusif, baik pemerintah, masyarakat, pelaku industri, maupun UMKM. Selain itu, promosi dan digitalisasi menjadi penting dalam membangun citra positif Provinsi Lampung sebagai destinasi wisata yang aman.
  • Strategi Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi menjadi upaya strategis untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung.

Penampilan Tari “Kenui Bahuta” oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung bekerjasama dengan SMA Negeri 1 Liwa, Kabupaten Lampung Barat.

Penampilan musik theme song“Festival Krakatau” dan “Lampung the Treasure of Sumatera” oleh D’Cetik Community dan acara ditutup dengan pergelaran fesyen yang mengangkat adaptasi wastra lokal kedalam fesyen modern karya desainer asal Lampung yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) chapter Lampung.

Tinggalkan Balasan