Solo Keroncong Festival 2021

Solo Keroncong Festival adalah Event keroncong yang terus konsisten dilaksananakan hingga menjadi event tahunan berskala internasional sampai tahun 2021 ini. Event warisan dari Presiden Ke -7 Republik Indonesia ini telah menjadi barometer festival keroncong di Indonesia karena Kota Surakarta adalah satu satunya kota yang konsisten menggelar festival keroncong setiap tahunnya. Tahun ini, Solo Keroncong Festival 2021 akan lebih mendekatkan dirinya pada generasi millennials selaku penerus musik keroncong dengan memanfaatkan platform digital serta penyanyi yang digemari millenial.

Event Solo Keroncong Festival 2021 dihadiri oleh:

  • Wakil Walikota Surakarta, Bapak Teguh Prakosa;
  • Direktur Jenderal Kebudayaan – Kemendikburistek RI, Bapak Hilmar Farid;
  • Direktur Jenderal Perhubungan Darat – Kemenhub RI, Bapak Budi Setiyadi;
  • Direktur Event Daerah – Kemenparekraf RI, Bapak Reza Fahlevi;
  • Direktur Perfilman, Musik dan Media – Kemendikbudristek RI, Bapak Ahmad Mahendra;
  • Direktur Prasarana Transportasi Jalan – Kemenhub, Bapak Mohamad Wisal Wasal;
  • Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat – Kemenhub, Bapak Imran Rasyid;
  • Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Bapak Agus Santoso;
  • Kepala BPTD X Jawa Tengah dan Yogyakarta, Bapak Eko Agus Santoso.

Rangkaian kegiatan pada event Solo Keroncong Festival 2021 pada hari ke-1, antara lain:

  • Seluruh panitia, pengisi acara, dan penonton wajib swab test dengan keterangan negative covid-19, sudah melakukan vaksinasi, lalu check in dengan scan barcode via apps Peduli Lindungi di bagian registrasi, ukur suhu badan dan membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer, sebelum masuk.
  • Event dimulai pada pukul 19.00 WIB dibuka oleh MC, Adia dan Dwi, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” serta sambutan oleh para pejabat yang hadir di tempat.
  • Pembukaan event diawali dengan penampilan tari pembukaan yang diiringi oleh lagu “Langgam Keroncong Tirtonadi” oleh Dan’s Dance Studio. Lagu tersebut merupakan salah satu karya dari Eyang Gesang yang terkenal, lagu ini menceritakan tentang Terminal Tirtonadi yang berlokasi di Solo.
  • Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikburistek RI (Bapak Hilmar Farid), menyampaikan bahwa event ini merupakan satu peristiwa yang luar biasa, setelah selama satu setengah tahun praktis tidak dapat menyelenggarakan event di tempat terbuka, sekarang diberi kesempatan untuk berkumpul pada event ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Semoga di tahun depan, kegiatan kesenian dapat kembali tumbuh subur, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Pada era ini, kita dapat melihat bahwa bagaimana Musik Keroncong dapat dikembangkan dengan mempertemukannya dengan berbagai macam ekspresi baru dan inovasi yang beragam, guna untuk memajukan Musik keroncong secara umum.
  • Sambutan Wakil Walikota Surakarta (Bapak Teguh Prakosa), menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Surakarta sangat mengapresiasi peristiwa event pada malam hari ini dapat terselenggara dengan baik, berkat dukungan dari banyak pihak. Oleh karena, kehidupan seni budaya Kota Surakarta menjadi tumpuan pembangunan, tidak hanya secara fisik tetapi juga sumber daya manusia, agar ke depan seluruh kreativitas serta inovasi dari para seniman dan budayawan dapat menghasilkan lebih dari apa yang diharapkan bagi seluruh jajaran masyarakat di Kota Surakarta.
  • Event dilanjutkan dengan seluruh pejabat yang hadir memainkan ukulele secara bersama – sama, untuk menandakan dimulainya event Solo Keroncong Festival 2021 yang dilaksanakan dalam kurun waktu dua hari.
  • Pemberian Sertifikat Penghargaan oleh para pejabat yang hadir kepada seluruh group peserta dan bintang tamu yang hadir pada Solo Keroncong Festival 2021 hari ke-1, antara lain Bens Leo, Waldjinah, Sundari Sukotjo, Endah Laras, Sruti Respati, Intan Sukotjo dan lain – lain.
  • Penampilan Freestyle Beatbox (7 Alat Musik) oleh Keroncongisasi ft Billy Tamge.
  • Dialog Sejarah Musik Keroncong Masuk Indonesia menjelaskan bahwa Musik Keroncong berawal dari music yang dimainkan oleh para budak di masa penjajahan Portugis. Salah satu bagian penting dari sejarah Musik Keroncong ke Kampoeng Toegoe.
  • Penampilan dari Krontjong Toegoe, membawakan lagu “Moritsco”, “Medley Oud Batavia”, “Bunga Anggrek”, “Bunga Teratai” dan “Nasi Goreng”.
  • Penampilan OK Tetap Segar, membawakan lagu “Kr. Sapu Lidi”, “Wanita”, “Juwita Malam”, “Si Kucing”, dan “Gado – gado Semarang”.
  • Dialog perkembangan Musik Keroncong Era 80an menjelaskan bahwa penanda instrumen Keroncong pada masa dulu adalah seruling. Lagu penandanya diantaranya adalah “Potong Padi”, “Nina Bobo”, “Soleram”, “Jali – Jali” dan “Terang Bulan”.
  • Penampilan OK Bintang Surakarta ft. Bintang Tamu, membawakan lagu “Gombal Gambul Kota Solo”, “Gethuk”, “Ojo Gelo” dan “Kecik – Kecik”.
  • Dialog Masa Keroncong Abadi (Golden Age) menjelaskan bahwa pada masa ini mulai dikenal Langgam Keroncong 32 birama dan pada masa tahun 1920 – 1960 menjadi masa keemasan bagi perkembangan Musik Keroncong.
  • Penampilan Nobat Kota Singa, membawakan lagu “Singapura Waktu Malam” dan “Dayung Sampan”.
  • Penampilan OK Liwet, membawakan lagu “Rek Ayo Rek”, “Tanjung Perak”, dan “Spain al Jarreu”.

Rangkaian kegiatan pada event Solo Keroncong Festival 2021 pada hari ke-2, antara lain:

  • Penampilan Dimas Pratama, membawakan lagu “Aku Melihat Indonesia”.
  • Penampilan Duo Ewi, membawakan Lagu Rescue The Planet Earth secara instrumental.
  • Penampilan Daniel Christianto, membawakan lagu “Nessun Dorma”.
  • Penampilan OK Rumput, membawakan lagu “Raden Panji” dan “Jenang Gula”.
  • Penampilan Congrock 17, membawakan lagu “Indonesia Pusaka”, “Putri Solo”, Kenangan” dan “Penari Jalang”.
  • Penampilan OK Jempol Jenthik, membawakan lagu “Dealova”, Langgam Sangkuriang”, dan “Kebablasan”.
  • Dialog Musik Lintas Genre dengan Iringan Keroncong menjelaskan bahwa fenomena yang ada, musik keroncong bertransformasi dengan mengadaptasi idiom-idiom musik di luar musik keroncong, seperti congdut (keroncong dangdut), congjazz (keroncong jazz), congrock (keroncong rock), dan lain – lainnya.
  • Penampilan Spice Routes Ensemble, membawakan lagu “Nona Lada”, “Genta”, dan “Kala Cinta Menggoda”.
  • Penampilan Paksi Band, membawakan lagu “Gembiraloka”, “Jambe Suruh”, “Ono Rondo”, dan “Keroncong Suka – Suka”.
  • Dialog tentang Tawaran Musik Keroncong Masa Depan menjelaskan bahwa dengan semakin banyaknya pelaku maupun pendengar musik keroncong dari  kalangan generasi muda maka niscaya keberlangsungan Musik Keroncong akan terus terjaga hingga masa mendatang.
  • Penampilan Prince of Fire Flies Band “Cinta Tak Pernah Sia – Sia”, “Cinta Sunyi”, “Kangen” dan “Cleng Dhegleng”.
  • Penutupan acara oleh MC, Adia dan Dwi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah mendukung terselenggaranya Solo Keroncong Festival 2021.
  • Penampilan penutupan dari seluruh bintang tamu pengisi acara dengan menyanyikan lagu “Bengawan Solo”.

Pada event ini terdapat juga pameran ekraf yang terdiri dari berbagai hasil kerajinan tangan khas Kota Solo yang dapat dikunjungi langsung oleh para penonton, juga hadir di event Solo Keroncong Festival 2021.

    Tinggalkan Balasan