Mohon izin melaporkan pelaksanaan kegiatan Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2568 BE – 2024 yang dilaksanakan Kamis, 23 Mei 2024 Pukul 17.00 – 22:00 WIB bertempat di Altar Utama Zona 1 Candi Agung Borobudur, Provinsi Jawa Tengah.
Tema Acara Waisak tahun ini adalah “Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita
Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha” serta mengambil subtema: “Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan dan Kebencian”
🔆Gambaran Umum
Tahun ini Perayaan Tri Suci Waisak dihadiri sekira 40 Bhikkhu Thudong asal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, ada 20 ribu umat Buddha, dan sekira 300 ribu wisatawan. Selain itu, ada sebanyak 44 Bhikkhu melaksanakan ritual Thudong dalam rangka merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE. Perjalanan akan diawali dari TMII menuju Candi Borobudur dan diakhiri di Candi Muaro Jambi.
Bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, perayaan Waisak di Candi Borobudur menjadi momentum penguatan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM. Berbagai rangkaian perayaan Waisak menjadi daya tarik wisata yang mendongkrak kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.
Kemenparekraf mendukung kegiatan Perayaan Tri Suci Waisak dan berharap pengelolaan yang semakin baik dan berkualitas untuk terus meningkatkan pengembangan wisata religi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi, budaya dan sosial bagi masyarakat dan negara. Kegiatan Waisak yang semakin berkualitas akan memperkuat citra Borobudur sebagai episentrum wisata religi dan budaya yang penting di dunia.
🔆 Perayaan Tri Suci Waisak 2024
Kegiatan hari perayaan dihadiri oleh:
- Yang Mulia Bhikkhu Sangha
- Ketua Umum Walubi Ibu Drs. Siti Hartati Murdaya
- Duta Besar Republik India, Mr and Mrs Sandeep Chakravorty
- Menteri BUMN RI, diwakili Assisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN, Bpk Endra Gunawan
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI diwakili Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Bapak Itok Parikesit, S.T.,M.M
- Dewan Pertimbangan Presiden RI, Bapak Gandi Sulistiyango Suherman
- Dirjen Bimas Buddha Bapak Drs. Supriyadi.M.Pd
- Kakanwil Prov DIY Bapak Dr. H. Masmin Afif, M.Ag
- Direktur Utama Injourney Bapak Dony Oskaria S.IP.,MBA diwakili komisaris utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Bapak Triawan Munaf
- Pj. Bupati Magelang diwakilkan Sekda, Bapak Adi Waryanto
- Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Ibu Febrina Intan
- Kepala Museum dan Cagar Budaya Bapak Ahmad Mahendra, S.Sos
- Kepala Balai Konservasi Borobudur Ibu Wiwiy Kasiyati
- Perwakilan 14 majelis agama Buddha anggota WALUBI
- Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Bhikkhu Dhammavuddho Thera
- Ketua DPD Walubi Seluruh Indonesia
Rangkaian Acara:
- Penyalaan lilin dan dupa
- Sambutan acara dari panitia
- Doa oleh masing-masing majelis (Mahayana; Theravada; Tantrayana; Tridharma/LKBI; NSI; Maitreya)
- Renungan Waisak oleh Y.M. Dr. (H.C). Maha Bhiksu Dutavira Mahasthavira
- Pesan Waisak/ Ceramah Dharma oleh Guru Vajradhara H.H. Chamgon Kenting Taisitupa Rinphoce
- Tuntunan Meditasi menyambut detik-detik Waisak oleh Bhante Wongsin Labhiko Mahathera
- Meditasi menjelang Waisak Pukul 20:52:42 WIB
- Pradaksina mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3x dipimpin oleh Bhikkhu Sangha
- Festival Lampion, Pelepasan Lampion di Marga Utama
- Doa Penutup Waisak Nasional 2568 BE 2024 dipimpin Bhikkhu Sangha
🔆Prospek Rencana Aksi
Perayaan Waisak setiap tahunnya selain wahana harmonisasi agama Buddha dan budaya juga memiliki dampak terhadap pariwisata Indonesia. Ribuan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri berkunjung ke berbagai situs suci agama Buddha dan turut berkontribusi memajukan ekonomi kerakyatan dan membuka lapangan kerja.
Perayaan Waisak di Indonesia telah memberikan beragam dampak positif terhadap pariwisata Indonesia diantaranya adalah: 1) Peningkatan Kunjungan Wisatawan, 2) Promosi Budaya dan Spiritual, 3) Pengembangan Infrastruktur, 4) Dampak Ekonomi Lokal, 5) Promosi Destinasi Pariwisata, dan 6) Pelestarian Warisan Budaya.
Puncak Perayaan Tri Suci Waisak di Candi Borobudur diestimasi menghasilkan pengeluaran belanja (spending) wisatawan hingga US$2 ribu atau sekitar Rp31,8 juta (asumsi kurs Rp15.914/US$). Sepanjang acara Waisak digelar seluruh hotel, homestay, serta desa wisata di sekeliling Balkodes (Balai Ekonomi Desa) sekitar Candi Borobudur habis terpesan. Beberapa daerah penyangga di Magelang dan di sekitar Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman juga turut menyediakan kamar bagi wisatawan.
Demikian laporan kegiatan kami sampaikan untuk mohon arahan Bapak Direktur lebih lanjut. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
LINK PEMBERITAAN
