Management Character Building

Kegiatan Management Character Building di Lingkungan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) yang diselenggarakan di Hotel Le Eminence Puncak Hotel Convention & Resort, pada tanggal 2-5 Maret 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh:
– Bapak Visensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) dan para Direktur di lingkungan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) yang hadir secara virtual;
– Bapak Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
– Kepala Bagian Umum, Sekretariat Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events).

1⃣ Peserta Management Character Building berjumlah 40 orang ASN dari seluruh Satker, yang terdiri dari para Pejabat Fungsional dan Pelaksana di lingkungan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events).

2️⃣ Acara diawali dengan penyampaiaan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bapak Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events). Beliau menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini sebagai pelayanan bidang kepegawaian untuk menambah pengembangan keterampilan, keahlian, pengetahuan, serta mempersiapkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peningkatan karakter (Character Building), menumbuhkan sikap kepemimpinan (leadership) di bidangnya masing-masing sehingga dapat bersaing di era global saat ini.

3️⃣ Selanjutnya, sambutan sekaligus membuka acara oleh Bapak Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events). Beliau menyampaikan bahwa Sumber daya manusia merupakan faktor utama keberhasilan pencapaian target kinerja organisasi. Mengingat pentingnya faktor SDM tersebut, organisasi perlu melakukan pengembangan kompetensi serta karakter bagi seluruh pegawai untuk memastikan bahwa SDM yang ada mampu melaksanakan tugas dengan baik serta siap mengantisipasi dan menghadapi perubahan lingkungan strategis. Dengan karakter yang baik, seluruh pegawai akan memiliki rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas masing-masing sesuai target yang ditetapkan, bahkan diharapkan dapat melebihi target. Pegawai dengan karakter yang kuat akan sangat mendukung kinerja dan kemajuan organisasi. Karakter yang kuat dapat diperoleh melalui pengalaman dan lingkungan, serta pelatihan salah satunya melalui kegiatan “Management Character Building”. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangun karakter diri dan leadership pegawai khususnya di lingkungan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif (BerAKHLAK). Terakhir sebagai penutup sambutan bapak Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) mengingatkan prinsip kerja 3 AS yaitu Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas, harus dilaksanakan sebaik baiknya.

4️⃣ Acara dilanjutkan di hari kedua dengan pemaparan materi dari :
● Narasumber Pertama, Bapak Harminto. Adapun materi yang disampaikan oleh narasumber adalah sebagai berikut:
1. Narasumber membawakan materi tentang Kepemimpinan (Leaedrship) materi yang disampaikan lebih kearah berbagi pengalaman dan informasi dunia kerja yang digeluti maupun telah dilewatinya, dimana narasumber menekankan inti dari kemampuan Kepemimpinan (Leaedrship) yang harus dimiliki setiap orang bagaimana dapat mempengaruhi orang lain untuk mecapai tujuan kelompok.

2. Hal terpenting dari Kepemimpinan (Leadership) adalah menjadi Teladan (Role Model) bagi diri sendiri terlebih dahulu baru bisa menjadikan orang lain melihat diri kita sebagai teladan (Role Model) baginya.

3. Beberapa karakter orang yang memiliki jiwa Kepemimpinan (Leadership) adalah harus memiliki integritas melakukan sesuatu dengan benar ketika tidak seorangpun melihatnya, tidak pernah boleh hidup dari kata orang lain, Pemimpin harus hidup dengan visi besar dalam hidupnya demi kebaikan organisasi, perkataan sesuai dengan perbuatan.

4. Hasil dari Kepemimpinan (Leadership) yang baik membuat seorang menjadi pemimpin yang berpengaruh (Opinion Leader) dimana kepercayaan orang kepada kita bisa mempengaruhi kinerja dan hasil kerja sesuai target yang ingin dicapai.

● Pemaparan materi dari narasumber kedua Ibu Dr. Dewi Hanggraeni. Adapun materi yang disampaikan oleh Narasumber tentang Manajemen risiko pada Industri Pariwisata, dan menjelaskan beberapa poin yang perlu dinilai penting yaitu :

1. Konsep Dasar & Manfaat Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu rangkaian aktivitas terkoordinasi yang mencakup prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mengidentifikasi,mengukur, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi risiko yang dihadapi.

2. Prinsip Manajemen Risiko
Manajemen risiko haruslah :
a. Menciptakan nilai
b. Bagian integral dari proses organisasi
c. Bagian dari pengambilan keputusan
d. Secara eksplisit mengakomodir ketidakpastian
e. Sistematis, terstruktur, dan tepat waktu
f. Berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia
g. Disesuaikan dengan karakteristik perusahaan
h. Terkait dengan faktor manusia dan budaya perusahaan
i. Transparan dan inklusif
j. Dinamis, iteratif, dan responsif pada perubahan
k. Memfasilitasi perbaikan dan peningkatan organisasi secara kontinu

3. Proses Manajemen Risiko sebagai berikut :
a. Identifikasi Risiko
b. Analisis Risiko
c. Evaluasi Risiko
d. Mitigasi Risiko
e. Pemantauan dan Review

4. Pentingnya Penerapan Manajemen Risiko
5. Risk Register & Peta Risiko
Peta risiko adalah representasi grafis dari peristiwa risiko atas dasar tingkat risiko yangmerupakan perkalian tingkat dampak/ impact dengan tingkat probabilita dalam suatu unit tertentu. Digunakan untuk menunjukkan posisi risiko/status risiko dan dapat digunakan untuk menentukandaftar prioritas risiko yang akan dimitigasi terlebih dahulu.

6. Penerapan Manajemen Risiko di Sektor Pariwisata
Wisata industri pariwisata juga sangat rentan terhadap risiko. Risiko yang tidak dapat dikelola dengan baik akan menimbulkan krisis yang, jika tidak ditangani dengan seksama, bisa berubah menjadi sebuah bencana. Proses Manajemen Risiko bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian tindakan yang diambil selama krisis. Manajemen risiko (proses organisasi) dan risiko bencana manajemen (multi-lembaga, proses berbasis masyarakat) dalam konteks pariwisata mengacu pada perencanaan dan pelaksanaan proses yang diarahkan untuk mengelola dampak buruk dari krisis dan bencana di tujuan.

● Pemaparan materi dari narasumber ketiga Bapak Faried Kassa. Adapun materi yang disampaikan oleh Narasumber tentang Manajemen Peningkatan Karakter (Management Character Building), dan menjelaskan beberapa poin yang perlu dinilai penting yaitu :

1. Menjelaskan tentang Pola Pikir (Mindset) yang harus dimiliki setiap pemimpin karena Jatuh Bangunnya Segala Hal di dunia ini adalah karena factor Kepemimpinan.

2. Tipe-tipe pemimpin adalah Pemimpin menyaksikan peristiwa. Pemimpin Mempertanyakan peristiwa, Pemimpin menciptakan peristiwa.

3. Mengelola Manajemen Kemarahan (Anger Manajemen) dengan cara Dia tidak mudah larut dalam perasaan yang tidak menyenangkan, yang membuat dia tidak berdaya bahkan tidak melakukan apapun, Dia menjadi tuan atas emosinya dan sanggup menggerakkan emosinya untuk hal-hal yang lebih positif, Perasaannya tidak dikendalikan oleh suasana atau orang-orang disekitarnya, Dia dapat mengeluarkan emosinya secara dewasa.

4. 6 karakter memimpin dalam pelayanan prima:
a. Memiliki Visi dan Misi Pelayanan Sepenuh Hati
b. Menciptakan Standard Tinggi
c. Menerapkan Gaya Kepemimpinan dekat dengan Lapangan
d. Memiliki Integritas Tinggi
e. Mampu menjadi suri tauladan bagi Tim
f. Sinergi yang efektif tergantung pada komunikasi. Kita sering tidak mendengarkan, merefleksikan dan merespon tapi sebaliknya kita mendengar dan bereaksi secara refleks. Reaksi kita mungkin bersifat defensif, otoriter atau pasif.Kita mungkin menentang atau mengacuhkannya tapi kita tidak aktif bekerja sama.Kerjasama dan komunikasi adalah dua tiang dalam hubungan sinergis.

5. Kecerdasan Berintraksi yang harus dimilik adalah:
a. Memuji lawan bicara WAJIB hukumnya
b. Hafalkan nama orang
c. Jangan memberikan pandangan pribadi pada suatu hal
d. Cerdaskan Sense of Humor Anda
e. Baca Pola Komunikasi orang lain
f. Kenali Komunikasi Gender

4️⃣ Selanjutnya pada hari ketiga dilakukan kegiatan team building yang diisi dengan kegiatan outdoor seperti senam pagi bersama, melakukan permainan team work dan kegiatan eksplorasi lokasi pelaksanaan kegiatan Management Character Building.

 

Tinggalkan Balasan