Lomplai Festival 2023

Laporan pendukungan penyelenggaraan Lomplai Festival 2023 yang telah diselenggarakan pada tanggal 29 April – 2 Mei 2023 di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

1️⃣ Gambaran Umum

🔹 Lomplai Festival 2023 merupakan salah satu event terpilih masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023.
🔹 Lomplai Festival adalah perayaan ritual adat lomplai yang bertujuan memperingati pengorbanan Putri Long Diang Yuang yang dikorbankan oleh Ibundanya Boq Diang Yung untuk menyelamatkan warga dari musibah kelaparan.
🔹 Rangkaian event antara lain: gelar seni dan budaya, aneka lomba tradisional serta pameran UMKM khas Kalimantan.

2️⃣ Rangkaian Event
🔹 Hari Pertama, Sabtu, 29 April 2023:
– Pentas Seni (Musik Sape dan Tarian Tradisional);
– Pameran UMKM khas Kalimantan;
– Lomba Menyumpit.

🔹 Hari Kedua, Minggu, 30 April 2023
– Pentas Seni (Musik Sape dan Tarian Tradisional);
– Pameran UMKM khas Kalimantan.
– Lomba Gasing

🔹 Hari Ketiga, Senin, 1 Mei 2023
– Pentas Seni (Musik Sape dan Tarian Tradisional)
– Pameran UMKM khas Kalimantan
– Menghias Kampung dan Pinggir Sungai

🔹 Hari Keempat, Selasa, 2 Mei 2023
Puncak Acara Lomplai Festival
Dihadiri oleh:
– Bupati Kab. Kutai Timur, Bapak Ardiansyah Sulaiman
– Wakil Bupati Kab, Kutai Timur, Bapak Kasmidi Bulang
– Kepala Dinas Pariwisata Prov. Kalimantan Timur
– Kepala Dinas Pariwisata Kab. Kutai Timur, Bapak H. Nurullah
– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diwakili oleh Ibu Arum Damarintyas, Analis Kebijakan Ahli Muda
– Forkopimda Kab. Kutai Timur
– Tokoh-Tokoh Adat Desa di Kec. Muara Wahau

Susunan Acara:
• Penyambutan tamu secara adat oleh seluruh tokoh adat di 6 Desa di Kec. Muara Wahau.

• Prosesi Embos Min (prosesi pembersihan kampung).

• Para tamu dan undangan diarahakan ke pinggir sungai wehea untuk menyaksikan beberapa pertunjukan, seperti, Tarian di atas rakit, Seksiang (perang-perangan di atas perahu), Plaq Saey (Lomba Dayung Perahu).

• Pemberian hadiah kepada para peserta lomba.

• Sambutan Kepala Adat Desa Nehas Liah Bing, Bapak Lejetak
– Mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Disparprov. Kaltim, Pemda Kab. Kutai Timur, Kemenparekraf dan stakeholder terkait atas dukungan kepada Lomplai Festival 2023.
– Semoga Festival Lomplai bisa dinikmati oleh seluruh pihak sebagai pesta adat yang dimiliki oleh Desa Wehea Kab. Kutai Timur dan kedepannya diharapkan kualitasnya terus meningkat tiap tahunnya.

• Sambutan Kadispar Kab. Kutai Timur
– Lomplai Festival ini merupakan salah satu event untuk mendukung pembangunan pariwisata dan budaya serta ekonomi di Prov. Kalimantan Timur khususnya Kab. Kutai Timur.
– Kab.Kutai Timur memiliki pesona wisata alam dan budayanya seperti, hutan lindung, air terjun, sungai dan adat istiadatnya.
– Event ini tidak akan terselelenggara dengan baik tanpa adanya kolaborasi dari pihak-pihak terkait.

• Sambutan Menparekraf melalui Video Tapping
– Beliau sangat mengapresiasi pemerintah daerah atas terselenggaranya Lomplai Festival tahun ini. Beliau berharap event ini dapat menjadi ajang promosi, peningkatan potensi serta daya tarik parekraf dan memberikan berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Prov Kaltim terutama Kab. Kutai Timur.

• Sambutan dan Pembukaan oleh Bupati Kab. Kutai Timur
– Event Lomplai merupakan perwujudan dari pemersatu budaya-budaya Kab. Kutai Timur yang dikemas dalam bentuk festival.
– Kab. Kutai Timur memiliki banyak event adat dan budaya maupun lokal lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
– Semoga Festival Lomplai ini dapat menjadi penyemangat untuk melestarikan budaya dan adat di Kab. Kutai Timur dan mendukung pembangungan daerah melalui bidang pariwisata dan ekraf sesuai dengan Lagu Kab. Kutai Timur yang sering dikumandangkan.

• Acara Puncak Lomplai Festival
– Tarian kolosal yang menceritakan sejarah Lomplai.
– Tarian Hudoq.

3️⃣ Kesimpulan dan Evaluasi Penyelenggaraan Lomplai Festival antara lain:

1) Koordinasi dan komunikasi dengan penyelenggara sudah cukup baik dan desain promosi dari penyelenggara yang diberikan ke Kemenparekraf juga cukup baik.

2) Dari segi pelaksanaan acara, potensi budaya lokal, storytelling dan kesenian yang ditampilkan cukup menarik. Namun, manajemen waktu pelaksanaan kegiatan perlu lebih diperhatikan karena ada beberapa bagian yang membuat para tamu undangan menunggu cukup lama.

3) Dekorasi panggung masih cukup minim dan panggung hanya digunakan untuk sambutan dan penyerahan hadiah lomba, sementara semua penampilan berada dilapangan. Mungkin kedepannya perlu dipikirkan lagi terkait penggunaan panggung dan flow penampil agar lebih baik lagi.

4) Aksesibilitas menuju venue event yaitu Kecamatan Muara Wahau ditempuh hanya menggunakan transportasi darat dari Samarinda Dengan jarak tempuh kurang lebih 8 – 9 jam perjalanan dengan menggunakan mobil sewaan atau travel dengan kondisi jalan yang masih perlu perbaikan dibeberapa titik. Pemerintah Daerah setempat perlu memikirkan terkait perbaikan infrastruktur jalan serta alternatif akses sehingga para wisatawan tertarik untuk datang ke daerah tersebut.

5) Pilihan amenitas (penginapan) di masih terbatas dan di beberapa titik masih terdapat blankspot jaringan telekomunikasi (telepon dan internet).

6) UMKM yang terlibat tidak terlalu banyak, sementara itu produk yang dijual belum variatif dan masih terbatas hanya pada aksesoris dan baju adat lokal khas Kalimantan.

7) Secara keseluruhan pelaksanaan Lomplai Festival terlaksana dengan lancar, namun masih diperlukan peningkatan dibeberapa sisi sehingga festival ini bisa terselengara lebih baik lagi kedepannya.

 

Penampilan pembuka, Simulasi Perang di Sungai, Lomba Dayung dan Pembuka Musik Sape serta Tarian Tradisional

 

Penyerahan hadiah pada para pemenang lomba

 

Sambutan – sambutan

 

Penampilan Tari Kolosal Sejarah Lomplai dan Tari Hudoq

 

Suasana Pameran UMKM

 

Author: Kadek Agus Nata Riadnyana

Tinggalkan Balasan