BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara dan BISA FEST: Parade Lagu Daerah di Kota Palembang

Kegiatan BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Maret 2023 di Fave Hotel, Kota Palembang dan BISA FEST: Parade Lagu Daerah pada hari Rabu, 22 Maret 2023 di Emilia Hotel by Amazing, Kota Palembang.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Kemenparekraf dan Komisi X DPR-RI.

 

❇️BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara

🟨 Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Bapak Mustafa Kamal (Anggota Komisi X DPR RI);
2. Ibu Dr. Hj. Megawaty (Sekdis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan)
3. Bapak Mei Edi Setyana, (Analis Kebijakan Ahli Madya, Kemenparekraf);
4. Bapak Muhammad Fadli (Narasumber);
5. Peserta BISA Fest.

🟨 Rangkaian kegiatan BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara, Kota Palembang
1️⃣ Kegiatan dibuka dengan tarian Pembuka, yaitu tari Rebana Kencana yang dibawakan oleh Sanggar Warisan Budaya. Tarian ini merupakan kreasi pengembangan dari tari tradisional rakyat Palembang, yaitu tari Rodat yang sering dipertunjukkan dalam acara peringatan Maulid Nabi namun dikemas menjadi lebih dinamis.

2️⃣ Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Doa.

3️⃣ Acara selanjutnya penyampaian sambutan-sambutan yaitu:
🔹Sambutan Ibu Dr. Hj. Megawati, Sekretasris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumsel :
⁃ Gerakan BISA Fest merupakan gerakan dalam rangka membangkitkan lagi sektor pariwisata dan subsektor ekraf yaitu seni pertunjukkan yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga membangkitkan lagi kesenian tari di Sumsel
⁃ Tari tradisional harus dikreasikan menyesuaikan perkembangan budaya agar tidak monoton dan menghasilkan seni yang dapat dinikmati oleh kawula muda , namun untuk beberapa tari seperti tari Gending Sriwijaya tetap harus mempertahankan kearifannya karena merupakan tari yang sakral dan meniliki marwah khusus.
⁃ Penyelenggaraan BISA FEST sejalan dengan percepatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumsel sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sumsel, yaitu: “Sumsel Maju untuk Semua” dan selaras dengan misi Pemprov, yaitu:
– Pelestarian budaya
– Peningkatan kualitas SDM
– Peningkatan kehidupan seni dan budaya.

🔹Sambutan Bapak Mei Edi Setyana, Analis Kebijakan Ahli Madya, Kemenparekraf:
– Pada tahun 2023, akan ada 107 event yang akan dilaksanakan di Sumsel, diharapkan mempunyai kekuatan untuk mendatangkan wisman dan wisnus sebanyak 2.5 juta wisatawan Kota Palembang.
– Penyelenggaraan BISA FEST bertujuan agar budaya tetap lestari tapi juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat dan menjadi tonggak kebangkitan seni pertunjukkan di Sumsel.
– Sesuai dengan tema BISA FEST kali ini, yaitu Tari Kreasi Nusantara, tarian tradisional di Indonesia perlu dilestarikan agar tidak punah dan tetap terjaga, salah satunya dengan selalu ditampilkannya berbagai macam tarian pada event-event kenegeraan, event skala nasional, bahkan di internasional agar semakin menarik minat wisatawan.
– Kemenparekraf juga mengapresiasi desa-desa wisata yang menambahkan “latihan tari tradisional” bersama sebagai salah satu aktivitas yang bisa dinikmati dalam rangkaian pola perjalanan para wisatawan yang berkunjung sebagai salah satu media pelestarian budaya agar dapat lebih dikenal baik oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
– Kegiatan BISA FEST ini merupakan program kerjasama antara Kemenparerkaf dan Komisi X DPR RI yang bertujuan untuk sharing informasi dan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
– Dengan adanya event parekraf dapat mempromosikan suatu daerah/destinasi pariwisata, yang akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Event pariwisata tidak harus banyak namun harus berkualitas dan berkelanjutan serta sesuai target pasar.

🔹Sambutan dan Pembukaan Kegiatan oleh Bapak Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR RI:
– Pariwisata menjadi tren global dimana zillenial dan millenial gemar berpesiar. Hal ini sangat penting agar kita memiliki wawasan global karena pariwisata merupakan perekat kemanusiaan dan jalan pembuka koneksi persahabatan internasional.
– Promosi pariwisata juga harus dilakukan melalui platform digital.
– Pemeliharaan sungai Musi di Palembang dapat mencontoh Singapura dimana sungai dan taman kota dijadikan tempat wisata masyarakat karena terpeliharanya ekosistem sungai yang bersih dan habitatnya terjaga.

4️⃣ Acara dilanjutkan dengan Penyerahan souvenir dari Kemenparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI, Sekdisbudpar Provinsi Sumsel, dan Narasumber dilanjutkan dengan penyerahan piagam apresiasi kepada sanggar tari, serta sesi foto bersama.

5️⃣Sesi diskusi bersama Bapak Muhammad Fadli, Narasumber:
– Sebagai pengamat tari & seni budaya tari tradisional, berpendapat bahwa kesenian tradisional Sumatera Selatan harus mendapat perhatian dari pemerintah
– Para sanggar kesenian sangat bergantung pada event-event tradisional untuk menampilkan karya seninya.
– Berharap pemerintah dapat memfasilitasi pelatihan tari untuk para guru tari karena selama ini masih belajar secara otodidak melalui platform digital seperti Youtube,dll.
– Berharap musik pengiring tarian di Palembang tidak lagi diambil dari youtube namun dihasilkan dan diiringi secara orisinal oleh para musisi Palembang

6️⃣ Pertunjukkan penutup tarian kreasi:
– Tarian Lancang Kuning oleh Sanggar Rumah Elok
– Tarian Dek Sangke oleh Sanggar Cindo
– Tarian Bambu oleh Sangsas
– Tari Kreasi Ya Saman oleh Teater Mahameru

 

❇️BISA FEST: Parade Lagu Daerah

🟨 Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Bapak Mustafa Kamal (Anggota Komisi X DPR RI);
2. Bapak Drs. Kgs. H. Sulaiman Amin (Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang)
3. Bapak Mei Edi Setyana (Analis Kebijakan Ahli Madya, Kemenparekraf);
4. Bapak Vebri Allintani (Narasumber);
5. Peserta BISA Fest.

🟨 Rangkaian kegiatan BISA FEST: Parade Lagu Daerah, Kota Palembang
1️⃣ Kegiatan dibuka dengan lagu pembuka oleh Mash dengan kreasi cover lagu grup band Virgoun: Ya Nabi Salam Alaika

2️⃣ Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Doa.

3️⃣ Acara selanjutnya penyampaian sambutan-sambutan yaitu:
🔹Sambutan Bapak Drs. Kgs. H. Sulaiman Amin, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang :
– Pemkot Palembang mengapresiasi dan berterima kasih pada Komisi X DPR RI dan Kemenparekraf atas terselenggaranya BISA FEST di Kota Palembang. Setelah 2 tahun dilanda pandemi Covid-19, para pelaku seni tidak memiliki panggung untuk menyalurkan bakat seni mereka.
– Dengan diadakannya BISA FEST ini dapat kembali membangkitkan pertumbuhan pariwisata di Kota Palembang
– Pada tahun ini, Sumsel memiliki target 2,5 juta kunjungan wisatawan, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang namun kita harus kolaborasi dengan unsur pentahelix terutama pelaku seni untuk mempromosikan kesenian dan pariwisata daerah.
– Pada hari Selasa, 14 Februari 2023, di Palembang sudah diluncurkan Calendar of Charming Event , ada 107 event berskala daerah, nasional, dan internasional yang akan diselenggarakan sepanjang tahun di Provinsi Sumsel
– Pada bulan Februari 2023, Cap Gomeh yang diadakan di Pulau Kemaro sangat sukses membangkitkan wisata religi di Palembang.
Tercatat turis dari Cina, Singapura, dan Malaysia turut hadir untuk merayakan acara tersebut
– Pemerintah Kota Palembang sudah melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan hotel di Palembang agar selalu memutarkan lagu daerah Palembang di lobby hotel dan restoran hotel.
– Setiap event harus menampilkan lagu daerah sehingga karya dari para seniman bisa dikenal oleh masyarakat Palembang dan wisatawan
– Berharap kedepannya akan banyak pelatihan bagi para pelaku seni di Palembang untuk membangkitkan pariwsata Palembang

🔹Sambutan Bapak Mei Edi Setyana, Analis Kebijakan Ahli Madya, Kemenparekraf
– Berharap BISA FEST ini menjadi momentum bagi para seniman di Kota Palembang.
– Sudah dipersiapkan 107 event untuk menyambut para wisatawan, berarti setiap minggu akan diselenggarakan dua buah event, penyelenggaraan ini harus berkualitas dan memberikan dampak ekonomi bagi para pelaku event.
– BISA FEST di Kota Palembang kali ini mengangkat dua subsektor ekraf yaitu seni musik dan seni pertunjukkan diharapkan menjadi sarana promosi branding pariwisata yang kuat
– Tema BISA FEST kali ini adalah Parade Lagu Daerah. Dari Sabang sampai Merauke, semuanya memiliki lagu daerahnya masing-masing dan menjadi identitas budaya yang memiliki makna di dalamnya dan menjadi media komunikasi bagi masyarakat zaman dahulu. Ada yang memiliki makna kasih sayang orang tua kepada anaknya, pesan leluhur kepada generasi berikutnya, rasa sukacita, perjuangan rakyat, sampai rasa syukur kepada Tuhan YME.
– Lagu dan tarian daerah sudah menjadi satu kesatuan utuh, begitupun dengan alat musik yang mengiringi lagu tersebut. Sehingga dengan melestarikan lagu daerah, berarti kita juga telah melestarikan suatu produk budaya secara utuh.
– Pada era modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak dari kita yang sudah tidak lagi mengenal lagu daerah kita masing-masing. Oleh karena itu, dibutuhkan satu inovasi, aransemen baru dan fresh yang kembali dapat menggaungkan repertoar legendaris agar kembali dapat diperdengarkan bukan hanya pada event lokal, bahkan event tingkat nasional dan internasional. Hal ini terbukti dengan sudah banyaknya grup paduan suara yang memenangkan kejuaraan umum dunia karena membawakan lagu daerah yang telah diaransemen dengan indah, diiringi dengan tarian, serta kostum nasional daerah yang ada di Indonesia.

🔹 Sambutan dan Pembukaan Kegiatan oleh Bapak Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR RI:
– Forum BISA FEST yang difasilitasi oleh Kemenparekraf adalah langkah cerdas pemerintah pusat karena bukan hanya mejadi sarana promosi produk pariwisata tapi menjadi sarana komunikasi kebijakan publik, lintas sektor, dan pemerintah pusat dan daerah yang kalau tidak difasilitasi seperti ini maka tidak akan terlaksana.
– Di bandara dapat ditambahkan instalasi “Selamat Datang” khas kota tersebut diiringi musik oleh para pelaku seni dan penyanyi lokal daerah untuk menyambut kedatangan tamu.
– Komisi X DPR RI siap mengawal untuk mensinergikan daerah membuat gerakan kebangkitan untuk seniman.
– Dibutuhkan masukan dari para seniman untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait pengambilan langkah kebijakan di bidang seni khususnya di Provinsi Sumsel.
– Diperlukan modifikasi dan inovasi lagu daerah agar dapat dinikmati oleh masyarakat masa kini tanpa melunturkan nilai-nilai lokal

4️⃣ Acara dilanjutkan dengan Penyerahan souvenir dari Kemenparekraf RI kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kadispar Kota Palembang, dan Narasumber dilanjutkan dengan penyerahan piagam apresiasi kepada kepada para penampil, yaitu Mash, Fahri Jaya, Dafa Alif , Irwan Oktarino, Putra Rizki

5️⃣ Sesi diskusi dengan Bapak Vebri Allintani, Narasumber:
– Ada banyak lagu daerah yang harus dilestarikan seperti: Kebire-bire, Dek Sangke, dan hampir setiap tahun ada yang memproduksi lagu daerah
– Irama khas Palembang yang harus dilestarikan adalah irama “Batanghari Sembilan”. Batanghari Sembilan adalah istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Wilayah Sumatra Bagian Selatan dan kini dimodofikasi dengan diiringi alat musik komplit.
– Sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya di Palembang salah satunya dengan mengedepankan kearifan lokal di hotel-hotel seperti memajang lukisan karya seniman palembang dan pemutaran lagu-lagu daerah Palembang di hotel-hotel dan kami para seniman siap membantu.
– Pemerintah Kota Palembang dan para seniman berjuang untuk memberdayakan Balai Pertemuan menjadi Gedung Kesenian Palembang agar menjadi sarana para seniman Palembang berkumpul.

🔹 Sesi diskusi dengan peserta:
– Moment Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Stadion Jakabaring harus menjadi kesempatan seniman dan pemuda Palembang untuk ikut serta dan mensukseskan dengan cara menampilkan pertunjukkan lagu daerah
– BISA FEST harus bersifat terus berkelanjutan dan peserta berharap pemerintah dapat memfasilitasi dibuatnya konser / festival lagu daerah.

6️⃣ Penampilan lagu-lagu daerah:
– Fahri Jaya dengan lagu Rentak Darussalam dan Sukat Malang
– Daffa Alif dengan lagu Beguyur Bedulur dan Bujang Gadis Palembang
– Putra Rizki dengan lagu Merogan, Zapin bujang Berejo
– Irwan Oktarino dengan lagu Semangat Wong Kito

🟨 Kesimpulan :
– Kegiatan BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara dan BISA FEST: Parade Lagu Daerah berjalan dengan baik dan tertib serta bisa menjadi sarana komunikasi penyampaian aspirasi dan informasi bagi para pelaku pentahelix terutama para pekerja seni, musisi, dan penyanyi daerah di Provinsi Sumsel & Kota Palembang.
– Para peserta berharap pemerintah juga bisa memfasilitasi berbagai pelatihan bagi para guru tari di Sumatera Selatan untuk lebih mengasah ilmunya karena selama ini masih belajar secara otodidak melalui platform digital seperti Youtube.
– Para seniman Provinsi Sumsel siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mensukseskan berbagai event terutama menjelang event Piala Dunia U-20 FIFA 2023 untuk menampilkan kreasi seni lokal khas Palembang.

 

BISA FEST: Tari Kreasi Nusantara

 

BISA FEST: Parade Lagu Daerah

 

Tinggalkan Balasan