PERGELARAN TOPENG-TOPENG

Pergelaran topeng-topeng merupakan pertunjukan yang memadukan tiga seni yakni seni musik, tari, dan topeng garapan Ibu Sukmawati Sukarno yang sudah dikembangkan selama lebih dari 2 tahun. Pergelaran ini juga menjadi salah satu bentuk apresiasi seni budaya nusantara.

Pergelaran topeng-topeng dilaksanakan pada tanggal 18 November 2022 di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Art Center, Denpasar, Bali.

Event ini melibatkan 100 seniman yang terdiri dari penari dan pemusik serta menampilkan 39 topeng dari berbagai daerah di Indonesia.

Rangkaian kegitan Pergelaran Topeng-topeng sebagai berikut:

Kegiatan dihadiri oleh

  • Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
  • Bapak Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Bali
  • Ibu Sukmawati Sukarno, Penggagas, Produser dan Sutradara Pergelaran Topeng-topeng

 

Rangkaian acara terdiri dari:

  • Pembacaan doa
  • Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
  • Berdoa bersama
  • Sambutan Wakil Gubernur Bali, beliau menyampaikan apreasiasi terhadap Menparekraf dan jajaran atas suksesnya event G20 dan Ibu Sukmawati yang telah menginisiasi terselenggaranya Pergelaran Topeng-topeng. Seluruh budaya dan negara memiliki budaya topeng. Topeng tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi jg memiliki nilai etika yang memiliki citra dan budaya didalamnya.
  • Sambutan Menparekraf RI, beliau mengapresiasi adanya Pergelaran Topeng-topeng 2022 sebagai suguhan yang indah post event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Selain untuk melestarikan budaya nusantara, pergelaran ini juga membuktikan bahwa warisan budaya dapat dikemas menjadi produk wisata budaya yang kekinian.
  • Pembukaan acara Pergelaran Topeng-topeng secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Menparekraf, Wakil Gubernur Bali dan Penggagas, Produser dan Sutradara Pergelaran Topeng-topeng. Dilanjutkan dengan pemberian bunga kepada Ibu Sukmawati Sukarno.
  • Penampilan tarian penyambutan Pancer Langit
  • Penampilan Genggong Kutus dan Sejoli
  • Penampilan tarian Topeng Modern
  • Penampilan tarian Topeng Tradisional
  • Penampilan kesenian Bondres
  • Penampilan Topeng Mahakarya
  • Penampilan musik Balawan

 

Evaluasi dan tindak lanjut:

  1. Secara keseluruhan pelaksanaan Pergelaran Topeng-topeng memiliki konsep serta potensi parekraf yang baik terlebih waktu yang pas sebagai post event G20 akan tetapi hal ini belum didukung dengan manajemen event yang baik.
  2. Terkait teknis, koordinasi selama persiapan sampai dengan penyelenggaraan kegiatan kurang begitu lancar dikarenakan panitia yang tidak bisa fokus untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan.
  3. Pelaksanaan event kurang meriah dikarenakan kurangnya antusiasme pengunjung terutama pada saat opening ceremony.
  4. Pameran UMKM yang memang sudah ada di venue bisa dimanfaatkan seperti pemberian potongan harga, dijadikan official merchandise, dan semacamnya sehingga meningkatkan transaksi serta intertaksi antara pengunjung dengan UMKM.
  5. Penyelenggara tidak memiliki alternatif rencana lain jika terjadi hujan pada saat pelaksanaan.
  6. Hal penunjang lainnya yaitu perlu ditingkatkan kembali seperti penyediaan Posko Kesehatan, Ambulans, Toilet, dan Tempah Ibadah / Mushola. Dengan tetap mengutamankan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)

 

DOKUMENTASI

Sambutan Wakil Gubernur Bali dan Menparekraf serta prosesi opening ceremony Pergelaran Topeng-topeng bersama dengan Penggagas, Produser dan Sutradara Pergelaran Topeng-topeng

Penampilan Tarian Penyambutan Pancer Langit, Semesta dan Bintang Gumintang, Genggong Kutus dan Sejoli, dan Topeng Modern

Suasana pelaksanaan Pergelaran Topeng-topeng

 

Disusun oleh:

Ni Putu Berlinda K.D

Tinggalkan Balasan