Festival Tangkeno

Pelaksanaan kegiatan Festival Tangkeno yang diselenggarakan pada tanggal 10-12 Oktober 2022 di Desa Tangkeno, Kab. Bombana, Sulawesi Tenggara. Event ini termasuk salah satu Karisma Event Nusantara (KEN) 2022.

Berikut poin – poin yang dapat kami laporkan:

1️⃣ Gambaran Umum Festival Tangkeno

Festival Tangkeno merupakan event tahunan Pemerintah Kab. Bombana yang dilaksanakan sejak 2013. Tema kegiatan tahun ini “Melestarikan keragaman budaya guna mewujudkan Pariwisata Bangkit, Ekonomi Pulih, menuju Bombana Surga Investasi”. Tahun ini merupakan pelaksanaan yg ke-10.

2️⃣ Rangkaian Kegiatan:
Hari 1: Senin, 10 Oktober 2022

Pembukaan Festival Tangkeno

Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Pj. Bupati Bombana, Bapak Burhanuddin
2. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Ibu Oneng Setya Harini
3. FORKOPIMDA Kab. Bombana
4. Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Bapak Belli Harli Tombili
5. Kadis Pariwisata, Kemepudaan, dan Olahraga Kab. Bombana, Ibu Anisa S. Prihatin
6. Kurator Karisma Event Nusantara, Ibu Vera Damayanti
7. Subkoordinator Event Wilayah I B, Ibu Arum Darmaningtyas
8. Kepala Desa dan Lurah se-Pulau Kabaena
9. Aliasi Masyarakat Adat Nusantara

🔹 Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa

🔹Laporan kegiatan oleh Ketua Panitia

🔹Kirab Budaya oleh 6 (enam) kecamatan ke Pulau Kabaena

🔹Penampilan Tarian Lulo Alu

🔹Sambutan oleh Pj. Bupati Bombana, Bapak Burhanuddin:
1. Festival Tangkeno menjadi kesempatan untuk memperkenalkan tradisi dan budaya masyarakat Tangkeno sebagai Desa Wisata Negeri di Awan
2. Festival ini merupakan komitmen Pemerintah Bombana untuk mempromosikan pariwisata sekaligus menjadi momentum untuk memulihkan kembali perekenomian khususnya di Pulau Kabaena
3. Dengan mempertahankan kearifan lokal yang dikelola secara inovatif dan dikemas dengan tepat dapat menciptakan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan

🔹 Pembukaan Festival Tangkeno ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj. Bupati Bombana, didampingi oleh para tamu VVIP

🔹 Penampilan Tari Kolosal Lumense oleh Putra Putri Kabaena

🔹Sambutan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Ibu Oneng Setya Harini:
1. Keberagaman budaya dan wisata alam yang luar bisa dapat menjadi potensi bagi berkembanganya parekraf di Kabupaten Bombana.
2. Event yang terpilih dalam KEN diharapkan bisa bertahan dan semakin ditingkatkan kualitasnya sehingga mampu menjadi event yang dapat menarik wisatawan.
3. Masih perlunya peningkatkan dalam segi 3A (atraksi, amenitas, dan akesisbilitas), sumber daya manusia, dan promosi untuk menjadikan event daerah sebagai penggerak wisatawan untuk berkunjung ke suatu destinasi.

🔹Kunjungan ke pameran UMKM Kuliner dan Kriya

🔹Kunjungan ke Tadoha Balu’a (pasar tradisional)

🔹 Acara dilanjutkan pada malam hari yaitu penampilan hiburan oleh artis dangdut nasional Fifa dan Aco dari LIDA Indosiar dan pelepasan lampion

Hari-2: Selasa, 11 Oktober 2022
Rangkaian kegiatan antara lain:
🔹 Lomba Modulele
🔹 Lomba Cerita Rakyat
🔹 Lomba Lulo Alu

Hari-2: Rabu, 12 Oktober 2022
Rangkaian kegiatan antara lain:
🔹 Lomba Modulele
🔹 Lomba Cerita Rakyat
🔹 Lomba Lulo Alu
🔹 Pemilihan Waopode Anadalo
🔹 Penutupan Festival Tangkeno

3️⃣ Bentuk Dukungan pada penyelenggaraan Festival Tangkeno, antara lain: genset 100KVA, pembuatan media promosi, pengisi acara (band lokal)

4️⃣ Kesimpulan dan Evaluasi Penyelenggaraan Festival Tangkeno, antara lain:
▫️Pelaksanaan Festival Tangkeno pada saat pembukaan sudah cukup menarik karena menampilkan budaya lokal sebagai ciri khas dari masing-masing Kecamatan di Pulau Kabaena, utamanya tarian kolosal yang ditampilkan memiliki nilai historis dan majestik. Kurang lebih sekitar 350 orang pelaku seni yang terdiri dari putra putri dan masyarakat di Pulau Kabaena.

▫️ Pelaksanaan Event Utama dilaksanakan di Desa Tangkeno, 6 (enam) jam dari Kota Kendari dan saat ini masih sangat terkendala terkait aksesibiltas dan amenitas seperti jaringan internet, akses pasar, sarana dan prasana (insfrastruktur, air bersih dan listrik), serta SDM sangat terbatas. Hal tsb berdampak pada pengunjung yg datang hanya terbatas pada masyarakat di lingkungan area Desa Tangkeno saja,selain itu tidak ada penunjuk jalan untuk menuju ke festival. Estimasi jumlah pengunjung sekitar 750 orang selama 3 hari acara.

▫️UMKM yang terlibat sekitar 6 booth yang terdiri dari kuliner dan kriya, namun penataannya masih kurang baik dan menggunakan tenda sernavil. Untuk pasar tradisional sudah lebih baik karena menggunakan ornamen bambu dan penggunaan koin dari bambu yang ditukarkan untuk berbelanja. Estimasi transaksi ekonomi yang terjadi Rp 150.000.000 (masih menunggu dari pihak penyelenggara)

▫️ Dalam hal tata panggung, dekorasi dan tata lampu di rangkaian pada siang hingga malam harinya belum menampilkan kearifan lokal. Kegiatan hanya menampilkan hiburan nyanyian gendre dangdut dari Artis LIDA Indosiar asal Tangkeno serta ditutup dengan pelepasan lampion sehingga rangkaian acaranya masih perlu dikemas dengan lebih baik. Pengaturan cahaya lampu pd saat pertunjukan malam hari tidak maksimal sehingga penampil kurang bisa dilihat dgn jelas dari arah penonton.

▫️Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah pada saat dan pasca event sehingga menimbulkan pemandangan yang kurang baik setelah pelaksanaan event.

▫️Pelaksanaan Festival Tangkeno yg ke 10 ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar meskipun kurangnya komitmen dan konsep yang matang karena rangkaian acara yang seharusnya pelaksanaan sampai pada tgl 13 Okt namun sudah ditutup pd tgl 12 Okt.

Demikian kami sampaikan, berikut terlampir dokumentasi dan tautan berita terkait event tersebut.

Tautan Berita