Festival Budaya Tionghoa Indonesia

Festival Budaya Tionghoa Indonesia dilangsungkan pada 3 Februari 2022, di Restoran Ria, Medan, Sumatera Utara

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka perayaan tahun baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa dan diselenggarakan oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan. Festival Budaya Tionghoa Indonesia dimaksudkan untuk melestarikan budaya masyarakat Tionghoa di Kota Medan, sekaligus mempromosikan dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi krearif setempat. Kegiatan diisi dengan berbagai atraksi kebudayaan Tionghoa Indonesia meliputi Barongsai, kecapi tradisional, tari Seribu Wajah (Pian Lian), seni beladiri Wushu, Seni Kaligrafi, serta sajian kuliner yang didalamnya terkandung makna dan doa yang baik untuk awal tahun baru.

Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga S. Uno
2. Anggota DPR RI Komisi X, Bapak Sofyan Tan
3. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Ibu Rizki Handayani
4. Direktur Event Daerah, Bapak Reza Fahlevi
5. Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Bapak Anwari Masatip
6. Tenaga Ahli Menteri Bidang Organisasi, Tata Laksana dan Hubungan Antar Lembaga, Noorhadi Sadli
7. Asisten Pemerintah Kota Medan, Bapak Sofyan
8. Ketua DPRD Kota Medan, Bapak Hasyim
9. Ketua DPD PDIP Provinsi Sumatera Utara, Bapak Rapidin Simbolon
10. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Bapak Zumri Sulthony
11. Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Bapak Agus Suriyono
12. Perwakilan Tokoh Masyarakat Tionghoa Sumatera Utara, Bapak Tansri Chandra

Rangkaian kegiatan Festival Budaya Tionghoa Indonesia meliputi:
🔸Sebelum registrasi, para tamu undangan melakukan scan Peduli Lindungi, melakukan tes swab antigen, dan selanjutnya registrasi dengan menunjukkan hasil negatif tes swab antigen.
🔸Sajian tarian Oriental Nusantara.
🔸Pembukaan oleh MC
🔸Prosesi masuk tamu undangan VVIP, diiringi oleh barongsai. Para tamu VVIP kemudian diundang untuk naik ke atas panggung untuk menerima cenderamata, dan dilanjutkan dengan foto bersama.
🔸Menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya.
🔸Doa bersama.
🔸Sajian tarian kolosal.
🔸Sambutan Anggota DPR Komisi X, Bapak Sofyan Tan:
– Apresiasi terlaksananya kegiatan Festival Budaya Tionghoa Indonesia berkat kolaborasi oleh DPR RI, Kemenparekraf, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemerintah Kota Medan.
– Provinsi Sumatera Utara pernah memiliki masa jaya dengan tingginya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, total lebih dari 300.000 kunjungan pada tahun 1980an. Dengan adanya rekam sejarah yang baik itu, Sumatera Utara diharapkan dapat kembali mengulang pencapaian itu di masa mendatang, terutama setelah banyaknya pembangunan infrastuktur yang sedang dan telah dibangun di Sumatera Utara.
– Festival Budaya Tionghoa diisi oleh berbagai macam sajian budaya dan kesenian yang telah lama masuk dan berakulturasi dengan budaya Indonesia yang berkembang bersamaan dengan pembangunan sektor ekonomi dan SDM.
– Di tengah pandemi COVID-19, diharapkan kolaborasi terus dapat dibangun demi kemajuan Indonesia, khususnya di sektor pariwisata khususnya dalam rangka menggenjot pariwisata di Sumatera Utara sebagai destinasi pariwisata prioritas.
– Ke depannya melalui event ini, diharapkan akan semakin banyak menelurkan lagi festival-festival kebudayaan multi-etnis/budaya di Sumatera Utara.
🔸Sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
– Festival Budaya Tionghoa Indonesia diharapkan mampu menjadi pemersatu dalam bingkai kebhinekaan untuk sama-sama membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya di tengah pandemi.
– Imlek menjadi suatu tradisi yang menjadi daya tarik wisata khususnya di awal tahun 2022 yang menjadi simbol kebangkitan ekonomi Indonesia.
– Perayaan Imlek berbicara tentang health and prosperity atau kesehatan dan keberkahan, sehingga diharapkan semua lapisan masyarakat untuk tetap optimis, terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi di tengah pandemi.
– Dalam penyelenggaraan event hendaknya mengangkat empat unsur, yakni edukasi (mengangkat nilai sejarah, lingkungan, dan budaya), entertainment (unsur hiburan), empowerment (memberdayakan masyarakat lokal), dan engagement (interaksi antara pengunjung dan peserta), serta selalu menerapkan secara ketat protokol kesehatan CHSE.
🔸Kegiatan dilanjutkan dengan Prosperity Yee Shang di mana para undangan VVIP dan hadirin yang hadir secara simbolis mencampurkan beberapa bahan makanan ke sajian yang sudah disediakan. Tiap-tiap bahan makanan ini memiliki makna dan filosofi masing-masing yang diharapkan akan memberikan keberkahan di Tahun Baru Imlek ini.
🔸Selanjutnya penampilan beberapa pertunjukan kesenian Tionghoa seperti permainan Kecapi Tradisional, Pien Lien, Tarian Seribu Tangan, Bela Diri Wushu, Dewa Rezeki dan Barongsai.
🔸Penutupan oleh MC.

 

Tinggalkan Balasan