Di Balik Layar 2021

🔹Di Balik Layar merupakan sesi talkshow yang dilaksanakan dalam rangka berbagi cerita dan pengalaman tentang kesuksesan penyelenggaraan kegiatan (events) di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu sesi di kegiatan Road to AVPN 2022. Adapun peserta kegiatan adalah para pelaku industri event di Bali.

🔹 Maksud dan Tujuan pelaksanaan kegiatan talkshow Di Balik Layar adalah:
1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian pelaku industri event di Bali dalam menyelenggarakan event pariwisata sesuai adaptasi kebiasaan baru.
2. Sebagai sarana bagi para pelaku
industri event Indonesia untuk berbagi pengalaman, berdiskusi dan mengumpulkan ide-ide baru terkait inovasi dalam penyelenggaraan event di masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mendukung pengembangan industri event Indonesia yang lebih berkualitas, berkelanjutan dan inklusif.

🔹 Adapun pengisi acara pada talkshow ini, yakni:
Moderator
1. Reza Fahlevi, Direktur Event Daerah, Kemenparekraf/Baparekraf RI
Narasumber
1. Astrid Sulaiman, Vice Chairman of Ubud Village Jazz Festival
2. Kadek Purnami, Event Planner

🔹 Kegiatan dimulai dengan pembukaan dari moderator yang menyampaikan bahwa penyelenggaraan event di masa pandemi harus dilaksanakan secara kreatif, inovatif dan menerapkan protokol kesehatan sesuai adaptasi kebiasaan baru. Selanjutnya moderator melakukan pembacaan profil singkat narasumber dan penayangan video event Ubud Village Jazz Festival serta video event Bali Wariga “Panggung Seni Tradisi”

🔹 Berikut merupakan poin-poin yang disampaikan oleh narasumber:
1. Astrid Sulaiman
– Latar belakang penyelenggaraan Ubud Village Jazz Festival adalah Festival Komunitas yang diciptakan oleh Komunitas Seni Musik yang rindu untuk menyelenggarakan event musik jazz yang berkelanjutan.
– Ubud Village Jazz Festival merupakan event musik pertama di Ubud yang diselenggarakan selama masa pandemi secara hybrid dan dihadiri oleh 4000 penonton offline maupun online.
– Kendala yang dihadapi selama penyelenggaraan Live Streaming Ubud Village Jazz Festival adalah di koneksi internet, dimana koneksi sering kurang stabil.
– Terdapat beberapa strategi yang diterapkan Ubud Village Jazz Festival:
a. Inovasi: penggunaan teknologi pembayaran yang cashless menggunakan QRIS.
b. Adaptasi: penerapan protokol kesehatan sesuai dengan panduan CHSE Event dari pemerintah.
c. Kolaborasi: membangun kerjasama dengan penyedia akomodasi di Bali dan UMKM di Bali dalam rangka mendukung penyelenggaraan event sekaligus kebangkitan industri di sekitarnya dan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal.

2. Kadek Purnami
– Latar belakang pelaksanaan event seni dan budaya di Ubud, Bali adalah adanya sumber daya seni dan budaya seperti gamelan, tari kecak, maupun pementasan seni yang dikelola oleh masyarakat lokal. Namun sejak pandemi, seniman lokal tidak dapat menyelenggarakan event karena adanya kebijakan pembatasan kegiatan. Hal ini berdampak secara signifikan terhadap penurunan kondisi ekonomi lokal di Bali.
– Panggung Seni Tradisi diselenggarakan di masa pandemi dalam rangka memberi ruang dan membangun kembali industri seni dan budaya Indonesia, khususnya di Bali, serta mempromosikan destinasi wisata maupun event lokal di Bali.
– Transformasi digital dilakukan pada kegiatan Panggung Seni Tradisi dalam rangka pemanfaatan teknologi digital dan adaptasi dengan kondisi terkini. Adapun mekanisme pelaksanaan dilakukan secara tapping karena mempertimbangkan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan jika diadakan secara Live.
– Tantangan lain yang dihadapi oleh penyelenggara event di antaranya terkait rendahnya pemahaman penggunaan teknologi digital oleh para crew kegiatan Panggung Seni Tradisi.
– Inovasi, adaptasi dan kolaborasi adalah kunci utama dalam penyelenggaraan kegiatan (event), khususnya di masa pandemi Covid-19.

🔹 Sesi Tanya Jawab oleh Moderator:
📝 Bagaimana implementasi CHSE Event pada event Ubud Village Jazz Festival dan Panggung Seni Tradisi? Apa saja tantangan yang dihadapi?
Jawaban:
Astrid
– Perlu adanya adaptasi yang dilakukan baik oleh penyelenggara event maupun penonton untuk membiasakan diri dalam penerapan protokol kesehatan selama event berlangsung seperti Swab Antigen, penggunaan masker, dan jaga jarak. Menurut pengalaman, penonton dari mancanegara adalah yang lebih sulit dalam beradaptasi. Namun penyelenggara event harus tetap disiplin dalam mengingatkan penonton agar pelaksanaan kegiatan dapat terselenggara dengan lancar.
Kadek
– Proses sosialisasi agak sulit dilakukan khususnya bagi generasi senior, contohnya penyelenggara pentas tari kecak yang sudah melaksanakan pentas sejak tahun 1983. Adapun strategi dalam mengatasi tantangan ini adalah dengan melakukan pendekatan sosial dan budaya sesuai karakteristik masing-masing komunitas.

🔹 Sesi Tanya Jawab oleh Peserta:
📝 Wiwi (Bali Spirit Festival)
1. Bagaimana strategi dalam memperkuat engagement selama pelaksanaan event hybrid?
2. Bagaimana penyelenggara yang berperan sekaligus sebagai seniman bisa tetap enjoy dalam mengadakan event?
Jawaban:
Astrid
1. Untuk Ubud Village Jazz Festival, terdapat kendala perbedaan waktu karena penonton online berasal dari berbagai macam negara. Untuk meningkatkan engagement penonton online, pengisi acara dapat menunjukkan totalitasnya dalam memberikan penampilan terbaik dan passionate sehingga penonton mampu merasakan energi positif dari musisi meskipun hanya dapat berinteraksi secara digital.
2. Perlu adanya kerja sama tim agar dapat tetap semangat dalam menyelenggarakan event dan mampu menjalankan peran yang profesional, baik ketika menjadi penyelenggara event maupun pengisi acara. Dapat dilakukan edukasi bagi anggota tim sehingga mereka mampu memahami dengan baik maksud dan tujuan diselenggarakannya event seperti bagaimana pentingnya pelaksanaan event bagi destinasi wisata sekitarnya.
Kadek
1. Pengalaman penyelenggaraan event offline dan online tentunya berbeda, khususnya bagi seniman atau pengisi acara karena biasanya energi didapatkan dari penonton offline. Adapun strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan engagament selama event online, yaitu dengan tetap aktif berkomunikasi dengan penonton, contohnya melalui kolom Live Chat di Youtube.
2. Perlu adanya pembagian peran yang profesional. Ketika berperan sebagai event planner, seniman harus mampu menggunakan otak kiri untuk fokus memberikan pelayanan maksimal kepada pengisi acara maupun penonton. Namun ketika berperan sebagai pengisi acara, bisa menggunakan otak kanan untuk memberikan penampilan maksimal dan menghibur penonton.

📝 Anom Darsana (Co-Founder UVJF)
Ketika mengadakan event online, apa saja hambatan yang dihadapi oleh seniman dalam menampilkan seni tradisi melalui virtual? Apakah penjiwaan dari seni dapat diperoleh ketika penonton menghadiri event secara virtual? Karena pelaksanaan migrasi seni dari offline ke online tidaklah mudah.
Jawaban:
Astrid
– Tim produksi berperan penting dalam menentukan teknik pengambilan gambar dan pengemasan event secara virtual. Biasanya akan diadakan simulasi terlebih dahulu sehingga dapat memaksimalkan penyelenggaraan event di hari H.
Kadek
– Strategi yang dapat dilakukan agar penjiwaan seni tetap mampu ditangkap oleh lensa kamera adalah dengan penerapan teknik pengambilan gambar, lighting, sound, dan editing. Sebagai konseptor dari sebuah event seni, penyelenggara harus mampu melihat secara jeli sehingga cerita atau narasi tentang seni yang ingin ditampilkan harus sangat kuat dan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tersampaikan dengan optimal.

📝 I Ketut Surata (Poltekpar Bali)
1. Bagaimana strategi pengemasan pertunjukan tari yang sifatnya sakral untuk disajikan kepada wisatawan sehingga tidak keluar dari pakem yang telah ditentukan?
2. Bagaimana menciptakan kolaborasi antara pertunjukan seni tradisi dan modern?
Kadek
– Penyelenggara event harus hati-hati dalam memilih dan memutuskan untuk menampilkan pertunjukan seni tari yang sakral. Ada beberapa jenis tarian yang terbuka untuk dipentaskan di depan wisatawan umum, dan ada beberapa yang sifatnya sangat sakral dan tidak dapat dipentaskan secara umum. Contohnya Tari Barong, ada yang hanya bisa dipentaskan di pura, namun ada jenis Tari Barong yang bisa dipentaskan di hadapan wisatawan. Selain itu ada juga Tari Okokan yang sangat sakral dan hanya boleh dipentaskan menjelang Nyepi, namun ada juga jenis Tari Okokan yang dapat dipentaskan secara terbuka.
– Salah satu poin positif yang dapat diambil di masa pandemi adalah adanya kesempatan dalam mendokumentasikan pementasan seni tradisi sehingga nantinya dapat ditunjukkan kepada generasi muda di masa yang akan datang.
Astrid
– Strategi memadukan antara seni tradisional dengan seni modern dapat dilaksanakan dengan memadukan pementasan dua jenis alat musik yang berbeda dari masing-masing seni musik. Contohnya di tim Ubud Village Jazz Festival, pernah melakukan kolaborasi antara seni musik Jazz dengan alat musik tradisional Bali.

🔹Kesimpulan dari kegiatan ini:
☑️ Akar budaya, tradisi, dan alam, menjadi kekuatan besar pada event daerah di Indonesia khususnya di Bali, namun di kala pandemi pelaksanaan event harus ada perbedaan perlakuan atau strategi.
☑️ Adaptasi, Inovasi, Kolaborasi dengan model bisnis baru menjadi strategi agar event tetap dapat dilaksanakan.
☑️ Penyelenggaraan event di masa pandemi berperan dalam meningkatkan ekonomi lokal dan memberikan multiplier effect bagi kebangkitan industri parekraf Indonesia.

 

Pelaksanaan kegiatan Di Balik Layar yang dihadiri oleh pelaku industri event di Bali

 

Sharing session dengan para nasumber terkait cerita di balik layar penyelenggaraan event Ubud Village Jazz Festival dan Bali Wariga “Panggung Seni Tradisi”

 

Sesi tanya jawab dengan peserta kegiatan

Author: Kadek Agus Nata Riadnyana

Tinggalkan Balasan