Flores Writers Festival (FWF)

Flores Writers Festival (FWF) adalah event daerah kategori Proposal Baru dari BPOLF. Yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 September 2021, di Ruteng, Kab. Manggarai, Prov. NTT. Event ini digagas oleh Klub Buku Petra sebuah komunitas literasi lokal Ruteng sebagai perayaan untuk merangsang gairah, pertumbuhan, dan perkembangan aktivitas-aktivitas kesusastraan (literasi), kesenian serta kebudayaan di Flores. FWF mempertemukan para penulis, pembaca, penerbit, kritikus, peneliti, aktivis literasi, komunitas, seniman dan media dari berbagai latar belakang sosial, politik, dan budaya. Pertemuan ini diupayakan sebagai ruang berdialog, berbagi dan berefleksi untuk meningkatkan kecintaan serta kreativitas dalam kegiatan kesusastraan dan kebudayaan, terutama membaca, menulis, berdiskusi, menerbitkan karya-karya dan penciptaan kesenian.
FWF ini selain didukung oleh Kemenparekraf (D6, D7, BPOLF) juga didukung oleh Kemendikbud.

Dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan, antara lain : Sterilisasi ruangan dan alat produksi, rapid antigen tim produksi, dan pembatasan hadirin/ peserta yang juga diterapkan rapid tes/cek suhu badan. Rangkaian event FWF dari mulai pembukaan dan diskusi-diskusi ditayangkan secara Live Streaming di channel Youtube Flores Writers Festival, sedangkan untuk penutupan dengan taping , akan ditayangkan lain hari setelah proses editing .

Acara Pembukaan Flores Writers Festival (FWF), pada hari Kamis, 2 September 2021, diisi dengan sambutan-sambutan antara lain oleh:
• Direktur Flores Writers Festival – dr.Ronald Susilo
• Direktur Utama BPOLBF – Shana Fatina
• Bupati Manggarai – Herybertus G.L. Nabit, SE., MA
• Direktur Jenderal Kebudayaan – Hilmar Farid, Ph. D (rekaman video)
• Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia – Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A, sekaligus membuka Flores Writers Festival secara resmi, secara virtual berupa rekaman video.

Rangkaian acara:
🔸 Hari 1 : Rabu, 1 September 2021
Kedatangan peserta

🔸 Hari 2 : Kamis, 2 September 2021
🔹 Seminar Pembuka
Membahas tema FWF : “Rangkang Wa Mai Tanan, Ludung Wa Mai Pu’un (Mari Bertunas dan Berakar dari Dalam Tanah)”, bertempat di Aula Lantai V. UNIKA St. Paulus Ruteng, dengan Pembicara – Tema antara lain:
1. Valentino Luis (Kurator FWF) – Flores Writers Festival dalam Konstelasi Sejarah Literasi dan Ekosistem Sastra di Flores.
2. Dr. Inosensius Sutam (Akademisi) – Tanah dalam Ekologi Budaya Orang Manggarai
3. Shana Fatina (Direktur Utama BPOLBF) – Urgensi Festival dan Creative Hub di Flores
4. Herybertus G.L. Nabit, SE., MA (Bupati Kabupaten Manggarai) – Upaya-upaya Mendukung Ekosistem Seni Budaya di Kab. Manggarai

🔹 Bincang Tematik I : Cerita-cerita tentang Tanah, Dahulu dan Sekarang
Bertempat di Lantai V-A. UNIKA St. Paulus Ruteng, dengan Pembicara – Tema :
1. Silvester Petara Hurit (Penulis, Flores Timur) – Mendobrak Sejarah Lewat Cerita Pendek
2. A.N. Wibisana (Penulis, Editor di Penerbit Dusun Flobamora, Redaktur Puisi Bacapetra.co) – Sastra, Imajinasi, dan Dokumentasi Pengetahuan
3. Yovie Jehabut (Peneliti, jagarimba.id) – Isu-isu Ekologi Mutakhir di Flores

🔹 Bincang Tematik II : Tanah, Kenangan akan Kenangan
Bertempat di Lantai V-B. UNIKA St. Paulus Ruteng, dengan Pembicara – Tema :
1. Mario F. Lawi (Penulis, Dusun Flobamora) – Di Sekitar Dongeng- dongeng Lokal dan Cerita Kitab Suci
2. Erlyn Lasar (Penulis) – Dongeng, Keluarga, dan Pewarisan Pengetahuan
3. Armin Bell (Penulis, Pemimpin Redaksi Bacapetra.co) – Tempat-tempat dan Cara Bercerita, Dulu dan Sekarang.

🔹 Jamuan Makan Malam
Di Klub buku Petra, Laboratorium klinik mahardika lt.3 , berupa:
• Makan malam
• Perkenalan dan ramah tamah narasumber dan panitia.
• Penampilan musik akustik
• Pembacaan karya sastra

🔸 Hari 3 : Jumat, 3 September 2021
🔹 Bincang Tematik III : Dari Karya ke Ekosistem
Bertempat di Ara Garden Inn (homestay), dengan Pembicara – Tema :
1. Aan Mansyur (Penulis, Kurator Festival, Makassar) – Imajinasi Ruang dalam Karya dan Medan Produksi Sastra
2. Marcelus Ungkang (Dosen Sastra, Redaktur Ulasan Bacapetra.co, Ruteng) – Transtekstualitas Sastra

🔹 Bincang Tematik IV : Rumah dan Trauma
Bertempat di Rumah Gendang Waso, dengan Pembicara – Tema antara lain:
1. Cyntha Haryadi (Penulis, Jakarta) – Sisi Gelap dan Sisi Terang dalam Imajinasi tentang Rumah
2. Mario Nuwa (Penulis, Maumere) – Melampaui Ruang Nyaman, Membangun Ruang Aman

🔹 Bincang Tematik V : Perempuan Merekam Cerita Perempuan Pesisir
Bertempat di Rumah Baca Aksara, dengan Pembicara – Tema antara lain:
1. Rahmadiyah Tria Gayatri (Seniman Visual, Forum Sudut Pandang) – Kampung Wuring dalam Gambar
2. Aura Alifa Asmaradana (Penulis) – Perempuan, Kisah Personal dan Kisah Kolektif
3. Maria Apriani Kartika Solapung (Seniman, Komunitas KAHE) – Membangun Narasi Perempuan dari Konteks

🔹 Bincang Tematik VI : Karya, Proses Kreatif, dan Komunitas
Bertempat di Sky Terrace, dengan Pembicara – Tema antara lain:
1. Dr. Mohammad Amin, M.Sn, MA (Direktur Musik, Film, dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) – Program Aksilarasi Subsektor Penerbitan Labuan Bajo.
2. Aden Firman (Tim Redaksi Aksilarasi Penerbitan, Maigezine) – Proses kreatif menyusun 3 buku Seri Labuan Bajo.
3. Asgar (Peserta Aksilarasi Penerbitan, KOMPAS Pulau Rinca) – Proses kreatif menyusun 5 Peta Jelajah Labuan Bajo.
4. AN. Wibisana (Penulis, Redaktur Puisi Bacapetra.co, Komunitas Sastra Dusun Flobamora Kupang) – Dapur Redaksi Bacapetra.co, Aktivitas Literasi bersama Komunitas Leko, dan harapan-harapan terhadap perkembangan literasi dan sastra di NTT
5. Aan Mansyur (Penulis, Kurator Festival, Pustakawan Kata Kerja) – Proses berkarya sejak 2005 hingga kini, pengalaman sebagai kurator MIWF, pustakawan Kata Kerja, dan lain sebagainya.

🔹 Pentas Seni Seniman Residensi
Di Rumah Baca Aksara oleh para seniman yang sedang residensi di Ruteng, antara lain:
1. Eka Wahyuni (Koreografer) dari Kep. Berau
2. Dendi Madya (aktor, sutradara teater, penulis naskah teater dan performer) dari Jakarta

🔸 Hari 4 : Sabtu, 4 September 2021
🔹 1. Tur Budaya
Dengan destinasi antara lain:
a. Persawahan Jaring Laba-Laba (Spiderweb Field) di Kampung Lodok, serta bertemu Tu’a Golo (Tetua Adat) Kampung Lodok yang tinggal di Rumah Gendang (Baru Gendang).
b. Kampung Adat Todo : berbincang dengan Tetua Adat Todo dan tinggal di Rumah Niang (Rumah adat berbentuk kerucut dan beratapkan Ijuk) yang memiliki unggulan produk wsata yaitu, Gendang Kulit Manusia.

Dari kedua kampung adat itu para Tetuanya berharap bisa dibantu, agar para penulis dan seniman di FWF dapat mengangkat kampung mereka bisa menjadi bahan tulisan yang baik untuk dipromosikan.

🔹 2. Pentas Seni Penutupan FWF
Tema: “Stories from Land of Dragons” yang terinspirasi dari nama “Flores” yang berarti bunga dan nama purba Flores yaitu “Nusa Nipa” yang berarti pulau ular/naga, sehingga kurang lebih bertujuan untuk mengangat tema Flores sebagai “Rumah”. Diselenggarakan di Lapangan Bola Voli, UNIKA St.Paulus, Ruteng, dengan penampil antara lain:
• Silvester Petara Hurit – Membacakan nukilan cerpen : “Ina Tono”
• Gabriela Fernandez (Penyanyi, FLores Timur) – Menyanyikan “Rumahku (Rumah Raga Tawa)”, “Bicara Dewasa”, “Tapi dimanakah aman?” diiringi gitar akustik.
• Aden Firman – Menyanyikan “Sukma” secara akustik
• Violist dari Maumere : Mario Lassar – Memainkan lagu “Bolelebo”, “Balenagi (bale = balik/pulang; nagi = rumah), dll
• Perola Negra (trio folk musik wanita asal Flores – akustik, yang terdiri dari : debora Jemadu (Tangerang), Anisa Ru (Ruteng), Gabriela Fernandez (Flores Timur/Yogyakarta)) – Lagu rindu rumah yang bernada riang, Flores the singing island, dll.

Evaluasi :
1. Hanya 1 sisi pengambilan gambar yang hanya fokus ke pembicara, tidak ada sudut untuk melihat penonton atau penanya. Kurang interaktif pengemasannya untuk ditayangkan online/streaming .
2. SDM/Operator alat yang belum optimal penggunaan efek panggung. Lighthing kurang jelas sasarannya, asap yang terlalu berlebihan, jadinya malah bukannya membangun mood , tapi malah menganggu pandangan. Kurang sigap memperbaiki masalah teknis, seperti mic/sound alat musik yang belum aktif, dll.

Secara keseluruhan kegiatan Flores Writers Festival (FWF) telah terlaksana dengan lancar dan aman.
Demikian disampaikan. Terima kasih

Acara Pembukaan FWF
Jamuan Makan Malam
Diskusi/Bincang Tematik
Pentas Seni seniman residensi
Tur Destinasi Wisata
Acara penutupan
Author:

Tinggalkan Balasan