RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN ZERO DRAFT TRAVEL BUBBLE ARRANGMENT BINTAN – SINGAPURA

Hari I, Rapat Koordinasi
Kegiatan Rapat Koordinasi Penyusunan Zero Draft Travel Bubble Arrangement Bintan – Singapura, pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2021 bertempat di Hotel Natra – Bintan dan dirangkaikan pada hari kedua mengikuti Site Inspection di kawasan Bintan Beach International Resort (BBIR). Rapat ini dihadiri oleh:

  1. Bapak Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika – Kementerian Luar Negeri (virtual)
  2. Bapak Samsul Bahrum, Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprov Kepri
  3. Bapak Mirza Nurhidayat, Direktur Asia Tenggara – Kementerian Luar Negeri
  4. Bapak Wan Rudy Iskandar, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan
  5. Perwakilan Tim Percepatan Pembangunan Ekonomi – Kementerian Luar Negeri
  6. Perwakilan Kedutaan Besar RI – Singapura
  7. Perwakilan Kementerian Kesehatan
  8. Perwakilan Kemenkumham
  9. Perwakilan Kemenko Bidang Perekonomian
  10. Perwakilan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB)
  11. Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Rapat ini bertujuan untuk membahas Zero Draft Travel Bubble Arrangement antara Bintan – Singapura

Rapat dibuka Oleh Bapak. Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika – Kemenlu. Poin-poin yang disampaikan yaitu :

  1. Pandemi sudah terjadi selama satu tahun lebih dan sepertinya untuk kedepannya kita akan terus hidup berdampingan dengan COVID-19.
  2. Pariwisata adalah sektor yang paling terkena dampak pandemi. Untuk itu pembukaan kembali merupakan salah satu upaya untuk mempercepat perekonomian Indonesia. Akan tetapi pembukaan ini perlu dilakukan secara aman, bertahap dan sangat berhati-hati.
  3. Untuk itu direncanakan pembentukan Tourism Travel Bubble Bintan – Singapura dengan Bintan sebagai pilot projectnya.
  4. Diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan draft Tourism Travel Bubble Arrangement (TTBA) Bintan – Singapura yang kemudian akan didiskusikan dengan pihak Singapura.

Sambutan dari Bapak Samsul Bahrum, Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemrov Kepri. Poin-poin yang disampaikan yaitu :

  • Terima kasih atas dipilihnya Bintan sebagai Pilot Project Travel Bubble ini.
  • Pemerintah daerah Kepri sangat mendukung adanya rencana travel bubble ini, untuk itu salah satu upaya pemda kepri yaitu dengan menyediakan vaksin sebanyak 14.000 dan memprioritaskan untuk para pelaku industri pariwisata dan masyarakat sekitar yang akan berkaitan langsung dengan travel bubble ini nantinya.
  • Selain itu pemerintah daerah mengharapkan adanya surat resmi dari pusat terkait apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung rencana ini mulai dari koordinasi, regulasi dan juga refocusing anggaran. Surat tersebut sebagai dasar bagi Pemda untuk melakukan langkah-langkah mendukung travel bubble ini.

Paparan Mengenai Kesiapan Bintan Beach Internasional Resort (BBIR) oleh Bapak Abdul Wahab – Group General Manager PT. Bintan Resort Cakrawala (BRC).

Kesimpulan paparan yang disampaikan yaitu :

  • Bintan Resorts dibangun atas kerjasama G2G antara Indonesia dan Singapura yang secara resmi dibuka tahun 1996.
  • Memiliki 14 hotel dan resort dengan jumlah kamar 2800 dan 4 golf course
  • Untuk pelaksanaan travel bubble Bintan Resorts telah melakukan berbagai protokol seperti pembagian zonasi :
    Bintan Beach International Resort (BBIR) akan dibagi menjadi 3 bagian :
    》Zona A untuk Singapura
    – Doulos Phos Ship Hotel
    – Treasure Bay Bintan
    – Banyan Tree Properties
    – Cluster Nirwana Resort
    – Ferry Terminal
    – Klinik Pariwisata
    – Lab COVID-19
    》Zona B untuk Domestik
    – Plaza Lagoi
    – Hotel Grand Lagoi
    – Lagoi Bay Villa
    – Holiday Villa Pantai Indah
    》Special zone adalah zona yang dikhususkan bagi wisatawan Singapura saja tapi berada di kawasan zona B
    – Pos Jaga Simpang Besar
    – Club Med
    – Sanchaya Hotel
    – Lapangan Golf Jack Nicklaus
    – Lapangan Golf Ria Bintan
    – Bintan Lagoon Villa Estate
  1. BRC telah melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Umun Tanjung Pinang untuk fasilitas COVID-19
  2. Penelusuran kontak untuk staff melalui alat bluepass sebagai alat pelacak agar staff berada sesuai zonanya.
  3. Penelusuran kontak dengan menggunakan QR Code, wisatawan yang datang harus scan QR Code yang sudah di sediakan saat Check – in dan Check – out
  4. Tersedia Laboratorium PCR di dalam lokasi Township Bintan Resorts
  5. Implementasi penggunaan Genose, setiap pengunjung yang masuk ke wilayah BBIR maupun pos 1 simpang lagoi akan dilakukan test Genose
  6. Prioritas vaksinasi, seluruh karyawan BBIR sudah di vaksinasi
  7. Memiliki Satgas COVID-19
  8. Telah memiliki sertifikat CHSE

Pembahasan
Dikarenakan angka kasus COVID-19 di Singapura mengalami kenaikan lagi, Singapura mengeluarkan aturan pengetatan kembali seperti karantina menjadi 21 hari, pembatasan berkumpul menjadi 5 orang saja, tempat – tempat Gym indoor ditutup, pembatasan karyawan yang WFO tidak boleh lebih dari 50%, pelaksanaan MICE, Event, Wedding diatur kembali dengan aturan ketat.

    Dengan adanya pembatasan kembali yang dilakukan Singapura tentu membuat rencana travel bubble ini akan menghadapi banyak tantangan dan tidak mudah, akan tetapi pemerintah yang juga akan didukung dari Kedubes RI di Singapura akan tetap terus mengupayakan travel bubble ini bisa terwujud.

    Pada dasarnya Travel Bubble ini dilakukan dengan prinsip reciprocal sehingga perlu difikirkan dengan hati-hati apa saja bentuk dari kerjasama ini
    Beberapa poin penting draft travel bubble arrangement :
    1. Aplicant adalah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dari Indonesia ke Singapura dan penduduk serta resident yang melakukan perjalanan dari Singapura ke Indonesia.
    2. Pintu masuk yang ditetapkan dari masing-masing negara hanya satu yaitu Bandar Bentan Telani Terminal Bintan dan Tanah Merah Ferry Terminal Singapura.
    3. Perlu pembahasan lebih lanjut apakah wisatawan yang boleh masuk hanya dari grup atau bisa Free Independent Travellers (FIT).
    4. Wisatawan dari Indonesia ke Singapura harus mendapatkan approval SafeTravel Pass terlebih untuk bisa masuk ke Singapura.
    5. Kuota wisatawan yang masuk ke Indonesia maupun yang masuk ke Singapura dalam program travel bubble ini adalah 300 orang perbulan.
    6. Wisatawan yang akan masuk ke dan dari Indonesia atau Singapura harus membawa hasil test Negatif PCR yang dilakukan 1×24 jam sebelum keberangkatan dan akan dilakukan lagi test PCR saat mereka tiba di Indonesia atau Singapura.
    7. Draft Tourism Travel Bubble Arrangement ini akan dilengkapi juga dengan lampiran-lampiran terkait SOP detail dan juga mutual recognition dan akan dibahas selanjutnya.

    Tindak Lanjut
    Draft Travel Bubble Arrangement akan di susun kembali sesuai dengan masukan-masukan yang telah diberikan pada rapat ini yang kemudian akan disampaikan kembali secara resmi kepada para peserta rapat dan juga stakdeholder terkait untuk diharapkan dapat memberikan masukan secara tertulis guna penyempurnaan draft tersebut.

    Hari Ke II, Kunjungan ke Fasilitas di Kawasan Bintan Resorts
    SESI I
    Zona A (Singapore)
     Hotel Anmon (Kapasitas 100 kamar)
     Bandar Bintan Telani Ferry Terminal
     COVID-19 PCR Lab
     Staff Transisi Housing
     Banyan Tree Hotel (Tersedia 67 villa)
     Cassia Hotel (Kapasitas 56 Kamar)
     Mayang Sari / Nirwana Gardens (Kapasitas 245 kamar dan 50 Villa)
     Border Control
    SESI II
    Domestic Zone
     Plaza Lagoi
     Special Zone
     Sanchaya Hotel (Tersedia 30 villa)
     Club Med (Kapasitas 808 kamar)
     Ria Bintan Golf Club (27 holes)

    Laporan ditulis oleh Amelya Januarysta, Staf Subkoordinator Pegembangan Wisata MICE

    Hari I : Rapat Koordinasi Penyusunan Zero Draft Tourism Travel Bubble Bintan – Singapura
    Hari Kedua : Site Inspection Sesi I
    Hari Kedua : Site Inspection Sesi II
    Author:

    Tinggalkan Balasan