Jogja Violin Fest (JVF) #5

Jogja Violin Fest yang telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2024 di Plaza Serangan Oemoem 1 Maret 1949 Benteng Vredeburg, titik Nol Km, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY.

Gambaran Umum Kegiatan

  • Jogja Violin Fest (JVF) merupakan event pergelaran orkestra musik biola yang dikolaborasikan dengan penampilan ragam budaya kearifan lokal yang bertujuan memberi ruang ekspresi dan apresiasi bagi pelaku seni musik (biola, etnik dan modern), serta merawat dan mengembangkan seni budaya dalam rangka mendorong promosi pariwisata khususnya di Yogyakarta.
  • Event yang diinisiasi oleh lembaga P3PKN ini pada tahun ke-5 ini mengusung tema “Radiate Positivity” yang bermakna ajakan untuk merayakan kehidupan dengan semangat positif.

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Bapak Singgih Raharjo
  2. Sekretaris Dinas Kebudayaan Pemprov DIY, Bapak Cahyo Widayat
  3. Kepala Divisi Pemasaran Mancanegara Badan Otorita Borobudur, Bapak Putut Bayu Santiko,
  4. Kapolresta DIY, Bapak Rudi Setiawan
  5. ⁠5. Perwakilan Direktorat Event Daerah Kemenparekraf, Bapak J. Suharbowo
  • Acara diawali dengan penampilan flashmob violin yang diikuti lebih kurang 200 violinis dari Komunitas Biola Jogja (Kombiojog) mulai dari usia anak, remaja hingga dewasa, Musik Patrol khas Jember, Mataram Inline Skate Club, dan komunitas Sepeda Jogja berlangsung di depan Plaza Serangan Oemoem 1 Maret 1949 Benteng Vredeburg.
  • Penampilan pembuka dari Kombiojog, Bravery Dance dan homeband
  • Dialog Interaktif antara Kepala Dinas Pariwisata DIY dengan Perwakilan Kemenparekraf yang membahas tentang:
    • Jogja Violin Festival (JVF) merupakan agenda tahunan Disparprov DIY sebagai atraksi daya tarik pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jogjakarta
    • Pemilihan lokasi pelaksanaan JVF di destinasi wisata juga dimaksudkan untuk mendorong promosi destinasi wisata yang ada di Jogjakarta
    • Konten JVF  yang memadukan penampilan berbagai alat musik (etnik & modern) bersamakomunitas lokal disamping kehadiran bintang tamu yang berbeda pada setiap pelaksanaan, menjadi upaya event ini selalu kreatif dan menjadi daya tarik.
    • Keilkutsertaan generasi muda yang mendominasi pelaksanaan JVF juga diharapkan dapat menjadi manajemen talenta bagi para violinis muda yang ada di Jogjakarta
  • Penyerahan tanda mata kepada para pendukung acara JVF
  • Penampilan kolaborasi dari Gamelan Jatinom Enlightment, Kombiojog, dan Mataram Inline Skate Club
  • Penampilan berturut-turut dari talenta-talenta muda Jogjakarta: Raisa,  Binar  dan Rudy Umagapi diiringi oleh Homeband, Angklung dan Kombiojog.
  • Penampilan para violinis muda membawakan lagu : Aku Indonesia, Terbang, Melody dan Nusantara
  • Penampilan dari Ucok Hutabarat dan Vishnu Violin membawakan Lively & Livetasi
  • Penampilan bintang tamu, Iksan Skuter diiringi para violinis.
  • Acara diakhiri dengan penampilan semua penyanyi yang diiringi oleh Homeband, Kombiojog dan Angklung membawakan lagu Berharap Tak Berpisah (Reza Artamevia), Pesona Indonesia dan Koyo Jogja Istimewa.

Promosi dan Publikasi

Beberapa promosi yang telah dilakukan oleh penyelenggara, antara lain:

A. Offline

Penempatan banner dan baliho disekitar Plaza Serangan Oemoem 1 Maret 1949 Benteng Vredeburg

B. Online

Akun Instagram Jogja Violin Fest, visiting jogja dan media berita online

C. Media elektronik

Talkshow di Love Radio Yogyakarta

Kesimpulan dan Evaluasi Kegiatan

  1. Jogja Violin Fest #5 sudah berjalan lancar dan meriah. Untuk pertama kalinya penyelenggaraan event ini mencoba memberlakukan tiket masuk dan sold out.
  2. Jogja Violin Fest yang sebelumnya selalu dilaksanakan di Tebing Breksi Yogyakarta, tahun ini juga untuk pertama kalinya dilaksanakan di Plaza Serangan Oemoem 1 Maret 1949 Benteng Vredeburg. Hal ini sesuai dengan program JVF bahwa setiap 5 tahun sekali, pelaksanaannya akan memilih venue destinasi wisata yang berada di pusat kota Jogjakarta dalam rangka mendekatkan diri dengan penonton.
  3. Pelaksanaan JVF tahun ini belum melibatkan UMKM dikarenakan venue yang dipilih tidak membolehkan adanya pendirian booth UMKM. Oleh karena itu kedepannya perlu dipikirkan kembali agar dalam setiap pelaksanaan selalu melibatkan UMKM sebagai kesatuan penyelenggaraan event.
Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan