Tenganan Pegringsingan Culture Festival 2024

Tenganan Pegringsingan Culture Festival yang diselenggarakan di Desa Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Provinsi  Bali pada tanggal 4 – 6 Juni 2024.

Gambaran Umum

  • Tenganan Pegringsingan Culture Festival merupakan event yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem dan Stakeholder terkait dengan  mengangkat tradisi budaya yang ada di Desa Tenganan, seperti :
    • Mekare – Kare (perang pandan) merupakan puncak propesi rangkaian upacara ngusaba sambah yang digelar setiap bulan Juni yang berlangsung selama tiga puluh hari. Tradisi ini dilaksanakan dengan menggunakan sarana berupa daun pandan berduri yang dipotong-potong dengan ukuran yang ditentukan juga sebuah tameng yang dibuat dari anyaman ata. Secara filosofis Perang Pandan bermakna sebagai pemujaan terhadap Dewa Indra yang merupakan dewa peperangan, ritual ini merupakan bentuk latihan ketangkasan dalam peperangan bagi prajurit Dewa Indra.
    • Geringsing , Tenun Geringsing merupakan tenun khas Tenganan. Gringsing jika dilihat dari namanya terdiri dari kata Gering dan Sing. Gering berarti sakit dan Sing berarti tidak, sehingga secara keseluruhan Gringsing secara keseluruhan berarti tidak kena penyakit atau terhindar dari penyakit. Masyarakat Tenganan Pegringsingan percaya bahwa penggunaan kain gringsing dipandang akan melindungi mereka dari segala wabah penyakit. Warna pada kain gringsing biasanya terdiri dari warna merah, putih, kuning muda dan hitam dimana setiap warna tersebut mempunyai teknik pewarnaan yang khas yang dihasilkan dari bahan pewarna alami. Seperti warna merah dihasilkan dari kulit akar pohon kayu sunti dan pohon kayu kiyip, warna putih atau kuning muda dihasilkan dari rendaman campuran minyak kemiri dengan air abu, sedangkan warna biru kehitaman dihasilkan dari campuran daun pohon taum dengan kapur tembok, pisang kayu, nangka dan kulit pohon kayu tengeh.  
  • Tidak hanya tradisi budaya yang diangkat dalam event ini, ada beberapa aktifitas lainnya seperti lomba Guiding, lomba Fruit Carving, lomba video promosi, pameran UMKM, pameran foto, pameran promosi pariwisata, workshop pemanfaatan sampah, workshop food plating & food garnishing. selain itu event ini juga dapat menjadi momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan serta penyebarluasan informasi kepariwisataan di Kabupaten Karangasem.

Rangkaian Kegiatan :

Tenganan Pegringsingan Culture Festival dihadiri oleh :

  1. Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem
  2. Kapolres Karangasem
  3. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem
  4. Ketua PHRI Provinsi Bali
  5. Ketua ASITA Provinsi Bali
  6. Ketua Badan Wisata Bali
  7. Ketua Desa Wisata Bali
  8. Perwakilan Kemenparekraf

🔹Hari Pertama, tanggal 4 Juni 2024

  • Acara diawali dengan lomba Guiding, lomba Fruit Carving dan lomba video promosi singkat (tiktok) yang diikuti oleh SMA/SMK dan LPKS se Kabupaten Karangasem
  • Dilanjutkan dengan pameran UMKM, pameran foto, pameran promosi pariwisata dan belajar membuat tulisan lontar dan canang yang dilaksanakan oleh panitia / disbudpar karangasem / Desa Tenganan Pegringsingan
  • Pembukaan Tenganan Pegringsingan Culture Festival (Parade Budaya dan Hiburan)
  • Sambutan oleh Sekretaris Daerah Karangasem menyampaikan bahwa Desa Tenganan Pegringsingan merupakan salah satu desa tertua di Kabupaten Karangasem dengan keunikan budaya dan tradisi yang masih terjaga. Desa ini dikenal sebagai Desa Bali Aga, yang mempertahankan kebudayaan masa pra-Majapahit. Desa Tenganan Pegringsingan terkenal dengan tradisi perang pandan atau mekare-kare, sebuah upacara persembahan untuk menghormati leluhur dan Dewa Indra, Dewa Perang. selain itu, desa ini juga dikenal dengan kerajinan tenun ikat ganda kain Gringsing yang unik dan menjadi daya tarik wisatawan. Festival ini juga diharapkan dapat mendukung promosi tradisi Geret Pandan dan meningkatkan pemahaman tentang kepariwisataan bagi para pengelola wisata di Kabupaten Karangasem. Dengan adanya festival ini, diharapkan perekonomian Karangasem semakin bangkit dan dikenal luas oleh wisatawan, serta memperkuat identitas budaya lokal.
  • Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem menyampaiakan bahwa peserta pameran festival adalah UMKM yang dibina oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem, serta Dekranasda Karangasem. Beberapa kegiatan festival antara lain pameran UMKM, tradisi Geret Pandan pada 5 dan 6 Juni 2024, workshop pengelolaan sampah untuk siswa SMP, workshop food plating dan food garnishing untuk siswa SMK, lomba kreativitas generasi muda, lawak Bali, hiburan artis Bali, serta tarian tradisional dari SLBN 1 Karangasem dan sanggar tari dan penampilan solo penyanyi Tunanetra low vision ni Komang ayu istiani dan penyanyi solo tunanetra buta total Putu Raina Ireswi.
  • Pembukaan Secara resmi ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem yang didampingi oleh Kapolres Karangasem, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, Perwakilan Kemenparekraf, Ketua PHRI dan ASITA Bali.
  • Hiburan dan Parade Budaya :
    • Persembahan seni dari siswa/siswi SLB
    • Penampilan Tari Kontemporer
    • Atraksi Fire Dance
    • Penampilan Lawak Bali

🔹Hari Kedua, tanggal 5 Juni 2024

  • Mekare – Kare/Perang Pandan (untuk warga desa tenganan)
  • Pameran UMKM, Pameran Foto, Pameran Promosi Pariwisata dan belajar membuat tulisan lontar dan canang
  • Lomba Video Singkat Promosi (tiktok)
  • Workshop Pemanfaatan Sampah
  • Workshop Food Plating & Food Garnishing
  • Hiburan dan Parade Budaya :
    • Penampilan Sanggar Seni
    • Persembahan seni dari siswa/siswi SLB
    • Lawak Bali

🔹Hari Ketiga, tanggal 6 Juni 2024

  • Mekare – Kare/Perang Pandan (untuk umum)
  • Pameran UMKM, Pameran Foto, Pameran Promosi Pariwisata dan belajar membuat tulisan lontar dan canang
  • Lomba Video Singkat Promosi (tiktok)
  • Penutupan (Parade Budaya dan Hiburan):
  • Penyerahan hadiah lomba-lomba dan piagam
  • penghargaan kepada pengisi acara
  • Persembahan seni dari siswa/siswi SLB
  • Tari Kontemporer
  • Fire Dance
  • Lagu Bali (Artis Bali)

Kesimpulan dan Evaluasi

  1. Kabupaten Karangasem memiliki kekayaan adat dan budaya yang unik dibandingkan dengan daerah lain, salah satunya adalah desa Tenganan Pegringsingan, yang merupakan desa tua di Bali
  2. Tenganan Culture Festival dapat menjadi momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan serta penyebarluasan informasi kepariwisataan di Kabupaten Karangasem.
  3. Daya tarik lainnya adalah tradisi ritual Mekare-Kare atau “perang pandan”. Mekare-Kare merupakan puncak rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang digelar setiap bulan Juni yang berlangsung selama tiga puluh hari
  4. Keunikan lain yang dimiliki dan tidak dimiliki daerah lain di Indonesia adalah kerajinan tenun ikat Gringsing berasal dari kata “gering” yang berarti sakit dan “sing” yang artinya tidak, jadi Gringsing diartikan sebagai penolak bala
  5. Tenganan Pegringsingan Culture Festival berjalan dengan baik dan lancar namun kurang baiknya manajemen waktu yang mengakibatkan beberapa rangkaian kegiatan harus menyesuaikan waktu untuk tampil.
  6. Perlunya peningkatan ide dan inovasi agar rangkaian event ini bisa lebih menarik, terutama dalam misinya menggaet kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal.
  7. Perlunya meningkatkan strategi promosi yang lebih menarik, serta penguatan storytelling.
Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan