Pendampingan Interpretasi dan Storytelling Pemandu Wisata Geopark Meratus menuju UNESCO Global Geoparks (UGGp)

Mohon izin meyampaikan laporan kegiatan Pendampingan Interpretasi dan Storytelling Pemandu Wisata Geopark Meratus menuju UNESCO Global Geoparks (UGGp) yang telah dilaksanakan pada Kamis – Jum’at, 2 – 3 Mei 2024 bertempat di Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

❇️ Gambaran Umum
Dangka rangka pengembangan daya tarik wisata minat khusus geopark sebagai salah satu prioritas pembangunan produk wisata yang berkualitas di Indonesia maka Direktorat Wisata Minat Khusus berkolaborasi dengan Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) melaksanakan kegiatan Pendampingan Interpretasi dan Storytelling Pemandu Wisata Geopark Meratus menuju UNESCO Global Geoparks (UGGp). Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal keahlian yang dapat digunakan pengelola dan pemandu wisata saat mendampingi perwakilan penilai UGGp.

❇️ Kegiatan ini dihadiri oleh
a. Bapak Muhammad Syarifuddin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan;
b. Bapak Ir. Nurul Fajar Desira, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalimantan Selatan selaku Wakil Ketua Umum Badan Pengelola Geopark Meratus;
c. Bapak Fehmiu Octavino, Kapokja Wisata Minat Khusus 1, Direktorat Wisata Minat Khusus;
d. Narasumber:
– Bapak Titi Bachtiar, Geografiwan & Penulis Buku;
– Ibu Resita Rahmitasari, Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Badan Pengelola Geopark Meratus;
f. Tim Badan Pengelola Geopark Meratus;
g. Tim Direktorat Wisata Minat Khusus 1;
h. 30 peserta dari 29 situs Geopark Meratus.

❇️ Rangkaian Kegiatan:
A. Kamis, 2 Mei 2024
1. Pembukaan oleh MC dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
2. Sambutan dari Bapak H. Nurul Fajar Desira, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalimantan Selatan selaku Wakil Ketua Umum Badan Pengelola Geopark Meratus.
– Ucapan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan Pendampingan Interpretasi dan Storytelling Pemandu Wisata Geopark Meratus menuju UGGp.
– Peran pemandu wisata sangatlah penting untuk menginterpretasikan suatu daya tarik wisata sehingga dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan.

3. Sambutan dari Bapak Muhammad Syarifuddin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan.
– Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan menyambut baik adanya kegiatan ini. Disparprov juga telah melaksanakan pelatihan serta sertifikasi bagi pemandu wisata yang bekerjasama dengan HPI Prov. Kalimantan Selatan.
– Berharap terdapat forum lanjutan sebagai tindak lanjut kegiatan ini.

4. Sambutan dari Bapak Fehmiu Octavino, Kapokja Wisata Minat Khusus 1, Direktorat Wisata Minat Khusus.
– Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kemenparekraf untuk mengembangkan potensi wisata geopark khususnya geopark Meratus menuju UGGp karena, salah satu kriteria penilaian UGGp adalah pendidikan interpretasi dan lingkungan.
– Kemenparekraf mengenali bahwa interpretasi dan storytelling adalah elemen penting dalam pengembangan pengalaman wisatawan/pengunjung di daya tarik wisata.

5. Pemaparan oleh Bapak Titi Bachtiar mengenai Interpretasi dan Storytelling dalam Geowisata.
– Pemandu geowisata berperan penting dalam pariwisata. Mereka sebagai “tuan rumah” di destinasi wisata, sehingga menjadi duta wisata yang sesungguhnya.
– Interpretasi Seni bercerita yang mempengaruhi hubungan emosional dan keilmuan, untuk menyampaikan tafsir tentang hubungan timbalbalik antara manusia dengan alam dan antara alam dengan manusia, melalui pengalaman nyata di lapangan
– Penyampaian pesan dalam Geowisata: a) Suara pemandu; b) Tempat interpretasi; c) Posisi pemandi; d) Bahasa Tubuh; e) Lama waktu interpretasi; f) Bersemangatlah; g) Menghibur; h) Perencanaan; i) Alat Peraga.
– Interpreter harus menguasai informasi agar dapat meyederhanakan proses yang rumit menjadi mudah dan menarik. Interpretasi dalam geowisata harus ada karena sangat penting bagi wisatawan. Dapat dilengkapi dengan: papan informasi, buku,posterlipat, film, media sosial.

6. Pemaparan oleh Ibu Resita mengenai
– Konsep geopark memiliki hubung kait antara kejadian bumi dengan keanekaragaman hayati dan budaya.
– Seni interpretasi dan storytelling: a) bangkitkan minat (kaitkan subjek dengan kehidupan sehari-hari dari audience); b) ceirtakan kisah yang memberi informasi, menghibur, dan mencerahkan; c) menginspirasi dan memprovokasi masyarakat untuk memperluas wawasannya; d) sajikan dengan media interpretasi dapat tema lengkap dengan pesan yang dapat dibawa pulang; e) setiap tempat memiliki sejarah, hidupkan masa lalu dan jelaskan bagaimana pengaruhna terhadap orang-orang saat ini.
– Storytelling berperan penting dalam meningkatkan pengalaman pengunjung dan LoS, menjaga sumber daya/daya tarik wisata, membuka kesempatan bekerja, mengelola pengunjung, meningkatkan competitiveness advantaged.
– BPGM akan membantu dan menyusun kembali mengenai penceritaan yang ada di Kawasan Geopark Meratus yang dapat diceritakan kepada masyarakat/pengunjung.

7. Sesi Diskusi

B. Jum’at, 3 Mei 2024
Pada hari kedua kegiatan pendampingan Interpretasi dan Storytelling, peserta diajak untuk praktik interpretasi dan storytelling di lapangan serta berkunjung ke Pusat Informasi Geologi Meratus Kalimantan Selatan, Geopark Centre, Situs Batu Kulit Ular Penangkaran Anggrek Kab. Tanah Laut, dan Situs Pesanggarahan Belanda Mandiangin yang berada di Kawasan Tahura Sultan Adam Mandiangin.

✅ Tindak Lanjut: Pendampingan interpretasi dan storytelling lebih lanjut akan dilakukan oleh Badan Pengelola Geopark Meratus bagi 30 peserta kegiatan dimaksud.

Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. 🙏🏻

Author: fahri surya altakwa

Tinggalkan Balasan