Kegiatan BISA Fest: Pesona Seni Pencak Silat Nusantara di Lamongan

Kegiatan BISA Fest: Pesona Seni Pencak Silat Nusantara dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 April 2023 dan BISA Fest: Pesona Seni Tari dan Pencak Silat Nusantara pada hari Minggu, 9 April 2023 di Andanwangi Hall Hotel Mahkota, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.

Hari ke-1: BISA Fest: Pesona Seni Pencak Silat Nusantara

🟠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak Prof.Dr. Zainudin Maliki,M.Si. Anggota Komisi X DPR RI;
2. Ibu Siti Rubikah,SE,M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan;
3. Bapak Wahyu Wicaksono – Ketua Kelompok Kerja Musik, Direktorat Event Nasional dan Internasional – Kemenparekraf; serta
4. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.

🟠 Rangkaian Kegiatan:
πŸ”· Kegiatan diawali dengan penampilan pembuka Jurus Solo Kreatif dari Sanggar Tapak Suci Pimda. Jurus Solo Kreatif merupakan gabungan dari jurus jurus Tapak Suci, Jurus Ini menonjolkan kekuatan dan keindahan.

πŸ”· Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.

πŸ”· Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Bapak Wahyu Wicaksono:
– Kegiatan BISA Fest merupakan kegiatan kemitraan yang dilaksanakan dengan bekerja sama antara Kemenparekraf, Komisi X DPR RI dan Dinas Pariwisata. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana berkomunikasi antara masyarakat, pelaku pencak silat dan pemerintah. Sehingga dapat lebih memahami dan mengapresiasi Seni Pecak Silat Nusantara khususnya di Kab Lamongan.
– Kegiatan ini dikemas dalam bentuk mini festival dan talkshow melalui sharing wawasan guna menyapa langsung, memotivasi sekaligus mendorong kreativitas pelaku seni, budaya, dan parekraf.
– Peserta BISA Fest ini terdiri dari Masyarakat sebanyak 60 orang dan perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Lamongan sebanyak lima orang. Kegiatan ini juga diramaikan oleh penampilan atlet Pencak Silat dari Perguruan Tapak Suci.

πŸ”· Sambutan oleh Ibu Siti Rubikah,SE,M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan:
-Perguruan silat mempunyai aliran dan teknik yang berbeda dari setiap perguruan masing masing. Sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia pencak silat yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.
– Pencak silat sudah sewajarnya untuk diajarkan kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari sejak dini demi menjaga kelestarian Pencak Silat yang kini sudah di akui oleh Unesco.
-Potensi pariwisata yang terdapat pada pencak silat sangatlah besar dengan diadakannya event atau festival.
– Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada para pelaku seni untuk berekspresi sekaligus memperkenalkan seni pencak silat di Kab. Lamongan kepada masyarakat luas.

πŸ”· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Prof.Dr. Zainudin Maliki,M.Si.:
-Kegiatan BISA Fest ini diharapkan mampu membawa dampak yang sangat baik bagi ilmu bela diri seni pencak silat.
-Ilmu beladiri sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita bukan hanya untuk beladiri dan olahraga.
-Pencak silat juga dapat berfungsi sebagai suatu seni keindahan yang merupakan suatu bentuk karya seni yang akan memperindah dalam suatu acara.
– Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada para pelaku seni untuk berekspresi sekaligus memperkenalkan Pencak Silat di Lamongan kepada masyarakat luas
– BISA Fest: Pesona Seni Pencak Silat Nusantara resmi dibuka.

πŸ”· Penyerahan cenderamata kepada Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.

πŸ”· Penampilan seni pencak silat dari Sanggar Tapak Suci Pimda dengan nama Jurus Ganda Putra. Jurus ini diperagakan dengan tangan kosong dan senjata golok.

πŸ”· Penampilan seni pencak silat dari Sanggar Tapak Suci Pimda dengan nama Jurus Meliwis Putih. Jurus ini diciptakan oleh KH. Ahmad Kasuwi Tharif Pendekar Besar dengan teknik jurus jurus yang mematikan.

πŸ”· Talkshow bersama narasumber, Bapak Imron Rusidi, Ketua Dewan Kesenian Lamongan & Ketua Harian KONI Lamongan:
-Potensi pencak silat di Lamongan sangat luar biasa, yang dimana terdapat 23 Perguruan Pencak silat, yang beranggotakan dengan total 102.000 orang.
-Masing masing perguruan pencak silat memiliki ciri khas masing masing yang dimana hal ini dapat menjadi daya tarik wisata sendiri.
– Diperlukan kolaborasi dan dukungan seluruh pihak dalam pengembangan seni di Kabupaten Lamongan. Pengembangan seni pencak silat tentunya membutuhkan perhatian terhadap profesionalitas para pelaku seni tersebut.

πŸ”· Sesi tanya-jawab dan diskusi peserta kegiatan.

πŸ”· Penampilan penutup Jurus Kanjeng Sepuh dan Atraksi dari Sanggar Tapak Suci Pimda. Jurus ini merupakan untuk melatih pernapasan dan kekuatan tubuh.

πŸ”· Penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh penampil Pesona Seni Pencak Silat Nusantara.

πŸ”· Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

🟠 Kesimpulan:
– Kegiatan BISA Fest: Pesona Seni Pencak Silat Nusantara memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, ruang silaturahmi dan diskusi, sekaligus memperluas wawasan dan pemahaman para pelaku seni pencak silat melalui sesi talkshow yang menghadirkan narasumber profesional.
– Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat terus termotivasi, kreatif dan optimis baik dalam berkarya dan mengembangkan seni pencak silat sebagai atraksi dalam rangka mendorong promosi pariwisata dan ekraf di Kabupaten Lamongan.

Hari ke-2: BISA Fest: Pesona Seni Tari dan Pencak Silat Nusantara

🟠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak Prof.Dr. Zainudin Maliki,M.Si. Anggota Komisi X DPR RI;
2. Ibu Siti Rubikah,SE,M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan;
3. Bapak Wahyu Wicaksono – Ketua Kelompok Kerja Musik, Direktorat Event Nasional dan Internasional – Kemenparekraf; serta
4. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.

🟠 Rangkaian Kegiatan:
πŸ”· Kegiatan diawali dengan penampilan pembuka oleh Tari Remo dari sanggar UKM Larasato. Tarian ini menceritakan pangeran gagah berani yang berjuang di tengah pertempuran. Ciri khas utama tarian ini adalah gerak gerik kaki tang dihentakan diartikan sebagai simbol kesadaran atas kehidupan manusia yang ada di muka bumi.

πŸ”· Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.

πŸ”· Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Bapak Wahyu Wicaksono:
– Melalui kegiatan BISA Fest ini kita dapat lebih memahami dan mengapresiasi Pesona Seni Tari dan Pencak Silat Nusantara khususnya di Kab Lamongan. Selain itu acara ini juga dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara masyarakat, pelaku seni dan pemerintah dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia.
– Program BISA Fest ini bermaksud untuk bersilaturahmi, memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, sekaligus memotivasi pelaku seni, budaya, dan parekraf, khususnya seni tari dan pencak silat. Melalui sesi talkshow dengan narasumber profesional, diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para pelaku seni budaya.
-Bersama untuk mengembangkan serta mempromosioan pariwisata di Kab. Lamongan dengan penyelenggaraan event yang berkualitas dan inovasi tentunya.

πŸ”· Sambutan oleh Ibu Siti Rubikah,SE,M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan:
– Apresiasi kepada Kemenparekraf yang terus memberikan dukungan untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Lamongan.
-Kab. Lamongan memiliki kekayaan budaya dan seni tradisional yang sangat bernilai salah satunya seni tradisional tang terkenal adalah seni tari.
-Harapan semua kita menciptakan seni bela diri bukan hanya unjuk kebolehan dan gengsi yang menimbulkan gesekan antar perguruan. Agar pemerintah daerah setempat berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk menciptakan suatu kegiatan mengenai pencak silat.
-Pada tahun 2023 akan dibangun balai kesenian di Kab.Lamongan agar para pelaku seni dapat mengapresiasikan dan tampil ber kreasi.

πŸ”· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Prof.Dr. Zainudin Maliki,M.Si.:
-Berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk membuat program program yang strategis untuk para pelaku seni tari dan seni bela diri.
– BISA Fest memberikan kesempatan para pelaku parekraf untuk meningkatkan jejaring dan melakukan koordinasi serta kolaborasi dalam berkreasi.
– Pariwisata akan tumbuh berkembang jika para wisatawan merasa nyaman. Serta tiap perguruan pencak silat agar selalu disiplin dan tepat waktu.
– Perlu inovasi dan kreativitas dalam pengembangan daya tarik wisata, khususnya seni Tari dan bela diri.
– Komisi X terus mendorong pengembangan pariwisata, namun perlu dukungan seluruh pihak, termasuk aspirasi nyata dari pelaku parekraf di daerah.
– BISA Fest: Pesona Seni Tari dan Pencak Silat Nusantara resmi dibuka.

πŸ”· Penyerahan cenderamata kepada Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.

πŸ”· Penampilan pencak silat dari sanggar Tapak Suci Pimda dengan nama Jurus Harimau dan Ganda Putra. Jurus Harimau memiliki ciri khas keunikan pada tendangannya sedangkan jurus ganda seni tarung menggunakan tangan kosong dan golok.

πŸ”· Talkshow bersama narasumber, Bapak Imron Rusidi, Ketua Dewan Kesenian Lamongan & Ketua Harian KONI Lamongan:
-Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional yang memiliki beragam variasi gerakan dan teknik.
-Tapak Suci Pimda yang merupakan perguruan seni bela diri asal Kab. Lamongan belum pernah teridentifikasi ataupun tercatat bergesakan dengan perguruan lain.
– Perlu dilakukan peningkatan upaya mempromosikan seni tari dan seni bela diri di Kab.Lamongan agar semakin terkenal. Hal tersebut dapat didorong dengan peningkatan pemasaran dan Sumber Daya Manusia.

πŸ”· Sesi tanya-jawab dan diskusi peserta kegiatan.

πŸ”· Penampilan penutup oleh pertunjukan seni bela diri dari sanggar Tapak Suci Pimda dengan Jurus bersenjata dan Regu Putri, jurus ini memiliki seni keindahan dan kekompakan.

πŸ”· Penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh penampil kreasi lagu daerah.

πŸ”· Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

🟠 Kesimpulan:
– Perlunya peningkatan kolaborasi dalam menggali kreativitas dalam mengembangkan seni tari dan seni bela diri sebagai daya tarik destinasi wisata di Kab. Lamongan.
– Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta mendapatkan pemahaman, termotivasi, serta tetap kreatif dan optimis baik dalam berkarya maupun mengembangkan seni tari dan seni bela diri sebagai atraksi daya tarik dalam rangka mendorong promosi pariwisata di Kab. Lamongan.

 

Tinggalkan Balasan