Kegiatan BISA Fest: Festival Tari Kreasi Nusantara dan BISA Fest: Festival Kreasi Lagu Daerah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan

Kegiatan BISA Fest: Festival Tari Kreasi Nusantara yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Maret 2023 dan BISA Fest: Festival Kreasi Lagu Daerah pada hari Sabtu, 25 Maret 2023 di Hotel Dafam Linggau, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.

 

Hari ke-1: BISA Fest: Festival Tari Kreasi Nusantara

🟠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak H. Mustafa Kamal, S.S. Anggota Komisi X DPR RI;
2. Ibu Dian Purnama, Akademisi Bidang Seni dan Budaya/ Ketua Komite Yayasan Pendidikan Putra Putri Bangsa, selaku Narasumber;
3. Bapak Joko Suharbowo – Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah; serta
4. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.

🟠 Rangkaian Kegiatan:
πŸ”· Kegiatan diawali dengan penampilan pembuka tari Aura oleh 5 orang penari dari Sanggar Seni Manise. Tari ini diambil dari cerita rakyat Lubuklinggau, menceritakan sosok Putri Silampari yang memiliki aura kecantikan yang luar biasa.

πŸ”· Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.

πŸ”· Sambutan perwakilan Kemenparekraf, Bapak Joko Suharbowo:
– Program BISA Fest merupakan program kolaborasi Kemenparekraf dengan Komisi X DPR RI dalam rangka memberdayakan pelaku seni, budaya, dan parekraf pasca pandemi COVID-19.
– Kegiatan ini dikemas dalam bentuk mini festival dan talkshow melalui sharing wawasan guna menyapa langsung, memotivasi sekaligus mendorong kreativitas pelaku seni, budaya, dan parekraf.
– Seni tari kreasi sebagai salah satu warisan budaya yang mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal menjadi atraksi yang berpotensi dan perlu dikembangkan untuk mendorong promosi destinasi wisata.

πŸ”· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak H. Mustafa Kamal, S.S.:
– Banyak aspek yang terdampak pandemi, saat ini merupakan masa transisi sekaligus momentum untuk bangkit bersama dan berkolaborasi dalam mendorong kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
– Kota Lubuklinggau merupakan salah satu kota yang memiliki hutan kota terbesar. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menggali berbagai potensi dengan tetap melestarikan lingkungan dalam rangka mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.
– Salah satu potensi daya tarik wisata yang dimiliki Kota Lubuklinggau adalah seni, khususnya seni tari yang terus berkembang menjadi tari kreasi.
– Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada para pelaku seni tari berekspresi sekaligus memperkenalkan tari kreasi di Lubuklinggau kepada masyarakat luas
– BISA Fest: Festival Tari Kreasi Nusantara resmi dibuka.

πŸ”· Penyerahan cenderamata kepada Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.

πŸ”· Penampilan tari kreasi Sabda Cinta oleh 5 orang penari dari Sanggar VLA. Tari ini menceritakan cinta hamba kepada Sang Pencipta.

πŸ”· Penampilan tari Bebosek Kaen oleh 4 orang penari dari Sanggar Seni Sinergi. Tari ini menggambarkan kegembiraan dan keceriaan gadis remaja, menggunakan properti kain, gerakan tukar menukar kain menggambarkan kegiatan tolong-menolong yang terjadi dalam persahabatan dan pergaulan.

πŸ”· Talkshow bersama narasumber, Ibu Dian Purnama, Akademisi Bidang Seni dan Budaya:
– Tari kreasi nusantara merupakan tarian yang berakar dari tari tradisional, yang selanjutnya ditambahkan gerakan tari modern dan diolah menggunakan perpaduan musik tradisi dan modern.
– Kota Lubuklinggau memiliki potensi yang cukup besar di bidang seni tari sebagai daya tarik wisata. Salah satu tari kreasi yang berasal dari Kota Lubuklinggau adalah tari Ngantat Dendan yang pernah menjadi juara pada Parade Tari Nusantara di TMII pada tahun 2013.
– Diperlukan kolaborasi dan dukungan seluruh pihak dalam pengembangan seni di Kota Lubuklinggau. Pengembangan seni tari tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar, mengingat peralatan musik pengiring, kostum dan perlengkapan yang diperlukan, serta perlunya perhatian terhadap profesionalitas para pelaku seni tersebut.

πŸ”· Sesi tanya-jawab dan diskusi peserta kegiatan.

πŸ”· Penampilan penutup tari Zapin Ulak Bejegan nusantara oleh 5 orang penari dari Sanggar Seni Studio Lingga. Tari ini menyampaikan pesan bahwa agama adalah fondasi dalam kehidupan dan membaca al Quran sebagai penyejuk hati dan keimanan.

πŸ”· Penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh penampil tari kreasi nusantara.

πŸ”· Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

🟠 Kesimpulan:
– Kegiatan BISA Fest: Festival Tari Kreasi Nusantara memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, ruang silaturahmi dan diskusi, sekaligus memperluas wawasan dan pemahaman para pelaku seni tari melalui sesi talkshow yang menghadirkan narasumber profesional.
– Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat terus termotivasi, kreatif dan optimis baik dalam berkarya dan mengembangkan seni tari kreasi nusantara sebagai atraksi dalam rangka mendorong promosi pariwisata dan ekraf di kota Lubuklinggau.

Hari ke-2: BISA Fest: Festival Kreasi Lagu Daerah

🟠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Bapak H. Mustafa Kamal, S.S. Anggota Komisi X DPR RI;
2. Bapak Drs. Heri Zulianta, Kepala Dinas Pariwisata Kota Lubuklinggau;
3. Bapak H. Suhada, Praktisi Seni Musik, selaku Narasumber;
4. Bapak Joko Suharbowo – Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah; serta
5. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.

🟠 Rangkaian Kegiatan:
πŸ”· Kegiatan diawali dengan penampilan pembuka oleh Silampari Band yang terdiri dari 5 orang personil membawakan lagu nasional dan lagu daerah.

πŸ”· Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.

πŸ”· Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kota Lubuklinggau, Bapak Drs. Heri Zulianta:
– Apresiasi kepada Kemenparekraf yang terus memberikan dukungan memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Lubuklinggau.
– Tanggal 23, bulan 3, tahun 2023, Pemerintah Kota Lubuklinggau meluncurkan program β€œAyo Ngelong” ke Kota Lubuklinggau sebagai upaya untuk menggairahkan kembali kunjungan wisatawan.
– Pandemi memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan menurunnya secara signifikan kunjungan wisatawan di kota Lubuklinggau.
– Terdapat 2 event di Sumatera Selatan yang masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN), salah satunya adalah Festival Gendang Melayu dari kota Lubuklinggau. Diharapkan ke depannya, Lubuklinggau dapat menyelenggarakan event-event berkualitas lainnya sehingga dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Lubuklinggau.
– Penopang utama ekonomi kota Lubuklinggau adalah sektor jasa, termasuk perhotelan dan perdagangan. Untuk itu Pemkot Lubuklinggau terus berupaya meningkatkan pelayanan di sektor jasa dan usaha pariwisata.

πŸ”· Sambutan perwakilan Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
– Program BISA Fest: Festival Kreasi Lagu Daerah dimaksudkan untuk bersilaturahmi, memberikan ruang ekspresi dan apresiasi, sekaligus memotivasi pelaku seni, budaya, dan parekraf, khususnya seni musik. Melalui sesi talkshow dengan narasumber profesional, diharapkan dapat memberikan wawasan, transfer knowledge ataupun success story sharing kepada para pelaku seni budaya.
– Potensi seni musik yang cukup tinggi dan sangat diminati masyarakat di Kota Lubuklinggau, menjadikannya perlu dikembangkan sebagai salah satu penunjang daya tarik wisata dan mendukung promosi pariwisata.
– 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan sebuah event yaitu 1) Relevan, konten event sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat; 2) Digitalized, yaitu pemanfaatan media digital dan media sosial sebagai sarana promosi event; serta 3) Sustainable, yaitu penyelenggaraan event yang berkualitas dan berkelanjutan serta dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, budaya, sosial, maupun ekonomi.
– Penyelenggaraan BISA Fest ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi, sekaligus juga mempromosikan kreativitas karya para pelaku seni, budaya, dan parekraf di Kota Lubuklinggau kepada masyarakat luas.

πŸ”· Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Bapak H. Mustafa Kamal, S.S.:
– BISA Fest memberikan kesempatan para pelaku parekraf untuk meningkatkan jejaring dan melakukan koordinasi serta kolaborasi dalam berkreasi.
– Perlu pemanfaatan dan pengoptimalan sumber daya yang ada.
– Perlu inovasi dan kreativitas dalam pengembangan daya tarik wisata, khususnya seni musik.
– Komisi X terus mendorong pengembangan pariwisata, namun perlu dukungan seluruh pihak, termasuk aspirasi nyata dari pelaku parekraf di daerah.
– BISA Fest: Festival Kreasi Lagu Daerah resmi dibuka.

πŸ”· Penyerahan cenderamata kepada Kadispar Kota Lubuklinggau, Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.

πŸ”· Penampilan musik oleh Rara Band yang terdiri dari 5 orang personil.

πŸ”· Penampilan musik oleh Suara Band yang terdiri dari 4 orang personil.

πŸ”· Talkshow bersama narasumber, Bapak H. Suhada, Praktisi Seni Musik:
– Musik merupakan ungkapan perasaan. Penyajian musik yang baik perlu memahami semua aspek terutama makna syair lagu yang ditampilkan.
– Salah satu ciri khas yang membedakan lagu daerah adalah bahasa. Untuk itu, diperlukan juga pelestarian dan pengenalan bahasa daerah kepada para generasi muda.
– Perlu dilakukan peningkatan upaya mempromosikan lagu daerah Lubuklinggau agar semakin terkenal. Hal tersebut dapat didorong dengan peningkatan pemasaran dan Sumber Daya Manusia.
– Bahasa Sindang sebagai bahasa daerah Kota Lubuklinggau dan Bahasa Musi sebagai bahasa daerah Kab. Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, sebaiknya dimasukkan ke muatan lokal, khususnya di tingkat Sekolah Dasar.

πŸ”· Sesi tanya-jawab dan diskusi peserta kegiatan.

πŸ”· Penampilan penutup lagu daerah oleh Sejahtera Band yang terdiri dari 4 orang personil.

πŸ”· Penyerahan piagam penghargaan kepada seluruh penampil kreasi lagu daerah.

πŸ”· Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

🟠 Kesimpulan:
– Perlunya peningkatan kolaborasi dalam menggali kreativitas dalam mengembangkan lagu daerah sebagai daya tarik destinasi wisata, salah satunya melalui pelestarian bahasa daerah.
– Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta mendapatkan pemahaman, termotivasi, serta tetap kreatif dan optimis baik dalam berkarya maupun mengembangkan seni musik sebagai atraksi daya tarik dalam rangka mendorong promosi pariwisata dan ekraf di kota Lubuklinggau.

 

Hari Pertama

 

Hari Kedua

Tinggalkan Balasan