Rencana Kolaborasi Pengembangan Wisata Religi Berbasis Masjid

Pertemuan secara virtual dengan Kementerian Agama, Direktorat Bimas Islam mengenai Rencana Kolaborasi Pengembangan Wisata Religi Berbasis Masjid dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2023 secara hybrid.

1️⃣ Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Bapak H. Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
2. Bapak Akmal Salim Ruhana, Kasubdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam
3. Bapak Firnandi Gufron, Koordinator Strategi dan Komunikasi Wisata Alam, Budaya, dan Buatan
4. Bapak Fakhry Affan, Kasi Kemakmuran Masjid Ditjen Bimas Islam
5. Ibu Nurul Hasmy Mallalahi, Subkoordinator Strategi dan Sarana Promosi Wisata Minat Khusus
6. Bapak Harris Nuri, Subkoordinator Pemberdayaan Masjid Ditjen Bimas Islam
7. Tim Strategi dan Komunikasi Wisata Minat Khusus

2️⃣ Tujuan Kegiatan:
– Penyampaian rencana program Wisata Religi berbasis Masjid
– Diskusi pengembangan produk dan strategi promosi Wisata Religi berbasis Masjid

3️⃣ Hal – hal yang didiskusikan yaitu:
– Kemenag mendukung pelaksanaan program Kemenparekraf dalam bidang wisata religi khususnya berbasis Masjid
– Pemilihan provinsi untuk identifikasi wisata minat khusus berbasis Masjid didasarkan pada beberapa hal diantaranya destinasi yang terpapar wisata ramah muslim, memiliki sejarah dan budaya peradaban Islam dan sebagainya
– Identifikasi dan pendataan masjid yang sudah dilakukan Kemenparekraf adalah yang berdasarkan potensi dimensi 3A ( atraksi – amenitas – aksesibilitas ). Dimensi atraksi kemudian dibagi lagi menjadi 8 klasifikasi nilai tema ( arsitektur, sejarah, budaya, amenitas, edureligi, tujuan sejarah, eco mosque, dan socialpreneur ). Dimensi Amenitas dibagi menjadi ketersediaan utilitas dasar, penunjang kebersihan dan keamanan, serta pelayanan. Dimensi Aksesibilitas dan Manajemen menyoroti ketersediaan akses, fasilitas, informasi, rencana pengembangan destinasi, organisasi pengelolaan dan SDM. Terkumpul 62 responden dari 13 provinsi, sementara ini
– Identifikasi dan pendataan ini adalah untuk mengumpulkan informasi, bukan dalam rangka memberikan peringkat / ranking khusus terhadap masjid yang telah masuk dalam daftar. Disclaimer spesifik akan diberikan sesuai kesepakatan setelah focus group discussion lanjutan
– Tahun 2023 Kementerian Agama memiliki program Masjid Pelopor, yang melibatkan Masjid profesional, moderat dan berdaya di Indonesia. Hal ini bisa dikolaborasikan dengan Kemenparekraf sehingga terlihat irisannya dengan program identifikasi wisata minat khusus berbasis Masjid
– Kemenag juga memiliki sumber data SIMAS (litbang Kemenag) dan Buku Katalog Masjid yang perlu dikonsolidasikan dengan draft ekatalog masjid kemenparekraf
– Beberapa masjid yang direkomendasikan Kemenag untuk masuk ke dalam katalog wisata minat khusus berbasis masjid adalah Masjid Cirebon yang memiliki nilai historis, Masjid Raya Syekh Zaid Solo yang memiliki design yang indah sehingga memikat para wisatawan untuk berkunjung
– Kemenparekraf dan Kemenag akan saling berkolaborasi dalam kegiatan Famtrip Ramadhan, dalam hal promosi di own media Kemenparekraf, data dan referensi Masjid milik Kemenag dan lainnya
– Kerjasama juga dapat dibantu pihak Kemenag melalui SIMAS dan Apps

4️⃣ Kesimpulan & Tindak lanjut:
1. Kemenparekraf akan mengirimkan rencana kerja dan draft katalog wisata minat khusus berbasis masjid yang telah disusun kepada pihak Kemenag, untuk dievaluasi dan diberikan masukan
2. Tim Kemenparekraf akan melakukan kunjungan ke Kantor Kemenag untuk melakukan diskusi lanjutan terkait sinergitas draft katalog wisata minat khusus berbasis masjid yang telah disusun oleh Kemenpar dengan katalog yang disusun Kemenag
3. Rencana pertemuan antara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) dengan Dirjen Bimas Islam pada bulan Januari 2023 untuk membahas usulan kerjasama antara kedua K/L dan usulan MoU antara kedua belah pihak

Tinggalkan Balasan