Sesi pemaparan narasumber dan tanya jawab

DAN Safety Talk dan Hospital/Chamber Visit di Manado

Kegiatan Seminar DAN Safety Talk dan Hospital/chamber visit diselenggarakan di Manado pada tanggal 20-22 September 2022 sebagai berikut:

⏺Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kemenparekraf RI dengan Divers Alert Network (DAN) untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata selam yang aman (“Safe Diving Destination”)

⏺Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Bapak Alexander Reeyan, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif
2. Bapak Henry R.W. Kaitjily, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara
3. Mr. Francois Burman, Pr. Eng. MSc, Vice President Safety Services DAN
4. dr. Matias Nochetto Vice President Medical Services DAN
5. Bapak dr. Jonathan Sorentu, RS Siloam Manado
6. Bapak Rendra Hertiadhi, Country Manager DAN – Indonesia
7. Bapak Bayu Wardoyo, Business Liaison DAN – Indonesia
8. Peserta yang terdiri dari pemandu selam profesional, perwakilan asosiasi, instansi daerah, dan tenaga medis berjumlah 50 orang

1️⃣Seminar DAN Safety Talk dihadiri oleh 50 orang yang terdiri dari para pelaku wisata selam profesional dan tenaga medis 21 September 2022.

▫️Sambutan dari Bapak Alexander Reeyan, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif:
Wisata selam diharapkan dapat menerapkan teknologi rendah karbon dan ramah lingkungan dalam pariwisata berbasis ekosistem demi keberlanjutan laut sebagai upaya mitigasi dampak perubahan iklim. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Wisata Minat Khusus pada
bulan Oktober 2022 telah melakukan Nota Kesepahaman dengan Divers Alert Network (DAN) terkait pelayanan keselamatan wisata selam di Indonesia sehingga wisatawan selam merasa aman dan nyaman ketika menyelami keindahan bawah laut Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai sebuah “Safe Diving Destination”.
DAN Safety Talks adalah kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf, DAN, Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Siloam Manado sebagai destinasi diving yang aman dalam rangka mewujudkan Manado sebagai destinasi yang aman.

▫️Sambutan dari Bapak Rendra Hertiadhi, Country Manager DAN – Indonesia:
Kesempatan melakukan kerja sama dengan pemerintah RI melalui kemenparekraf merupakan sebuah terobosan besar, karena di seluruh dunia, saat ini, Indonesia adalah negara di Asia pertama yang benar-benar memperhatikan keselamatan wisatawan selam dengan melakukan kerja sama dengan organisasi keselamatan selam.
Kerja sama antara DAN dan Kemenparekraf ditandatangani sejak tahun 2021 dan diinagurasi oleh Bapak Menteri, serta mencanangkan satu tema khusus bagaimana bersama-sama dengan stakeholder industri wisata selam, kita menciptakan Indonesia menjadi destinasi wisata selam yang aman. Hal tersebut memiliki makna yang sangat dalam, terutama pasca pandemi, wisatawan pasti memiliki kekhawatiran terhadap kecelakaan dan cedera. Tetapi, kekhawatiran tersebut dapat diatasi dengan adanya komitmen bersama seluruh stakeholder yg diinisiasi kemenparekraf dan DAN, sekarang Indonesia telah memiliki local hotline number untuk kecelakaan selam, sebagai satu contoh jika terjadi kecelakaan selam, tidak perlu kebingungan, cukup dapat langsung menghubungi nomor tersebut.
Sudah terdapat rumah sakit dengan fasilitas hyperbaric chamber di RS Bhayangkara dan RS Siloam Manado, namun hal penting yang perlu diperhatikan adalah orang yang mengoperasikan dan bagaimana panduan keselamatannya. Bersama dengan DAN, kita akan memberikan program pendidikan pengetahuan jika terjadi kecelakaan selam kepada tenaga medis di destinasi wisata selam, dengan memberikan materi edukatif yang bertujuan untuk melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kecelakaan selam, serta hal ini diharapkan dapat mendukung pemulihan pariwisata selam secara cepat. Ini merupakan kesempatan emas dimana ada 2 orang pakar dunia: dr. Matias Nochetto dan Francois Burman yang menciptakan standar dunia tentang hiperbaric chamber dapat hadir di sini berbagi informasi dan berdiskusi bersama kita semua.

▫️Pemaparan materi oleh Francois Burman, Pr. Eng. MSc, Vice President Safety Services DAN:
Safety adalah sebuah konsep, yang terbagi menjadi 2 bagian: 1. menghindari insiden dan meminimalisir cedera. Bagaimana kita dapat menghindari insiden adalah dengan pelatihan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) di bidang penyelaman
Menyelam adalah aktivitas yang dilakukan di lingkungan yang bukan habitat alami manusia sehingga diperlukan pelatihan, praktik & perencanaan menyeluruh untuk menghadapi hal-hal terjadi dimana situasi bisa berubah mengikuti kondisi alam.
Pola pikir & kesadaran akan risiko berkelanjutan perlu ditanamkan karena risiko tidak pernah berubah namun perbuatan bisa diubah untuk membentuk kebiasaan yang dapat menghindari dan meminimalisir risiko baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
Penilaian risiko yang realistis/setiap saat dapat dilakukan melalui program DAN Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) dimana ada 2 tingkatan, HIRA I merupakan standar keselamatan yang dapat dilakukan dengan pelatihan dan peralatan P3K dan oksigen
HIRA II merupakan standar keselamatan tingkat lanjutan yang memerlukan pelatihan emergency action plan (EAP’s) dan peralatan AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan. Alat ini berfungsi untuk menolong orang yang mengalami henti jantung.
HIRA I & II merupakan pelatihan keselamatan yang dapat dipelajari secara online dan tidak dipungut biaya, ditujukan bagi pemandu selam profesional dan pengelola dive center, dimana sertifikat pelatihan keselamatan tersebut dapan menjadi nilai tambah untuk mempromosikan unit usahanya.

▫️Pemaparan materi oleh dr. Matias Nochetto Vice President Medical Services DAN:
Decompression sickness merupakan dampak akibat perubahan tekanan air atau udara yang terlalu cepat, dimana tubuh manusia perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan yang ada. Gejalanya dapat berupa kelelahan dan nyeri pada otot dan persendian. Pada tipe yang lebih parah, gejalanya mungkin mirip dengan stroke atau bisa termasuk mati rasa, kesemutan, kelemahan lengan atau kaki, goyah, vertigo, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Pasien dekompresi perlu dirawat dengan oksigen dan rekompresi di ruangan bertekanan tinggi/hyperbaric chamber.
Tahun 2021 terjadi peningkatan panggilan call center DAN, meningkat dari tahun-tahun sebelum pandemi (2019-2020), dr. Matias menjelaskan beberapa contoh penanganan kasus dengan laporan gejala dekompresi di remote area yang secara garis besar setelah dilakukan anamnesis ternyata bukan dekompresi melainkan penyakit lain dan menghimbau kepada para peserta yang operator dan tenaga medis untuk tidak panik.
Terdapat batasan-batasan layanan hotline DAN diantaranya hanya bisa mendengar tidak bisa memeriksa secara langsung fisik pasien sehingga yang terpenting adalah kesiapan rumah sakit terdekat untuk dapat menolong dan bertindak cepat dengan pemeriksaan fisik langsung
Komunikasi adalah hal yang penting untuk dapat mendiagnosis insiden yang terjadi agar penanganannya tepat

▫️Pemaparan materi oleh dr. Jonathan Surentu, RS Siloam Manado:
Kesiapan Rumah Sakit Siloam Manado dalam mendukung Indonesia sebagai Safe Diving Destination. Kegiatan menyelam telah dilakukan sejak 5000 tahun yang lalu. Sejarah tentang selam yang paling terkenal yaitu “Hydna of Scione”, Hydna dan Scyllias (ayahnya) merupakan penyelam yang berasal dari yunani yang bertugas memotong tali jangkar pada kapal perang Persia. Kelebihan dari menyelam diantaranya: melatih otot tubuh, membakar kalori, melatih pernapasan, mengatasi stress, menambah percaya diri. Resiko menyelam yaitu; penyerangan oleh mahluk bawah air (jarang terjadi), trauma fisik, hipothermia, keracunan gas, barotrauma, decompression sickness. Decompression sickness merupakan dampak akibat perubahan tekanan air atau udara yang terlalu cepat dari tekanan tinggi ke tekanan normal, dimana tubuh manusia perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan yang ada. Apabila penyelam naik ke atas maka akan menyebabkan pelepasan gelembung-gelembung udara yang berisikan gas murni (Nitrogen) di dalam tubuh. Gelembung inilah yang menyebabkan tekanan dan menghambat peredaran dalam tubuh. Terdapat gejala-gejala decompression sickness yang dibagi kedalam Tipe 1 dan 2. Pada gejala tipe 1 yaitu sakit pada otot dan sendi , Hypothermia, gagal limfa (Lymphatic Disorders) kemudian tipe 2 yaitu kegagalan sistem pusat saraf, kegagalan pendengaran, gagal jantung. Apa yang harus dilakukan apabila hal tersebut terjadi?, maka segera melakukan tindakan cepat dengan menghubungi nomor darurat RS Siloam Manado yaitu 1-500-911. Pasien dekompresi perlu dirawat dengan oksigen dan rekompresi di ruangan bertekanan tinggi/hyperbaric chamber. Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) tidak hanya digunakan pada pasien dekompresi tetapi juga dapat di lakukan pada pasien penderita diabetes, penyembuhan setelah operasi plastik, luka kecelakaan, Osteomyelitis, Stroke, Migran, darah rendah, luka bakar, anti penuaan, ejakulasi dini, penderita covid 19. RS Siloam Manado berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien dengan mengkolaborasikan kasus medis per kasus dengan dokter spesialis.

▫️Sesi QnA:
Kendala SDM operator ketika menghubungi DAN kurang bisa berbahasa inggris
DAN menyediakan hotline lokal (021-5085-8719) dengan 2 pilihan bahasa melayu dan english untuk memudahkan interaksi hingga anamnesis serta memudahkan rujukan pasien ke rumah sakit lokal terdekat yang memenuhi syarat
Kompleksitas pengurusan asuransi oleh operator yg menjual layanan DAN? Tugas operator memberikan pertolongan pertama, mendapatkan evaluasi medis, dan menghubungi hotline DAN, selanjutnya merupakan tanggung jawab DAN.

Secara umum penyelenggaraan DAN Safety Talk berjalan dengan lancar.

2️⃣Tanggal 21 September 2022 telah dilaksanakan kunjungan untuk memeriksa kondisi chamber di RS Bhayangkara dan RS Siloam Manado untuk membantu RS melengkapi peralatan, prosedur, dan SDM yang sesuai standar internasional

▫️Beberapa poin hasil survei hyperbaric chamber di RS Bhayangkara dan RS Siloam Manado, diantaranya:
– Belum ada emergency action plans (EAP’s) dan belum ada safety drill sehingga direkomendasikan RS segera membuat EAP dan setiap 6 bulan sekali melakukan safety drill
– Ada beberapa settingan pabrikan yang perlu diperbaiki sehingga DAN akan menjembatani RS dengan produsen chamber untuk dapat memastikan peralatan, prosedur, dan SDM sesuai dengan standar internasional
– Peningkatan kualitas SDM akan ditindaklanjuti dengan program DAN Medical Academy

▫️Tindak lanjut dari pertemuan dengan para tenaga medis di RS Bhayangkara dan RS Siloam Manado sebagai rekomendasi untuk menindaklanjuti penyelenggaraan kegiatan “DAN Safety Talk” agar dapat di masukkan kedalam Rencana Kerja dan Anggaran Direktorat Wisata Minat Khusus Tahun 2023.

Demikan disampaikan, berikut terlampir dok

umentasi kegiatan. Atas perhatian Ibu, diucapkan terima kasih.

Registrasi, sambutan dan foto bersama
Registrasi, sambutan dan foto bersama
Sesi pemaparan narasumber dan tanya jawab
Sesi pemaparan narasumber dan tanya jawab
Kegiatan hospital/chamber visit di RS Siloam
Kegiatan hospital/chamber visit di RS Siloam
Kegiatan Hospital/Chamber Visit di RS Bhayangkara
Kegiatan Hospital/Chamber Visit di RS Bhayangkara
Author:

Tinggalkan Balasan