Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Potensi Produk Wisata Minat Khusus Bahari di Minahasa Utara

Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Potensi Produk Wisata Minat Khusus Bahari di Minahasa Utara, dilaksanakan pada tanggal 27-28 Agustus 2021, secara hybrid.

Acara dihadiri oleh:
1. Bapak Joune Ganda, Bupati Minahasa Utara (offline);
2. Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus (online);
3. Ibu Florida Pardosi, Koordinator Stratkom MK (online);
4. Bapak Andy Widyanta, Subkoordinator Strategi & Sarana Promosi (offline);
5. Ibu Betsy Dian Astri, Subkoordinator Konten & Publikasi (online)
6. Bapak Henry Katjili, Kadispar Provinsi Sulut (online);
7. Bapak Panca R. Sarungu, Ketua Umum Masyarakat Sadar Wisata (MASATA);
8. Ibu Pauline Suharno, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO);
9. Ibu Amalia Yunita, Sekjen Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA);
10. Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI);
11. Bapak Didien Junaedy, Sekjen Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) dan Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI);
12. Bapak Ricky Soerapoetra, Ketua Umum Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI);
13. Kawanua Tourism Society (Diaspora);
14. GenPI Sulawesi Utara;
15. Rekan-rekan Media;

Adapun selain FGD, juga dilaksanakan site visit untuk melihat langsung potensi wisata bahari yang ada antara lain di Pulau Lihaga, Pantai Paal dan Desa Marinsow;

Acara FGD diawali dengan laporan penyelenggara dan sambutan sebagai berikut:

1️⃣ Bapak Panca, Ketua Umum MASATA (Penyelenggara FGD)
a. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan pada acara Identifikasi Potensi Wisata Bahari, termasuk diantaranya para pelaku indusri, tour operator dan tour agent, asosiasi wisata selam, GIPI, IATTA, ASTINDO, PUWSI, MASATA, GenPI, rekan media dan juga perwakilan Diaspora Kawanua Tourism Society;
b. Tujuan dari pelaksanaan FGD ini yaitu untuk bersama-sama mendiskusikan potensi wisata bahari di Likupang. Sebagai salah satu destinasi prioritas, Likupang membutuhkan pemetaan daya tarik yang kita perlu catat dan kembangkan. Kegiatan ini juga bertujuan menemukan masukan dari para industri pariwisata yang ada;

2️⃣ Bapak Joune, Bupati Minahasa Utara
a. Kami mengapresiasi Kemenparekraf dan MASATA atas terselenggaranya kegiatan FGD ini. Kami berharap bahwa kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung pariwisata seperti ini tetap terus dilaksanakan;
b. Kami mengumpulkan semua pemangku kepentingan pelaku wisata untuk sama-sama mengidentifikasi potensi wisata minat khusus bahari yang ada di Minut dalam mendukung program pemerintah pusat. Sehingga kegiatan FGD ini dirasa sangatlah penting, karena membahas mengenai beberapa hal yang dapat menunjang Daerah Super Prioritas Likupang di Minahasa Utara;

3️⃣ Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus
a. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan baik offline maupun online. Kami memohon maaf Mas Menteri tidak bisa hadir pada FGD kali ini. Saya hadir mewakili beliau untuk bersama-sama membahas potensi wisata khususnya bahari di DSP Likupang ini;
b. Ada potensi besar jika Likupang dihubungkan dengan Manado, sehingga identifikasi potensi ini dapat menggali produk wisata dari beberapa daerah;
c. Kami juga memohon masukan dari para pelaku industri dan asosiasi untuk menyampaikan pendapatnya sehingga memperkaya FGD ini untuk memetakan destinasi wisata bahari yang potensial untuk dikembangkan dan dipasarkan;

🅰️ Sesi Pertama FGD

a. Bapak Joune Ganda, Bupati Minahasa Utara
– Likupang dipilih karena pertumbuhan wisman saat itu 600% sehingga potensi besar, penerbangan direct langsung dari Tiongkok ke Sulawesi Utara;
– Potensi-potensi program jangka menengah yang bisa dilakukan serta program jangka panjang nantinya di Likupang, usaha-usaha apa saja yang bisa dilakukan di daerah Likupang, jenis-jenis wisata yang dapat diberlakukan nanti serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Minahasa Utara khususnya SDM asal Likupang;
– Wisata bahari Pantai Paal, Pantai Kalinaung, Pantai Sampiran, Pulau Lihaga, Pulau Nain, Pulau Talise;

b. Bapak Panca R. Sarungu, Ketua Umum MASATA
– Pariwisata Manado identik dengan Taman Laut Bunaken, Patung Yesus Memberkati, Tomohon Flower Festival, dan Diving. Pemetaan FGD hari ini diharapkan dapat memberikan daftar destinasi wisata yang lebih luas lagi;
– Ke depan, bahkan ada yang menarik yang tidak terpikirkan, misalnya bagaimana sebuah destinasi harus memikirkan wise management dan juga bagaimana ke depan pariwisata yang berkelanjutan;

c. Ibu Pauline Suharno, Ketua Umum ASTINDO
– Wisata Bahari antara lain wisata selam di Pulau Lihaga, Pulau Bangka dan Pulau Gangga. Wisata pantai di Pantai Paal, Pantai Pulisan dan Pantai Sampiran;
– Wisata Alam antara lain wisata trekking di Bukit Larata, Pulisan dan Gunung Klabat, air terjun di Tunan Talawan, Walangan Desa dan Kinapiaan;
– Wisata Hutan Mangrove di Desa Budo, Desa Bahoi, Desa Bahowo, Desa Sarawet dan Desa Sonsilo;
– Wisata Golf di Paradise Resort, Paralayang di Bukit Larata, Bird Watching Burung Cekakak dan Maleo;
– Wisata Budaya di Waruga;
– Wisata Kuliner antara lain Bubur Manado, Cakalang Fufu, Lalampa, Pisang Goreng Sambal Roa Panada;
– Wisata Desa di Marinsow, Pulisan, Kikunang;

🅱️ Sesi Kedua FGD

a. Ibu Amalia Yunita, Sekjen IATTA
– Likupang memiliki potensi wisata alam yang besar, termasuk diantaranya wisata bahari seperti konservasi biota laut, snorkeling dan diving;

b. Bapak Didien Junaedy, Ketua Umum GIPI dan Sekjen GAHAWISRI
– Beberapa potensi wisata di Minahasa Utara antara lain: Pantai Likupang, Pantai Paal, Pulau Bangka, Pulau Manterawu, Gunung Klabat, Kaki Dian, Air Terjun Tunan, Waruga, Wisata Sport Game Fishing, Raewaya Hills Airmadidi;
– Terkait amenitas di Manado lumayan baik karena sebelum Pandemi Covid-19, sudah ada charter flight dari beberapa negara di Tiongkok direct ke Manado;
– Kita perlu bantuan dengan Tour Operator untuk mempromosikan paket wisata ke Likupang, sehingga wisatawan akan lebih tertarik datang ke sini dibanding ke luar negeri;
– Di sisi lain, Likupang juga sudah didukung dengan akomodasi yang bagus seperti Paradise Resort;
– Adapun yang perlu didorong yakni percepatan pembangunan di kawasan KEK Likupang, percepatan investasi, penyelesaian lahan eks HGU Marinsow oleh Pemda dan PTPN 14 dan penyelesaian master plan dan pendukung lainnya;

c. Bapak Ricky Suraputra, Ketua Umum PUWSI
– Sulawesi Utara selalu menjadi prioritas industri wisata selam dari 11 titik yang ada di Indonesia. Salah satunya karena di Manado sudah ada Politeknik Selam yang menghasilkan SDM unggul di bidang wisata selam;
– Infrastruktur di Sulawesi Utara khususnya listrik sudah cukup memadai;
– Potensi edukasi Likupang sudah ada dan akan lebih baik jika SDM dipersiapkan khususnya SDM lokal lahan Likupang;
– Beberapa peluang bagi SDM lokal Likupang yakni: Profesional Diver, Scientifi Diver, Penyelam SAR & Resuce; Penyelam Arkeologi
– Wisata selam menjadi kerangka kerja dari sport tourism dan wisata berkelanjutan;
– Explorasi Wallacea bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengembangkan wisata selam di Sulawesi Utara;

Masukan dari Peserta FGD

a. Hatibaru Travel
– Perlu dipetakan mana saja destinasi wisata bahari yang akan dikembangkan;
– Jika memang akan fokus ke bahari, perlu disiapkan coastguard sejak sekarang;

b. PUWSI Manado
– Likupang tidak pernah ada dalam peta wisata selam, hanya ada Nain, Bangka dan Lembeh;

c. GIPI Manado
– Perlu diperjelas apakah Likupang akan menjadi branding nama baru karena supaya tidak terjadi kebingungan bagi industri untuk menjual Likupang;

d. Safari Travel
– Perlunya integrasi dengan destinasi lain di Sulawesi Utara karena jarak bandara ke Likupang cukup memakan waktu 1,5 jam, sehingga penyiapan atraksi sangat penting;

e. TA/TO
– Perlunya mengajak industri untuk mengenali Likupang dengan melihat langsung;
– Jangan membatasi hanya pada wisata bahari saja namun banyak hal seperti MICE;

f. GenPI Sulut
– Salah satu destinasi wisata yang belum disebut yaitu Ekowisata Mangrove dan Wisata Perahu dengan 3 jenis kapal;
– Pentingnya menggandeng influencer untuk mempromosikan Likupang termasuk diantaranya local guide yang paham terkait budaya dan story telling di Likupang;

g. MASATA Sulawesi Utara
– Untuk saat ini pelatihan bahasa asing di desa wisata sudah berjalan, namun kurang dukungan dari pemda setempat;
– Pentingnya sosialisasi terkait sadar wisata sehingga destinasi wisata tetap bersih;

Kesimpulan FGD

a. Ada masukan dari para hadirin bahwa potensi wisata sebaiknya tidak hanya difokuskan pada wisata bahari, namun juga wisata minat khusus lainnya, antara lain:
– Wisata Bahari antara lain wisata selam di Pulau Lihaga, Pulau Bangka, Pulau Gangga, Pulau Nain dan Pulau Talise; Wisata Pantai di Pantai Paal, Pantai Pulisan dan Pantai Sampiran;
– Wisata Budaya, yaitu Cagar Budaya Waruga atau kuburan batu moyang Minahasa di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Batu Bertumbuh di Desa Watutumou, Karapan Sapi, Makam Pahlawan Nasional Ibu Maria Walanda Maramis;
– Trekking di gunung tertinggi di Sulawesi Utara, yaitu Gunung Klabat atau Tamporok;
– Pasar tradisional di Airmadidi yang menjual berbagai makanan khas Tonsea;
– Objek wisata yang baru dibangun oleh pemerintah daerah, yaitu objek wisata religius Kaki Dian dan Hutan Kenangan yang keduanya berlokasi di Kaki Gunung Klabat;
– Tanjung Tarabitan, yang merupakan titik paling utara dari Pulau Sulawesi;

b. Bapak Bupati menugaskan Kadispar Kabupaten Minahasa Utara untuk mengadakan diskusi lanjutan dengan para pelaku industri, menindaklanjuti potensi wisata minat khusus yang ada;

Demikian disampaikan, terima kasih.

Author: Noviana

Tinggalkan Balasan