Spice Up The World

Koordinasi Program Indonesia Spice Up The World

  1. Pada tanggal 22 Juli 2021, telah diselenggarakan kegiatan Temu Pengusaha Kuliner dan Distributor Makanan Indonesia, sebagai bagian dalam rangkaian program Indonesia Spice Up the World (ISUTW). Kegiatan dilakukan secara hybrid, dengan menghadirkan Diaspora Indonesia yang berbisnis di bidang restoran, baik restoran Indonesia maupun restoran non-Indonesia, serta distributor produk makanan Indonesia dari New York secara in-person, dan dari seluruh wilayah Amerika Serikat secara virtual. Kegiatan juga dihadiri Iangsung oleh Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno dan jajarannya secara virtual dari Jakarta, Konjen RI se-AS secara virtual dan para pengusaha kuliner/distributor dari wilayah kerja masing-masing dan Pokja Ekonomi New York.
  2. Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor kuliner merupakan salah satu sub-sektor andalan dari ekonomi kreatif. Kualitas rempah- rempah Indonesia sudah diakui dunia internasional sejak dulu. Oleh karena itu, dibawah komando Kemenkomarves, Kemenparekraf berupaya untuk mengembangkan kolaborasi kolosal yang melibatkan seluruh perwakilan Indonesia di seluruh dunia untuk meningkatkan perdagangan Indonesia khususnya untuk komoditas rempah-rempah melalui Indonesia Spice Up the World(ISUTW).
  3. Menparekraf juga menyampaikan bahwa ISUTW merupakan upaya penguatan gastrodiplomasi Indonesia, dengan target 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada tahun 2024, dan penetrasi pasar mulai dari bumbu olahan maupun non-olahan Indonesia ke Amerika maupun ke belahan dunia Iainnya. Melalui ISUTW, Menparekraf mengharapkan agar kuliner Indonesia seperti rendang, soto, sate, dan gado-gado dapat hadir di seluruh dunia dengan standarisasi kualitas dari Kemenparekraf. Kolaborasi kolosal ini nantinya akan meliputi seluruh lingkup upaya pendirian restoran Indonesia di luar negeri, mulai dari perencanaan, pendanaan, pelatihan chef dan juru masak, ekspor bumbu rempah dan sebagainya.
  4. Ditambahkan juga oleh Menparekraf bahwa situasi pandemi saat ini memang merupakan tantangan tersendiri bagi pengusaha kuliner. Namun demikian, ada banyak peluang di saat krisis, kuncinya adalah inovasi dan adaptasi, manfaatkan digitalisasi dan protokol Kesehatan yang ketat, sesuaikan cita rasa masakan dengan dengan selera pasar, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

 

Koordinasi kegiatan “Dangdut Mendunia”, 21 Juli 2021

  1. Pada hari sebelumnya juga telah diadakan kegiatan “Dangdut Mendunia” bertempat di KJRI New York pada tanggal 21 Juli 2021. Kegiatan dilakukan secara hybrid yang dihadiri secara in person oleh Rissa Asnan, pimpinan Dangdut in America (DiA) sekaligus Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) cabang Amerika Serikat dan sejumlah artis DiA, Jimmy Cozier dan Rommy Sembiring, pimpinan dan manajemen We People of Culture (WEPOC) Studios dan WEPOC Indonesia. Sedangkan via online dihadiri secara Iangsung oleh Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno dan jajarannya, sejumlah artis Indonesia seperti Fitri Carlina, Sara Fajira, Pselecia dari DiA, perwakilan dari PAMMI dan lain sebagainya.
  2. Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno, dalam sambutannya secara online menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada KJRI New York yang telah membantu menyukseskan program kegiatan Kemenparekraf di Amerika Serikat. Terkait dengan Café Dangdut, Menparekraf mendukung kehadiran Café Dangdut yang nantinya akan berkontribusi positif dalam memperkenalkan musik dangdut lewat coffee culture yang sudah merupakan kebiasaan dari sebagian masyarakat AS.
  3. Menparekraf juga menambahkan bahwa Café Dangdut juga menjadi jalan dan ajang mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif secara keseluruhan. la juga mengharapkan Café Dangdut dapat segera terwujud sebagai salah satu langkah konkrit membumikan musik dangdut di AS, selain dari usaha yang sedang dilakukan jajarannya untuk mendapatkan pengakuan UNESCO agar musik dangdut dapat diakui sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia. Menparekraf juga meminta Amyra Atheefa Uno, mewakili generasi milenial untuk dapat mendukung kehadiran Café Dangdut di New York.
  4. Konjen RI dalam sambutan dan paparan singkatnya menyampaikan bagaimana Indonesia dapat mendulang devisa dari kopi dan musik dangdut sebagai sub-sektor industri ekonomi kreatif. Secara umum, Konjen RI menyampaikan beberapa poin penting antara lain:
  5. Musik dangdut sebagai sub-sektor ekonomi kreatif dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagaimana di AS, industri musiknya menyumbangkan sekitar US$ 170 miliar atau hampir 1% dari PDB AS, menyerap 2,5 juta tenaga kerja dan turut berkontribusi terhadap sektor industri lainnya, seperti industri rekaman, streaming, penampilan live, perjalanan wisata, pemasaran, pembayaran digital dan lain-lain. Selain itu, industri rekaman juga mengekspor penjualan lagu senilai US$ 9,1 milyar setiap tahunnya.
  6. Sementara itu kedai kopi juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian yang signifikan. Terdapat sekitar 37.189 kedai kopi di AS dengan nilai pasar sebesar US$ 36 milyar. Starbuck dan Dunkin Donut menyumbang 66% dari seluruh kedai kopi di AS. Walaupun masih dalam masa pandemi, AS tetap menjadi sumber utama industri kopi global. Industri kopi di AS bernilai US$ 225,2 milyar dan menyumbang 1,6% dari GDP serta menyerap 1,7 juta tenaga kerja.
  7. Coffee Truck Café Dangdut akan diluncurkan di kota New York dengan menjual kopi dari biji kopi pilihan asli Indonesia yang diproduksi oleh berbagai sentra produsen kopi tanah air. Selain menjual kopi, Café Dangdut juga menjual berbagai merchandise yang dipasok dari UMKM asal Indonesia dan menjual kudapan khas Indonesia yang dipasok dari bisnis diaspora Indonesia di AS. Dalam jangka panjang, Café Dangdut akan dibuat sistem franchise yang nantinya dapat diperluas ke kota-kota lain di Amerika Serikat bahkan di dunia.
  8. Coffee Truck merupakan salah satu bentuk UMKM di AS. UMKM di AS menyumbang 44% dari PDB AS dan merupakan salah satu bentuk usaha yang terdepan dalam mendorong inovasi, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Di AS sendiri saat ini terdapat hampir 24 ribu food truck yang menyerap 3 ribu tenaga kerja dengan pertumbuhan pasar sebesar 7,5% dan nilai pasar melebihi US$ 1,2 milyar.
  9. Selain Café Dangdut, saat ini Dangdut in America sedang melakukan finalisasi kerja sama dengan produsen kecap Cap Sereh di Semarang dengan tujuan untuk melakukan ekspor produk kecap bernama “Kecap Dangdut in America”. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah membangun pabrik Kecap Dangdut in America di Delaware, Amerika Serikat.
  10. Internasionalisasi artis-artis Indonesia bekerja sama dengan label rekaman asal America yaitu Wepoc Global International. Wepoc akan menjembatani supaya musik dan artis Indonesia mendapatkan expertise, resource, platform, support dan access ke pasar Amerika Serikat. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah membawa para artis Indonesia in untuk dinominasikan dalam Grammy Award 2-3 tahun mendatang.
  11. Jimmy Cozier, penyanyi/pencipta lagu dan pendiri Wepoc Studios menyampaikan bahwa Wepoc akan menjembatani musik dan musisi Indonesia di kancah permusikan AS. la berkeyakinan bahwa dengan memberikan akses, keahlian dan kesempatan, maka musik Indonesia juga dapat sukses di AS, sambil memberikan contoh bagaimana musik-musik dunia seperti K-Pop, J-Pop dan musik Punjabi masuk ke AS dan mendapatkan nama dan tempat di hari masyarakat AS. Selain itu, musik juga dapat menjadi pintu masuk produk- produk dari Indonesia. Romy Sembiring menyampaikan bahwa Café Dangdut bisa menjadi sebuah brand asal Indonesia yang dapat masuk ke AS mengingat industri kopi di AS sangat besar yaitu 50% dari pasar kopi global. Rissa Asnan dari DiA menyampaikan permintaan dukungan Kemenparekraf sehingga dangdut dapat lebih terkenal di AS dengan mengedukasi dangdut lewat akarnya, yaitu musik R&B dan musik pop.

 

Pertemuan dengan United States Tour Operator Association (USTOA), 22 Juli 2021

  1. Delegasi Kemenparekraf telah melaksanakan pertemuan dengan United States Tour Operator Association (USTOA) di kantor pusat USTOA di Midtown Manhattan.
  2. Delegasi Kemenparekraf diterima oleh Presiden & CEO USTOA, Terry Dale dan Director of Membership & Programming USTOA, Luis Maravi.
  3. Kunjungan membahas potensi kerja sama USTOA dengan Kemenparekraf, khususnya dalam hal strategi peningkatan wisman AS ke Indonesia. Secara khusus Kemenparekraf menanyakan terkait paket wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan AS saat ini. USTOA menyampaikan bahwa strategi peningkatan wisman AS ke Indonesia hendaknya disesuaikan dengan target market wisata Indonesia.
  4. Demografi wisatawan AS dapat dikategorikan dalam wisatawan millennial dan wisatawan baby boomer. Untuk menarik wisatawan AS, Indonesia perlu mengembangkan paket wisata yang sesuai dengan demografi tersebut. Paket wisata sustainable travel, responsible travel, adventure, dan experience making adalah jenis paket wisata yang lebih diminati generasi millenial. Sedangkan baby boomer yang seringkali memiliki waktu dan dana ekstra lebih menyukai paket wisata yang mencerminkan kemewahan dan relaksasi seperti wisata resort Iengkap dengan golf range, spa, dan makanan mewah.

 

 

 

 

Pertemuan dengan perusahaan digital marketing dan pelaku industri fesyen, 23 Juli 2021

  1. Delegasi Kemenparekraf telah melaksanakan pertemuan dengan Vanny Tousignant, desainer dan pendiri International Fashion Arts Week (IFA Week) sebagai ajang promosi desain pakaian dan fashion dari Indonesia, dan Teo Vanyo dari Perusahaan Stealth Agents yang bergerak di bidang digital marketing. Pertemuan membahas terkait upaya Kemenparekraf untuk meningkatkan promosi produk ekonomi kreatif di luar negeri dan jumlah wisatawan asing ke Indonesia. Jika sebelumnya, Kemenparekraf menggunakan upaya-upaya konvensional seperti partisipasi pada pameran wisata, maka pasca pandemi ini Kemenparekraf lebih mengutamakan upaya promosi melalui media digital melalui kerja sama dengan digital marketers seperti Trip Advisor, influencerdan youtuber, serta pelaksanaan hybrid event dan pameran virtual.
  2. Teo Vanyo menyampaikan bahwa terdapat sejumlah strategi yang dapat dilakukan Indonesia guna mempromosikan Indonesia secara digital, salah satunya melalui analisa media sosial. Facebook misalnya, memiliki fitur highlights yang dapat digunakan untuk menganalisa interest dari para user. Jika interest dari user dapat diketahui, Kemenparekraf dapat menyiapkan strategi promosi yang sesuai agar sejalan dengan interest dari user tersebut.

 

Pertemuan dengan Diaspora pemilik sebuah studio rekaman di Delaware, 25 Juli 2021

  1. Delegasi Kemenparekraf telah mengunjungi dan melihat langsung studio musik milik Rissa Asnan dari DiA yang berlokasi di kota Wilmington, Delaware, AS. Kunjungan ini juga membahas lebih jauh proposal program DiA di Indonesia yang bertujuan membuat produksi acara dangdut di televisi AS di 3-4 destinasi prioritas bekerja sama dengan Kemenparekraf dengan mekanisme familiarization trip

 

 

Pertemuan dengan World Bank di Washington DC, 26 Juli 2021

  1. Dalam kunjungan ini Delegasi Kemenparekraf diterima oleh:
  • Ibu Mari Elka Pangestu

(Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia)

  • Victoria

(Wakil President Asia Pasifik)

  • Satu Kahkomen

(Kepala Perwakilan Indonesia dan Timor-Leste)

  • Ayah Mahgoub

(PIC Creative City)

  1. Ada beberapa agenda yang dibahas dalam pertemuan ini dan Delegasi Kemenparekraf mendapatkan masukan yang sangat berguna, khususnya dalam penyelenggaraan G20 nanti. Berikut adalah hasil pertemuan dengan tim World Bank:

 

Hygiene & Safety

  • G20 menjadi ajang strategis dan momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan perhelatan Internasional/MICE dengan aman dan nyaman.
  • Penerapan CHSE dan penyiapan faktor penunjang seperti para tenaga kerja yang sudah divaksinasi, aktivitas yang minim kontak, serta transaksi cashless akan menguatkan image Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman.

Creative City

  • World Bank telah memiliki beberapa kajian terkait Creative City yang dapat digunakan Indonesia sebagai panduan.
  • Pencapaian Indonesia dalam mencipatakan creative city dapat disampaikan pada moment G20.

Environtmental Sustainability

  • Manajemen Borobudur dan Komodo yang menyita perhatian public juga penting untuk disampaikan di G20 sudah sejauh mana perkembangannya.
  • Beberapa hal yang menjadi prioritas dunia dan perlu menjadi perhatian Indonesia antara lain:
    • Pengelolaan air bersih yang lebih baik.
    • Pengelolaan sampah yang lebih baik: bagaimana mengurangi penggunaan plastik, dan mendaur ulang plastik bekas pakai.

Enhancing Creative Economy

Industri kreatif Indonesia harus dikembangkan sebagai sektor yang juga dapat mendorong pariwisata.

Author: Noviana

Tinggalkan Balasan