Pembukaan Gebyar Promo Pariwisata “Wonosobo the Soul of Java”

Pembukaan Gebyar Promo Pariwisata “Wonosobo the Soul of Java” berlangsung pada tanggal 22 Juni 2021, bertempat di Wonosobo, Jawa Tengah

Adapun rangkaian kegiatan pembukaan ini terdiri dari:
1. Pelaksanaan Rapid Antigen dengan hasil seluruh peserta negatif Covid-19;
2. Selayang Pandang Pesona Wisata Wonosobo the Soul of Java;
3. Perjalanan Famtrip yang diikuti oleh peserta buyer dengan destinasi: Wisata Religi ke Masjid Baitul Muntaha; Wisata Alam ke Curug Sikarim, Wisata Ekokwisata ke Agrowisata Tambi;
4. Acara Utama: Talkshow Strategi Pemasaran dan Promosi Pariwisata Wonosobo;

Acara Talkshow dihadiri oleh:
1. Bapak H. Afif Nurhidayat, S. Ag, Bupati Wonosobo;
2. Bapak Reza Fahlevi, Direktur Event Daerah;
3. Bapak Agus Wibowo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo;
4. Bapak Tendi Nuralam, narasumber dari Kemenparekraf;
5. Ibu Agni Malagina, narasumber dari Kemenparekraf;
6. Bapak Don Kardono, narasumber dari Disparbud. Wonosobo;
7. Ibu Titik Wahyuni, Koordinator Promosi dan Publikasi MICE;
8. Bapak Andy Widyanta, Sub-koordinator Strategi dan Sarana Promosi MK;
9. Ibu Endang, Kabid Promosi Disparbud. Kab. Wonosobo;
10. Para Peserta Buyer WTBF;

⏺️ Rangkaian Acara Talkshow antara lain:

1️⃣ Pembukaan acara yang diisi dengan pertunjukan tari tradisional Tari Lengger dari Paguyuban Mas Mbak Wonosobo, menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa;

2️⃣ Laporan Kegiatan yang disampaikan oleh Bapak Agus Wibowo, selaku Kepala Dinas Pariwisata Wonosobo
– Kami melaporkan bahwa kegiatan Gebyar Promo Pariwisata “Wonosobo the Soul of Java” dan Pembukaan Forum Bisnis “Wonosobo Tourism Business Forum (WTBF), diselenggarakan dalam rangka untuk mendorong potensi pariwisata Wonosobo, dengan agenda antara lain: Talkshow, Launching Video Promosi Pariwisata Wonosobo, Famtrip , FGD dan Gala Dinner;
– Adapun kegiatan ini diikuti oleh 100 buyer dengan tetap mentaati protocol kesehatan serta melibatkan Satgas Covid-19 Kab. Wonosobo;

3️⃣ Sambutan oleh Bapak Reza Fahlevi, selaku Direktur Event Daerah
– Kami mendukung kegiatan ini dengan catatan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami sampaikan bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk membenahi produk wisata, diversifikasi dan pengembangan produk wisata yang berdaya saing, berkualitas dan sesuai dengan nilai sosial dan budaya;
– Pengembangan produk tentu berbicara tentang menghadirkan kualitas dan diversifikasi produk, yang lebih tematik. Bapak Kadispar mengusulkan tematik jalur peradaban yang dapat memberikan experience bagi wisatawan;
– Wisata tematik menjadi tren baru yang sedang berkembang di berbagai negara. Wisata dengan aktivitas wisata yang otentik, dilakukan di alam terbuka dan meaningful. Produk wisata seperti ini lebih mudah dipasarkan;
– Di Pulau Jawa, wisata tematik dapat berupa wisata heritage, wisata wellness, wisata trail civilization, yang dapat dikembangkan termasuk storytelling-nya.
– Hal ini dapat kita wujudkan dengan kolaborasi antara Pemerintah, Pemda, Dispar, Komunitas. Kami mendukung komitmen Bapak Bupati yang ingin menjadikan Wonosobo sebagai kota pariwisata;

4️⃣ Sambutan oleh Bapak H. Afif Nurhidayat, S. Ag, selaku Bupati Wonosobo
– Perlu kami sampaikan bahwa penyumbang terbesar pendapatan Wonosobo adalah sektor pertanian. Sementara sektor pariwisata masih kurang terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Wonosobo yang masih rendah. Terlebih selama pandemi, tingkat hunian hotel dan homestay di Wonosobo turun di bawah 60 persen. Termasuk diantaranya restoran, rumah makan, pusat oleh-oleh juga mengalami hal yang serupa;
– Pilihan saat ini memang dilema karena di satu sisi kami harus mengutamakan kesehatan, namun di sisi lain sektor ekonomi juga penting. Namun kami harus optimis bahwa keduanya harus berjalan beriringan;
– Strategi promosi pariwisata Wonosobo yaitu dengan memperkenalkan potensi-potensi yang ada. Sehingga wisatawan yang datang ke Wonosobo bisa mengenal wilayah ini seperti halnya orang mengenal Dieng. Kami mengambil slogan Wonosobo “The Soul of Java” sebagai ciri khas Wonosobo dengan daerah yang lain;

5️⃣ Acara Talkshow yang dihadiri oleh narasumber:
– Ibu Agni Malagina, menyampaikan terkait bagaimana Wonosobo dapat menjadi destinasi pariwisata berkualitas. Hal tersebut dimulai dengan mengetahui terlebih dahulu tujuan kepariwisataan yang ingin dicapai. Termasuk diantaranya melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya. Selain itu kepariwisataan juga dapat diwujudkan untuk memajukan kebudayaan. Pariwisata yang berkualitas tentu membutuhkan kondisi ideal di mana pariwisata dapat berkelanjutan. Didasari dari sumber daya manusia, operator/tour travel yang bertanggungjawab dan lingkungan yang berkelanjutan. Penciptaan produk wisata juga dibutuhkan untuk memiliki produk pariwisata yag interpretif, diawali dengan penentuan tujuan, target pasar, memahami keunggulan, penyusunan pola perjalanan, interpretasi produk pariwisata, pemetaan bisnis, rencana promosi dan kolaborasi;
– Bapak Tendi Nuralam, menyampaikan terkait visi pariwisata nasional yaitu mewujudkan quality tourism experience atau pengalaman pariwisata berkualitas. Kita mengetahui ada 5 destinasi pariwisata prioritas salah satunya yang dekat dengan Wonosobo yaitu Borobudur. Candi Borobudur sebagai kawasan inti dan kawasan sekitar Candi Borobudur sebagai kawasan pendukung. Agar destinasi tersebut bisa memberi kontribusi besar pada pariwisata, maka diperlukan pendekatan berbeda dan khusus. Perlu dikembangkan perjalanan wisata yang mempunyai cerita dengan tema tertentu untuk merangkai berbagai daya tarik wisata budaya yang ada. Wonosobo tidak bisa berpikir untuk dirinya sendiri semata, tetapi harus bersinergi dan berjejaring dengan destinasi lain dalam lingkup DSP Borobudur. Kunci pengembangan wisata tematik adalah pada rangkaian perjalanan dan cerita yang komprehensif. Jalur wisata peradaban dapat diwujudkan dengan contoh: Journey to Lands of Gods (mengambil sejarah Borobudur) dan Tracing Heritage Plantation Industries (mengambil Wonosobo-Cilacap sebagai jalur penting industri perkebunan Hindia Belanda);
– Bapak Don Kardono, menyampaikan terkait pentingnya CEO Commitment dalam mengembangkan pariwisata di suatu daerah. Di Wonosobo, kita memiliki Bapak Bupati yang menaruh perhatian terhadap pariwisata. Hal ini perlu kita dukung dengan melakukan re-branding Wonosobo. Tentu tidak bisa berjalan sendiri, diperlukan kolaborasi dengan daerah lain seperti Dieng (sebagai icon) yang melibatkan Kabupaten Banjarnegara & Temanggung;

6️⃣ Launching Video Promosi Pariwisata Wonosobo dengan judul “Beku Merindu”.

Sebagai informasi bahwa pelaksanaan kegiatan Pembukaan ini terdapat penyesuaian terkait Himbauan Satuan Tugas Covid-19 dimana peserta acara hanya diperbolehkan 30 persen dan mematuhi protocol kesehatan yang ketat.

Demikian laporan kegiatan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak Direktur kami ucapkan terima kasih.

Author: Noviana

Tinggalkan Balasan