Festival Kaghati Kolope

Festival Kaghati Kolope yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juli 2022, di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berikut poin-poin yang kami laporkan:

1️⃣ Gambaran Umum Festival Kaghati Kolope
🔹 Festival Kaghati Kolope masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2022.
🔹 Festival Kaghati Kolope adalah sebuah layang-layang legendaris yang ada di Kabupaten Muna. Menurut penelitian, permainan layang-layang (kaghati) oleh nenek moyang masyarakat Muna telah dilakukan sejak 4.000 tahun lalu. Dihasilkan dari daun kolope / umbi gadung (Dioscorea Hispida), sehingga memiliki nilai sejarah tinggi.
🔹 Pada tahun 2022, event ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu budaya, lomba dan pameran. Kegiatan budaya terdiri dari Karnaval Tenun Masalili, Tari Kolosal Kaghati dan Pagelaran Budaya. Kegiatan lomba terdiri dari Lomba Menerbangkan Layang dan Lomba Kreasi Pembuatan Layangan. Terakhir, kegiatan pameran terdiri dari Pameran Ekraf dan Festival Kuliner.
🔹 Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Muna melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Muna.

2️⃣ Pembukaan Festival Kaghati Kolope dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022 pukul 11:00 WITA, di SOR Laode PanduOR Laode Muna, Kab. Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dihadiri oleh:
1. Bupati Muna, Bapak L.M. Rusman Emba
2. Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Bapak Eddy Wardoyo
3. Ketua Komunitas Pelangi (Pelayang Indonesia), Ibu Sari Majid
4. Forkopimda Kab. Muna
5. Para Kepala OPD Kab. Muna
6. Camat se Kab. Muna

3️⃣ Rangkaian kegiatan Pembukaan adalah sebagai berikut:

🔹 Sambutan Ketua Komunitas Pelangi, Ibu Sari Majid. Dalam sambutannya beliau menyampaikan:
– Indonesia menjadi pionir dalam perlayangan karena layangan pertama di dunia berasal dari Indonesia tepatnya dari Pulau Muna
– Tahun depan rencananya pelayang dunia akan datang ke Muna untuk memeriahkan festival ini dan melihat langsung layangan daun

🔹 Sambutan Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Bapak Eddy Wardoyo. Dalam sambutannya beliau menyampaikan:
– Apresiasi disampaikan kepada Pemkab Muna dan dinas parekraf selaku penyelenggara dan panitia yang berusaha untuk meningkatkan potensi wisata melalui pelaksanaan kegiatan Keghati Kolope ini
– Pada tahun 2013 Keghati dinyatakan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud RI
– Akan diupayakan supaya layang – layang Kolope ini tercatat di UNESCO sebagai Warisan Budaya Indonesia yang berasal dari daerah Muna ,Sulawesi Tenggara
– Potensi pariwisata dan produk-produk kreatif diharapkan dapat menjadi pendorong perekonomian masyarakat di kabupaten Muna

🔹 Sambutan sekaligus membuka Festival Kaghati Kolope oleh Bupati Muna, Bapak L.M. Rusman Emba. Dalam sambutannya beliau menyampaikan:
– Masyarakat Muna sudah mengenal layang-layang sejak 4000 tahun yang lalu dan layang – layang Kolope sudah dinyatakan sebagai layang tertua di dunia
– Tenun Masalili sebagai salah satu bentuk tingginya peradaban masa lampau masyarakat Muna
– Kebesaran peradaban masa lampau masyarakat Muna dapat dilihat di Gedung Museum Parogano Muna
– Diharapkan Kerjasama antara pemerintah daerah Muna dengan Kementerian Pariwisata dapat terus terjalin dan berkembang sehingga Kabupaten Muna dapat menjadi Kawasan perlintas perkembangan pariwisata nasional

🔹 Pembukaan secara simbolis oleh Bupati Muna yang ditandai dengan menerbangkan Layangan Kaghati Kolope.

🔹 Kunjungan ke stand UMKM & Lomba Kuliner khas Muna.

4️⃣ Rangkaian kegiatan Festival Kaghati Kolope antara lain:

🔹 Pertandingan menerbangkan layang-layang Kaghati Kolope dan layang-layang hias.

🔹 Pameran UMKM diikuti sebanyak 4 stand UMKM yang menjual makanan khas Muna, kain tenun khas Muna dan kerajinan tangan khas Muna.

🔹Karnaval Tenun Masalili yang diikuti para OPD Kab. Muna dan Kecamatan se Kab. Muna.

🔹Lomba kuliner khas Muna dan Lomba mewarnai layang-layang.

🔹Penampilan kesenian Kab. Muna.

5️⃣ Penutupan Festival Kaghati Kolope dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2022 pukul 21:00 WITA, di SOR Laode Muna, Kab. Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dihadiri oleh:
1. Bupati Muna, Bapak L.M. Rusman Emba
2. Wakil Bupati Muna,
3. Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Bapak Eddy Wardoyo
4. Ketua Komunitas Pelangi (Pelayang Indonesia), Ibu Sari Majid
5. Forkopimda Kab. Muna
6. Para Kepala OPD Kab. Muna
7. Camat se Kab. Muna

6️⃣ Rangkaian kegiatan Penutupan adalah sebagai berikut:
🔹 Penampilan kesenian tradisional

🔹 Penutupan oleh Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Bapak Eddy Wardoyo. Dalam penutupan ini beliau menyampaikan:
– Kabupaten Muna memiliki potensi sejarah dan destinasi wisata yang dapat dikembangkan dan dikemas menjadi sebuah paket wisata yang dipromosikan menjadi wisata minat khusus. Namun sebaiknya infrastruktur dan aksesibilitas yang harus diperbaikin terlebih dahulu.
– Selama 2 hari pelaksanaan kegiatan ada beberapa catatan yang akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Disparekraf Muna sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk kedepannya.
– Kemenparekraf siap mendukung untuk pelaksanaan yang lebih baik lagi.

🔹 Penutupan Festival Kaghati Kolope oleh Bupati Muna, Bapak L.M. Rusman Emba. Dalam penutupan ini beliau menyampaikan:
– Ucapan terima kasih kepada Kemenparekraf atas terpilihnya Festival Kaghati Kolope masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara 2022. Semoga tahun depan dapat kembali masuk KEN tentunya dengan pelaksanaan yang akan lebih baik lagi.
– Harapannya kegiatan ini dapat menjadi manfaat untuk Kabupaten Muna khususnya dan kebangkitan pariwisata Muna.

🔹 Penyerahan piagam kepada para pemenang lomba menerbangkan layang-layang, lomba mewarnai layang-layang, dan lomba kuliner.

7️⃣ Kesimpulan
Festival Kaghati Kolope memiliki keunikan atau ciri khas, yaitu Layangan Kaghati Kolope yang diteliti sudah ada sejak 4.000 tahun lalu sehingga merupakan layangan tertua di dunia sebelum China. Hal ini dibuktikan dengan adanya lukisan layang-layang yang ada di Goa Sugipatani.
Nilai transaksi pameran UMKM selama 2 hari pelaksanaan diperkirakan senilai Rp. 20.000.000.
Jumlah penonton diperkirakan sekirar 2.000 penoton selama 2 hari kegiatan.

8️⃣ Evaluasi Kegiatan
1. Koordinasi dengan penyelenggara sangat lambat. SDM yang menangani event ini hanya 1 orang.
2. Penyelenggara mengeluh terkait perubahan design panggung ketika Kemenparekraf ikut bagian dan memberikan masukan dalam mendesign dukungan dekorasi panggung.
3. Pelaksanaan Karnaval Tenun Masalili kurang variatif dan kreatif. Para peserta hanya menggunakan pakaian dari Tenun Masalili yang digunakan sehari-hari, tidak dikreasikan seperti membuat pakaian khusus dari kain tenunnya.
4. Kurangnya narasi yang menceritakan keunikan yang dimiliki festival ini, sebaiknya dapat dikemas dengan baik lagi. Seperti apa manfaat yang didapat oleh Kaghati Kolope ini agar terus dapat dilestarikan. Mungkin bisa dalam bentuk talkshow virtual, diadakan workshop pembuatan layangan kaghati, atau tour wisata ke Goa sejarah layang-layang di Kabupaten Muna ini.
5. Kurangnya atraksi kesenian yang ditampilkan saat acara hiburan penampilan kesenian pada tanggal 23 Juli 2022, hanya 1 penampil saja.
6. Pelaksanaan event masih skala lokal (hanya diikuti oleh OPD dan Kecamatan se Kab. Muna). Sebaiknya perlombaan layang-layang seperti ini dapat juga dipromosikan untuk dapat diikuti oleh Kabupaten/Provinsi lainnya sehingga dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan.
7. Pelaksanaan kegiatan terjadwal dilaksanakan sejak tanggal 22 s.d. 25 Juli 2022, namun rangkaian kegiatan hanya dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 24 Juli 2022.
8. Kesadaran warga akan kebersihan dan pengelolaan terhadap sampah setelah event, masih sangat kurang. Tempat sampah juga tidak banyak disediakan oleh penyelenggara.
9. Tidak adanya fasilitas umum seperti toilet dan minimnya penerangan listrik di lokasi pelaksanaan event Ketika malam hari.
10. Perbaikan akses sarana jalan umum yang layak dilalui kendaraan terutama roda 4 wajib menuju Gua Purbakala Liang Kabori sebagai sentral awal sejarah layang-layang Kaghati ini wajib dilakukan
11. Media promosi yang menunjukan adanya pelaksanaan kegiatan festival ini sangat minim bahkan tidak ada di area-area umum seperti jalan raya, tempat – tempat penginapan .
12. Pemkab Muna diharapkan lebih merangkul para pelaku UMKM untuk mengisi stand -stand UMKM yang tersedia sehingga para pengunjung dapat lebih mengetahui variasi maupun ragam produk-produk kreatif yang dimiliki masyarakat Muna khususnya

Demikan kami sampaikan, berikut terlampir dokumentasi dan tautan berita kegiatan.

Pameran UMKM
Sambutan Pembukaan
Pembukaan Festival Kaghati Kolope ditandai dengan menerbangkan layang-layang Kaghati Kolope
Lomba menerbangkan layangan fantasy
Ragam kuliner khas Kabupaten Muna
Lomba menerbangkan layangan Kaghati Kolope
Penampilan kesenian daerah
Acara penutupan dan penyerahan piala kepada para pemenang lomba

 

Author:

Tinggalkan Balasan