Forum Group Discussion (FGD) Merancang Event Promosi UMKM di Hotel Cipaku Garden, Bandung

Kegiatan Bimtek Kemitraan dalam bentuk FGD dengan tema Merancang Event Promosi UMKM dilaksanakan di Hotel Cipaku Garden, Bandung pada tanggal 18 Oktober 2021.

Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Ibu Ledia Hanifa Amaliah – Anggota Komisi X DPR RI.
2. Bapak Edy Wardoyo – Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events).
3. Ibu Dewi Kaniasari – Kadisbudpar Kota Bandung.
4. Ibu Nina Lidya – Koreografer, Praktisi Tari.
5. 50 peserta yang terdiri dari para pelaku seni, pemilik sanggar, UMKM di Kota Bandung.

1️⃣ Bimtek ini merupakan upaya mensinergikan unsur legislatif dan eksekutif serta stakeholders pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bersama-sama membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif setelah terkena dampak pandemi.

2️⃣ Kegiatan ini dimulai dengan melalui proses swab antigen dan registrasi untuk semua peserta, panitia dan narasumber yang hadir. Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan do’a. Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian Tari Merak dari Sanggar Prameswari.

3️⃣ Sambutan dari Ibu Dewi Kaniasari – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, beliau menjelaskan bahwa merancang event sangat dibutuhkan sekali di masa pandemi, banyak tantangan yang dihadapi oleh pihak UMKM karena banyak pihak yang terdampak pandemi covid 19. Data menyebutkan bahwa sejumlah 90% UMKM tidak bisa beraktivitas karena adanya pembatasan sosial. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung melakukan berbagai macam kreasi dan inovasi dalam upaya mempromosikan produk dari sektor ekonomi kreatif, salah satu upayanya dengan menginkubasi produk UMKM di Kota Bandung dalam rangka menambah nilai dari produk UMKM melalui pelatihan perencanaan bisnis, perencanaan marketing sampai foto produk, dan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas pengadaan penyelenggaraan event secara hybrid.

4️⃣ Sambutan dari Bapak Edy Wardoyo – Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), beliau mengutarakan bahwa pandemi yang berlangsung kurang lebih 2 tahun ini memberikan dampak besar kepada seluruh sektor kehidupan termasuk ekonomi kreatif, terkait dengan UMKM, semua pihak yang terdampak dapat memulai kebangkitan ekonomi Indonesia jika dibarengi dengan rasa optimis.

5️⃣ Sambutan sekaligus membuka acara oleh Ibu Ledia Hanifa Amaliah – Anggota Komisi X DPR RI, beliau menjelaskan bahwa Kemenparekraf bekerjasama dengan Komisi X DPR RI sebagai upaya upgrading capacity dan menginginkan pelaku ekonomi kreatif untuk membangun jejaring lebih luas sebagai bagian dari usaha untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif untuk Kota Bandung Jawa Barat dan Indonesia. Event yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seni dan pelaku ekonomi kreatif harus terintegrasi agar hasilnya optimal. Untuk tahun ini yang menjadi perhatian yaitu sanggar seni, travel, dan pelaku ekonomu kreatif, yang diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

6️⃣ Penyerahan Cinderamata dari Kemenparekraf kepada pihak Komisi X DPR RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, dan Narasumber.

7️⃣ Sesi Presentasi Materi oleh Ibu Nina Lidya. Beliau memaparkan bahwa promosi adalah satu hal yang tidak boleh kita lupakan terutama oleh pelaku UMKM, UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah adalah kelompok usaha yang dikelola oleh orang atau suatu badan usaha tertentu yang kriterianya ditetapkan berdasarkan UU No 20 Tahun 2008. Kelebihan dari UMKM yaitu cepat berinovasi, biasanya dilakukan oleh perorangan, levelnya masih kecil, dan fokus pada satu bidang yang kita jalani. Namun, dibalik kelebihan tersebut, anggaran operasional UMKM masih terbatas dan tenaga ahli minim sehingga kita harus mengerjakan sesuatunya sendiri. Selain itu juga kapasitas produksi yang sedikit menjadi salah satu hal lain yang menjadi kekurangan dari UMKM.

Adapun langkah-langkah dalam merancang event diantaranya yaitu:
1. Menentukan tujuan event.
2. Menentukan kemasan event, misalnya berupa worksop, pagelaran, atau pameran.
3. Menyusun detail event.
4. Menyusun anggaran kegiatan.
5. Menggandeng mitra bisnis.

Selanjutnya, promosi adalah hal penting yang harus kita laksanakan dalam rangka membangun citra atau branding di mata konsumen melalui pemberian nama, logo, atau slogan yang bisa menarik orang untuk melihat, menarik para calon konsumen untuk menggunakan produk kita dan untuk membeli apa yang kita jual. Hasilnya kita bisa dikenal oleh masyarakat.

8️⃣ Sesi Tanya Jawab dan Diskusi
1. Pertanyaan dari Ibu Nina:
Sesuai dengan langkah-langkah dalam merancang event, adakah event yang sedang dirancang sesuai dengan langkah tersebut?
a. Jawaban dari Gunawan Jayagiharja (Sanggar Mekar Asih Arcamanik):
Saya sedang merancang drama kolosal dengan mengundang dan berkolaborasi dengan sanggar-sanggar di Kota Bandung. Detail event yang telah dirancang diantaranya untuk mempromosikan pesona 1000 kebaya berkolaborasi dengan CBN (Cinta Budaya Nusantara). Tim kerja atau kepanitiaan yang dibentuk bekerjasama dengan Citarum Harum. Anggaran kegiatan berbentuk swadaya kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat.
b. Jawaban dari Susentono (Sanggar Olah Seni Babakan Siliwangi)
Dalam rangka Hari Batik Nasional, kami merancang workshop batik menggunakan lilin dingin untuk mempromosikan aset budaya Jawa Barat dan ingin mengangkat motif Jawa Barat yang tidak terpromosikan secara optimal.

2. Pertanyaan dari Ibu Nina: Seandainya kita sudah menyusun semua rancangan event, ternyata terhambat dalam anggaran, apa yang bisa kita lakukan?
a. Jawaban dari Bapak Lutfi:
Ketika kita sudah punya reputasi dan portfolio, kita bisa mengajukan dan menunjukkan kepada investor sehingga muncul feedback.
b. Jawaban dari Bapak Gunawan:
Event tidak harus besar, tapi harus sesuai dengan budget yang kita punya, walaupun hanya menginformasikan lewat media sosial.
c. Jawaban dari Bapak Candra:
Ketika stuck dalam anggaran, kami mempromosikan event dalam bentuk kegiatan keseharian dari kegiatan sanggar dengan sistem iuran.

3. Pertanyaan dari Untung Wardoyo (Jagat Kreatif Sastrawan)
Bagaimana cara mendapatkan pendanaan lain untuk pembuatan web series?
Jawaban dari Ibu Nina:
Dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sosmed sebagai opsi promosi.

4. Sesi diskusi bersama Ibu Ledia, Pak Edy dan Ibu Dewi.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang menciptakan sistem kemandirian bagi sanggar seni Kota Bandung dalam rangka meng-upscale dan menaikan kapabilitas sanggar seni, serta merekrut beberapa orang yang memiliki kompetensi. Programnya dinamakan Bandung Reueus (Bandung Bangga) dilatarbelakangi oleh berbagai curhatan dan kritikan dari data seniman yang tidak terupdate. “Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakuksn berbagai macam kegiatan dan program mulai dari perancangan, showcasing, kolaborasi, jejaringnya, mengajari cara membuat proposal supaya tidak bergantung kepada APBD” tutur bu Dewi.
Ketika kita berbicara soal ekonomi kreatif, kedepannya persoalan seperti pendanaan akan diatur oleh UU menggunakan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai jaminan untuk mengajukan pembiayaan. Disbudpar punya program untuk mendaftarkan HAKI melalui website patrakomala.disbudpar.bandung.go.id.

9️⃣ Acara ditutup dengan pertunjukan kesenian dari Wayang Pujaran Ki Sabda Raka oleh Dalang Anom Yustandi Koswara dengan menampilkan cerita tentang kebudayaan di masa pandemi.

Tinggalkan Balasan